Anda di halaman 1dari 4

1.

1 Hasil Viscositas

NO PROPERTI VALUE
1 Reading (RPM) 600 42
2 300 25
3 200 21
4 100 14
5 6 4
6 3 3
1.2 Hasil Gel Strenght

NO Properties Waktu Value


1 Reading (RPM) 600 10 detik 3
2 600 10 menit 4

2. ANALISA
Sifat rheologi, viskositas, dan gel strenght lumpur pemboran
mendeskripsikan kemampuan lumpur untuk mengangkat cuttings ke
permukaan saat pemboran berlangsung dan menahannya saat proses sirkulasi
sedang berhenti.1
Pengukuran sifat-sifat rheologi fluida pemboran penting mengingat
efektivitas pengangkatan cutting merupakan fungsi langsung dari viskositas.
Sifat gel pada lumpur juga penting pada saat round trip sehingga dapat
mencegah cutting mengendap didasar sumur yang dapat menyebabkan
masalah pemboran selanjutnya. Viskositas dan gel strength merupakan
sebagian dari indikator baik tidaknya suatu lumpur.
Pada praktikum pengukuran viskositas dan gel strength menggunakan
viscometer, diperoleh harga viskositas dari water base mud yang bervariasi
tergantung dari kecepatan (rpm) yang digunakan. Skala penunujuk pada
viscometer akan berbanding lurus dengan kecepatan putarannya. Semakin kuat
putaran dari viscometer maka skalanya juga akan semakin besar. Dan untuk

1
Baker Huges Drilling Fluids, “Fundamental of Drilling Fluids”, 2006. Hal. 1-5
simpangan pada pengukuran gel strenght, semakin lama waktu yang
ditentukan dalam menentukan simpangan, maka skala simpangan
maksimumnya juga akan semakin besar

Melalui praktikum pengukuran viscositas dan gel strenght menggunakan


visometer ini, didapatkan nilai plastic viscosity dan yield point berdasarkan
perhitungan berikut :

Pv = ϴ600 - ϴ300 Yp = ϴ300 - Pv


= 42 – 25 = 25 – 17

= 17 CP = 8 CP

Pada pembacaan harga gel strength dengan rpm 600 selama 10 detik
didapatkan hasil 3 cP sedangkan pengukuran gel strenght pada 10 menit
adalah 4 cP. Harga gel strenght pada 10 detik selalu lebih kecil dibandingkan
gel strength pada 10 menit. Karena lumpur memerlukan waktu untuk menjadi
gel yang sebanding dengan lama waktu. Maka, harga gel strength pada 10
menit mempunyai waktu yang lebih lama sehingga partikel didalam lumpur
melakukan gaya tarik menarik.
Dalam aplikasinya dilapangan apabila nilai gel strength
sangat besar dapat mempersulit sirkulasi dalam lumpur pemboran, dan
menambah beban dari pompa serta mempersulit pemisahan cutting dari
lumpur pemboran.

3. KESIMPULAN DAN SARAN


3.1 Kesimpulan
1. Dari hasil praktikum perhitungan sifat rheologi lumpur pemboran dengan
menggunakan water base mud yang dibuat dari komposisi water 243.15
cc ditambah dengan Na2CO3 2 gram, Bentonite 7 gram, PAC-LV 2
gram, PAC-R 1gram, Barite 20 gram didapatkan hasil pembacaan
viscositas yang bervariasi sesuai dengan kecepatan putar yang digunakan.
2. Skala penunujuk pada viscometer akan berbanding lurus dengan
kecepatan putarannya. Semakin kuat putaran dari viscometer, maka
skalanya juga akan semakin besar.
3. Pada pembacaan simpangannya, semakin lama waktu yang ditentukan,
maka skala simpangan maksimumnya juga akan semakin besar.
3.2 Saran
Praktikum sebaiknya dilakukan oleh masing-masing kelompok, agar semua
anggota dapat memahami dan melakukan prosedur dengan baik.

4. DAFTAR PUSTAKA
1. Fann Instrument Company. 2016. Viscometer, Model 35 Instruction
Manual
2. Yudho Suranto, Bambang. 2013. Pengantar Teknik dan Pengetahuan
Peralatan Pemboran. Yogyakarta : Amara Books
3. Baker Huges Drilling Fluids. 2006. Drilling Fluids Reference Manual

Cepu, 29 Oktober 2018


Menyetujui,
Asisten Laboratorium
Eksplorasi dan Produksi

`
Maysita Ayu Larasati
NIM. 15412015

Anda mungkin juga menyukai