Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN TRIASE

RSIA MUKTI HUSADA


PAMEKASAN

RSIA MUKTI HUSADA PAMEKASAN


TAHUN 2019
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
MUKTI HUSADA
J l K a b u p a t e n 6 8 P a m e k a s a n k o d e p o s ( 6 9 3 1 6 ) HP 082337919788

Email husada.mukti@gmail.com

KEPUTUSAN
DIREKTUR RSIA MUKTI HUSADA KABUPATEN PAMEKASAN
NOMOR : 005/PND/RSIAMH/VIII/2019

TENTANG
PANDUAN TRIASE

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MUKTI HUSADA

KABUPATEN PAMEKASAN

DIREKTUR RSIA MUKTI HUSADA KABUPATEN PAMEKASAN

Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Ibu dan Anak
Mukti Husada, maka dibutuhkan pengaturan bagi penyelenggaraan
Panduan Triase Rumah Sakit Ibu dan Anak Mukti Husada;

b. Bahwa untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf


a, perlu ditetapkan Peraturan Direktur tentang Panduan Triase Rumah
Sakit Ibu dan AnakMukti Husada.

Mengingat : 1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang


Rumah Sakit;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2004 tentang


Kesehatan;

3. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2015 tentang Pedoman

Organisasi Rumah Sakit;

4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 56 tahun 2014 Tentang Perijinan


dan Klasifikasi Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2017 tentang Akreditasi
Rumah Sakit;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/MENKES/SK/II/2008


tentang standar pelayanan minimal Rumah Sakit;

6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 772/ MENKES /SK /VI / 2002


Tahun 2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit;

7. Keputusan Menteri Kesehatan RI NomorHK.02.03/I/0532/2015 Tentang


Penetapan Rumah Sakit Mukti Husada sebagai rumah sakit khusus ibu
dan anak kelas C;

Menetapkan :

PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK


MUKTI HUSADA TENTANG PANDUAN TRIASE RSIA MUKTI
HUSADA PAMEKASAN;

KEDUA : Panduan Triase Rumah Sakit Ibu dan Anak Mukti Husada dilakukan
evaluasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan apabila diperlukan dapat
dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada;

KETIGA : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila


dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan
Pamekasan, Agustus 2019
Direktur,

Tiurlandina

Lampiran : Surat Keputusan Direktur

Nomor : 005/PND/RSIAMH/VIII/2019
Tanggal: Agustus 2019

BAB I
DEFINISI

A. PENGERTIAN
Pengertian triase adalah tempat dimana dilakukan pemilahan pasien yang
datang di UGD untuk menentukan tingkat kegawatan dan prioritas penanganan.
Latar belakang : pasien yang datang ke UGD jumlahnya sangat banyak
disertai penyakit yang beraneka macam dimana penyakit itu bisa tidak gawat
darurat ,darurat tidak gawat dan gawat darurat
Tujuan : panduan ini dibuat untuk memudahkan dokter dalam melakukan tindakan
sesuai dengan tingkat kegawatan dan prioritas penanganan sesuai penyakitnya

BAB II
RUANG LINGKUP

A. Gambaran Umum
Persepsi atas gawatnya seseorang pasien oleh masyarakat bisa tidak
sama dengan penilaian oleh Tim Medik Rumah Sakit. Oleh karenanya buku
panduan ini dibutuhkan untuk kesamaan persepsi dan kesamaan langkah dalam
menangani pasien gawat. Kegawatan seseorang pasien dapat berubah membaik
atau memburuk dari waktu ke waktu. Kalau ragu ragu dalam mengklasifikasikan
pasien gawat , maka anggap lebih gawat sampai ada teman sejawat atau Tim
yang menilai secara lebih seksama. Triase bukan untuk mendiagnosa penyakit
pasien melainkan memilah penyakit pasien berdasarkan kegawatdaruratan
yang dikarenakan penyakitnya.
Pelayanan di UGD dilakukan untuk mengatasi kegawatdarratan
penyakit. Beberapa hal yang mungkin terjadi adalah a). Apabila
kegawatdaruratannya tidak teratasi maka pasien akan di transfer k rawat inap
atau di rujuk, b) Apabila kegawatdaruratannya teratasi dan kondisi pasien baik
pasien bisa dipulangkan. Pemahaman ini dibutuhkan untuk menghindarkan
stagnasi pasien di UGD padahal tindakan daruratnya sudah selesai.
Triase di UGD terbagi menjadi triase merah untk kasus penyakit gawat
dan darurat, triase kuning untuk kasus penyakit gawat tidak darurat atau tidak
gawat tapi darurat, triase hijau untuk kasus tidak gawat dan tidak darurat dan
triase hitam untuk pasien meninggal.
Untuk kasus Obstretic Gynecology dapat dikelompokkan berdasarkan
triase adalah sebagai berikut :
a. MERAH
1. EKSLAMPSIA
2. RUPTURA UTERI
3. HPP
4. APB
5.KET
kasus obsgyn lain yg dikategorikan pada stiker merah
b. KUNING
1. PEB
2. KET
3.KPD
kasus obsgyn lain yg dikategorikan pada stiker kuning
c.HIJAU
1.emisis gravidarum
2. DUB
3. abortus iminens
kasus obsgyn lain yg dikategorikan pada stiker hijau
Untk kasus penyakit anak dapat dikelompokkan berdasarkan triase
adlaah sebagai berikut :

a. MERAH
1. Apnea / gasping
2. Sangat sesak, gelisah, kesadaran menurun, sianosis ada retraksi hebat.
(Penggunaan otot-otot pernapasan sekunder)
3. Cardiac arrest / payah jantung
4. Shock berat (profund) : nadi tak teraba, tekanan darah tak terukur
5. “Cyanotic spell” (penyakit jantung)
6. Kejang, disertai penurunan kesadaran
7. “Intoksikasi” disertai gangguan fungsi vital (minyak tanah, baygon)
8. Tidak kencing > 8 jam
9. Edema / bengkak seluruh badan
11. Ditemukan bising jantung, aritmia
12. Hipotensi / syok ringan sampai dengan sedang
13. Sering kencing, kemungkinan diabetes
14. Bayi kecil / premature
15. Muntah profus (> 6x/hari) disertai dehidrasi ataupun tidak
16. Diare profus (> 10x/hari) disertai dehidrasi ataupun tidak
17. Apitaxis, tanda perdarahan lain disertai febris
18. Bayi ikterus, anak ikterus
19. Hematuri
20. Panas tinggi > 40oC
21. Gangguan kesadaran tinggi, fungsi vital masih baik
22. Sesak tapi kesadaran dan keadaan umum masih baik
23. Tetanus
24. Difteri
25. Anemia sedang sampai dengan berat
b. KUNING
1. Tifus abdominalis tanpa komplikasi
2. “Flu” batuk, pilek, faringitis akut
3. Kejang demam, berulang (saat diperiksa sudah kejang)
4. Muntah ringan
5. Diare ringan atau tanpa dehidrasi
6. Hepatitis akut ringan
7. Asma tanpa tanda-tanda sianosis
8. Gatal/aritema karena alergi

BAB III
TATA LAKSANA

Sumber daya manusia sangat memegang peran penting untuk tercapainya


kepuasan para pasien di UGD. Dokter dan paramedis yang bertugas di UGD dituntut
untuk dapat melakukan triage secepat dan setepat mungkin, agar tidak terjadi
kesalahan dalam melakukan pemilahan saat triage.
Setiap pasien masuk UGD Rumah Sakit Ibu Dan Anak Mukti Husada
dilakukan pemeriksaan dan terencana tindakan sesuai dengan kasusnya. Untuk
mendiagnose penyakit pasien di UGD dilakukan pemeriksaan penunjang
laboratorium minimal yaitu darah lengkap, gula acak. Dari hasil diagnosa sementara
beberapa kemungkinan terjadi adalah pasien masuk rumah sakit sesuai indikasi, kalau
di rumah sakit tidak mempunyai pelayanan sesuai kebutuhan psien maka pasien
dirujuk. Apabila tidak ada indikasi MRS makapasien dipulangkan.

Dalam kasus tertentu apabila pasien dengan indikasi MRS, tetapi


kondisipasien tidak memungkinkan untuk di transfer ke rawat inap karna kondisi
pasien tidak stabil,maka UGD wajib menahan pasien untuk dilakukan observasi
perbaikan kondisi pasien. Setelah dilakukan asessemen ulang dan kondisi pasien
stabil maka pasien bisa di transfer ke rawat inap.

Dalam kasus pasien indikasi MRS tetapi ketersediaan tempat tidur tidak
tersedia maka rawat inap menyiapkan ekstrabed maksimal 2 tempat tidur.

Sedangkan prosedur yang harus dilakukan saat pasien datang antara lain sbb :

1. Pasien datang ke UGD RSIA Mukti Husada , baik yang datang sendiri
ataupun rujukan, akan langsung di terima oleh perawat atau dokter Jaga dan
di triase.
2. Dokter/perawat melakukan Triage secara cepat dan tepat, kemudian pasien
diberi label warna yang sesuai (pada korban missal/ Mettag Triase).
3. Keluarga atau perujuk di arahkan untuk mendaftar di loket pendaftaran.
4. Dalam keadaan tertentu langsung dilakukan resusitasi di tempat resusitasi.
5. Pasien ditempatkan di ruangan sesuai dengan kasusnya
a. Apabila terdapat tanda-tanda gangguan Airway Breathing Circulation
(ABC) berat atau penurunan kesadaran, maka perawat triage langsumg
mengantar pasien ke ruang resusitasi (triase merah) dan dilakukan
persiapan rujukan.
b. Apabila tidak terdapat tanda ancaman jiwa, maka perawat menerima dan
melakukan pemeriksaan terhadap pasien di ruang triage untuk menentukan
jenis triase terhadap pasien tersebut. Setelah perawat triage menentukan
tingkat kegawatan pasien, maka perawat triage mengirim pasien beserta
lembaran statusnya ke bilik prioritas sesuai kegawatan pasien. Pasien akan
dimasukkan kebilik (triase kuning)
c. Bila kondisi pasein stabil, tidak ada gangguan kesadaran ,pernafasan dan
sirkulasi darah maka pasein akan diperiksa di (triase hijau).

BAB IV
DOKUMENTASI

 Hasil triage pasien didokumentasikan tertulis dalam dari rekam medis pasien.
 Hasil re-triage pasien didokumentasikan tertulis dalam lembar status rekam
medis pasien UGD yang merupakan bagian dari rekam medis pasien

Anda mungkin juga menyukai