Anda di halaman 1dari 10

META ANALISIS KUALITAS LKS BERBASIS VIRTUAL LABORATORY PADA

MATERI FISIKA SMA

Luthfika Putri Antari1), Fatni Mufit2)


1)
Mahasiswa Pendidikan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Padang
2)
Staf Pengajar Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Padang
2)
Keterangan Pembimbing

luthfikaputriantari@gmail.com
fatni.mufit@gmail.com

CT
This meta-analysis aims to determine the effect of using student worksheets on student physics
learning outcomes. This type of research is descriptive survey research. With a purposive sampling
technique, 8 proposals from physics education students in the 2014-2018 period are summarized.
This meta-analysis aims to produce Virtual Laboratory student worksheet of Physich that valid,
practical and effective for senior high school. This study is a Research & Development (R & D) .
Based on data analysis, obtained an average validity of worksheet from all thesis >84, The results an
average of the teacher’s response to worksheet is 89.40 (very strong) and the student's response is
85.51 (very strong). Based on the results of research and development can be concluded the Virtual
Laboratory Student Worksheet of Physich are valid, practical, and effective.

Keywords : Meta analisis, Kualitas LKS, Virtual Laboratory

PENDAHULUAN sesuai de-ngan kebutuhan siswa. Hal ini dapat dilihat


dari aspek kelengkapan komponen, didalam LKS
Pemerintah sudah melakukan berbagai
yang hanya terdapat kom-ponen judul, tujuan, dan
upaya demi meningkatkan kualitas pembelajaran.
pertanyaan-per-tanyaan pengamatan. Kegiatan
Salah satu upaya pemerintah adalah dengan merevisi
pengamatan di dalam LKS hanya berdasarkan
kurikulum dari KTSP ke kurikulum 2013 disesuaikan
gambar serta siswa belum dituntun untuk melakukan
dengan perkembangan zaman dan tuntutan era
pengamatan menggunakan prosedur pengamatan
globalisasi serta dunia kerja. Pemerintah juga
yang seharusnya ada di dalam LKS. Berdasarkan
melakukan pengadaan sarana dan prasana sekolah
hasil analisis kurikulum yang telah dilakukan
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Sarana
kompetensi dasar yang harus dimiliki peserta didik
merupakan segala sesuatu yang dipakai sebagai alat
pada materi fisika ini adalah peserta didik mampu
untuk mencapai makna dan tujuan seperti buku,
mengelompokkan dan mengaitkan peranannya dalam
lembar kerja siswa (LKS. LKS yang baik adalah LKS
kehidupan. Untuk mencapai kompetensi tersebut
yang baik adalah yang dapat membantu dan
bahan ajar yang dibutuhkan siswa adalah bahan ajar
menuntun siswa dalam memahami materi dan
yang dapat menuntun siswa melakukan pengamatan
pemahaman serta dapat meningkatkan aktivitas
secara langsung menggunakan langkahlangkah
siswa.
ilmiah agar dapat menemukan konsep tentang
Kenyataan yang ada berdasarkan analisis
pengelompok-kan tumbuhan tersebut. Setelah itu
peneliti terhadap bahan ajar Fisika di salah satu SMA
untuk menyediakan bahan ajar yang bervariatif
Negeri yang telah menerapkan kurikulum 2013 di
hendaknya materi yang disajikan merupakan
Kota Padang. Ditemukan bahan ajar berupa LKS
informasi baru yang dapat menambah wawasan
(Lembar Kerja Siswa) belum sesuai dengan
siswa.
karakteristik materi ajar yang disajikan dan belum

1
Menurut Hamalik (2016:238) implementasi kembali pada tahun 1994 Kozma menantang
kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan pendapat itu, ia menyatakan bahwa media tertentu
program kurikulum yang telah dikembangkan pada dapat mempengaruhi proses pembelajaran[4].
tahap sebelumnya, kemudian diujicobakan dengan Media yang banyak digunakan dalam
pelaksanaan dan pengelolaan, sambil senantiasa pembelajaran adalah komputer dan media lainnya.
dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan dan Dalam kegiatan praktikum bisa dikembangkan
karakteristik peserta didik, baik perkembangan dengan media virtual laboratory. Virtual
intelektual, emosional, serta fisiknya. Implementasi laboratorium merupakan alternatif pilihan untuk
ini juga sekaligus merupakan penelitian lapangan menanggulangi beberapa kelemahan pada praktikum
untuk keperluan validasi sistem kurikulum itu nyata. Virtual laboratorium menyajikan fenomena
sendiri. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk alam melalui komputer yang tidak dapat mereka
meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut adalah amati secara langsung karena peristiwa tersebut
dengan mengembangkan suatu bahan ajar terlalu komprehensif, terlalu kecil, terlalu besar,
berdasarkan potensi lingkungan sekitar sekolah. terlalu cepat, dan terlalu lambat. Oleh karena itu,
Untuk mengoptimalkan LKS dengan baik, guru dapat percobaan yang sulit untuk dikendalikan, berbahaya,
memanfaatkan kemajuan teknologi yang berkembang sangat mahal, sangat sulit, dan tidak mungkin untuk
saat ini yaitu dengan mengintegrasikan komputer dilakukan di laboratorium dapat disimulasikan dalam
maupun smartphone dalam pengembangan[1]. LKS komputer. Kegiatan virtual laboratory terdapat pada
merupakan lembaran-lembaran yang berisi tugas- bagian langkah kerja dari LKS virtual laboratory.
tugas yang harus dikerjakan peserta didik dan berisi Pada saat melaksanakan kegiatan praktikum virtual
petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan laboratory digunakan langkah saintifik yaitu pertama
suatu tugas yang sesuai dengan kompetensi yang mengamati lingkungan sekitar terkait materi,
harus dicapai. membaca informasi singkat yang ada pada LKS
Tujuan LKS diberikan yaitu untuk mencapai virtual laboratory maupun pada sumber lainnya yang
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan oleh relevan.
guru, sehingga dapat mengefektifkan pelaksanaan LKS yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar pada suatu konsep. menyatakan praktikum ini harus memiliki kualitas yang baik
bahwa tujuan penyusunan LKS adalah sebagai sehingga layak digunakan dalam kelas saat proses
berikut : pembelajaran. Kualitas LKS ini dapat dilihat dari
a. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan nilai validitas, praktikalitas dan efektivitasnya.
peserta didik untuk berinteraksi dengan Validitas berasal dari kata validity yang
materi yang diberikan. mempunyai arti sejauh mana ketepatan
b. Menyajikan dan meningkatkan penguasaan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
peserta didik terhadap materi yang melakukan fungsi ukurnya[5]. Validitas
diberikan. adalah suatu ukuran yang menunjukkan
c. Melatih kemandirian belajar peserta didik. tingkat kesahihan suatu tes[6].
d. Memudahkan pendidik dalam memberikan Berdasarkan beberapa pendapat tentang
tugas kepada peserta didik.[2] pengertian validitas di atas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa validitas
Saat ini sudah banyak peneliti-peneliti yang adalah suatu standar ukuran yang
membuat dan mengembangkan LKS berbasis Virtula menunjukkan ketepatan dan kesahihan
Laboratory pada materi fisika SMA. LKS yang suatu instrumen. Menurut Arikunto (1999)
dikembangkan telah teruji kualitasnya yang ditinjau suatu tes dikatakan valid apabila tes
dari tiga kriteria yaitu dari segi validitas LKS itu, tersebut mengukur apa yang hendak
nilai praktikalitas dan efektifitasnya. Dari penelitian diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi
tersebut perlu adanya sintesis dari penelitian agar jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam
dapat mengetahui kualitas dari LKS yang dibuat oleh arti memiliki kesejajaran antara tes dan
peneliti sebelumnya. Penelitian ini memperoleh kriteria.Uji validitas dilakukan untuk
informasi awal dari berbagai penelitian yang sudah mengetahui tingkat kesahihan instrumen
dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang terkait. yang digunakan.Sebuah instrumen
Penelitian sebelumnya masih menggunakan kriteria dikatakan valid apabila mampu mengukur
LKS lama dan juga dalam pengujian terkait kualitas apa yang diinginkan dan dapat
LKS belum dikaji secara maksimal. Penelitian mengungkapkan data dari variabel-
mengenai pengembangan media telah lama variabel yang diteliti secara tepat.
dilakukan dan menghasilkan perspektif yang Dua karakteristik validitas yang
berbeda, bahkan menjadi perdebatan. Richard Clark baik, yaitu
dalam penelitiannya tahun 1983 menyatakan bahwa
media tidak mempengaruhi proses pembelajaran 1) Instrumen yang pengukurannya
dalam kondisi apapun[3]. Pada tahun 1991 dan harus benar-benar mengukur

2
konsep teori yang dianut bukan menentukan keberhasilan belajar siswa,
konsep lainnya sebagai berikut:
2) Konsepnya diukur dengan tepat. 1) Melibatkan siswa secara aktif
2) Menarik minat perhatian siswa
Sebuah instrumen diketahui tingkat 3) Membangkitkan motivasi siswa
validitas internalnya apabila butir-butir 4) Prinsip Individualitas
dan faktor-faktor yang membentuk 5) Peragaan dalam pengajaran.
instrumen tersebut tidak menyimpang
dari fungsi instrumen. Uji validitas Pelajaran yang efektif dimulai dari
eksternal dilakukan setelah melalui uji mempertimbangkan bagaimana kondisi
coba kepada responden yang diambil anak,bukan bagaimana kondisi guru yakni
sebagai subjek uji coba. mengajar harus dimulai dengan ide-ide
Setelah instrumen penilaian yang telah dimiliki oleh anak.
divalidasi dan hasilnya dinyatakan valid
dengan beberapa revisi, maka tahap Kenyataannya para peneliti yang melakukan
selanjutnya dilakukan praktikalitas. Dari penelitian desain dan pengembangan dari LKS
deskripsi dan analisa data berdasarkan berbasis virtual laboratory belum mengkaji kualitas
hasil observasi, wawancara oleh validator, dari LKS yang dibuat, maka peneliti akan
komentar siswa, menunjukkan menganalisis kualitas dari LKS yang dihasilakan
praktikalitas instrumen penilaian dalam dari peneliti sebelumnya, analisis yang digunakan
PMR pada materi segiempat adalah disini adalah meta analisis. Meta analisis adalah
praktis. suatu bentuk penelitian kuantitatif yang
Untuk membuktikan instrumen penilaian menggunakan angka-angka dan metode statistik dari
adalah praktis, maka beberapa hasil penelitian untuk mengorganisasikan
1) Hasil penilaian ahli dan praktisi dan menggali informasi sebanyak mungkin dari data
menunjukkan bahwa instrumen yang diperoleh. Teknik yang digunakan bertujuan
penilaian dapat dilaksanakan dan untuk menganalisis kembali hasil-hasil penelitian
berlangsung sepanjang proses yang diolah secara statistik berdasarkan
pengumpulan data primer. Hal tersebut dilakukan
pembelajaran.
untuk mengkaji keajegan atau ketidakjegan hasil
2) Hasil observasi di lapangan bahwa
penelitian yang disebabkan semakin banyaknya
siswa dan guru (peneliti) dapat
replikasi atau verifikasi penelitian.
melaksanakan aktivitas yang
Berdasarkan hal ini, peneliti menganalisis
sesuai dengan aktivitas yang
LKS berbasis virtual laboratory dengan
dicantumkan pada RPP dan
menggunakan metoda meta analisis. LKS dapat
menjalankan baik sebagai
digunakan dalam pembelajaran fisika terutama saat
motivator, fasiltator maupun
pelaksanaan praktikum. Penelitian yang dilakukan
pembimbing kegiatan diskusi.
bertujuan untuk mengetahui nilai kelayakan dari
Efektifitas merupakan faktor penting LKS berbasis virtual laboratory. Dengan metoda
dalam pembelajaran. Pembelajaran yang meta analisis ini, penulis menganalisis delapan
efektif merupakan kesesuaian antara jurnal dari mahasiswa pendidikan fisika mengenai
siswa yang melaksanakan pembelajaran LKS berbasis virtual laboratory pada materi fisika
dengan sasaran atau tujuan SMA yang diambil dari jurnal UNP dan Nasional.
pemebelajaran yang ingin dicapai. Jadi peneliti menganalisis berapa rata-rata dari nilai
Efektifitas adalah bagaimana seseorang validitas, praktikalitas, dan efektifitas dari LKS
berhasil mendapatkan dan memanfaatkan virtual laboratorium? Serta pada materi apa sajakah
metode belajar untuk memperoleh hasil LKS virtual laboratory ini diteliti?
yang baik. Chong dan Maginson
mengartikan “Efektifitas merupakan METODE PENELITIAN
kesesuaian antara siswa dengan hasil
belajar”[7]. Berdasarkan pendapat tersebut A. Jenis Penelitian
dapat dikatakan bahwa efektivitas Jenis penelitian yang digunakan dalam
pembelajaran merupakan proses yang penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
harus di lalui siswa untuk mencapai hasil
belajar. B. Populasi Dan Sampel
Dalam menciptakan kondisi belajar- Populasi dalam penelitian ini adalah jurnal-
mengajar yang efektif, [8]mengatakan jurnal yang berkaitan dengan desain dan
sedikitnya ada lima jenis variabel yang pengembangan LKS. Sampel dari penelitian ini
adalah jurnal-jurnal yang berkaitan dengan

3
desain/pengembangan LKS berbasis virtual dengan desain/pengembangan LKS
laboratory materi fisika SMA. Sampel yang diambil virtual laboratory materi fisika SMA.
harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Dibuat oleh mahsiswa pendidikan fisika Judul Hasil Penelitian
2. Diterbitkan 10 tahun terakhir
3. Merupakan penelitian kuantitatif
4. Membahas LKS berbasis virtual Pembuatan LKS Nilai validitasnya
laboratory. berbasis Virtual 90,19
Dari 8 jurnal yang memenuhi kriteria untuk Laboratory melalui
dijadikan sampel, semuanya merupakan penelitian ICT pada materi
R&D (Research and Development) sebagai berikut: Gelombang, Optik,
1. LKS berbasis Virtual Laboratory melalui daan Pemananasan
ICT pada materi Gelombang, Optik, daan
Global kelas XI SMA
Pemananasan Global kelas XI SMA
dengan nilai validitas 90,19 Desain LKS berbasis Nilai validitasnya
(Nursurila:2018). [9] Virtual Laboratory 77,14 dan
2. LKS berbasis Virtula laboratory melalui melalui ICT pada praktikalitasnya 88,46
ICT pada materi fluida dinamis, suhu dan Materi Fluida Dinamis,
kalor, serta teori kinetik gas valid untuk Suhu dan Kalor, serta
digunakan dalam pembelajaran di sekolah Teori Kinetik Gas kelas
dengan nilai validitas 77,14 (Prima:2018).
[10] XI
Desain LKS berbasis Nilai validitasnya
3. LKS berbasis virtual Laboratory mela
melalui ICT pada Materi Keseimbangan Virtual Laboratory 89,79 dan
benda Tegar, Elastisitas, dan Fluida statis melalui ICT pada praktikalitasnya 87,22
yang telah dikembangkan layak digunakan Materi Keseimbangan
dalam proses pembelajaran fisika dengan benda Tegar,
validitas 90,44(Ashel:2018). [11] Elastisitas, dan Fluida
4. LKS berbasis Virtula laboratory melalui statis kelas XI
ICT pada Materi Teknologi digital,Efek
Desain LKS berbasis Nilai validitasnya
Compton dan Inti Atom valid untuk
digunakan dalam pembelajaran di sekolah Virtual Laboratory 89,79 dan
dengan nilai validitas 89,79 melalui ICT pada praktikalitasnya 87,22
(Mustika:2018). [12] Materi Teknologi
5. LKS berbasis virtual laboratory melalui digital,Efek Compton
ICT pada materi besaran dan vektor kelas dan Inti Atom kelas XII
X SMA layak untuk digunakan dalam Pengembanagan LKS Nilai validitasnya
pembelajaran dengan validitas berbasis Virtula adalah 76,25 dan
90(Ayu:2018).[13]
Laboratory melalui praktikalitasnya adalah
6. LKS memanfaatkan Laboratorium Virtual
pada Materi Optik Fisis dengan ICT pada Meteri 84,5 serta nilai
Pendekatan Saintifik dengan validitas 84 Besaran dan Vektor efektifitasnya adalah
(Sari:2017)[14] kelas X 78,75
7. LKS berbasis ICT Mengintegrasikan Nilai Pengembangan LKS Nilai validitasnya
Pendidikan Karakter Kelas X Semester 2 memanfaatkan adalah 78,75
dengan validitas 84,55 (Amelia:2017)[15] Laboratorium Virtual praktikalitasnya adalah
8. LKS Getaran Harmonis Sederhana melalui
pada Materi Optik Fisis 84 serta nilai
Virtual Laboratorium dengan validitas
84,50 (N S Aji, Widodo)[16] dengan Pendekatan efektifitasnya adalah
Saintifik 92,31
C. Variabel Dan Data Pembuatan LKS Nilai validitasnya
1. Variabel berbasis ICT adalah 84,55 dan nilai
Variabel bebas : LKS berbasis virtual laboratory Mengintegrasikan Nilai praktikalitasnya dalah
Variabel terikat : Kualitas LKS Pendidikan Karakter 81,81 dan
Variabel Kontrol : Materi fisika SMA
Kelas X Semester 2 efektifitasnya dalah
2. Data
Data yang digunakan yaitu data 88,28
sekunder berdasarkan 8 jurnal
mahasiswa pendidikan fisika berkaitan

4
Pengembangan LKS Nilai validitasnya Teknik analisis data pada langkah validasi instrument
Gerak Harmonik adalah 76,25 dan adalah sebagai berikut:
Sederhana dengan praktikalitasnya adalah
Media 84,5 serta nilai
VirtualLAboratory efektifitasnya adalah
Berbasis Problem 78,75
Keterangan :
Based Learning
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa Ai = rata-rata nilai aspek ke-i
semua penelitian ini menggunakan jenis penelitian Va = rata-rata total untuk semua aspek
Research and Development (R&D) menggunakan n = jumlah aspek.
model pengembangan 4D dan aspek yang diteliti oleh
semua jurnal diatas adalah analisis validitas dan Nilai rata-rata total (Va) dirujuk pada interval
analisis praktikalitas produk. Penelitian semua jurnal penentuan tingkat validitas sesuai dengan kriteria
diatas dilakukan di jenjang SMA. Sedangkan materi validitas berikut:
yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai Tidak valid 1 ≤ Va < 2
beriku:
Kurang valid 2 ≤ Va < 3
No. Tingkatan Materi
Cukup valid 3 ≤ Va < 4
Kelas Valid 4 ≤ Va < 5
1. X 1. Vektor Sangat valid =5
2. Gelombang (Hobri,2010:53)
elektromagnetik
2. XI 1. Gelombang optik E. Teknik Pengumpulan Data
2. Fluida dinamis Teknik pengumpulan data yang digunakan
3. Kesetimbangan dalam penelitian ini sesuai dengan langkah meta
benda tegar analisis, yaitu sebagai berikut:
4. Pemanasan global 1. Mencari jurnal yang berkaitan dengan LKS
5. Suhu dan Kalor berbasis virtual laboratory
3. XII 1. Teknologi digital 2. Mencatat data validitas, praktikalitas dan
dan efek comptom efektifitas dari setia jurnal yang didapat
3. Melakukan meta analisis untuk setiap jurnal
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa penelitian yang diteliti
dilakukan pada semua tingkatan jenjang pendidikan 4. Meratakan nilai untuk setiap nilai validitas,
SMA praktikalitas dan efektifitas dari setiap jurnal

D. Instrumen Penilaian F. Teknik Analisis Data


Instrumen yang digunakan dalam Teknik analisis data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah mencari rata-rata nilai validitas,
mengumpulkan data yaitu lembar
praktikalitas dan efektifitas dari setiap jurnal yang
observasi. Lembar ini berisi pertanyaan diteliti. Pada penelitian ini menggunakan model efek
yang menjurus dalam pengumpulan data tetap. Model efek tetap ada parameter tunggal dari
dan terkait dengan yang diteliti, sebagai semua populasi. Dengan kata lain semua studi yang
berikut: terkait dalam analisis mempunyai fungsi identik.
Tujuan model ini untuk mengidentifikasi satu
No. Pertanyaan populasi bukan menggabungkannya dengan
Apa judul/spesifikasi yang peneliti populasi lain.
1.
teliti dalam penelitian ini?
Apa saja data yang dibutuhkan Karena semua studi berbagi efek yang
2. sama, maka effect size yang diobservasi
dalam penelitian ini?
Bagaimana cara peneliti bervariasi dari studi ke studi. Hal ini disebabkan
3. oleh galat acak yang ada di setiap studi (��).
mendapatkan jurnal yang terkait?
Apakah disetiap jurnal terdapat Secara umum, efek �� yang diobservasi untuk
4. nilai validitas, praktikalitas dan
setiap studi diberikan oleh effect size populasi
efektifitas?
(�) ditambah sampling error studi tersebut.
Apakah semua jurnal sudah Jadi persamaan model efek tetap yaitu:
5. didapatkan telah memuat data yang
dibutuhkan?

5
Yi = δ + εi Nilai Z untuk menguji hipotesis nol dapat
………………………………….(1) dihitung sebagai
M
Rata-rata terbobot perlu dihitung untuk mendapatkan Z =
SE M
estimasi yang paling tepat untuk efek populasi (untuk
…………………………………….(8)
meminimumkan variansi). Bobot pada masing-
Nilai P untuk nilai uji satu arah diberikan pada
masing studi pada efek tetap yaitu:
P = 1 – Φ (± I Z I)
1 dengan tanda ‘+’ digunakan jika
W= perbedaannya adalah arah yang diharapkan,
VY i

…………………………………(2) tanda ‘−‘ sebaliknya.

Jika korelasi populasi diasumsikan konstan G. Prosedur Penelitian


diantara beberapa studi, maka estimasi terbaik Menurut David B. Wilson dan George A. Kelley
dari korelasi bukanlah rerata sederhana dari dalam Merriyana (2006) langkah-langkah dalam
penelitian meta analisis antara lain:
korelasi beberapa studi, namun merupakan
rerata yang dibobotkan untuk masing-masing 1. Tetapkan masalah yang ingin diteliti
korelasi yaitu dibagi dengan jumlah sampel
dalam studi. Estimasi terbaik untuk korelasi 2. Tentukan periode dari berbagai penelitian
populasi adalah dengan mengikuti persamaan 1 yang akan dijadikan sebagai sumber data
dengan ��� adalah variansi untuk studi ke-i. 3. Mencari berbagai penelitian yang
Rata-rata terbobot (keseluruhan effect size) dapat berhubungan dengan masalah yang ingin
dihitung dengan : diteliti
k 4. Membaca bagian judul dan abstrak dari
∑ W iY i penelitian-penelitian tersebut untuk melihat
M=
i=1 apakah sesuai dengan masalah yang diteliti
k

∑Wi 5. Fokuskan penelitian pada masalah


i=1 metodologi penelitian (jenis, tempat, dan
……………………………..(3) waktu penelitian).

dengan �� adalah effect size pada studi ke-i dan 6. Ketagorikan masing masing penelitian
w� adalah bobot ke-i. Variansi dari keseluruhan berdasarkan paradigmanya
effect size diestimasi sebagai invers dari jumlah
bobotnya, atau 7. Bandingkan semua hasil penelitian sesuai
dengan kategorinya
1
k 8. Analisis kesimpulan yang ditemukan dengan
VM = mengkaji hasil-hasil penelitian itu dengan
∑Wi mengkaji metode dan analisis data dalam
i =1
…………………………….(4) setiap penelitian

dan penduga standar error dari keseluruhan 9. Tarik kesimpulan penelitian meta analisis
effect size adalah HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
S EM = √V M A. Hasil Penelitian
……………………………….(5) Pada penelitian meta analisis kali
ini telah dilakukan penelitian meta analisis
Batas bawah dan batas atas kepercayaan 95% menggunakan 8 jurnal mahasiswa fisika
tentang desain/ pengembangan LKS
untuk estimasi keseluruhan effect size adalah
berbasis virtual laboratory pada materi
L LM = 1- 1.96S E M
R R Fisika SMA. Disini peneliti akan
……………………..(6) menganalisis lebih dalam mengenai ke 8
L LM = 1+1.96S E M
R R
jurnal dengan judul yang berkaitan
……………………..(7) mengenai hasil validasi dari 8 jurnal

6
tersebut dengan menggunakan model pembelajaran di sekolah dengan nilai
efek tetap. praktikalitas 87,18 (Mustika:2018).
e) LKS berbasis virtual laboratory melalui
Kegiatan validasi bertujuan untuk ICT pada materi besaran dan vektor kelas X
menentukan kelayakan produk dan sebagai pedoman SMA layak untuk digunakan dalam
dalam merevisi produk yang dikembangkan. Pada pembelajaran dengan praktikalitas 83
penelitian ini, produk divalidasi oleh tenaga ahli, (Ayu:2018).
yang ahli dalam bidang pembelajaran fisika dan f) LKS memanfaatkan Laboratorium Virtual
media pembelajaran. Nilai validitas produk dianalisis pada Materi Optik Fisis dengan Pendekatan
melalui instrumen validitas tenaga ahli berupa Saintifik dengan praktikalitas 84,5
lembar validasi. Lembaran ini terdiri dari (Sari:2017)
pernyataan-pernyataan yang disesuaikan dengan g) LKS berbasis ICT Mengintegrasikan Nilai
panduan penilaian bahan ajar melalui ICT, komentar, Pendidikan Karakter Kelas X Semester 2
dan saran yang diisi oleh tenaga ahli. Skor tertinggi dengan praktikalitas 88,28 (Amelia:2017)
untuk setiap pernyataan adalah 4, sedangkan skor
h) LKS Getaran Harmonis Sederhana melalui
terendah adalah 1. Jika kelima tenaga ahli telah
Virtual Laboratorium dengan praktikalitas
melakukan penilaian, maka skor dapat dikonversi
90,20 (N S Aji, Widodo).
dalam bentuk nilai. Nilai tertinggi adalah 100,
sedangkan nilai terendah adalah 25. Berikut akan Nilai efektivitas dari jurnal yang diteliti dapat
dijelaskan hasil validasi LKS berbasis virtual dilihat dari tes pengetahuan siswa dengan
laboratory : menggunakan pretest dan posttest. Data pretest
Selanjutnya untuk praktikalitas Nilai diperoleh melalui kuis yang diadakan sebelum siswa
praktikalitas produk yang dihasilkan diperoleh melakukan praktikum dengan menggunakan LKS
melalui hasil analisis instrumen praktikalitas oleh berbasis virtual laboratory sedangkan data posttest
guru dan siswa. Produk yang dinilai adalah LKS diperoleh dari hasil kuis yang diadakan setelah siswa
berbasis virtual laboratory pada setiap materi. Uji melakukan praktikum. Soal pretest dan posttest
kepraktisan dilakukan oleh beberapa orang guru terdiri dari lima butir soal objektif untuk setiap
fisika di beberapa sekolah dan lebih kurang 30 materi. Skor untuk setiap butir soal adalah 20,
orang siswa dalam suatu kelas Instrumen uji sehingga skor maksimum untuk setiap materi adalah
kepraktisan LKS terdiri dari empat komponen 100. Untuk meta analisis efektivitas merujuk kepada
penilaian, yaitu kemudahan penggunaan LKS penelitian lain dengan melihat mata pelajaran yang
berbasis virtual laboratory, kemenarikan sajian sama dan disini peneliti hanya mengkaji validitas
LKS berbasis virtual laboratory, manfaat LKS dari produk tersebut tanpa melihat efektivitasnya
berbasis virtual laboratory bagi guru, dan peluang karna dari beberapa jurnal ada yang tidak memiliki
implementasi LKS berbasis virtual laboratory. nilai efektivitasnya.
Setiap komponen terdiri dari beberapa indikator
yang berhubungan dengan pendapat guru terhadap B. Pembahasan
LKS yang dihasilkan. Berikut dijelaskan nilai Hasil penelitian kualitas LKS berbasis
praktikalitas dari LKS berbasis virtual laboratory virtual laboratory dengan metoda meta analisis
melalui ICT sebagai berikut: kualitatif, semua LKS berbasis virtual laboratory
a) LKS berbasis Virtual Laboratory melalui telah lolos validasi oleh beberapa orang tenaga ahli,
ICT pada materi Gelombang, Optik, daan telah di uji praktikalitas oleh guru dan siswa dan
Pemananasan Global kelas XI SMA dengan telah di uji efektifitasnya dalam kegiatan
nilai praktikalitas 99,22 (Nursurila:2018). pembelajaran fisika. LKS juga berisi petunjuk kerja
b) LKS berbasis Virtual laboratory melalui ICT dan soal-soal. Hal ini sesuai dengan pengertian LKS
pada materi fluida dinamis, suhu dan kalor, menurut Depdiknas, yaitu LKS merupakan
serta teori kinetik gas valid untuk digunakan lembaran-lembaran yang berisi tugas dan petunjuk
dalam pembelajaran di sekolah dengan nilai kerja yang harus dikerjakan siswa. Salah satu fungsi
praktikalitas 86,40 (Prima:2018). LKS menurut Amri (2015: 101) adalah sebagai
c) LKS berbasis virtual Laboratory mela petunjuk praktikum. LKS yang dihasilkan dapat
melalui ICT pada Materi Keseimbangan dijadikan panduan dalam pelaksanaan praktikum
benda Tegar, Elastisitas, dan Fluida statis virtual, sehingga tidak ada alasan bagi guru untuk
yang telah dikembangkan layak digunakan tidak melaksanakan praktikum. Jadi, guru dapat
dalam proses pembelajaran fisika dengan memenuhi tuntutan kompetensi keterampilan pada
praktikalitas 88,46 (Ashel:2018). Kurikulum 2013.
d) LKS berbasis Virtula laboratory melalui ICT
pada Materi Teknologi digital,Efek Compton Hasil validasi dari LKS berbasis virtual
dan Inti Atom valid untuk digunakan dalam laboratory menurut tenaga ahli adalah valid dengan
nilai validitas rata-rata dari semua jurnal adalah 89,23

7
. Nilai ini berada pada rentang nilai 80 sampai 100 LKS berbasis virtual laboratory melalui
dengan kategori sangat valid. LKS ini memiliki nilai ICT yang telah dikembangkan memiliki nilai
validitas yang tinggi dikarena substansi materinya validitas dan praktikalitas yang tinggi serta
lengkap dan sesuai dengan kaidah keilmuan. terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai
Langkah kerja pada LKS juga memuat tahapan- pretest dan nilai posttest. Hal ini menunjukkan
tahapan pendekatan saintifik, sehingga guru dapat bahwa produk yang dihasilkan telah sesuai dengan
memenuhi tuntutan Kurikulum 2013. Simulasi dan teori yang ada. LKS dapat dijadikan sebagai
pertanyaan pada LKS sesuai dengan kompetensi pedoman dalam pelaksanaan praktikum dan dapat
yang diharapkan. Pada LKS Virtual Laboratori membantu siswa dalam menemukan konsep
menggunakan simulasi yang digunakan sesuai pembelajaran.
dengan KD 4, data yang diperoleh logis, dapat
menampilkan materi yang berisfat abstrak, dan Berdasarkan hasil penelitian tentang
memberikan pengalaman belajar yang lebih pengembangan LKS berbasis virtual laboratory
konkret. Dengan demikian, semua LKS berbasis tterdapat beberapa saran, antara lain: 1) Manajemen
virtual laboratory yang ada dalam meta analsis ini waktu pada saat penelitian harus diperhatikan dengan
layak digunakan dalam pembelajaran fisika. baik, 2) Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai
Nilai praktikalitas berdasarkan tanggapan LKS yang berkaitan dengan virtual laboratory.
guru fisika untuk semua LKS virtual laboratory yang
diteliti dalam meta analisis ini dengan rata-rata KESIMPULAN
92,34. Nilai ini berada pada kategori sangat praktis, Berdasarkan meta analisis kualitas jurnal
artinya semua LKS berbasis virtual laboratory yang LKS berbasis virtual laboratory dengan berbagai
diteliti dalam meta analisis ini mudah digunakan materi didapatkan nilai validitas LKS nya adalah
dalam pembelajaran. LKS ini memiliki nilai 89,23 ini dikategorikan sangat tinggi. Untuk nilai
praktikalitas yang tinggi karena semua LKS berbasis praktikalitasnya adalah 92,34 sedangkan untuk
virtual laboratory yang diteliti dalam meta analisis efektivitasnya adalah diatas 94. Dari semua uji yang
ini mudah digunakan. dilaksanakan berarti LKS berbasis virtual laboratory
ini layak dan efektif untuk dipraktikan di sekolah dan
Nilai efektivitas diperoleh melalui data nilai dalam proses pembelajaran.
pretest dan nilai posttest. Untuk menguji perbedaan Kemudian dari seluruh data yang diambil
yang signifikan, maka perlu dilakukan uji t terdapat 8 materi yang diteliti yaitu dua materi dari
berkorelasi dengan membandingkan nilai t hitung kelas X adalah vektor dan gelombang
dengan ttabel. Hasil dari nilai efektifitas LKS ini elektromagnetik, lima materi dari kelas XI adalah
merujuk kepada penelitian lain dengan materi gelombang mekanik, suhu dan kalor, fluida dinamik,
pelajaran yang sama. Nilai efektivitas yang kesetimbangan benda tegar dan pemanasan global,
didapatkan termasuk kategori tinggi. Hal ini sedangkan untuk materi kelas XII ada satu yaitu
menunjukkan bahwa semua LKS berbasis virtual teknologi digital dan efek compton.
laboratory pada meta analisis ini efektif digunakan
dalam pembelajaran fisika. Saran
Maka dari itu untuk menguji lebih dalam
disini peneliti membahas hasil pembuktian kualitas Semua jurnal yang diteliti telah menapilkan
LKS berbasis virtual laboratory melalui metaanalisis nilai validitas dan praktikalitasnya dengan baik,
kualitas LKS berbasis laboratory dengan namun untuk efektifitas tidak semua jurnal yang
menganalisis hasil penskoran akhirnya dan melampirkan. Disarankan untuk peneliti berikutnya
memasukkan ke dalam persamaan didapatkan untuk melakukan meta analisis yang lebih terhadap
kualitas dari LKS berbasis virtual laboratory nilai efektifitas LKS berbasis virtual laboratory ini,
berkualitas sangat baik. sehingga LKS ini memang layak dan efektif
digunakan saat pembelajaran.
LKS yang dikembangkan setelah dikatakan
valid baik melalui kajian instruksional dan teknik
maka tahap selanjutnya LKS yang dikembangkan DAFTAR PUSTAKA
dapat digunakan pada tahap validasi empiric (uji [1]
Faizah, H. (2017). Efektifitas Lembar Kerja
pengembangan). Data yang didapatkan dari hasil uji Siswa(LKS) Bebantuan Software Geogebra pada
pengembangan mengenai hasil belajar yang sudah Materi Program Linier. Jurnal Pendidikan
diakumulasi dari tiga ranah yaitu sebesar 82 dan nilai Matematika dan Matematika, 103-110
tersebut berada diatas rata-rata, sedangkan jika
ditampilkan dalam bentuk persentase maka didapat
nilai hasil belajar siswa dalam kategori hasil belajar
tinggi menurut tingkat kriteria yang ditetapkan Hobri

8
[2]
Faizah, H. (2017). Efektifitas Lembar Kerja Laboratory berbasis Problem Based Indtruction.
Siswa(LKS) Bebantuan Software Geogebra pada Penelitian Pembelajaran Fisika, 44-50.
Materi Program Linier. Jurnal Pendidikan
Matematika dan Matematika, 103-110
[3]
Miarso, Y. (1994). Definisi teknologi pendidikan:
Satuan tugas definisi dan terminology AECT .
Washington, D.C: AECT.
[4]
Hastings, N. &. (2005). Does Media Affect
Learning: Where Are We Now? TechTrends.
[5]
Azwar, S. (1986). Validitas dan Reliabilitas.
Jakarta: Rineka Cipta.
[6]
Arikunto, S. (1999). Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
[7]
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
[8]
Usman, M. U. (2002). Menjadi Guru Profesional.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
[9]
Nursurila, Nia. 2018. “Pengembangan LKS
Berbasis Virtual LaboratoryMelalui ICT Pada
Materi Gelombang, Optik, dan Pemanasan Global
Kelas XI SMAN 7 Padang.” UNP.
[10]
Prima, Novelia. 2018. “Pengembangan LKS
UntukVirtual Laboratory Melalui ICT Pada Materi
Fluida Dinamis, Suhu dan Kalor, Serta Teori
Kinetik Gas Kelas XI SMAN 1 Padang.” UNP.
[11]
Ashel, Hazrati. 2018. “Pengembangan LKS
Berbasis Virtual Laboratory Melalui ICT Pada
Materi Keseimbangan Benda Tegar, Elastisitas, dan
Fluida Statis Di Kelas XI SMAN 1 Padang.” UNP.
[12]
Sari, Yeni Mustika. 2018. “Pengembangan LKS
Berbasis Virtual Laboratory Melalui ICT pada
Materi Teknologi Digital, Efek Compton, dan Inti
Atom Kelas XII di SMAN 3 Padang.” UNP.
[13]
Ayu, Fitrah. 2018. “Pengembangan LKS
Berbasis Virtual Laboratory Melalui ICT Pada
Materi Besaran dan Vektor Kelas X SMAN 3
Padang.” UNP.
[14]
Sari, Deri Aulia. 2018. “Pembuatan LKS untuk
Virtual Laboratory Berbantu E-Learning Pada
Materi Relativitas Khusus, Efek Foto Listrik, dan
Sumber Energi Kelas XII di SMAN 6 Padang.”
UNP.
[15]
Saran :
Ana Kurnia Sari, C. E. (t.thn.). Pengembangan
LKS Memanfaatkan Laboratorium Virtual Pada 1. Cari statistic
Materi Optik Fisis dengan Pendekatan Saintifik. 1- untuk meta
12 analisis
[16]
N S Aji, W. (2017). Pengembangan LKS Gerak 2. Pada materi
Harmonik Sederhana dengan Media Virtual mana virtual lab

9
yang paling
bagus
3. Revisi tabel

10

Anda mungkin juga menyukai