Anda di halaman 1dari 4

Natrium Bikarbonat

Natrium bikarbonat yang juga dikenal dengan baking soda adalah obat yang digunakan
untuk menetralkan asam darah (pada keadaan asidosis) dan urine yang terlalu asam.
Pada orang-orang yang berisiko, urine yang terlalu asam dapat memicu timbulnya batu
ginjal. Selain itu, natrium bikarbonat juga dapat berperan sebagai antasida, yaitu obat
yang menetralkan asam lambung.
Mengonsumsi Natrium Bikarbonat dengan Benar
Gunakanlah natrium bikarbonat sesuai anjuran dokter.
Campurkan dengan segelas air sebelum diminum. Jika sudah dicampur dengan air, obat
ini sebaiknya segera diminum sebelum 30 menit. Hindari penggunaan natrium
bikarbonat setelah kemasan sudah dibuka selama satu bulan.
Jangan meminum natrium bikarbonat bersama dengan susu atau produk susu.
Interaksi obat:
Jika dikonsumsi secara bersamaan, beberapa obat dapat mempengaruhi kinerja natrium
bikarbonat dalam tubuh pasien. Beberapa obat tersebut adalah:

 Memantine.
 Acetazolamide.
 Aspirin.
 Kortikosteroid.

Natrium bikarbonat dapat menurunkan efektivitas beberapa obat berikut ini:

 Sukralfat.
 Pazopanib.
 Suplemen zat besi.
 Anti-jamur golongan Azole, seperti ketoconazole dan fluconazole.
 Ampicilin.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Natrium Bikarbonat

Semua obat berpotensi menyebabkan efek samping. Demikian juga dengan natrium
bikarbonat. Beberapa efek samping yang berpotensi muncul selama menggunakan
obat ini, antara lain adalah:

 Mual.
 Perut kembung.
 Kram perut.
 Darah menjadi basa (alkalosis), sehingga menimbulkan keluhan kedutan pada
otot, kaku, dan cepat marah.
 Peningkatan kadar natrium.

Karena zat yang bersifat basa, natrium bikarbonat suntikan dapat mengakibatkan
trauma pada pembuluh darah dan sel, sehingga mengakibatkan selulitis, luka, dan
kematian jaringan . Hubungi dokter jika efek samping yang muncul bertambah parah.
Amlodipine

Amlodipine adalah obat darah tinggi atau hipertensi. Tekanan darah yang terkontrol
dapat mencegah penyakit stroke, serangan jantung, dan penyakit ginjal.
Amlodipine, atau tepatnya amlodipine besylate, bisa dikonsumsi sebagai obat tunggal
atau dikombinasikan dengan obat lain dalam mengatasi hipertensi. Obat ini tersedia
dalam 2 jenis sediaan, yaitu amlodipine 5 mg dan 10 mg.
Amlodipine bekerja dengan cara melemaskan dinding pembuluh darah. Efeknya akan
memperlancar aliran darah menuju jantung dan mengurangi tekanan darah. Selain
untuk mengatasi hipertensi, amlodipine juga digunakan untuk meredakan gejala nyeri
dada atau angina pektoris pada penyakit jantung koroner.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Amlodipine:

 Jangan memberikan amlodipine kepada anak berusia di bawah 6 tahun.


 Sebelum mengonsumsi amlodipine, beri tahu dokter jika Anda memiliki
riwayat penyakit liver, penyakit jantung, dan tekanan darah rendah.
 Jangan mengkonsumsi amlodipine bersama dengan vitamin, obat herbal, atau
obat untuk demam, flu, batuk, dan asma, kecuali yang diresepkan oleh dokter.
 Amlodipine bisa menimbulkan pusing. Setelah mengonsumsi obat ini, hindari
mengemudi, mengoperasikan peralatan berat, atau melakukan aktivitas yang
butuh kewaspadaan dan konsentrasi, khususnya pada orang tua.
 Sebelum mengonsumsi amlodipine, informasikan kepada dokter jika Anda
sedang hamil atau merencanakan kehamilan.
 Sebelum menjalani operasi, informasikan kepada dokter jika sedang
mengkonsumsi amlodipine.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis dan Aturan Pakai Amlodipine


Dosis amlodipine ditentukan berdasarkan usia, kondisi kesehatan, dan respons pasien
terhadap obat. Berikut adalah dosis amlodipine berdasarkan tujuan penggunaannya:

 Untuk mengatasi hipertensi


Dewasa: 5-10 mg per hari.
Anak-anak 6-17 tahun: 2.5-5 mg per hari.

 Untuk mengatasi angina pektoris


Dewasa: 5-10 mg per hari.

Cara Mengonsumsi Amlodipine dengan Benar


Minum amlodipine dengan air putih, sebelum atau sesudah makan. Pastikan ada jarak
yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.
Untuk mengoptimalkan efektivitas amlodipine, gunakan pada waktu yang sama setiap
harinya dan jangan melewatkan dosis. Jika lupa meminum amlodipine, disarankan
untuk segera melakukannya apabila jeda dengan jadwal berikutnya belum terlalu
dekat. Jika sudah dekat, jangan menggandakan dosis.
Penggunaan obat ini sebaiknya diiringi dengan pemeriksaan rutin ke dokter agar
kondisi kesehatan bisa terus terpantau.
Simpan obat di tempat tertutup dalam suhu ruangan dan terhindar dari lembab, hawa
panas dan sinar matahari langsung. Jauhkan juga dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Amlodipine dengan Obat Lainnya


Mengonsumsi amlodipine dengan beberapa obat lain dapat menimbulkan interaksi
antarobat sehingga dapat menimbulkan efek samping atau menurunkan efektivitas
salah satu obat. Obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan amlodipine antara lain:

 Simvastatin
 Amiodarone
 Clarithromycin
 Clopidogrel
 Ciclosporin
 Dantrolene
 Digoxin
 Domperidone
 Piperaquine
 Tacrolimus
 Tegafur

Penggunaan amlodipine dengan simvastatin dapat meningkatkan risiko terjadinya


kelainan pada otot atau miopati.

Efek Samping dan Bahaya Amlodipine


Ketika pertama kali mengonsumsi amlodipine, penderita hipertensi dapat mengalami
keluhan sakit kepala atau merasa kegerahan. Akan tetapi, hal tersebut tidak perlu
dikhawatirkan karena gejala ini umumnya akan membaik dalam beberapa hari.
Beberapa efek samping lain yang dapat terjadi akibat konsumsi amlodipine adalah:

 Merasa lelah
 Pusing
 Mual
 Pembengkakan tungkai
 Jantung berdebar

Konsultasikan ke dokter jika efek samping terjadi berkepanjangan atau sampai


mengganggu aktivitas Anda. Jika mengalami reaksi alergi obat, seperti timbul ruam
kulit, gatal-gatal, pembengkakan pada wajah, lidah atau tenggorokan, sakit kepala
parah, hingga sesak napas, hentikan pemakaian obat dan segera temui dokter.

Anda mungkin juga menyukai