Anda di halaman 1dari 7

Contoh RPL

BAB III
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Dalam rencana pemantauan lingkungan dirinci berdasarkan pembahasan sebagai


berikut :

a. Dampak Lingkungan yang Dipantau


- Jenis dampak yang timbul
- Indikator/parameter
- Sumber dampak
b. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
- Metode pengumpulan dan analisis data
- Lokasi pantau
- Waktu dan frekuensi
c. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
- Pelaksana pemantauan lingkungan hidup
- Pengawas pemantauan lingkungan hidup
- Penerima laporan hasil pemantauan lingkungan hidup

3-1
Contoh RPL

Tabel 3.1. Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)


Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No Jenis Dampak Indikator/ Metode Pengumpulan & Analisis Waktu &
Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parametrer Data Frekuensi
Tahap Pra Konstruksi
Pembebasan Lahan
1. Keresahan Tidak terjadi Dari kegiatan Pengamatan langsung (observasi) di Kelurahan-kelurahan /Desa – 2 kali sebelum dan Pemilik Proyek  Dinas Sosial Provinsi  BPLHD Provinsi
ketegangan sosial antara pembebasan lapangan dan dialog dengan informan desa yang terdapat di wilayah sesudah kegiatan  Dinas Sosial  Badan
penduduk dengan Balai lahan kunci, seperti dengan tokoh studi yang berada di wilayah pembebasan Kabupaten Y Kantor Pengendalian
Besar Pelaksanaan Jalan masyarakat administrasi: lahan. Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Nasional VI  Kabupaten Y Kabupaten Y (BPLH) Kabupaten
Terjalinnya interaksi   Dinas Sosial Tenaga Y
sosial yang baik antara Kerja dan  Kantor Lingkungan
Balai Besar Pelaksanaan Transmigrasi Hidup Kabupaten
Jalan Nasional VI dan Kabupaten Y Y
masyarakat
Tahap Konstruksi
Penerimaan Tenaga Kerja
1. Kesempatan  Adanya partisipasi Kegiatan  Pemantauan terhadap upaya yang Kelurahan-kelurahan /Desa – Waktu Pemilik Proyek  Dinas Tenaga Kerja  BPLHD Provinsi
Kerja dan tenaga kerja lokal dalam perekrutan tenaga telah dilakukan oleh kontraktor desa yang terdapat di wilayah pemantauan dan Transmigrasi  Badan
peningkatan kegiatan pemangunan kerja pada tahap dalam merekrut tenaga lokal. studi yang berada di wilayah dilakukan setiap 6 Provinsi Pengendalian
pendapatan jalan. konstruksi. Pemantauan akan dilaksanakan administrasi: (enam ) bulan  Dinas Tenaga Kerja Lingkungan Hidup
 Meningkatnya dengan wawancara juga  Kabupaten Y sekali selama Kabupaten Y (BPLH) Kabupaten
kesejahteraan pemantauan terhadap petugas  kegiatan  Dinas Sosial tenaga Y
penduduk dari rekrutmen tenaga kerja dan konstruksi. Kerja dan  Kantor Lingkungan
upah/pendapatan yang instansi/lembaga terkait yaitu Pelaksanaan Transmigrasi Hidup Kabupaten
dihasilkan dari kegiatan. Kantor Pemerintah Kelurahan , kegiatan Kabupaten Y Y
 Tidak terjadi RT/RW, LPM dan tokoh masyarakat. pemantauan akan
ketegangan sosial  Pemantauan jumlah penduduk lokal dimulai pada saat
antara penduduk lokal yang direkrut dalam pekerjaan kegiatan
akibat persaingan dalam konstruksi diperoleh dari catatan perekrutan tenaga
memanfaatkan peluang kontraktor pelaksana pekerjaan kerja (1 bulan
kerja. konstruksi. sebelum proses
 Terjalinnya hubungan  Pemantauan pengukuran perekrutan tenaga
sosial yang baik antara motivasi/keinginan dan upaya kerja dan selama
pemrakara, penduduk lokal untuk kegiatan tahap
Kelurahan/desa dan memanfaatkan peluang kerja dan konstruksi).
masyarakat. berusaha serta hambatan yang
dihadapi dalam memanfaatkan
peluang tersebut diperoleh dari

3-2
Contoh RPL

Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No Jenis Dampak Indikator/ Metode Pengumpulan & Analisis Waktu &
Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parametrer Data Frekuensi
wawancara terhadap responden
melalui kuestioner yang telah
dipersiapkan sebelumnya.
Mobilisasi Alat dan Material
1. Penurunan Kualitas udara dan Pada saat Pengambilan sampel kualitas udara, Kelurahan-kelurahan /Desa – 3 bulan sekali Pemilik Proyek  BPLHD Provinsi  BPLHD Provinsi
Kualitas Udara kebisingan tetap dibawah mobilisasi alat dan kemudian, dianalisis di laboratorium, desa yang terdapat di wilayah selama kegiatan  Badan  Badan
baku mutu lingkungan material berupa kemudian dibandingkan dengan baku studi yang berada di wilayah mobilisasi alat dan Pengendalian Pengendalian
berdasarkan Peraturan gas polutan (CO2, mutu. lingkungan berdasarkan administrasi: material Lingkungan Hidup Lingkungan
Pemerintah Nomor 41 SO2, Pb) dan debu Peraturan Pemerintah Nomor 41  Kabupaten Y (BPLH) Kabupaten Hidup (BPLH)
Tahun 1999 tentang Tahun 1999 tentang Pengendalian  Y Kabupaten Y
Pengendalian Pencemaran Udara  Kantor Lingkungan  Kantor
Pencemaran Udara Hidup Kabupaten Y Lingkungan
Hidup Kabupaten
Y

2. Peningkatan Kebisingan tetap dibawah Pada saat Pengukuran kebisingan kemudian Kelurahan-kelurahan /Desa – 3 bulan sekali Pemilik Proyek  BPLHD Provinsi  BPLHD Provinsi
Kebisingan baku mutu lingkungan mobilisasi alat dan dibandingkan dengan baku mutu. desa yang terdapat di wilayah selama kegiatan  Badan  Badan
berdasarkan Kep.MenLH material berupa studi yang berada di wilayah mobilisasi alat dan Pengendalian Pengendalian
No. 48/MenLH/11/1996 peningkatan administrasi: material Lingkungan Hidup Lingkungan
tentang Baku Tingkat kebisingan  Kabupaten Y (Kecamatan (BPLH) Kabupaten Hidup (BPLH)
Kebisingan  Y Kabupaten Y
 Kantor Lingkungan  Kantor
Hidup Kabupaten Y Lingkungan
Hidup Kabupaten
Y

3. Gangguan Lalu  Aada tidaknya Pada saat Pengamatan dan pencatatan Di lokasi kegiatan, terutama di 3 bulan sekali Pemilik Proyek  Dinas  BPLHD Provinsi
Lintas gangguan lalulintas mobilisasi alat dan langsung (primer) data lalu lintas jalan yang dilalui kendaraan selama kegiatan Perhubungan  Badan
 Panjang antrian material pengangkut alat dan material mobilisasi alat dan Provinsi Pengendalian
lalulintas material  Dinas Lingkungan
Perhubungan Hidup (BPLH)
Kabupaten Y Kabupaten Y
 Dinas  Kantor
Perhubungan Lingkungan
Komunikasi dan Hidup Kabupaten
Informatika Y
Kabupaten Y

3-3
Contoh RPL

Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No Jenis Dampak Indikator/ Metode Pengumpulan & Analisis Waktu &
Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parametrer Data Frekuensi
4. Kerusakan Jalan Ada tidaknya keluhan Pada saat Metode pemantauan dengan cara Di sekitar lokasi kegiatan, 3 bulan sekali Pemilik Proyek  Dinas Bina Marga  BPLHD Provinsi
masyarakat terkait mobilisasi alat dan observasi dan dialog dengan tokoh terutama di pendduduk yang selama kegiatan Provinsi  Badan
kerusakan jalan material masyarakat dan pemerintahan tinggal dekat dengan jalan mobilisasi alat dan  Dinas Bina Marga Pengendalian
setempat material Kabupaten Y Lingkungan
 Dinas Bina Marga Hidup (BPLH)
Sumber Daya Air Kabupaten Y
dan Pertambangan  Kantor
Kabupaten Y Lingkungan
Hidup Kabupaten
Y
Penyiapan Lahan
1. Penurunan Kualitas udara dan Pada saat Pengambilan sampel kualitas udara, Di lokasi kegiatan pematangan Saat kegiatan Pemilik Proyek  BPLHD Provinsi  BPLHD Provinsi
Kualitas Udara kebisingan tetap dibawah pematangan lahan kemudian, dianalisis di laboratorium, lahan pematangan  Badan  Badan
baku mutu lingkungan berupa gas kemudian dibandingkan dengan baku lahan, 3 bulan Pengendalian Pengendalian
berdasarkan Peraturan polutan (CO2, SO2, mutu. lingkungan berdasarkan sekali Lingkungan Hidup Lingkungan
Pemerintah Nomor 41 Pb) dan debu Peraturan Pemerintah Nomor 41 (BPLH) Kabupaten Hidup (BPLH)
Tahun 1999 tentang Tahun 1999 tentang Pengendalian Y Kabupaten Y
Pengendalian Pencemaran Udara  Kantor Lingkungan  Kantor
Pencemaran Udara Hidup Kabupaten Y Lingkungan
Hidup Kabupaten
Y
2. Peningkatan Kebisingan tetap dibawah Peningkatan Pengukuran kebisingan kemudian Di lokasi kegiatan penyiapan Saat kegiatan Pemilik Proyek  BPLHD Provinsi  BPLHD Provinsi
Kebisingan baku mutu lingkungan kebisingan dari 15 dibandingkan dengan baku mutu lahan pematangan  Badan  Badan
berdasarkan Kep.MenLH unit kendaraan berdasarkan Kep.MenLH No. lahan, 3 bulan Pengendalian Pengendalian
No. 48/MenLH/11/1996 operasional saat 48/MenLH/11/1996 tentang Baku sekali Lingkungan Hidup Lingkungan
tentang Baku Tingkat pematangan lahan Tingkat Kebisingan. (BPLH) Kabupaten Hidup (BPLH)
Kebisingan Y Kabupaten Y
 Kantor Lingkungan  Kantor
Hidup Kabupaten Y Lingkungan
Hidup Kabupaten
Y
3. Peningkatan Erosi Tingkat sedimentasi dan Dari kegiatan Pengamatan secara visual Di lokasi kegiatan pematangan Saat kegiatan Pemilik Proyek  BPLHD Provinsi  BPLHD Provinsi
dan Sedimentasi kekeruhan sungai pematangan lahan peningkatan erosi dan sedimentasi lahan pematangan  Badan  Badan
lahan, 3 bulan Pengendalian Pengendalian
sekali Lingkungan Hidup Lingkungan
(BPLH) Kabupaten Hidup (BPLH)
Y Kabupaten Y
 Kantor Lingkungan  Kantor
Hidup Kabupaten Y Lingkungan

3-4
Contoh RPL

Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No Jenis Dampak Indikator/ Metode Pengumpulan & Analisis Waktu &
Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parametrer Data Frekuensi
Hidup Kabupaten
Y
4. Penurunan Kualitas air sungai masih Dari kegiatan Pengambilan sampel air sungai, Di sekitar lokasi kegiatan Saat kegiatan Pemilik Proyek  BPLHD Provinsi  BPLHD Provinsi
Kualitas Air di bawah baku mutu pematangan lahan dianalisis di laboratorium kemudian terutama di badan perairan yang pematangan  Badan  Badan
permukaan dan lingkungan berdasarkan dibandingkan dengan baku mutu termasuk kedalam wilayah studi lahan, 3 bulan Pengendalian Pengendalian
Terganggunya Peraturan Pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah sekali Lingkungan Hidup Lingkungan
Biota air No. 82 Tahun No. 82 tahn 2001 Tentang Baku Mutu (BPLH) Kabupaten Hidup (BPLH)
2001Tentang Baku Mutu Air permukaan Y Kabupaten Y
Air Tidak terganggunya  Kantor Lingkungan  Kantor
biota Hidup Kabupaten Y Lingkungan
Hidup Kabupaten
Y
5. Gangguan Lalu  Aada tidaknya Pada saat Pengamatan dan pencatatan Di lokasi kegiatan, terutama di Saat kegiatan Pemilik Proyek  Dinas  BPLHD Provinsi
Lintas gangguan lalulintas mobilisasi alat dan langsung (primer) data lalu lintas jalan yang dilalui kendaraan pematangan Perhubungan  Badan
 Panjang antrian material pengangkut alat dan material lahan, 3 bulan Provinsi Pengendalian
lalulintas sekali  Dinas Lingkungan
Perhubungan Hidup (BPLH)
Kabupaten Y Kabupaten Y
 Dinas  Kantor
Perhubungan Lingkungan
Komunikasi dan Hidup Kabupaten
Informatika Y
Kabupaten Y
6. Kerusakan jalan Ada tidaknya keluhan Pada saat Metode pemantauan dengan cara Lokasi pemantauan dilakukan di Saat kegiatan Pemilik Proyek  Dinas Bina Marga  BPLHD Provinsi
masyarakat terkait penyiapan lahan observasi dan dialog dengan tokoh sepanjang trase jalan Y pematangan Provinsi  Badan
kerusakan jalan masyarakat dan pemerintahan lahan, 3 bulan  Dinas Bina Marga Pengendalian
setempat sekali Kabupaten Y Lingkungan
 Dinas Bina Marga Hidup (BPLH)
Sumber Daya Air Kabupaten Y
dan Pertambangan  Kantor
Kabupaten Y Lingkungan
Hidup Kabupaten
Y
7. Gangguan Semua prasarana umum Pada saat Pengamatan secara visual di lapangan Di sepanjang rencana jalur Jalan Saat kegiatan Pemilik Proyek  BPLHD Provinsi  BPLHD Provinsi
prsarana umum dan utilitas yang ada di penyiapan lahan mengenai keberadaan prasarana Y pematangan  BPLHD Provinsi  Badan
dan utilitas jalur Jalan Y umum dan utilitas lahan, sesuai  Dinas Perumahan Pengendalian
kebutuhan Tata Ruang dan Lingkungan
Kebersihan Hidup (BPLH)
Kabupaten Y Kabupaten Y

3-5
Contoh RPL

Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No Jenis Dampak Indikator/ Metode Pengumpulan & Analisis Waktu &
Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parametrer Data Frekuensi
 UPTD Kebersihan  Kantor
Kabupaten Y Lingkungan
Hidup Kabupaten
Y
Tahap Operasional
Operasional Jalan
1. Kebisingan dan Kualitas udara dan Dari kegiatan  Pengambilan sampel kualitas Di sekitar lokasi kegiatan Pada saat Pemilik Proyek  Aparat BPLHD  BPLHD Provinsi
Kualitas Udara kebisingan tetap dibawah operasional jalan udara, kemudian, dianalisis di pemeliharaan jalan pengoperasian Provinsi  Badan
baku mutu lingkungan laboratorium, kemudian jalan, sesuai  Badan Pengendalian
berdasarkan Peraturan dibandingkan dengan baku mutu. kebutuhan Pengendalian Lingkungan
Pemerintah Nomor 41 lingkungan berdasarkan Peraturan Lingkungan Hidup Hidup (BPLH)
Tahun 1999 tentang Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 (BPLH) Kabupaten Kabupaten Y
Pengendalian tentang Pengendalian Pencemaran Y  Kantor
Pencemaran Udara Udara  Kantor Lingkungan Lingkungan
 Pengukuran kebisingan kemudian Hidup Kabupaten Y Hidup Kabupaten
dibandingkan dengan baku mutu Y
berdasarkan Kep.MenLH No.
48/MenLH/11/1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan.
2. Alih fungsi lahan Ada tidaknya alih fungsi Kegiatan  Pengamatan secara visual di Di sepanjang kiri kanan Jalan Y Pada saat Pemilik Proyek  Aparat BPLHD  BPLHD Provinsi
lahan operasional jalan lapangan mengenai adanya alih pengoperasian Provinsi  Badan
fungsi lahan di sepanjang kiri kanan jalan, sesuai  Badan Pengendalian
Jalan Y kebutuhan Pengendalian Lingkungan
 Pengamatan untuk mengetahui ada Lingkungan Hidup Hidup (BPLH)
tidaknya penyerobotan lahan (BPLH) Kabupaten Kabupaten Y
bukan hak milik di sepanjang Jalan Y  Kantor
Y  Kantor Lingkungan Lingkungan
Hidup Kabupaten Y Hidup Kabupaten
Y
Perawatan RTH dan Taman
3. Peningkatan Estetika lingkungan Kegiatan Pengamatan secara visual di lapangan RTH dan Taman yang ada di Pada saat Pemilik Proyek  Aparat BPLHD  BPLHD Provinsi
Estetika pemeliharaan RTH mengenai kondisi RTH dan Taman sepanjang Jalan Y pengoperasian Provinsi  Badan
Lingkungan dan Taman jalan dan  Badan Pengendalian
pemeliharaan Pengendalian Lingkungan
RTH, sesuai Lingkungan Hidup Hidup (BPLH)
kebutuhan (BPLH) Kabupaten Kabupaten Y
Y  Kantor
 Kantor Lingkungan Lingkungan
Hidup Kabupaten Y

3-6
Contoh RPL

Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No Jenis Dampak Indikator/ Metode Pengumpulan & Analisis Waktu &
Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parametrer Data Frekuensi
Hidup Kabupaten
Y

3-7

Anda mungkin juga menyukai