Anda di halaman 1dari 15

KEPERAWATAN MATERNITAS

ASKEP PADA MASA POST PARTUM

Oleh:
MONICHA YUZA UTAMI
183110221

Dosen Pembimbing:
Elvia Metti S.Kep, M.Kep, Sp.Mat

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG


PRODI D-III KEPERAWATAN
2019/2020
A. Asuhan Keperawatan Pada Ibu dengan Posr Partum
1. Pengkajian Keperawatan
Adapun pengkajian pada kliencpasca persalinan normal menurut Bobak
(2005), meliputi:
a. Pengkajian data dasar klien
Meninjau ulang catatan prenatal dan intraoperatif dan adanya indikasi
untuk kelahiran abnormal. Adapun cara pengumpulan data meliputi
observasi, wawancara, pemeriksaan fisik yaitu mulai inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi
b. Identitas Klien
1) Identitas klien meliputi: nama, usia, status perkawinan, perkerjaan,
agama, pendidikan, suku, bahasa yang digunakan, sumber biaya,
tanggal masuk rumah sakit dan jam, tanggal pengkajian, alamat rumah.
2) Identitas suami meliputi: nama suami, usia, pekerjaan, agama,
pendidikan, suku.
c. Riwayat Keperawatan
1) Riwayat Kesehatan
Data yang perlu dikaji antara lain: keluhan utama saat masuk rumah
sakit, faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi, adapun yang
berkaitan dengan diagnosa yang perlu dikaji adalah peningkatan
tekanan darah, eliminasi, mual atau muntah, penambhan berat badan,
edema, pusing, sakit kepala.
2) Riwayat Kehamilan
Informasi yang dibutuhkan adalah para dan gravid, kehamilan yang
direncanakan, masalah saat hamil atau ante natal care (ANC) dan
imunisasi yang diberikan pada ibu selama hamil.
3) Riwayat Melahirkan
Data yang harus dikaji adalah tanggal melahirkan, lamanya persalinan,
posisi fetus, tipe melahirkan, analgetik, masalah selama melahirkan
jahitan pada perineum dan perdarahan.
4) Data Bayi
Data yang harus dikaji meliputi jenis kelamin, dan berat badan bayi.
Kesulitan dalam melahirkan, apgar score, untuk menyusui atau
pemberian susu formula dan kelainan congenital yang tampak pada
saat dilakukan pengkajian.
5) Pengkajian masa post partum yang dikaji meliputi keadaan umum.
Tingkat aktivitas setelah melahirkan, gambaran lochea, keadaan
perineum, abdomen, payudara, episiotomy, kebersihan menyusui dan
respon orang terhadap bayi.

2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada ibu masa post partum atau pasca
partum yaitu:
a. Rambut
Mengkaji kekuatan rambut klien karena diet yang baik selama hamil
akan berpengaruh pada kekuatan dan kesehatan rambut.
b. Muka
Mengkaji adanya edema pada muka yang dimanifestasikan dengan
kelopak mata yang bengkak atau lipatan kelopak mata bawah
menonjol.
c. Mata
Mengkaji warna konjungtiva bila berwarna merah dan basah berarti
normal, sedangkan bewarna pucat berarti ibu mengalami anemia, dan
jika konjungtiva kering maka ibu mengalami dehidrasi.
d. Payudara
Mengkaji pembesaran, ukuran, bentuk, konsistensi, warna payudara,
dan mengkaji kondisi puting, kebersihan putting, inspeksi bentuk
perut ibu mengetahui adanya distensi pada perut, palpasi juga tinggi
fundus uterus, konsistensi serta kontraksi uterus.
e. Lochea
Mengkaji lochea yang meliputi karakter, jumlah warna, bekuan darah
yang keluar dan baunya.
f. Sistem perkemihan
Mengkaji kandung kemih dengahn palpasi dan perkusi untuk
menentukan adanya distensi pada kandung kemih yang dilakukan
pada abdomen bagian bawah
g. Perineum
Pengkajian dilakukan dengan menempatkan ibu pada posisi senyaman
mungkin dan tetap menjaga privasi dengan inspeksi adanya tanda-
tanda REEDA (Redness/kemerahan, Echymosis/pendarahan bawah
kulit, Edema/bengkak Deischarge/Perubahan Lochea,
Approximation/pertautan jaringan).
h. Ekstermitas bawah
Ekstermitas atas atau bawah dapat bergerak bebas, kadang ditemukan
edema, verises pada tungkai kaki, ada atau tidaknya tromboflebitis
karena penurunan aktivitas dan reflek patella baik.
Tahap Waktu Temuan yang diharapkan Penyimpanan dari normal
Lochia Hari 1-31. Darah dengan gumpalan kecil1. Darah dengan gumpalan
rubra 2. Sedang dengan jumlah sedikit besar
3. Peningkatan jumlah lochia
2. Dalam waktu 15 menit
ketika berdiri dan menyusui pembalut penuh (tanda
4. Bau amis perdarahan)
3. Bau busuk (tanda infeksi)
4. Fragmen plasenta
Lochia Hari 4-10
1. Merah muda atau warna coklat 1. Kelanjutan dari tahap
serosa 2. Jumlah sedikit rubra setelah hari 4
3. Bau amis 2. Dalam waktu 15 menit
pembalut penuh (tanda
perdarahan)
3. Bau busuk (tanda infeksi)
Lochia Hari 101. Kuning ke putih 1. Darah merah terang (tanda
alba 2. Jumlah sedikit post partum perdarahan)
3. Bau amis 2. Bau busuk (tanda infeksi)

Pengkajian 2 sampai 24 jam 25 sampai 48 jam 49 sampai 72 jam


(hari pertama) (hari kedua) (hari ketiga)
o
Suhu 36,2 C Dalam rentang Dalam rentang normal
38oC normal
Nadi Bradikardia :50 Bradikardia bisa Bradikardia bisa
sampai 70 denyut/ menetap atau menetap atau kembali
menit kembali ke nilai ke nilai normal
normal
Tekanan darah Dalam rentang Dalam rentang Dalam rentang normal
normal normal
Tingkat energy Euforia, senang, Sering lelah, Sangat ingin pulang
sangat senang, atau gerakan lambat tingkat energi kembali
letih, dapat ke normal
memperlihatkan
kebutuhan untuk
tidur
Rahim Setinggi umbilikus 1 cm atau lebih 2 cm atau lebih
atau sedikit dibawah dibawah umbilikus,
dibawahnya, padat umbilikus, padat padat
Lokia Rubra, moderat, Rubra sampai Rubra sampai serosa,
sedikit bekuan, jika serosa, moderat sedikit, bau tetap sama
tercium bau seperti sampai sedikit,
cairan menstruasi bau tetap seperti
normal daging atau tidak
bau
Perineum Edema, bersih, Edema berkurang, Edema sedikit atau
sembuh utuh, tepi bersih, hilang, bersih,
episiotomi menutup menyembuh menyembuh
dengan baik
Tungkai Edema pretibial, Edema berkurang, Edema minimal atau
atau di telapak kaki, tanda homan tidak ada, tanda
(pedal), tanda negative Homan negatif
Homan negatif
Payudara Tetap lunak jika Mulai terasa lebih Vaskularisasi
dipalpasi, kolostrum padat, kadang- meningkat dan mulai
dapat dikeluarkan kadang terasa membengkak, terasa
besar padat dan lebih hangat
saat disentuh, susu
diharapkan keluar dua
sampai empat hari
setelah bayi lahir
Nafsu makan Sangat baik, dapat Biasanya tetap Bervariasi, nafsu
minta tambah, sangat baik makan dapat kembali
makanan ringan normal atau berkurang
(terutama jika pasien
konstipasi)
Eliminasi
Berkemih Mencapai 3000 mL Banyak Jumlah dlaam 24 jam
menurun
Defekasi Biasanya tidak, Biasanya tidak, Biasanya melakukan
menggunakan menggunakan defekasi
pelunak tinja pelunak tinja
Rasa tidak Rasa sakit yang Sakit otot, di Kemungkinan sakit
nyaman menyeluruh, di daerah perineum, kepala, didaerah
daerah perineum, episiotomi, perineum : biasanya
hemoroid, nyeri hemoroid berkurang, payudara,
pasca melahirkan puting.

3. Pengkajian Tahap Post Partum


1. Periode Immediate PostPartum (Setelah plasenta lahir-24jam)
Masa segera setelah plasenta lahir sampai 24 jam, adapun masalah yang
sering terjadi pendarahan karena atonia uteri. Oleh karena itu perlu
melakukan pemeriksaan kontraksi uterus, pengeluaran lokia, tekanan
darah dan suhu
2. Periode Early PostPartum (24jam-1minggu)
Harus dipastikan involusi uteri normal, tidak ada perdarahn, lokia tidak
berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapatkan makanan cairan serta
ibu dan menyusui dengan baik.
3. Periode Late PostParum
Fase ini terjadi selama 1 Minggu sam 5 mg. Selama masa nifas alat-alat
interna dan eksterna akan berangsur-ansur pulih kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Perubahan-perubahan secera keseluruhan disebut Involusi,
selain involusi terjadi juga perubahan-perubahan penting yang lain yakni
homokonsentrasi dan timbulnya laktasi. Timbulnya laktasi karena
pengaruh laktogenik hormone dan kelenjer hiposis terhadap kelenjer
mammae. Tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta
konseling/pendidikan kesehatan keluarga berencana (KB)
4. Tanda-Tanda Vital
Mengkaji tanda-tanda vital meliputi suhu, nadi, pernapasan dan tekanan darah
selama 24 jam pertama masa post partum atau pasca partum.

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Jumlah darah lengkap hemoglobin atau hematokrit (Hb/Ht):
Mengkaji perubahan dari kadar pra operasi dan mengevaluasi efek dari
kehilangan darah pada pembedahan
b. Urinalis: kultur urin, darah, vaginal, dan lochea, pemeriksaan tambahan
didasarkan pada kebutuhan individual.

B. Diagnosa Keperawatan
1) Fase Immediate PostPaertum
a. Nyeri
b. Resiko perdarahan
c. Gangguan eliminasi urin
d. Konstipasi
e. Ketidakseimbangan cairan
2) Fase Early Post Partum
a. Ketidaknyamanan pasca partum
b. Resiko infeksi
3) Fase late post partum
a. Defisit Pengetahuan
b. Gangguan Pola Tidur

C. Intervensi Keperawatan
Diagnosis
NO Keperawatan SLKI SIKI
setelah dilakukan Pencegahan
1 Resiko tindakan Infeksi
Infeksi keperawatan ... x 24 a. Monitor tanda
jam, resiko infeksi dan gejala
dapat diatasi dengan infeksi lokal
Tingkat Infeksi dan sistemik
dengan KH : b. Batasi jumlah
a. Kebersihan tangan pengunjung
meningkat c. Berikan
b. Kebersihan badan perawatan
meningkat kulit pada area
c. Kemerahan menurun edema
d. Nyeri menurun d. Cuci tangan
sebelum dan
sesudah
kontak dengan
pasien dan
lingkungan
pasien.
e. Jelaskan tanda
dan gejala
infeksi
f. Anjjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
g. Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan
h. Kolaborasi
pemberian
imunisasi, jika
perlu.

Gangguan setelah dilakukan Manajemen


2 Rasa tindakan Nyeri
Nyaman keperawatan ... x 24 a. Identifikasi
jam, Gangguan Rasa skala nyeri
Nyaman dapat diatasi b. Berikan teknik
dengan status non
kenyamanan dengan farmakologis
KH : untuk
a. Keluhan tidak mengurangi
nyaman menurun rasa nyeri
b. Gatal menurun c. Kontrol
c. Merintih menurun lingkungan
d. Kesejahteraan fisik yang dapat
meningkat memperberat
atau
memperingan
nyeri
d. Fasilitasi
istirahat tidur
e. Ajarkan teknik
non
farmakologis
f. Kolaborasi
pemberia
analgetik, jika
perlu

setelah dilakukan Manajemen


3 Gangguan Eliminasi tindakan Eliminasi
Urine keperawatan ... x 24 Urine
jam, Gangguan a. Identifikasi
Eliminasi Urine tanda dan
dapat diatasi dengan gejala retensi
Eliminasi Urine atau
dengan KH : inkotinensia
a. Sensasi berkemih urine
meningkat b. Identifikasi
b. Desakan berkemih faktor yang
atau urgensi menurun dapat
c. Distensi kandung menyebabkan
kemih menurun retensi atau
d. Urine menetes inkotinensia
menurun urine
e. Mengompol menurun c. Monitor
f. Disuria menurun eliminasi urine
g. Anuria menurun (frekuensi,
h. Frekuensi BAK konsistensi,
membaik aroma, volume
dan warna)
d. Catat waktu-
waktu dan
haluaran
berkemih
e. Anjurkan
minum yang
cukup
f. Batasi asupan
cairan, jika
perlu.
4 Defisit pengetahuan Luaran utama: tingkat Intervensi utama:
pengetahuan (SLKI: 155) edukasi kesehatan
Kriteria hasil: (SIKI:455)
a. Perilaku sesuai anjuran Tindakan:
meningkat a. Observasi:
b. Kemampuan menjelaskan -identifikasi
pengetahuan menjelaskan kemampuan dan
tentang suatu topik kesiapan menerima
c. Persepsi yang keliru informasi
terhadap masalah menurun
d. Perilaku membaik. (SLKI: b. terapeutik
146) -sediakan materi dan
media pendidikan
kesehatan
-jadwal penkes sesuai
kesehatan
-berikan kesempatan
untuk bertanya

c. Edukasi
-jelaskan faktor resiko
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
-ajarkan PHBS
(SIKI:65)
5 Konstipasi Luaran utama: eliminasi fekal Intervensi utama:
(SLKI: 171) manajemen eliminasi
Kriteria hasil: fekal (SIKI:482)
a. Keluhan defekasi lama dan Tindakan:
sulit menurun a. Observasi:
b. Kontrol pengeluaran feses -Monitor BAB
meningkat -Monitor tanda dan
c. Mengejan saat defekasi gejala diare, konstipasi
menurun b. terapeutik:
d. Konsistensi feses membaik -sediakan makanan
e. Peristaltik usus membaik tinggi serat
(SLKI: 23)
c. Edukasi:
-jelaskan jenis
makanan yang dapat
meningkatkan
peristaltik usus
-anjurkan mencatat
warna, frekuensi,
konsistensi, volume
feses
-anjurkan dan
konsumsi makanan
tinggi serat

d. Kolaborasi:
-kolaborasi pemberian
obat supositoria anal,
jika perlu (SIKI:
174)
DAFTAR PUSTAKA

Wahyuningsih, Sri 2019. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Postpartum.


Yogyakarta : CV Budi Utama
Nani, Desiani.2018. Buku Wajib Mahasiswa Kedokteran, Keperawatan, Farmasi,
Kesehatan Masyarakat, Ilmu Gizi: Fisiologi Manusia Siklus Reproduksi Wanita.
Jakarta, Penebar Plus

Anda mungkin juga menyukai