Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengertian Filsafat

Kata filsafat yang dalam bahasa Arab falsafah, yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah philosophy, adalah berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia. Kata philosopia terdiri
atas kata philein yang berarti cinta (love) dan sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom),
sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang
khusus dari seorang filsuf adalah pecinta atau pencari kebijaksanaan. Kata filsafat pertama kali
digunakan oleh Pyhthagoras (496-582 SM).1

Menurut Plato (427-347 SM), filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakekat. Bagi
Aristoteles (384-322 SM), filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang kebenaran yang meliputi
logika, fisika, metafisika dan pengetahuan praktis.

Menurut Bertrand Russel, filsafat adalah tidak lebih dari suatu usaha untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan terakhir, tidak secara dangkal atau dogmatis seperti yang kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan dalam ilmu pengetahuan. Akan tetapi, secara kritis
dalam arti kata: setelah segala sesuatunya diselidiki problema- problema apa yang dapat
ditimbulkan oleh pertanyaan-pertanyaan yang demikian itu, dan setelah kita menjadi sadar dari
segala kekaburan dan kebingungan, yang menjadi dasar bagi pengertian kita sehari- hari
….(problemen der Philosophic, 1967: 7).

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki
segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan mempergunakan akal sampai pada hakikatnya.
Filsafat bukannya mempersoalkan gejala-gejala atau fenomena akan tetapi mencari hakikat dari
fenomena tersebut.

2. Pegertian Ilmu

Kata ilmu berasal dari bahasa Arab “alima” dan berarti pengetahuan.
Pemakaian kata ini dalam bahasa Indonesia kita ekuivalenkan dengan istilah
“science”. Science berasal dari bahasa Latin: Scio, Scire yang juga berarti
pengetahuan.
Ilmu adalah pengetahuan. Namun, ada berbagai macam pengetahuan. Dengan
“pengetahuan ilmu” dimaksud pengetahuan yang pasti, eksak, dan betul- betul
terorganisir. Jadi, pengetahuan yang berasaskan kenyataan dan tersusun baik.2
Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli di antaranya adalah :
a) Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mendefinisikan ilmu adalah yang empiris, rasional,
umum dan sistematik.

1 Surajiyo, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia, (Bumi Aksara, Jakarta : 2010), hal. 3
2 Suaedi, Pengantar Filsafat Ilmu, (IPB Press Printing, Bogor : 2016), hal 20
b) Ashley Montagu, Guru Besar Antropolog di Rutgers University menyimpulkan bahwa ilmu
adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan
percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.
c) Harsojo, Guru Besar Antropolog di Universitas Pajajaran, menerangkan bahwa ilmu adalah
akumulasi pengetahuan yang sistematikan, suatu pendekatan atau metode terhadap seluruh dunia
empiris, dan suatu cara untuk menganalisis.
d) Afanasyef, seorang pemikir marxist bangsa Rusia mendefinisikan ilmu sebagai pengetahuan
manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran.
Dari beberapa pendapat tentang ilmu menurut para ahli tersebut, dapat disimpulkan
bahwa ilmu adalah sebagian pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, syarat tertentu yaitu
sistematik, rasional, empiris, universal, objektif, dapat diukur, terbuka dan kumulatif.
3. Pengertian Filsafat Ilmu

Anda mungkin juga menyukai