Di susun oleh :
Kelompok 6
(Penulis)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perawat sebagai seorang anggota tim kesehatan, dalam memberikan askep (asuhan
keperawatan) terhadap klien haruslah dapat memberikan informasi tentang klien yang
dirawatnya secara akurat dan komplit dan dalam waktu dan cara yang memungkinkan.
Seorang klien tergantung pada pemberi perawatan untuk mengkomunikasikan kepada yang
lainnya untuk memastikan mutu terbaik dari perawatan, sesuai dengan ilmu keperawatan
yang dimilikinya.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami gambaran tentang perkembangan ilmu keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Sejarah dan perkembangan keperawatan di dunia
b. Mengetahui Sejarah dan perkembangan keperawatan di Indonesia
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
BAB III
KASUS
Kasus yang kita dapat yang berkaitan dengan perkembangan ilmu keperawatan
adalah, kita ambil dari segi pelayanan kesehatan.Diaman salah satunya adalah, telenursing.
Penelitian-penelitian telenursing menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kepuasan
masyarakat dan telenurses terhadap pelayanan kesehatan. Telenursing itu sendiri merupakan
mekanisme efektif untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Telenursing saat
ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait dengan beberapa faktor seperti
mahalnya biaya pelayanan kesehatan, banyak kasus penyakit kronik dan lansia, sulitnya
mendapatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, dan daerah yang penyebaran
pelayanan kesehatan belum merata.
Keuntungannya, telenursing dapat menjadi jalan keluar kurangnya jumlah perawat
terutama di negara maju, mengurangi jarak tempuh, menghemat waktu tempuh menuju
pelayanan kesehatan, mengurangi jumlah hari rawat dan jumlah pasien di RS, serta
menghambat infeksi nosokomial. Sama seperti telemedicine yang saat ini berkembang sangat
luas yang telah diaplikasikan di Amerika, Yunani, Israel, Jepang, Italia, Denmark , Belanda,
Norwegia, Jordania dan India bahkan Malaysia. Telenursing telah lama diaplikasikan di
Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Inggris.
BAB IV
PEMBAHASAN
Media telenursing
1. Telepon ( telepon seluler )
2. Personal Digital System (PDA)
3. Mesin faksimili (faks)
4. Internet
5. Video atau audio conferencing
6. Teleradiolog
7. Komputer sistem informasi
8. Teleborotic
Keuntungan telenursing :
1. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu.
2. Mempersingkat hari rawatan dan mengurangi biaya perawatan
3. Membantu memenuhi kenutuhan kesehatan
4. Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi
5. Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di rumah dengan
jarah yang jauh dari pelayanan kesehatan.
6. Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses penyedia
layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video dan internet (American Nurse Assosiation,
1999)
Prinsip-prinsip telenursing
Prinsip-prinsip telenursing adalah : tidak mengubah sifat dasar dari praktek asuahan
keperawatan, dimana perawat terlibat dalam telenursing mulai dari pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi asuhan keperawatan. Perawat juga terlibat dalam
informasi, pendidikan, arahan dan dukungan secara pribadi dalam telenursing hubungan dite
ditetapkan melalui penggunaan telepon, komputer, internet atau teknologi komunikasi lainnya
Aplikasi Telenursing
Telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan
melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi
telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan sistem monitor parameter fisiologi
seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Melalui
sistem interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk menyusun video
konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana mengganti baju,
memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus sangat membantu
untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan
penyakit kardiopulmoner dan persyarafan. Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk
berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam managemen penyakit kronis. Hal
ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan
secara online.
Kekurangan telenursing
Kekhawatiran dengan adanya telenursing ini adalah tidak adanya interaksi langsung perawat
dengan klien yang akan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan. Kekhawatiran ini muncul
karena beranggapan kontak langsung dengan pasien sangat penting terutama untuk dukungan
emosional dan sentuhan terapeutik. Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini adalah
kemungkinan kegagalan teknologi, meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaann
dokumen klien.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Perkembangan keperawatan di dunia diawali sejak manusia itu diciptakan , dimana pada
dasarnya manusia diciptakan telah memiliki naluri untuk merawat diri sendiri sebagai mana
tercermin dari seorang ibu. Kemudian dilanjutkan pada zaman purba yang memiliki
keyakinan akan mistis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, kepercayaan ini
dinamakan animisme. Selanjutnya pada zaman keagamaan , perkembangan keperawatan
mulai bergeser kearah spritual di mana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena dosa-
dosa yang telah dilaksanakan sehingga mendapatkan kutukan dari Tuhan. Pusat perawatan
adalah rumah – rumah ibadah, sehingga pada saat itu pimpinan agama dapat disebut sebagai
tabib.
2. Kalau kita lihat perkembangan telenursing di Indonesia, masih sangat jauh ketinggalan
dibandingkan negara-negara lain. Di Indonesia masih sangat sedikit institusi kesehatan yang
menggunakan telenursing. Diantara RS tersebut adalah, RS Banyumas, RS Fatmawati dan
beberapa RS lainnya di Jakarta yang telah mengembangkan sistem pendokumentasian
keperawatan berbasis komputer. Namun memang kita tidak bisa menutup mata akan
hambatan-hambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia. Diantara hambatan itu
adalah keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi
secara terpadu, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem informasi di dunia
pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi informasi
keperawatan. Apalagi belum adanya kebijakan institusi pelayanan bagi pengembangan sistem
informasi berbasis komputer.
B. SARAN
A. Azizi Alimun Hidayat, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, , Salemba Medika, Jakarta,
2004, hal. 15.
International Telenursing Role. 2004-2006.
B.
http://www.itelehealthinc.com/Exec_Summary_2004_International_Telenursing_Survey_Exe
cSummary.htm.
C. Ernesa Annica. et.al.(2007).“Telenurses’ Experiences of Working with Computerized
Decision Support: Supporting, Inhibiting and Quality Improving”.The Authors. Journal
Compilation. Blackwell Publishing Ltd. Journal Of Advanced Nursing. (Ebscho) database.
D. Sejarah & Perkembangan Keperawatan di Dunia Posted by joe pada 09/09/2009