Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Konsep dasar ekonomi syariah menurut Abida Muttaqien dari beberapa sumber
diantaranya ialah : Menurut Manan ialah ilmu sosial yang mempelajari masalah ekonomi
masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam. Khusyid Ahmad mendefinisikan suatu upaya
yang sistematik untuk memahami masalah-masalah ekonomi dan perilaku masyarakat dalam
prespektif Islam. Oleh karena itu tanggapan para pemikir muslim atas beberapa tantangan
ekonomi dalam hal ini di dasarkan pada al-Qur’an dan sunnah. Sedangkan menurut Hasanuz
Zaman ialah suatu ilmu dan penerapan hukum syari’at yang melindungi ketidak adilan dalam
kaitan dengan upaya pencapaian kesejahteraan manusia dan pelaksanaan ibadah kepada
Allah.
Bagi orang muslim yang beriman bahwasannya hati jangan diletakkan kepada harta
benda, sebab harta benda hanyalah semata perhiasan dunia. Janganlah berjiwa kecil
menghadapi segala kesulitan hidup. Bukan agama mengutuk harta, tetapi
memberi peringatan jangan sampai harta benda dan anak keturunan membelokkan haluan
hidup dalam menuju tuhan. Hal ini dijelaskan pada ayat al- Qur’an surat Al- Imran: 14. Allah
mengigatkan kepada kita yang sedang di peralat oleh nafsu syahwatnya. Allah juga
memperingatkan jangan berpaling dari amal akhirat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana tafsir surat ali Imron ayat 14 ?
2. Bagaimana tafsir surat An-nahl ayat 14?

C. TUJUAN
1. Mengetahui tafsir surat Ali Imron ayat 14
2. Mengetahui tafsir surat An-Nahl ayat 14
BAB II
PEMBAHASAN

Teori produksi dalam islam


Al-quran menggunakan konsep produksi barang dalam artian luas. Al-qur`an
menekankan manfaat dari barang yang diproduksi. Memproduksi suatu barang harus
mempunyai hubungan dengan kebutuhan manusia. Berarti barang itu harus diproduksi untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Bukan untuk memproduksi barang mewah secara berlebihan
yang tidak sesuai dengan kebutuhan manusia,karenanya tenaga kerja yang dikeluarkan untuk
produksi baran tersebut dianggap tidak produktif.
Namun demikian al-qur`an memberi kebebasan yang luas bagi manusia untuk
berusaha memperoleh kekayaan yang lebih banyak lagi dalam menuntut kehidupan ekonomi.
Dengan memberikan landasan rohani bagi manusia sehingga sifat manusia yang semula
tamak dan mementingkan diri sendiri menjadi kendali.
Sifat tamak manusia menjadikan manusia berkeluh kesah tidak sabar dan gelisah
dalam perjuangan mendapatkan kekayaan. Dengan begitu akan memacu manusia untuk
melakukan kegiatan yang produktif. Manusia aan giat untuk memuaskan kebutuhannya
dengan terus bertambah sehingga akibatnya manusia cenderung melakukan kersakan dimuka
bumi. Dalam sifat dasar manusia yang tamak itu pula menyebabkan manusia memiliki
dorongan yang kuat dan bimbingan serta arahan yang benar dan pasti akan menjadikan
manusia memiliki sifat mulia. Kemajuan manusia akan terus berlanjut sepanjang mereka
terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Daya ciptanya yang tinggi akan terus
menghasilakan produk-produk baru serta teknik produksi yang semakin sempurna sehingga
mampu menjaga taraf hidup manusia seiring dengan perubahan jalan.
Sifat-sifat dasar manusia dijelaskan dalam surat Ali Imron ayat 14

A. Arti surat Ali Imron Ayat 14


“Di jadikan indah pada (pandangan) manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan
yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan dan
binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia, dan disisi
Allah lah tempat kembali yang baik (surga)”.(QS.Ali Imran:14).

B. Makna Mufrodat
‫( زين‬Zuyyina) = Yang berarti hiasan, langsing, ramping, apik, rapi, gaun, rahmat,
keanggunan, nikmat, keapikan, doa syukur, waktu kelonggaran, sopan santun, keikhlasan,
perpanjangan waktu, gaya lemah gemulai, sifat menyenangkan, budi bahasa, kerelaan,
pakaian, rok, teratur, perhiasan, penghias, dandanan
ِ َّ‫( ِللن‬Linnasi) = Yang berati bagi manusia, suku, rakyat, bangsa, lupa, terlupa, tdk sadar,
‫اس‬
suku bangsa, ummat.
‫ُحب‬ (Khubbu) = Yang berarti kasih, cinta kasih, sayang, kasih sayang, kecintaan,
lampiran, alat tambahan, alat pelengkap, asmara, percintaan yg dirahasiakan , gairah,
semangat, nafsu, kegemaran, keinginan besar, berahi, kehangatan, keramahan, kehangatan
hati, ganggangan, keramahtamahan
‫ت‬ َّ ‫ٱل‬
ِ ‫ش َه َٰ َو‬ (Sysyahawati) = Yang berarti syahwat/hawa nafsu, yg menggiurkan, yg
menyenangkan.
‫سا ٓ ِء‬
َ ِ‫( ٱلن‬a(l)nnisa-i) = Yang berarti Perempuan-perempuan, wanita, betina, puteri, istri, kaum
wanita, kaum hawa
َ‫( َو ْٱلبَنِين‬wa(a)lbanina) = Yang berarti dan anak-anak
ِ ‫( َو ْٱلقَ َٰنَ ِط‬walqanathiri) = Yang berarti dan harta
‫ير‬
َ ‫( ْٱل ُمقَن‬almuqantharati) = wanita-wanita pilihan
ِ‫ط َرة‬
ِ ‫ ( ٱلذَّ َه‬adzdzahabi) = Yang berarti emas
‫ب‬
َّ ‫( َو ْٱل ِف‬wa(a)lfidhdhati) = Yang berarti dan perak, perak, uang, uang perak, warna perak,
‫ض ِة‬
berwarna perak
‫( َو ْٱل َخ ْي ِل‬walkhayli) = Yang berarti dan kuda, kumpulan kuda
‫ ( َو ْٱْل َ ْن َٰعَ ِم‬wal an’ami) = Yang berarti dan binatang ternak
‫ث‬ ِ ‫ ( َو ْٱل َح ْر‬walkhartsi) = Yang berarti dan sawah ladang
‫( َم َٰت َ ُع‬mataa’u) = Yang berarti kesenangan
‫( ْٱل َح َي َٰو ِة‬alkhayawaati)= Yang berarti kehidupan
‫( ٱلد ْنيَا‬addunya) = Yang berarti dunia
ِ ‫( ْٱل َمـَٔا‬almaabi) = Yang berarti tempat kembali .
‫ب‬

C. Penjelasan Ayat
Isi dari surat Al Imran adalah "Diperhiaskan bagi manusia kesukaan kepada barang
yang diingini." Disini telah terdapat tiga kata. Pertama Zuyyina artinya diperhiaskan.
Maksudnya segala barang yang diingini itu ada baiknya dan ada buruknya, tetapi apabila
keinginan telah timbul,yang kelihatan hanya eloknya saja dan lupa akan buruk atau susahnya.
Kata kedua adalah hub, artinya kesukaan atau cinta. Kata ketiga adalah syahwat, yaitu
keinginan – keinginan yang menimbulkan selera yang menarik nafsu buat mempunyainya.
Maka disebutlah disini enam macam hal yang manusia sangat menyukainya karena
hendak mempunyai dan menguasainya, sehingga yang nampak oleh manusia hanyalah
keuntungan saja, sehingga manusia tidak memperdulikan kepayahan buat mencintainya. "
(yaitu) dari hal perempuan dan anak laki-laki, dan ber pikul-pikul emas dan perak, dan kuda
kendaraan yang diasuh, dan binatang-binatang ternak, dan sawah-ladang." Itulah enam
macam yang sangat disukai, diinginkan dan dengan berbagai macam usaha manusia ingin
mempunyainya. Akan diuraikan sebagai berikut:

1. Perempuan
"Zuyyina", diperhiaskan kepadanya, sehingga meskipun misalnya telah didapatnya
perempuan itu,hanya kesusahan yang akan dihadapinya, tidaklah diperdulikannya. Allah
mentakdirkan bahwa laki-laki mengingini perempuan adalah mengundang hikmat yang lebih
dalam, yaitu karena hendak menyambung keturunan. Hendak ingin menjalin hidup berdua,
sebab yang satu akan mencukupi yang lain. Tetapi kalau syahwat si laki-laki tidak terkendali,
niscaya dia tidak akan memperdulikan hikmatnya, hanyalah melepaskan syahwatnya, lalu
zinalah yang terjadi, dan kalau mereka beranak, kacaulah keturunan. Maka agamapun
mengajarkan penyaluran syahwat itu, mencari jodoh, mencari istri untuk teman hidup, dengan
jalan yang halal.

2. Anak-anak Laki-laki
Di ayat ini disebut banin ditonjolkan kesukaan karena ingin mempunyai anak,
terutama anak laki-laki, termasuk hal yang dihiaskan pada manusia. Dia menjadi yang kedua
setelah kesukaan syahwat terhadap perempuan. Mencintai anak laki-laki lebih kuat daripada
mencintai anak wanita. Hal ini disebabkan beberapa hal:

a). Anak laki-laki merupakan tulang punggung keturunan yang berkait dengan dirinya.
Karena, anak laki-laki selalu diharapkan oleh seseorang, yakni kelanggengan nama dan
menjadi buah bibir orang banyak yang tetap lestari.
b). Harapan orangtua dari mereka ketika dewasa adalah menjadi tempat bergantung tatkala
orang tua mencapai usia lanjut.

c). Dari anak laki-laki diharapkan hal-hal yang membawa kemuliaan, yang tidak terdapat
pada anak-anak wanita. Seperti penguasaan suatu disiplin ilmu, pekerjaan, kepemimpinan,
atau menjadi panglima tentara demi membela tanah airnya dan memelihara eksitensi umat.

3. Berpikul – pikul Emas dan Perak


Yaitu kekayaan. Manusia semua mempunyai keinginan mempunyai emas dan perak.
Di dalam ayat disebut emas dan perak, karena memang ukuran (standard) kekayaan yang
sebenarnya ialah emas dan perak. Walaupun satu waktu kita hidup dengan uang kertas,
namun uang kertas itu mesti mempunyai sandaran emas di dalam Bank. Keinginan
mempunyai kekayaan itu tidak ada batasnya. Sehinnga Nabi kita s.a.w. pernah bersabda:
‫لَوكانل البن ادم واديان من ذهب لتمن ان له ثالث واليمال جوف ادم اال الترا ب و يتوب على من تا ب‬

"kalau ada bagi anak adam dua buah lembah daripada emas,masihlah dia menginginkan yang
ketiga. Tapi tidaklah yang akan memenuhi perut anak adam, selain tanah. Dan Allah akan
member taubat kepada yang taubat.
(HR.Bukhari dan Muslim dari Hadis Ibnu Abbas)

Keinginan pada harta tidaklah terbatas, padahal hidup itu sendiri terbatas. Kalau manusia
tidak membatasi seleranya, sampai matinya dia tidak akan merasa puas.Karena daya tarik
uang atau harta seringkali menyilaukan mata dan menggiurkan hati, maka berulang-ulang al
Qur'an dan hadits, memperingatkan agar manusia tidak tergiur oleh kegemerlapan uang, atau
diperbudak olehnya sehingga menjadikan seseorang lupa akan fungsinya sebagai hamba
Allah khalifah di bumi.

4.Kuda kendaraan yang diasuh


Di zaman dahulu,dikala ayat ini diturunkan, yang diasuh dan dipingit, diberi pelana
dan sanggurdi, ialah kuda. Disikati bulunya dan diistimewakan makannya, sehingga sampai
kepada zaman kita sekarang ini amat masyhurlah kuda tunggangan Arab di seluruh dunia.
Mempunyai kuda tangkas itupun menjadi satu keinginan, dihiaskan Tuhan kesukaan
mempunyainya. Sebaliknya di zaman kita sekarang mundurlah kuda kendaraan yang dipingit
dan naiklah kepentingan kendaraan bermotor. Dia menjadi alat perlengkapan hidup di zaman
modern,sehinnga mobil tidak lagi barang mewah, tetapi barang penting. Maka dihiaskan
dalam hati manusia keinginan memakai kendaraan

5. Binatang – binatang Ternak


Kalau kendaraan bermotor adalah alat penting dalam kehidupan kota, maka binatang
ternak amat penting pada kehidupan di padang-padang yang luas, sebab pengikut Nabi
Muhammad Shalallahu ‘alahi wassalam bukan orang kota saja. Pada kehidupan suku
badwi,hitungan kekayaan ialah binatang ternak. Berapa puluh ekor unta, kerbau dan
lembunya,berapa ratus ekor kambing dan domba dan biri-birinya. Di negeri kita sendiri
kekayaan kaum muslimin di pulau Sumbawa dan pulau Lombok ditentukan oleh beberapa
puluh atau beberapa ekor memelihara lembu dan beberapa mengirimnya ke Jawa atau
Singapura dalam setahun.

6. Sawah dan Ladang


Di dalam ayat ini ialah menjelaskan kekayaan pertanian ini dihiaskan bagi manusia,
sehingga kadang-kadang seluruh tenaga,seluruh kegiatan hidup mereka tumpahkan untuk
mencapainya. Sehingga kadang-kadang mereka tidak mengiri-menganan lagi, menumpahkan
seluruh tujuan hidup untuk itu, untuk keenamnya atau untuk salah satu dari keenamnya, atau
sebagian mereka asyik dengan itu, manusiapun lupa akan yang lebih penting. Oleh sebab itu
maka Tuhan bersabda memberi peringatan dengan lanjutan ayat: "Yang demikian itulah
perhiasan hidup di dunia." Tegasnya bahwasannya semuanya itu adalah perhiasan hidup di
dunia, niscaya usianya akan habis untuk itu, sedangkan perhiasan untuk diakhirat kelak dia
tidak sedia. Padahal dibelakang hidup yang sekarang ini ada lagi hidup yang akan dihadapi.
Sesudah dunia adalah akhirat. Tuhan lebih tegaskan lagi:"Namun di sisi Allah ada (lagi)
sebaik-baik tempat kembali(ujung ayat 14).

Demikian itulah macam harta yang senangi manusia dalam dunia ini, dan merupakan alat
kelengkapan bagi hidup mereka, dan memenuhi segala kebutuhan dan keinginan mereka.
Mereka memandang baik mencintai harta benda tersebut. Tetapi hendaknya manusia
menyadari bahwa semua harta benda ini hanyalah kehidupan duniawi yang tidak kekal. Tak
patutlah kiranya harta benda hanya untuk kehidupan duniawi yang tidak kekal. Tak patut
kiranya harta benda itu dijadikan manusia sebagai cita-cita dan tujuan terakhir dari kehidupan
didunia yang fana ini, sehingga dia terhalang untuk mempersiapkan dari bagi kehidupan yang
sebenarnya. Yaitu kehidupan diakhirat yang abadi. Bukankah disisi Allah ada tempat kembali
yang baik (surga) ? Dan alangkah bahagianya manusia, sekiranya dia mempergunakan harta
benda itu dalam batas-batas petunjuk Allah Subhanahuwata’ala.

D.Asbabun Nuzul
Sebab turunnya Al Imran : 14 menurut riwayat dari Imam Ar Razi pula,seorang
bangsawan Arab Nasrani yang bernama Alqamah,pernah mengakui terus terang kepada
saudaranya yang telah masuk Islam bahwa dalam hatinya dia membenarkan dan mengakui
kerasulan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam. Namun dia berkata jika dia masuk
islam,segala kemewahan dan kebesaran yang telah dianugerahkan oleh Raja Romawi akan
dicabut kembali dari dia. Dan ada pula riwayat bahwa setelah kaum muslimin mendapat
kemenangan gilang – gemilang dalam peperangan Badar, Rasullullah pernah mengajak kaum
Yahudi di madinah supaya masuk islam. Tetapi mereka tidak mau, melainkan mereka
banggakan kekuatan, kebesaran jumlah harta mereka dan kelengkapan senjata mereka. Maka
menurut riwayat itu, inilah sebab turun ayat ini. Memberi peringatan bahwa semuanya itu
hanyalah sesuatu yang diperhiaskan saja oleh syaitan bagi manusia, karena keinginan-
keinginan syahwat.

E. Munasabah Ayat

‫ان‬ٌ ‫ط َّه َرة ٌ َو ِرض َْو‬ ُ ‫قُ ْل أَؤُ ن َِبئ ُ ُك ْم ِب َخي ٍْر ِم ْن َٰذَ ِل ُك ْم ۚ ِللَّذِينَ اتَّقَ ْوا ِع ْندَ َر ِب ِه ْم َجنَّاتٌ تَجْ ِري ِم ْن تَحْ تِ َها ْاْل َ ْن َه‬
َ ‫ار خَا ِلدِينَ فِي َها َوأ َ ْز َوا ٌج ُم‬
‫ير ِب ْال ِع َبا ِد‬
ٌ ‫ص‬ َّ ‫َّللاِ ۗ َو‬
ِ ‫َّللاُ َب‬ َّ َ‫ِمن‬

Katakanlah: Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?.
Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang
mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai)
isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-
hamba-Nya.Surah Ali 'Imran (3:15).

Setelah ayat Ali Imran ayat 14 diturunkan oleh Allah lalu Allah menurunkan ayat 15 dari
surah Ali Imran yang menjelaskan bahwa allah mengabarkan pada rasulullah bahwa ada yg
lebih baik dari pada semuanya itu yaitu surga dan semua kelezatan yg ada padanya dan kelak
bagi orang orang yg bertakwa bagi mereka surga yg tidak pernah terlintas di dalam hati
seseorang betapa nikmatnya, di dalamnya ada bidadari yg mana mereka tidak pernah haid,
tidak mengeluarkan kotoran , ada khamr , sungai sungai yg mengalir dan allah tidak akan
pernah murka pada mereka semenjak itu selamanya.

A. Arti surat An-Nahl ayat 14


”Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan
daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang
kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari
(keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.”

B. Tafsir Surat An-Nahl

‫س َّخ َر ْالبَحْ َر‬


َ ‫( َوه َُو الَّذِى‬Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu)) Dengan memberi
kalian kemampuan untuk berlayar diatasnya dan mengeluarkan kandungannya berupa ikan-
ikan dan perhiasan.

۟ ُ‫( ِلتَأ ْ ُكل‬agar kamu dapat memakan daripadanya daging ikan yang segar) Allah
َ ‫وا ِم ْنهُ لَحْ ًما‬
‫ط ِريًّا‬
menyebutkan sifat segar bagi ikan itu untuk menunjukkan kelembutan dan kasih sayang-Nya.

‫سونَ َها‬ ۟ ‫(وتَ ْست َْخ ِر ُج‬dan


ُ َ‫وا ِم ْنهُ ِح ْليَةً ت َْلب‬ َ kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai)
Yakni Mutiara dan batu mulia, yang boleh dipakai oleh kaum pria sebagaimana dibolehkan
bagi kaum wanita. Pendapat lain mengatakan yang dimaksud adalah agar dapat dipakai oleh
para kaum wanita, dan Allah menyebutkan

ُ َ‫( ت َْلب‬yang kamu (laki-laki) pakai) karena para wanita memakainya demi kaum pria.
‫سو َن َها‬

ِ ‫(وت ََرى ْالفُ ْلكَ َم َو‬dan


‫اخ َر فِي ِه‬ َ kamu melihat bahtera berlayar padanya) Yakni kamu melihat kapal-
kapal berlayar di lautan yang membelah permukaan air dengan bagian depannya.

‫ض ِل ِهۦ‬ ۟ ُ‫(و ِلت َ ْبتَغ‬dan


ْ َ‫وا ِمن ف‬ َ supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya) Yakni agar kalian
dapat berdagang dengannya sehingga kalian dapat mendapatkan keuntungan yang merupakan
bagian dari karunia Allah.

َ‫(ولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُك ُرون‬dan


َ supaya kamu bersyukur) Yakni jika kalian mendapati karunia Allah
dilimpahkan kepada diri kalian dan kalian mengakuinya maka kalian akan bersyukur dengan
lisan dan perbuatan kalian.
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bahwa tujuan kita hidup bukanlah dunia tetapi ialah akhirat. Akhiratlah yang kekal
selamanya, dilihat dari surah Ali Imran ayat 14 tersebut dapat kita petik kesimpulan bahwa
harta yang senangi manusia dalam dunia ini, dan merupakan alat kelengkapan bagi hidup
mereka, dan memenuhi segala kebutuhan dan keinginan mereka. Mereka memandang baik
mencintai harta benda tersebut. Tetapi hendaknya manusia menyadari bahwa semua harta
benda ini hanyalah kehidupan duniawi yang tidak kekal. Tak patutlah kiranya harta benda
hanya untuk kehidupan duniawi yang tidak kekal. Tak patut kiranya harta benda itu dijadikan
manusia sebagai cita-cita dan tujuan terakhir dari kehidupan didunia yang fana ini, sehingga
dia terhalang untuk mempersiapkan dari bagi kehidupan yang sebenarnya. Yaitu kehidupan
diakhirat yang abadi. Dan Allah Subhanahuwata’ala sudah menjamin kelak bagi orang orang
yg bertakwa bagi mereka surga yg tidak pernah terlintas di dalam hati seseorang betapa
nikmatnya, di dalamnya ada bidadari yg mana mereka tidak pernah haid, tidak mengeluarkan
kotoran , ada khamr , sungai sungai yg mengalir dan allah tidak akan pernah murka pada
mereka semenjak itu selamanya.

Anda mungkin juga menyukai