Anda di halaman 1dari 3

1.

Armada Untuk Sampah Tercampur


 Tujuan ke TPA Regional
 Kriteria Sarana Pengangkutan:
- Kapasitas 6m3, 8m3, 10m3
- Jumlah trip atau ritas per hari maksimum 2 ritasi per hari
- Agar tidak mengganggu lingkungan selama pengangkutan ke tempat pusah olah sampah
organik, sebaiknya armada angkut

2. Armada Pengangkutan Sampah Untuk Sampah Organik


 Tujuan ke Pusat Olah Sampah Organik
 Kriteria sarana pengangkutan
- Kapasitas : dapat menampung 24 ember atau 35 ember
- Untuk memenuhi kapasitas pengangkutan, kriteria ember sampah organik yaitu : 20 liter

3. Armada Pengangkutan Sampah Potensi Daur Ulang


 Tujuan ke Pusat Daur Ulang
 Kriteria sarana pengangkutan:
- Kapasitas 6m3, 8m3, 10m3, 14m3
- Wadah pengumpul berupa karung pakai ulang
- Sampah berpotensi daur ulang tidak boleh dikumpulkan di TPS

4. Armada Pengangkutan Sampah Lainnya dari TPS


 Tujuan ke TPA Regional
 Kapasitas sarana pengangkutan:
- Kapasitas 6m3, 8m3, 10m3
- Jumlah trip atau ritas per hari maksimum 2 ritasi per hari

5. Armada Pengangkutan Sampah Lainnya dari TPS


 Tujuan ke TPA Regional
 Kapasitas sarana pengangkutan:
- Kapasitas armada harus lebih besar dari pengangkutan sampah lainnya dari TPS
- Kapasitas yang tersedia yaitu 6m3, 8m3, 10m3, 14m3
- Jumlah trip atau ritas per hari maksimum 2 ritasi per hari
Pasal 22
(1) Pengangkutan sampah dari TPS dan/atau TPS 3R ke TPA atau TPST tidak boleh dalam
kondisi dicampur kembali setelah dilakukan pemilahan dan pewadahan
(2) Dalam hal terdapat sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun serta
limbah bahan berbahaya dan beracun, pengangkutan sampah yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun serta limbah bahan berbahaya dan beracun mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 23

(1) Pengangkutan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) dilaksanakan
dengan ketentuan:
a. Memaksimalkan kapasitas kendaraan angkut yang digunakan
b. Rute pengangkutan sependek mungkin dengan hambatan sekecil mungkin
c. Frekuensi pengangkutan dari TPS dan/atau TPS 3R ke TPA atau TPST dilakukan sesuai
dengan jumlah sampah yang ada; dan
d. Ritasi dilakukan dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas pengangkutan

(2) Operasional pengangkutan sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


a. Pola Pengangkutan
b. Sarana Pengangktan
c. Rute Pengangkutan

Pasal 24

Pola pengangkutan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) huruf a terdiri
atas:

a. Pengangkutan sampah dengan sistem pengumpulan langsung dari sumber sampah lebih
besar dari 300 liter/unit srrta topogtafi daerah pelayanan yang tidak memungkinkan
penggunaan gerobak dan
b. Pengumpulan sampah melalui sistem pemindahan di TPS dan/atau TPS 3R

Pasal 25
(1) Sarana pengangkutan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) huruf b
dapat berupa:
a. Dump truck/tipper truck
b. Armroll truck
c. Compactor truck
d. Street sweeper vehicle
e. Trailer
(2) Pemilihan sarana pengangkutan
a. Umur teknis peralatan
b. Kondisi jalan daerah operasi
c. Jarak tempuh
d. Karakteristik sampah
e. Daya dukung fasilitas pemeliharaan

Pasal 26

Rute pengangkutan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) huruf c harus
memperhatikan

a. Peraturan lalu lintas


b. Kondisi lalu lintas
c. Pekerja, ukuran, dan tipe alat angkut
d. Timbulan sampah yang diangkut
e. Pola pengangkutan

Anda mungkin juga menyukai