Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pangan dikenal juga sebagai makanan pokok jika dikonsumsi


(dimakan)secara teratur oleh kelompok penduduk dalam jumlah yang cukup besar
untuk menyediakan bagian terbesar dari konsumsi energi total yang dihasilkan oleh
makanan. Pangan menurut Suharja et. al. (1985:12) merupakan bahan-bahan yang
dimakan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan, pertumbuhan,
kerja, dan penggantian jaringan tubuh yang rusak.
Pangan adalah bahan-bahan yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan, kerja, pengganti jaringan, dan
mengatur proses-proses di dalam tubuh. Selain ada yang mengartikan sebagai
pangan pokok, yaitu bahan pangan yang dimakan secara teratur oleh sekelompok
penduduk dalam jumlah yang cukup besar dan untuk menghasilkan sebagian besar
sumber energi.
Jagung merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting selain
gandum dan padi,sebagai sumber karbohidrat utama di amerika tengah dan selatan
jagung juga jadi alternatif sumber pangan di amerika serikat. penduduk beberapa
daerah di indonesia (misalnya di madura dan nusa tenggara ) juga menggunakan
jagung sebagai pangan pokok selain sebagai sumber karbohidrat .
Selain untuk pangan dan pakan, jagung juga banyak digunakan industri
makanan, minuman, kimia, dan farmasi. Berdasarkan komposisi kimia dan
kandungan nutrisi, jagung mempunyai prospek sebagai pangan dan bahan baku
industri. Pemanfaatan jagung sebagai bahan baku industri akan memberi nilai
tambah bagi usahatani komoditas tersebut. Jagung merupakan bahan baku industri
pakan dan pangan serta sebagai makanan pokok di beberapa daerah di Indonesia.
Dalam bentuk biji utuh, jagung dapat diolah misalnya menjadi tepung jagung, beras
jagung, dan makanan ringan (pop corn dan jagung marning ) dan lain-lain. Pada
makalah ini penulis akan membahas tentang manajemen agribisnis jagung
menjadi jagung marning.
Oleh karena itu Seiring perkembangan zaman dan tenologi tidak selalu hal-
hal yang bersifat tradisional dilupakan atau ditinggalkan. Misalnya saja dalam hal
makanan, akhir-akhir ini berbagai makanan tradisional kembali menjadi “makanan
yang dicari”.
Aneka ragam cemilan ringan seperti jagung marning juga diminati tidak
hanya untuk sekedar snack ataupun makanan selingan saat santai dirumah, ada
kalanya makanan tradisional inni menghiasi meja saat menjamu kerabat ataupun
saudara.
Kondisi seperti ini dapat dijadikan sebagai peluang usaha untuk menekuni
pembuatan makanan traadisional. Melihat keadaan tersebut, sehingga tersedia
peluang bisnis yang sangat besar, yaitu bisnis usaha mendirikan usaha jagung
marning.
Gambar. 1 Produksi jagung di Indonesia tahun 2013-2018

Berdasarkan gambar di atas produksi jagung setiap tahun mengalami


peningkatan dari tahun 2013-2018. Hal ini berarti tingkat produksi jagung di
Indonesia dalam pengolahan maupun pemeliharaan sangat baik.

1.2. Rumusan masalah


1.3. Tujuan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Agribisnis

Anda mungkin juga menyukai