Anda di halaman 1dari 1

Museum Sejarah menampilkan sejarah dalam bentuk pengalaman ruang dan media

interaktif lainnya yang dapat memberikan edukasi sejarah bagi generasi penerus untuk
menciptakan rasa nasionalisme dalam jiwa bangsa. Sebagai upaya untuk menarik
minat masyarakat untuk mengunjungi museum, perlu diterapkan teknologi tepat guna,
sehingga koleksi museum menjadi lebih informatif. Saat ini museum di Indonesia
kebanyakan memberikan informasi hanya berupa sejarah singkat mengenai objek
benda tersebut, sehingga dibutuhkan seorang pemandu wisata untuk menyampaikan
informasi tambahan. Oleh karena itu, solusi yang dapat dikembangkan yaitu dengan
memberikan informasi menggunakan teknologi grafis antara lain Augmented reality dan
Installation Exhibition yang mengangkat tentang sejarah.

Augmented reality (AR) adalah integrasi elemen digital yang ditambahkan ke dalam
dunia nyata secara waktu nyata dan mengikuti keadaan lingkungan yang ada di dunia
nyata serta dapat diterapkan pada perangkat mobile (Marantika dan Dewi, 2011).
Kelebihan Augmented reality yaitu menggabungkan benda maya dua dimensi dan
ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu
memproyeksikan menggunakan augmented reality. Informasi di museum dapat menjadi
lebih menarik dengan adanya inovasi baru dengan teknologi augmented reality yang
berfungsi sebagai seorang pemandu (guide) yang diaplikasikan di
Smartphone.Installation Exhibition merupakan karya seni yang dibuat dengan
menyusun, merakit dan memasangkan berbagai media Seni, baik dua maupun tiga
dimensi sehingga membentuk kesatuan realitas dan makna baru akan tetapi karya
yang akan dipamerkan tidak bersifat timeless. Karya seni yang ditampilka n
menggunakan teknologi digital dengan konsep kreasi kolaborasi (co-creation). Konsep
ini akan menghadirkan pengalaman kreatif dan memungkinkan pengunjung untuk
berkolaborasi dan menciptakan karya seni baru. Hal ini pula dapat memudahkan
pemahaman para pelajar yang mempelajari sejarah dalam bentuk pengalaman ruang.
Sehingga masyarakat dapat mempelajari sejarah tidak berasal dari buku atau film saja,
namun melalui media ruang yang didalamnya terdapat media interaktif dan materi yang
disajikan dalam bentuk artefak dan pengalaman ruang.

Anda mungkin juga menyukai