Kebebasan Pers
Pada masa pemerintahan Habibie,kebebasan pers telah diakui sebagai salah satu
tonggak penting reformasi politik. Sejak masa pemerintahan Presiden pertama RI Ir.
Soekarno. Meski mengalami Liberalisme,namun rezim Orde lama tetap mencengkram
kebebasan pers.
Kebebasan pers masih belum mendapat izin sepenuhnya pada masa Orde
Baru,yakni masa pemerintahan Presiden Soeharto. Bahkan pada masa Orde Baru tidak
ada namanya kebebasan pers, hal ini diperpah saat menjelang akhir 1970,sejumlah surat
kabar nasional ditutup.
Era 1980-an keadaan semakin parah ketika pemerintahan mengeluarkan
Permenpen Nomor 1 Tahun 1984. Pemerintahan bias membatalkan SIUPP, alhasil pada
pertengahan 1990-an sejumlah media cetak ditutup.
Menurut habibie,tidak adanya kebebasan pers menyebabkan sulitnya melakukan
evealuasi terhadap kementerian yang ada. Bagi Habibie, pers inilah yang bertugas
mengawasi pemerintah.
Kemerdekaan pers berlangsung pada masa kini. Dilengkapi Rancangan Undang-
Undang (RUU) Pers yang telah disahkan pada September 1999 yang menjamin
perlindungan pers dan wartawan.