Ark 1.1 Ep 1 Panduan Triase
Ark 1.1 Ep 1 Panduan Triase
Email husada.mukti@gmail.com
KEPUTUSAN
DIREKTUR RSIA MUKTI HUSADA KABUPATEN PAMEKASAN
NOMOR : 005/PND/RSIAMH/VIII/2019
TENTANG
PANDUAN TRIASE
KABUPATEN PAMEKASAN
Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Ibu dan Anak
Mukti Husada, maka dibutuhkan pengaturan bagi penyelenggaraan
Panduan Triase Rumah Sakit Ibu dan Anak Mukti Husada;
Menetapkan :
KEDUA : Panduan Triase Rumah Sakit Ibu dan Anak Mukti Husada dilakukan
evaluasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan apabila diperlukan dapat
dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada;
Ditetapkan
Pamekasan, Agustus 2019
Direktur,
Tiurlandina
Nomor : 005/PND/RSIAMH/VIII/2019
Tanggal: Agustus 2019
BAB I
DEFINISI
A. PENGERTIAN
Pengertian triase adalah tempat dimana dilakukan pemilahan pasien yang
datang di UGD untuk menentukan tingkat kegawatan dan prioritas penanganan.
Latar belakang : pasien yang datang ke UGD jumlahnya sangat banyak
disertai penyakit yang beraneka macam dimana penyakit itu bisa tidak gawat
darurat ,darurat tidak gawat dan gawat darurat
Tujuan : panduan ini dibuat untuk memudahkan dokter dalam melakukan tindakan
sesuai dengan tingkat kegawatan dan prioritas penanganan sesuai penyakitnya
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Gambaran Umum
Persepsi atas gawatnya seseorang pasien oleh masyarakat bisa tidak
sama dengan penilaian oleh Tim Medik Rumah Sakit. Oleh karenanya buku
panduan ini dibutuhkan untuk kesamaan persepsi dan kesamaan langkah dalam
menangani pasien gawat. Kegawatan seseorang pasien dapat berubah membaik
atau memburuk dari waktu ke waktu. Kalau ragu ragu dalam mengklasifikasikan
pasien gawat , maka anggap lebih gawat sampai ada teman sejawat atau Tim
yang menilai secara lebih seksama. Triase bukan untuk mendiagnosa penyakit
pasien melainkan memilah penyakit pasien berdasarkan kegawatdaruratan
yang dikarenakan penyakitnya.
Pelayanan di UGD dilakukan untuk mengatasi kegawatdarratan
penyakit. Beberapa hal yang mungkin terjadi adalah a). Apabila
kegawatdaruratannya tidak teratasi maka pasien akan di transfer k rawat inap
atau di rujuk, b) Apabila kegawatdaruratannya teratasi dan kondisi pasien baik
pasien bisa dipulangkan. Pemahaman ini dibutuhkan untuk menghindarkan
stagnasi pasien di UGD padahal tindakan daruratnya sudah selesai.
Triase di UGD terbagi menjadi triase merah untk kasus penyakit gawat
dan darurat, triase kuning untuk kasus penyakit gawat tidak darurat atau tidak
gawat tapi darurat, triase hijau untuk kasus tidak gawat dan tidak darurat dan
triase hitam untuk pasien meninggal.
Untuk kasus Obstretic Gynecology dapat dikelompokkan berdasarkan
triase adalah sebagai berikut :
a. MERAH
1. EKSLAMPSIA
2. RUPTURA UTERI
3. HPP
4. APB
5.KET
kasus obsgyn lain yg dikategorikan pada stiker merah
b. KUNING
1. PEB
2. KET
3.KPD
kasus obsgyn lain yg dikategorikan pada stiker kuning
c.HIJAU
1.emisis gravidarum
2. DUB
3. abortus iminens
kasus obsgyn lain yg dikategorikan pada stiker hijau
Untk kasus penyakit anak dapat dikelompokkan berdasarkan triase
adlaah sebagai berikut :
a. MERAH
1. Apnea / gasping
2. Sangat sesak, gelisah, kesadaran menurun, sianosis ada retraksi hebat.
(Penggunaan otot-otot pernapasan sekunder)
3. Cardiac arrest / payah jantung
4. Shock berat (profund) : nadi tak teraba, tekanan darah tak terukur
5. “Cyanotic spell” (penyakit jantung)
6. Kejang, disertai penurunan kesadaran
7. “Intoksikasi” disertai gangguan fungsi vital (minyak tanah, baygon)
8. Tidak kencing > 8 jam
9. Edema / bengkak seluruh badan
11. Ditemukan bising jantung, aritmia
12. Hipotensi / syok ringan sampai dengan sedang
13. Sering kencing, kemungkinan diabetes
14. Bayi kecil / premature
15. Muntah profus (> 6x/hari) disertai dehidrasi ataupun tidak
16. Diare profus (> 10x/hari) disertai dehidrasi ataupun tidak
17. Apitaxis, tanda perdarahan lain disertai febris
18. Bayi ikterus, anak ikterus
19. Hematuri
20. Panas tinggi > 40oC
21. Gangguan kesadaran tinggi, fungsi vital masih baik
22. Sesak tapi kesadaran dan keadaan umum masih baik
23. Tetanus
24. Difteri
25. Anemia sedang sampai dengan berat
b. KUNING
1. Tifus abdominalis tanpa komplikasi
2. “Flu” batuk, pilek, faringitis akut
3. Kejang demam, berulang (saat diperiksa sudah kejang)
4. Muntah ringan
5. Diare ringan atau tanpa dehidrasi
6. Hepatitis akut ringan
7. Asma tanpa tanda-tanda sianosis
8. Gatal/aritema karena alergi
BAB III
TATA LAKSANA
Dalam kasus pasien indikasi MRS tetapi ketersediaan tempat tidur tidak
tersedia maka rawat inap menyiapkan ekstrabed maksimal 2 tempat tidur.
Sedangkan prosedur yang harus dilakukan saat pasien datang antara lain sbb :
1. Pasien datang ke UGD RSIA Mukti Husada , baik yang datang sendiri
ataupun rujukan, akan langsung di terima oleh perawat atau dokter Jaga dan
di triase.
2. Dokter/perawat melakukan Triage secara cepat dan tepat, kemudian pasien
diberi label warna yang sesuai (pada korban missal/ Mettag Triase).
3. Keluarga atau perujuk di arahkan untuk mendaftar di loket pendaftaran.
4. Dalam keadaan tertentu langsung dilakukan resusitasi di tempat resusitasi.
5. Pasien ditempatkan di ruangan sesuai dengan kasusnya
a. Apabila terdapat tanda-tanda gangguan Airway Breathing Circulation
(ABC) berat atau penurunan kesadaran, maka perawat triage langsumg
mengantar pasien ke ruang resusitasi (triase merah) dan dilakukan
persiapan rujukan.
b. Apabila tidak terdapat tanda ancaman jiwa, maka perawat menerima dan
melakukan pemeriksaan terhadap pasien di ruang triage untuk menentukan
jenis triase terhadap pasien tersebut. Setelah perawat triage menentukan
tingkat kegawatan pasien, maka perawat triage mengirim pasien beserta
lembaran statusnya ke bilik prioritas sesuai kegawatan pasien. Pasien akan
dimasukkan kebilik (triase kuning)
c. Bila kondisi pasein stabil, tidak ada gangguan kesadaran ,pernafasan dan
sirkulasi darah maka pasein akan diperiksa di (triase hijau).
BAB IV
DOKUMENTASI
Hasil triage pasien didokumentasikan tertulis dalam dari rekam medis pasien.
Hasil re-triage pasien didokumentasikan tertulis dalam lembar status rekam
medis pasien UGD yang merupakan bagian dari rekam medis pasien