Anda di halaman 1dari 6

HABIBIE SEBAGAI SEORANG BIROKAT

Indonesia membutuhkan perubahan. Indonesia membutuhkan nuansa baru untuk mengembalikan


kedamaian setelah kerusuhan 1998. Usai pengunduran diri presiden soeharto, Habibie
mengemban tugas sebagai seorang presiden. Siapa bilang bahwa Habibie hanya memikirkan
pesawat ?

 Berkenalan dengan politik


Selama ini, kita mengenal Habibie sebagai seorang ilmuwan,ahli aeronautika.
Sehingga wajarlah jika kita berpikir bahwa dunia politik bukanlah kehidupan yang dekat
dengan sosoknya,terlebih setelah ia mengejutkan orang – orang dengan langkah
politiknya.
Habibie pernah ketua kelompok petisi 50, Ali Sadikin untuk hadir di IPTN
Bandung dan PAL Surabaya pada tahun 1993. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa
Ali Sadikin selalu kritis terhadap pemerintan presiden Soeharto. Langkah politik Habibie
yaitu ketika meminta UU Pemerintahan Daerah Nomor 5/74 dan Pemerintahan Desa
Nomor 5/1979 diubah. Sejak pemerintahan Habibie Anggota ABRI dan birokrasi sipil
dilarang terlibat dalam kehidupan politis praktis.
Habibie mengenal politik pada awal decade 1990 berawal saat ia dipilih sebagai
ketua umum ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia) pada akhir 1990.
Habibie sebagai ketua umum ICMI justru semakin kukuh dalam konstelasi politik
Indonesia. Alhasil ia harus memasuki dunia politik, waktu yang harusnya ia curahkan
untuk dibidang teknologi harus terbagi pada bidang yang sama sekali bukan dirinya.
Menurut Habibie ia mempunyai alasan tersendiri terjun ke dunia politik karena,Evolusi
dalam bidang teknologi berhasil di tiongkok dan india berkat politik dan pasar yang
cukup besar.
Kemunculan habibie diranah politik nasional rupanya mendapat respon positif
dari berbagai kalangan. Banyak yang mendukung karena munculnya sipil yang dapat
memimpin kehidupan social secara bijaksana.
Habibie bukanlah gelas kosong yang terjun ke dunia politik dengan hanya
bermodal nekat, ia memiliki prestasi yang dapat diandalkan untuk memperoleh dukungan
public dan berbagai pengakuan internasional. Ia juga menjadi anggota kehormatan
lembaga-lembaga dirgantara.

“ Habibie meyakini bahwa tidak mengutamakan teknologi dan ilmu


pengetahuan merupakan sebuah kesalahan “

Menurut Habibie,usahanya untuk menduduki kekuasaan politik tertinggi (kursi


presiden) diharapkan dapat memperoleh dukungan politik yang dapat menunjang
program teknologinya. Target awal Habibie dalam berpolitik hanya menjadi wakil
presiden tujuannya untuk menyelamatkan karya-karya Indonesia supaya tidak terdistorsi
oleh kepentingan yang sempit. Rencananya terwujud ketika MPR RI mengsahkan
Soeharto sebagai presiden RI periode 1998-2003. Soeharto terpilih kembali menjadi
presiden setelah rapat panipurna ke-10 pada 10 Maret 1998.
Soeharto menerima perwakilan lima faksi MPR di kediamannya di Jalan
Cendana,Jakarta. Mereka berkonsultasi tentang wakil presiden, atas saran mereka
Habibie ditetapkan menjadi wakil presiden. Alasannya, kemampuannya dapat bermanfaat
demi pembangunan dan masa depan Indonesia.
Habibie menjadi wakil presiden periode 1998-2003. Siapa yang menyangka
bahwa nasib membawanya keposisi yang lebih tinggi, dan kemudian menggantikan
presiden Soeharto. Habibie berkata :

“ kekuasaan adalah amanah dan titipan Allah,Tuhan yang maha kuasa,bagi


mereka yang percaya atas eksintensi-Nya. Bagi yang tidak percaya atas eksintensi-
Nya,kekuasaan adalah amanah dan titipan rakyat. Pemilik kekuasaan tersebut,setiap
saat dapat mengambil kembali milik-Nya dengan cara apa saja. “

 Detik-Detik yang Menentukkan


Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, 20 Mei 1998
Kolonel (AL) Djuhana (ajudan Habibie) datang keruang kerja wakil
presiden,melapor bahwa Mentri Koordinator Ekonomi dan Keuangan dan
Industri,Ginandjar Kartasasmita, untuk berbicara lewat telepon. Dari pembicaraan ia
bersama 14 menteri lainnya tidak bersedia duduk dikabinet Reformasi yang akan
dibentuk oleh presiden.
Pukul 17.45 Habibie mendapat laporan dari ajudan bahwa Menteri Keuangan
Fuad Bawazier hendak melapor hal penting, Fuad menanyakan apakah Habibie
bermaksud mengundurkan diri sebagai wakil presiden? Habibie menjawab isu itu tidak
benar,tidak mungkin ia meninggalkan presiden yang sedang mengalami permasalahan
kompleks. Ia juga menyatakan ia bukan pengecut dan tidak akan mengundurkan diri.
Habibie ditemui Panglima Komando,Prabowo Subianto. Ia mengatakan bahwa
kemungkinan besar Presiden Soeharto akan mengundurkan diri. Habibie pun mengatakan
siap menggantikan Presiden.
Sekitar pukul 19.30, Habibie tiba di Cendana untuk bertemu dengan presiden.
Keduanya mendiskusikan tentang susunan Kabinet Reformasi. Habibie menyerahkan
fotokopi surat pernyataan 14 menteri yang menyatakan tidak bersedia duduk dikursi
Kabinet Reformasi yang akan dibentuk Soeharto. Di akhir pertemuan Soeharto
mengatakan harus sabar dan melaksanakan tugas sebaik-baiknya,dan meminta habibie
agar menyelesaikan masalah Ginandjar dan kawan-kawan dengan baik.
Saadillah Mursyid melaporkan langsung perihal penolakan beberapa anggota
Komite Reformasi yang namanya sudah terdaftar. Ia juga mengatakan bahwa jika acara
pelantikan tetap diselenggarakan,hamper bias dipastikan akan gagal.
Pada 21 Mei pukul 09:00, Presiden Soeharto menyatakan mundur. B.J. Habibie
pun mengucapkan sumpah didepan podium sebagai Presiden RI. Setelah itu Jendral TNI
Wiranto berkata “ ABRI tetap menjaga keselamatan dan kehormatan mantan
presiden,termasuk mantan Presiden Soeharto dan keluarga.’’
Tongkat estafet pun berpindah ke tangan Habibie. Namun mereka terakhir
berbincang pada 20 Mei di Cendana, hingga Soeharto Wafat pada tahun 2008.

 Habibie Menjadi Presiden


Jakarta, 20 Mei 1998
Habibie menugaskan ajudannya, Kolonel (AL) Djuhana untuk menghubungi
semua menteri dibawah koordinasi Menko Ekuin, agar hadir pada sidang Ad Hoc
Kabinet dikediaman Habibie pada pukul 22.00 WIB.
Pukul 21.45 Menteri coordinator dan menteri lainnya telah berkumpul dipedopo.
Beliau menjelaskan bahwa Kabinet Reformasi telah dibentuk oleh Presiden Soeharto
dengan memperhatikan masukan dan Koordinasi Harian Keluarga Besar Golkar.
Habibie memohon kepada menteri agar mempertimbangkan kembali penolakan
duduk di kabinet reformasi. Tengah pertemuan Habbie meminta ajundannya untuk
menhubungi Soeharto,tetapi beliau enggan berbicara kepadanya. Saadillah mengatakan
kepada Habibie bahwa sesuai UUD 1945, Soeharto melepaskan tanggung jawabannya
kepada Habibie.
Sekitar pukul 06.45, ADC Kolonel (udara) Iwan Sidi melapor bahwa Jendral
Wiranto sudah menunggu diruang tamu. Selama pertemuan Habibie, Wiranto melaporkan
keadaan yang tidak menentu dan berbagai demontrasi yang terus meningkat. Wiranto
juga melaporkan ia telah menerima intruksi dari presiden untuk bertindak demi keamanan
dan stabilitas negara jika kalau keadaan menjadi kacau.
Pukul 08.30,Habibie berangkat ke Istana Merdeka dan sampainya disana belum
ada satupun menteri yang hadir. Kemuadian Ketua Mahkamah Agung Sarwata, SH dan
para anggota lainnya datang. Kemudian disusul pimpinan DPR/MPR.
Habibie yang sudah dijanjikan untuk bertemu Presiden Soeharto harus menahan
kecewa Karena tidak diperkenankan masuk diruang jepara untuk menemui presiden.
Kamis 21 mei 1998 pukul 09.05 Soeharto menyatakan berhenti menjadi Presiden
atas kemauannya sendiri. Kemudian secara resmi Habibie lah yang menggantikan
Presiden dengan segala tanda Tanya,sedih dan kecewa terhadap Soeharto.

 Masa kepemimpinan Habibie di Tengah Badai.


Habibie pun menyusun poin-poin penting mengenai sikap dan kebijakan yang
akan dilakukan,dasar atau prinsip dari kebijakannya yaitu ‘tertutup’. Dan tidak akan
menyampaikan kebijakannya pada siapa pun termasuk orang-orang terdekatnya.
Habibie harus mengakhiri kultur yang sangat berkuasa dalam orde baru dan
membentuk pribadi sebagai pemimpin pemegang prinsip,cermat,telaten,rasiobal dan
reformis.
Habibie juga memberikan amnesti dan abolisi sebagai langkah penting menuju
keterbukaan dan rekonsiliasi. Habibie melakukan perubahan dibidang politik. Lahirlah
Undang-Undang No. 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik, UU No. 3 Tahun 1999 tentang
Pemilihan Umum, serta UU No. 4 Tahun 1999 tentang MPR dan DPR. Menjelang pemilu
1999, 141 partai politik yang terdaftar diverifikasi oleh Tim 11 Komisi Pemilihan Umum
(KPU) tetapi yang memenuhi syarat hanya 48 partai. 7 Juni 1999 diselenggarakan pemilu
multiparta.
Pada 17 Agustus 1945 Timor Timur tidak termasuk wilayah Indonesia. Karena
ketika Indonesia merdeka Timor Timur merupakan wilayah jajahan Portugis.
Terkait reformasi hukum dan politik,Presiden No, 30/1998 tanggal 2 Desember
1998, Habibie menginstruksikan Jaksa Agung Andi M. Ghalib,untuk mengambil tindakan
hokum terhadap mantan Presiden Soeharto yang diduga telah melakukan praktik
korupsi,kolusi,dan nepotisme. Namun tidak dilakukan secara tuntas karena Habibie justru
melindungi Soeharto.

 Masa Satu Tahun Indonesia di Tangan Habibie


Habibie menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatannya pada
tanggal 21 Mei 1998. Habibie lalu diganti oleh Abdurrahman Wahid yang terpilih
sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 melalui hasil pemilu. Habibie hanya menjabat
selama 2 bulan 7 hari sebagai wakil presiden dan menjadi presiden dalam waktu 1 tahun
5 bulan.
1 tahun 5 bulan adalah waktu yang sangat singkat untuk melipat gandakan Produk
Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Jika Indonesia tetap dituntut menjadi kaya dibutuhkan
pertumbuhan sebesar 49,6%. Dan mustahil jika bias mencapai hanya dalam kurun waktu
yang sebentar.
Habibie tidak hanya bekerja selama 24 jam untuk mengatasi krisis ekonomi yang
terjadi, dan masa kepemimpinan Habibie yang relatif singkat, beliau dapat mebawa
Indonesia menjadi lebih baik. Berkat kerja keras Habibie,beliau mengangkat
pertumbuhan ekonomi penduduk dari -7,7% menjadi 5,0% dalam waktu satu tahun.
Dalam bidang politik Habibie menunjukkan pencapaian yang tidak terduga. Yaitu
politik direalisasikan,kebebasan membentuk partai politik,dan pemilu yang jujur dan adil
digelar dengan menetalkan kekuatan yang dapat memihak kepada satu partai politik yaitu
militer dan birokrasi.
Habibie dan DPR menyelenggarakan pemilu pada 7 Juni 1999 dan siding Umum
MPR dalam 29 Agustus 1999.
 Referendum Timor Timur
Habibie meyakini bahwa Timor Timur bukan termasuk wilayah NKRI sejak
kemerdekaan menurutnya pemerintahan RI akan terbebas dari bebas nasional untuk
membiayai pembangunan di Timor Timur dan dari tekanan-tekanan Internasional
maupun kritik dari negara lain.
Pada tanggal 25 Januari 1999, Habibie menyampaikan kepada kabinetnya bahwa
ia akan mengizinkan Timor Timur melepaskan diri dari kekuasaan Indonesia, bila
memang itu yang diinginkan rakyat Timor Timur. Suasana Timor Timur sangatlah panas.
Habibie juga menentang datangnya tentara Australia menjelang Referendum disana.
Alasannya yaitu : pertama, TNI tentu tak akan senang bila pasukan multinasional
diizinkan masuk dalam wilayah Timor Timur uang masih kedaulatan RI,bila dipaksakan
akan terjadi perang antara Australia dan TNI. Kedua, Habibie menganggap Australia
sebagai sahabat Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan 1945, beliau tidak ingin
persahbatan itu rusak.
30 Agustus 1999 oleh PBB mengeluarkan dua opsi pada rakyat Timor Timur.
(1) Merdeka atau lepas dari NKRI, (2) Diberi otonomi khusus dengan tetap bergabung
sebagai provinsi termuda di Indonesia. Disampaikan 4 september dan dicatat 78,5%
penduduk Timor Timur memilih opsi pertama. Dan lepasnya Timor Timur karena
kehendak masyarakat Timor Timur.
Kasus lepasnya Timor Timur dari NKRI dianggap sebagai kesalahan fatal Habibie
karena bertindak gegabah,anggota DPR juga kecewa atas jawaban Habibie soal Timor
Timur
.
 Habibie dalam Reformasi Perekonomian Indonesia
Pertengahan 1998 merupakan masa kehidupan suram perekonomian
indonesia,karena sudah hilang arah. Orang-orang berlomba menarik uang simpanan
mereka dibank supaya tidak hilang. Hampir setiap hari kegiatan perdagangan dan usaha
lainnya yang harus diselesaikan lewat perbankan,menjadi terhambat karena system
pembayaran yang tidak berfungsi. Tidak berhenti disitu saja.
Penjarahan,pembakaran,terror dan kekerasan social lainnya telah menyebabkan
kelangkaan barang. Seperti yang pernah terjadi pada tahun 1960-an.
Habibie pun melakukan reformasi besar-besaran demi memperbaiki system
Perekonomian Indonesia yang terpuruk. Perubahan ini diikuti dengan perubahan struktual
yang mencakup restrukturisasi perbankan dan hutang luar negeri swasta.
Pada masa pemerintahannya,Habibie menerapkan upaya jangka pendek dan
menengah. Upaya jangka pendek meliputi upaya mengurangi beban masyarakat terutama
masyarakat miskin dan penghasilan rendah,sebagai akibat krisis ekonomi. Sedangkan
program jangka menengah meliputi upaya menyehatkan system perbankan untuk
membangkitkan kembali dunia usaha. Parahnya keadaan perbankan membuat proses
pemulihannya membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar.
Upaya yang dilakukan Habibie menunjukkan hasil. Jarring Pengaman Sosial
(JPS) telah dilancarkan. Kebutuhan pokok masyarakat berhasil dipenuhi,baik kebutuhan
pokok masyarakat berhasil dipenuhi,baik kebutuhan pangan maupun non, seperti obat-
obatan. Harga pun mulai terkendali.

 Kebebasan Pers
Pada masa pemerintahan Habibie,kebebasan pers telah diakui sebagai salah satu
tonggak penting reformasi politik. Sejak masa pemerintahan Presiden pertama RI Ir.
Soekarno. Meski mengalami Liberalisme,namun rezim Orde lama tetap mencengkram
kebebasan pers.
Kebebasan pers masih belum mendapat izin sepenuhnya pada masa Orde
Baru,yakni masa pemerintahan Presiden Soeharto. Bahkan pada masa Orde Baru tidak
ada namanya kebebasan pers, hal ini diperpah saat menjelang akhir 1970,sejumlah surat
kabar nasional ditutup.
Era 1980-an keadaan semakin parah ketika pemerintahan mengeluarkan
Permenpen Nomor 1 Tahun 1984. Pemerintahan bias membatalkan SIUPP, alhasil pada
pertengahan 1990-an sejumlah media cetak ditutup.
Menurut habibie,tidak adanya kebebasan pers menyebabkan sulitnya melakukan
evealuasi terhadap kementerian yang ada. Bagi Habibie, pers inilah yang bertugas
mengawasi pemerintah.
Kemerdekaan pers berlangsung pada masa kini. Dilengkapi Rancangan Undang-
Undang (RUU) Pers yang telah disahkan pada September 1999 yang menjamin
perlindungan pers dan wartawan.

Anda mungkin juga menyukai