PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi dan pasar bebas World Trade Organization dan General
Agreement on Traffs and Trade yang akan berlaku tahun 2020 mendatang,
dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya
menyangkut tenaga kerja, cara/metode kerja, alat kerja, proses kerja, dan
1
2
2017).
perorangan secara parnipurna dan sebagai salah satu tempat kerja yang
Hasil laporan National Safety Council (NSC) tahun 1998 dalam Sholihat,
disebabkan oleh tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman, sebagaian
dari pekerja industri lainnya (Maria, Wiyono, & Candrawati, 2015). Kasus
3
yang sering terjadi adalah tertusuk jarum, terkilir, sakit pigang, tergores,
kasus (3,6%). Tahun 2013 terjadi 103.285 kasus atau meningkat 0,2%.
Wahyuningsih, 2017).
Menurut (Kemenkes RI, 2019) kasus kecelakaan kerja pada Tahun 2015
meningkat 110.285 kasus. Tahun 2016 terdapat 105.182 dan pada tahun
2017 terdapat 80.392 dari hasil data angka kecelakaan kerja dengan
dengan stressor kerja (Nazirah, R., & Yuswardi, 2017). kecelakaan kerja
kecelakaan kerja di Jawa Barat pada tahun 2014 mencapai 1713 kasus dan
di pulau Jawa 4.663 kasus. kecelakaan kerja dapat di pengaruhi oleh lama
kerja, usia dan pendidikan seseorang. Dari hasil data penelitian di atas
sakit dan Puskesmas telah masuk dalam penelitian akreditasi Rumah sakit
adalah terciptanya cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman,
cara/metode kerja, alat kerja, proses kerja, dan lingkungan kerja yang
mewadahi para perawat untuk memahami berbagai hal yang terkait dengan
2016).
dilihat dari bagaimana perawat melakukan pekerjaan dengan baik atau dari
sikap perawat tersebut. Maka dari itu dibutuhkan budaya K3 yang menjadi
Disamping itu lama kerja juga berperan penting dalam penerapan K3.
kerja untuk menerapkan budaya K3. Hal tersebut bila tidak segera diatasi
prosedur kerja yang disesuaikan dengan kasus atau pasien yang di hadapi.
yan berpengalaman biasanya lebih banyak dari pada perawat yang belum
berpengalaman.
sikap dan lama kerja di RSIA Permata Sarana Husada tahun 2015.
masa baru dan sebanyak 33 responden (33,7%) dengan masa kerja lama.
pihak manajemen rumah sakit perlu memahami berbagai hal yang terkait
terkait keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit, tidak hanya dari
kesehatana dan keselamatan kerja tersebut lebih peka dan kreatif dalam
implementasi K3 di RS.
9
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurfitriani pada tahun 2012 di RSUD
pencapai stan dar sebesar 59,9% ini termasuk ke dalam kategori terlaksana
tertusuk jarum suntik yaitu 5 perawat, dan sebagian perawat yang tertusuk
perawat. Terdiri dari 5 perawat ruang rawat inap mengeluh nyeri pinggang
kecelakaan kerja pada saat bekerja, tenaga kesehatan dan perawat harus
Karawang”.
10
B. Rumusan Masalah
Demikian juga kepatuhan karyawan yang menggap remeh atau acuh tak
Tahun 2016 terdapat 105.182 dan pada tahun 2017 terdapat 80.392. dari
hasil data angka kecelakaan kerja dengan menurun dari tahun ke tahun
dilakukan.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
RSUD karawang.
11
2. Tujuan Khusus
di RSUD Karawang.
D. Manfaat Penelitian
berikut:
1. Bagi karyawan
3. Bagi RS
4. Bagi penelitian