0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam hal ini berbagai peraturan tersebut tidak hanya mengatur hubungan antara
manusia dan manusia, tetapi juga mengatur hubungan manusia dan lingkungan hidupnya.
Misalnya bagaimana cara atu upaya dalam menjaga agar sumber daya alam yang tersedia
tatap digunakan dan dimanfaatkan secara baik dann bijak agar dapat terjaga
kelestariannya seberapa besar dapat dilakukan eksploitasi suatu bahan tambang sehingga
tetap dapat dikendalikan persediannya.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hukum lingkungan adalah hukum yang mengatur tentang timbalbalik antara manusia
dengan makhluk hidup lainya yang apabla dilanggar dapat dikenakan sanksi. Berdasarkan
kepentingan lingkungan yang bermacam-macam dapat dibedakan bagian-bagian hukum,
diantaranya hukum bencana, hukum kesehatan lingkungan, hukum tentang pembaian
pemmakaian ruang, dan hukum pelindungan lingkungan.1
1
Siti Sundari, Hukum Lingkungan dan Kebijakan Lingkungan Nasional,(Surabaya:Airlangga Press) hl.1-2
2
Yunus Wahid, Pengantar Hukum Lingkungan, (Jakarta:Kencana), 2018, hl.121
3
B. Kedudukan Hukum Lingkungan dalam Hukum Nasional
Kedudukan hukum lingkungan dalam sistem hukum nasional, hal ini menjadi
sangat urgen, karena pada posisi manakah hukum lingkungan di cakupkan, apakah hukum
lingkungan termasuk dalam sistem hukum publik ataukah dalam sistem hukum privat.3
Dapat dipahami bahwa pada dasarnya sistem hukum bisa dibedakan ke dalam dua
pembagian besar, yaitu sistem hukum publik dan sistem hukum privat. Hukum publik
atau disebut pula dengan hukum kenegaraan merupakan bidang hukum yang mengatur
hubungan antara negara dengan alat-alat perlengkapan atau hubungan antara negara
dengan perseorangan (warga negara). Hukum privat atau disebut pula dengan hukum sipil
atau hukum perdata adalah bidang hukum yang mengatur hubungan-hubungan antar
individu dengan individu yang lain dengan menitikberatkan kepada kepentingan
perseorangan atau individu.
Berkaitan dengan hukum privat, mencakup ke dalam hukum perdata dan hukum
dagang. Tetapi ada pula yang mencakupkan dalam berbagai bidangnya, yang dalam hal
ini terdiri dari: hukum pribadi, hukum keluarga, hukum kekayaan atau hukum kebendaan,
hukum perikatan, hukum waris. Sedangkan hukum publik, yang terdiri dari hukum tata
negara, hukum administrasi negara atau hukum tata usaha negara, hukum pidana, hukum
internasional publik dan lainnya. Pertanyaan yang muncul adalah, dimanakah posisi
hukum lingkungan berada di antara beberapa penggolongan hukum di atas?
Dalam pandangan N.H.T. Siahaan, mengatakan bahwa pada umumnya para sarjana
menggolongkan hukum lingkungan ke dalam hukum publik.4 Alasannya, bahwa hukum
lingkungan merupakan hukum yang mengatur hubungan-hubungan yang berkenaan
dengan masalah alam (tanah,pegunungan, udara, sungai, laut), sumber daya alam (hutan,
tambang, perairan, perikanan, dan sebagainya) yang dipergunakan untuk kesejahteraan
public. Hukum lingkungan, substansi dasarnya adalah berkaitan dengan pengaturan
kepentingan publik. Misalnya, mengatur kekuasaan negara atas lingkungan, peran serta
publik atau masyarakat dalam pengelolaan lingkungan, kelembagaan negara yang
mengatur dan berkuasa atas sumber-sumber alam. Bidang-bidang demikian menjadi
bagian pokok dari hukum administrasi negara. Hukum lingkungan yang meangatur
3
Fadhli, Hukum dan Kebijakan Lingkungan, (Malang:UB Press), 2016, hl.47
4
Ibid, hl.48
4
mengenai kewenangan dan keputusan aparatur pemerintah dalam rangka menata
kewenangan negara atas lingkungan, menjadi bagian dari hukum administrasi lingkungan.
Maka dapat disimpulkan bahwa hukum lingkungan belum dapat dijadikan sebagai
golongan tersendiri, sebagai salah satu bagian integral dari hukum publik. Namun, hukum
lingkungan digolongkan sebagai bagian dari hukum administrasi negara. Hal ini
didasarkan bahwa pada prinsipnya hukum lingkungan secara dominan berkaitan dengan
kekuasaan negara atas aset-aset lingkungan atas sumber daya alam.
5
Ibid, hl.77
5
1. Perbuatan (tindakan) hukum publik yang dilakukan oleh badan-badan administrasi
Negara (beschikking)
2. Mengenai hal pejabat administrasi negara/tata usaha negara atau badan administrasi
Negara tata usaha negara mana yang berwenang, misalnya apakah menteri
departemen sektoral,
3. Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, Pemerintah Pusat ataukah Pemerintah
Daerah, Hal mengenai kewenangan apa, misalnya kewenangan menerbitkan
perizinan, kewenangan melakukan pengawasan atau kewenangan menjatuhkan sanksi.
6
Ibid, hl. 78-79
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
hukum lingkungan belum dapat dijadikan sebagai golongan tersendiri, sebagai salah
satu bagian integral dari hukum publik. Namun, hukum lingkungan digolongkan sebagai
bagian dari hukum administrasi negara. Hal ini didasarkan bahwa pada prinsipnya hukum
lingkungan secara dominan berkaitan dengan kekuasaan negara atas aset-aset lingkungan
atas sumber daya alam.
7
DAFTAR PUSTAKA