Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman kita dihadapkan pada tantangan berupa

perubahan pola gaya hidup masyarakat. Pola hidup yang tidak sehat seperti

makanan yang mengandung lemak jenuh, gula, kurang olahraga, bahkan

merokok mengakibatkan pergeseran penyakit dari kecenderungan penyakit

infeksi ke penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler dan stroke.


Stroke adalah kerusakan otak akibat berkurangnya aliran darah ke otak.

Penururnan aliran darah ke otak dapat disebabkan oleh tersumbatnya

pembuluh darah di otak (Dharma, 2018). Stroke non hemoragik adalah

penyakit yang disebabkan oleh sumbatan pada aliran darah di otak,

kebanyakan penyebabnya berhubungan dengan kadar gula atau kolesterol

tinggi (Roesli, 2018).


Berdasarkan American Heart Association pada tahun 2019 terdapat

sekitar 16,9% atau sekitar 80 juta orang di seluruh dunia menderita stroke

dengan kasus sebanyak 87% adalah stroke non hemoragik dan 50 juta orang

lebih mengalami disabilitas dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-

harinnya. Sedangkan di Indonesia menurut Riskedas (Riset Kesehatan Dasar)

2018 pravalensi stroke naik dari 7% menjadi 10,9%, kemudian di Jawa

Tengah dari 7% menjadi 11% total populasi penduduk diatas usia 15 tahun

yaitu sekitar 260 juta jiwa. Dan di Banyumas berdasarkan penelitian yang

1
2

dilakukan oleh Meida pada Juni 2018 terdapat sekitar 87,7% penderita stroke

non hemoragik dari total kejadian stroke di Banyumas.


Selain menimbulkan beberapa komplikasi yang cukup berbahaya hingga

kematian, stroke juga berdampak pada proporsi disabilitas penderitanya, pada

tahun 2018 sendiri berdasarkan Riskedas (2018), pasien yang mengalami

ketergantungan total pada penyakit stroke sebanyak 13,9 %, disabilitas berat

9,4%, dan disabilitas sedang 7,1% lebih tinggi dibanding beberapa penyakit

tidak menular lain seperti jantung, kencing manis, rematik. Tingginya angka

disabilitas ini berpengaruh pada ketidakefektifan perlindungan mobilitas fisik

penderitanya, sebab setelah mengalami stroke, pasien akan kesulitan dalam

mobilitas fisik dan mengalami penurunan kemampuan dalam melindungi

dirinya dari penyakit ataupun cidera (Herdman, 2015).


Faktor yang mempengaruhi pemulihan tergantung pada tingkat keparahan

kerusakan otak (termasuk jenis stroke dan area tubuh yang terpengaruh),

komplikasi yang terjadi dan kemampuan perawatan diri sebelum stroke

terjadi. Selain itu, sikap pasien dan dukungan dari keluarga/perawat yang

sesuai juga bisa memberikan efek yang signifikan.


Masih tingginya prevalensi stroke non hemoragik serta proposi disabilitas

yang menimbulkan ketidakefektifan perlindungan mobilitas fisik, membuat

penulis tertarik untuk mengambil studi kasus dengan Asuhan Keperawatan

Keluarga Pada Pasien SNH dengan Fokus Studi Ketidakefektifan

Perlindungan Mobilitas Fisik di Puskesmas Kemranjen I.


B. Batasan Masalah
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan Keluarga

pada Pasien Stroke Non Hemoragik dengan Fokus Studi Ketidakefektifan

Perlindungan Mobilitas Fisik di Puskesmas Kemranjen I.


3

C. Rumusan Masalah
Bagaimanakah Asuhan Keperawatan Keluarga pada Pasien Stroke Non

Hemoragik dengan Fokus Studi Ketidakefektifan Perlindungan Mobilitas

Fisik di Puskesmas Kemranjen I ?

D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga yang mengalami stroke

non hemoragik dengan fokus studi ketidakefektifan perlindungan

mobilitas fisik di Puskesmas Kemranjen I.


2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada pasien stroke non hemoragik.
b. Menetapkan diagnosis keperawatan pada pasien stroke non

hemoragik.
c. Menyususn perencanan pada pasien stroke non hemoragik.
d. Melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien stroke non

hemoragik.
e. Melakukan evaluasi pada pasien stroke non hemoragik.
E. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan

ilmu keperawatan khususnya pada asuhan keperawatan yang diberikan

pada klien yang mengalami penyakit stroke non hemoragik.


2. Manfaat praktisi
a. Institusi Pendidikan
Penulis berharap bahwa karya tulis ini dapat memberi manfaat dan

menambah pengetahuan atau bahan bacaan bagi mahasiswa/mahasiswi

Poltekkes Kemenkes Semarang, terutama Jurusan Keperawatan

Purwokerto.

b. Perawat
4

Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada klien yang mengalami

stroke non hemoragik dengan cara melibatkan keluarga dalam

melakukan perlindungan mobilitas fisik.

c. Keluarga
Untuk menambah informasi kepada keluarga tentang penyakit stroke

non hemoragik, serta meningkatkan kemampuan keluarga untuk

mengenal dan mengetahui cara penyelesaian masalah.


d. Klien
Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan informasi

lebih untuk klien tentang penyakit stroke non hemoragik.

Anda mungkin juga menyukai