Oleh:
MONICHA YUZA UTAMI
183110221
Dosen Pembimbing:
Elvia Metti S.Kep, M.Kep, Sp.Mat
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada ibu masa post partum atau pasca
partum yaitu:
a. Rambut
Mengkaji kekuatan rambut klien karena diet yang baik selama hamil
akan berpengaruh pada kekuatan dan kesehatan rambut.
b. Muka
Mengkaji adanya edema pada muka yang dimanifestasikan dengan
kelopak mata yang bengkak atau lipatan kelopak mata bawah
menonjol.
c. Mata
Mengkaji warna konjungtiva bila berwarna merah dan basah berarti
normal, sedangkan bewarna pucat berarti ibu mengalami anemia, dan
jika konjungtiva kering maka ibu mengalami dehidrasi.
d. Payudara
Mengkaji pembesaran, ukuran, bentuk, konsistensi, warna payudara,
dan mengkaji kondisi puting, kebersihan putting, inspeksi bentuk
perut ibu mengetahui adanya distensi pada perut, palpasi juga tinggi
fundus uterus, konsistensi serta kontraksi uterus.
e. Lochea
Mengkaji lochea yang meliputi karakter, jumlah warna, bekuan darah
yang keluar dan baunya.
f. Sistem perkemihan
Mengkaji kandung kemih dengahn palpasi dan perkusi untuk
menentukan adanya distensi pada kandung kemih yang dilakukan
pada abdomen bagian bawah
g. Perineum
Pengkajian dilakukan dengan menempatkan ibu pada posisi senyaman
mungkin dan tetap menjaga privasi dengan inspeksi adanya tanda-
tanda REEDA (Redness/kemerahan, Echymosis/pendarahan bawah
kulit, Edema/bengkak Deischarge/Perubahan Lochea,
Approximation/pertautan jaringan).
h. Ekstermitas bawah
Ekstermitas atas atau bawah dapat bergerak bebas, kadang ditemukan
edema, verises pada tungkai kaki, ada atau tidaknya tromboflebitis
karena penurunan aktivitas dan reflek patella baik.
Tahap Waktu Temuan yang diharapkan Penyimpanan dari normal
Lochia Hari 1-31. Darah dengan gumpalan kecil1. Darah dengan gumpalan
rubra 2. Sedang dengan jumlah sedikit besar
3. Peningkatan jumlah lochia
2. Dalam waktu 15 menit
ketika berdiri dan menyusui pembalut penuh (tanda
4. Bau amis perdarahan)
3. Bau busuk (tanda infeksi)
4. Fragmen plasenta
Lochia Hari 4-10
1. Merah muda atau warna coklat 1. Kelanjutan dari tahap
serosa 2. Jumlah sedikit rubra setelah hari 4
3. Bau amis 2. Dalam waktu 15 menit
pembalut penuh (tanda
perdarahan)
3. Bau busuk (tanda infeksi)
Lochia Hari 101. Kuning ke putih 1. Darah merah terang (tanda
alba 2. Jumlah sedikit post partum perdarahan)
3. Bau amis 2. Bau busuk (tanda infeksi)
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Jumlah darah lengkap hemoglobin atau hematokrit (Hb/Ht):
Mengkaji perubahan dari kadar pra operasi dan mengevaluasi efek dari
kehilangan darah pada pembedahan
b. Urinalis: kultur urin, darah, vaginal, dan lochea, pemeriksaan tambahan
didasarkan pada kebutuhan individual.
B. Diagnosa Keperawatan
1) Fase Immediate PostPaertum
a. Nyeri
b. Resiko perdarahan
c. Gangguan eliminasi urin
d. Konstipasi
e. Ketidakseimbangan cairan
2) Fase Early Post Partum
a. Ketidaknyamanan pasca partum
b. Resiko infeksi
3) Fase late post partum
a. Defisit Pengetahuan
b. Gangguan Pola Tidur
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosis
NO Keperawatan SLKI SIKI
setelah dilakukan Pencegahan
1 Resiko tindakan Infeksi
Infeksi keperawatan ... x 24 a. Monitor tanda
jam, resiko infeksi dan gejala
dapat diatasi dengan infeksi lokal
Tingkat Infeksi dan sistemik
dengan KH : b. Batasi jumlah
a. Kebersihan tangan pengunjung
meningkat c. Berikan
b. Kebersihan badan perawatan
meningkat kulit pada area
c. Kemerahan menurun edema
d. Nyeri menurun d. Cuci tangan
sebelum dan
sesudah
kontak dengan
pasien dan
lingkungan
pasien.
e. Jelaskan tanda
dan gejala
infeksi
f. Anjjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
g. Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan
h. Kolaborasi
pemberian
imunisasi, jika
perlu.
c. Edukasi
-jelaskan faktor resiko
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
-ajarkan PHBS
(SIKI:65)
5 Konstipasi Luaran utama: eliminasi fekal Intervensi utama:
(SLKI: 171) manajemen eliminasi
Kriteria hasil: fekal (SIKI:482)
a. Keluhan defekasi lama dan Tindakan:
sulit menurun a. Observasi:
b. Kontrol pengeluaran feses -Monitor BAB
meningkat -Monitor tanda dan
c. Mengejan saat defekasi gejala diare, konstipasi
menurun b. terapeutik:
d. Konsistensi feses membaik -sediakan makanan
e. Peristaltik usus membaik tinggi serat
(SLKI: 23)
c. Edukasi:
-jelaskan jenis
makanan yang dapat
meningkatkan
peristaltik usus
-anjurkan mencatat
warna, frekuensi,
konsistensi, volume
feses
-anjurkan dan
konsumsi makanan
tinggi serat
d. Kolaborasi:
-kolaborasi pemberian
obat supositoria anal,
jika perlu (SIKI:
174)
DAFTAR PUSTAKA