Anda di halaman 1dari 6

Pasiva : Pengertian dan Jenis-Jenisnya

By Ma'rufPosted on

4.6 / 5 ( 30 votes )

Pasiva menunjukkan posisi modal dan utang yang perusahaan miliki dalam menjalankan kegiatan
usahanya.

Pasiva atau liabilitas bisa diselesaikan atau dilunasi dengan menggunakan uang, barang atau jasa.

Dalam dunia akuntansi, liabilitas keuangan merupakan kewajiban yang di sebabkan oleh transaksi bisnis
sebelumnya, peristiwa, penjualan, pertukaran aset atau layanan, atau apa pun yang akan memberikan
manfaat ekonomi di kemudian hari.

Isi Artikel [hide]

Pengertian Pasiva

Jenis-Jenis Pasiva

1. Hutang Jangka Pendek (Current Liabilities)

Utang Dagang (Account Payable)

Utang Wesel (Notes Payable)

Beban Yang Masih Harus Dibayar (Accrued Interest Payable)

Penghasilan Yang Ditangguhkan (Differed Revenue)

Pendapatan Diterima Dimuka (Unearned Revenue)

Utang Gaji (Salaries Payable)

Utang Deviden (Deviden Payable)

Hutang Pajak (Tax Payable)


2. Hutang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

Utang Bank (Bank Loan)

Utang Hipotik (Mortgages Payable)

Utang Obligasi (Bond Payable)

Kredit Noveltasi (Long Term Loan)

Utang Suberduresi (Subordinated Loan)

Utang Sewa Dana (Payable Leasme)

Utang Pemegang Saham (Holding Company Loan)

Utang Sewa Jangka Panjang (Long Term Lent Liabilities)

3. Modal (Capital)

Share this:

Related posts:

Pengertian Pasiva

Pasiva (liabilities) merupakan suatu pengorbanan ekonomi yang dilakukan oleh suatu entitas bisnis di
masa yang akan datang. Pengorbanan ini muncul karena adanya aktivitas usaha.

pengertian pasiva

Pasiva adalah kewajiban perusahaan yang harus dibayarkan kepada pihak ke-3, komponen akun yang
masuk kedalam pasiva adalah Modal (ekuitas) dan Hutang.

pengertian pasiva

Jenis-Jenis Pasiva

Dilihat dari jangka waktunya pasiva dikelompokkan dalam :


Hutang Jangka Pendek (Current Liabilities)

Hutang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

Modal

1. Hutang Jangka Pendek (Current Liabilities)

Hutang jangka pendek merupakan hutang yang sesegera mungkin dapat dibayarkan paling lambat
selama satu tahun pembukuan. Jenis jenis akun yang termasuk kedalam hutang jangka pendek yang
patut diketahui antara lain :

Utang Dagang (Account Payable)

Adalah hutang yang timbul akibat pembelian barang (bahan baku) atau yang lainya dalam rangka
operasional perusahaan kepada rekanan perusahaan (supplier).

Utang Wesel (Notes Payable)

Adalah wesel yang harus dibayarkan perusahaan kepada pihak yang pernah memberikan pinjaman.
Biasanya dalam kurun waktu 30,60 atau 90 hari.

Beban Yang Masih Harus Dibayar (Accrued Interest Payable)

Adalah biaya yang masih belum dilunasi dalam periode akuntansi, contoh : sewa, gaji, upah dan biaya
yang lain.

Penghasilan Yang Ditangguhkan (Differed Revenue)

Adalah penghasilan yang semestinya belum menjadi hak perusahaan.

Pendapatan Diterima Dimuka (Unearned Revenue)

Adalah suatu bentuk kewajiban yang timbul akibat suatu perusahaan atau entitas menerima
pembayaran sebelum kewajiban atas barang atau jasa masih belum dilakukan atau di realisasikan.
Utang Gaji (Salaries Payable)

Kewajiban yang masih harus dibayarkan perusahaan kepada karyawan yang belum dibayarkan.

Utang Deviden (Deviden Payable)

Adalah bagian laba perusahaan atau entitas yang diberikan kepada pemilik saham namun belum dibayar
pada saat neraca sudah disusun.

Hutang Pajak (Tax Payable)

Kewajiban yang harus dibayar atas pajak-pajak seluruh asset perusahaan (bangunan) yang telah terpakai
jasanya.

2. Hutang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

Yang digolongkan kedalam dalam log term liabilities adalah semua hutang yang waktu pembayaran-nya
relative lama. Beberapa akun yang diklasifikasikan kedalam utang jangka panjang adalah :

Utang Bank (Bank Loan)

Adalah suatu pinjaman yang didapat dari bank untuk modal kerja sebuah perusahaan. biasanya
digunakan untuk hal strategis seperti ekspansi atau penggabungan sebuah entitas atau perusahaan lain.

Utang Hipotik (Mortgages Payable)

Adalah utang pinjaman bank dengan menjadikan asset tetap (harta tetap) perusahaan sebagai
jaminanya.

Utang Obligasi (Bond Payable)


Adalah kewajiban yang ditimbulkan akibat menerbitkan serta menjual obligasi oleh perusahaan.

Yang dimaksud obligasi sendiri adalah surat berharga yang berfungsi sebagai surat bukti yang
menyatakan bahwa pemegang surat obligasi meminjamkan sejumlah uang kepada sebuah entitas
bisnis/perusahaan yang mengeluarkanya.

Keuntungan bagi pemilik obligasi adaah memperoleh bunga secara berkala yang pada umumnya disebut
dengan istilah kupon.

Kredit Noveltasi (Long Term Loan)

Kewajiban yang diperoleh dari pihak bank atau lembaga keuangan lain berupa pinjaman jangka panjang.

Utang Suberduresi (Subordinated Loan)

Kewajiban oleh pemegang saham perusahaan induk yang sifatnya tidak ada bunga.

Utang Sewa Dana (Payable Leasme)

Merupakan hutang yang berasal dari perusahaan asing guna pembelian asset tetap yang pembayaranya
diangsur dalam rentang waktu cukup panjang.

Utang Pemegang Saham (Holding Company Loan)

Merupakan kewajiban yang diberikan perusahaan induk kepada perusahaan afiliasi atau anak
perusahaan yang baru sebagai modal operasional usaha perusahaan yang dikendalikanya.

Utang Sewa Jangka Panjang (Long Term Lent Liabilities)

Kewajiban perusahaan yang masih harus dibayar dalam rentang waktu relatif lama.

3. Modal (Capital)
Modal atau yang juga sering disebut ekuitas adalah salah satu komponen dari pasiva yang diperoleh dari
selisih total aktiva/asset dengan kewajiban (utang). Hasil dari selisih ini merupakan hak dari pemilik
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai