Transparansi Akuntabilitas Dan Pengawasa
Transparansi Akuntabilitas Dan Pengawasa
Disusun oleh :
Susani Astari A. / F0311106
Dosen : Sulardi, S.E., MSi., Ak.
FAKULTASEKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
Transparansi, Akuntabilitas, dan Pengawasan sebagai Komponen
untuk Memaksimalkan Kualitas Informasi Keuangan Pemerintah
Abstrak
Pendahuluan
Organisasi sektor publik di sebuah negara, baik itu pemerintah sendiri maupun organisasi
milik pemerintah sudah seharusnya mampu menyajikan informasi yang berkualitas bagi para
pemakai informasi sektor publik. Informasi yang berkualitas yang dimaksud adalah bagaimana
informasi tersebut mampu mampu membantu dalam pembuatan keputusan para pemakai,
kemudahan dalam mengakses informasi tersebut, serta patuh dan sesuai dengan ketentuan atau
peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Melihat kebutuhan informasi saat ini yang semakin
besar dari berbagai pihak, informasi yang disajikan sektor publik memang harus mampu
memberikan kontribusi yang bermanfaat, tidak sekedar pemenuhan kewajiban untuk
mengungkapkan informasi tersebut.
Melalui laporan keuangan pemerintah, informasi yang dibutuhkan berbagai pihak seperti
masyarakat, para wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa, pihak yang memberi
atau berperan dalam proses donasi, investasi dan pinjaman, serta pemerintah itu sendiri untuk
pengambilan keputusan akan dapat disajikan secara komprehensif (Martiningsih, 2009).
Informasi keuangan yang berkualitas dapat dicapai dengan tiga komponen penting dalam
sektor publik, yaitu transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan. Komponen-komponen tesebut
jika dapat diterapkan secara sungguh-sungguh akan mampu mengarahkan pada penyajian
informasi keuangan yang berkualitas. Keterbukaan atau kemudahan akses informasi keuangan
pemerintah mencerminkan bagaimana pemerintah memfasilitasi para pemakai tidak terhadap
kinerja pemerintah sendiri. Dalam suatu negara demokrasi seperti Indonesia, sudah
seharusnyalah pemerintah bersifat terbuka, memberikan akses seluas-luasnya terhadap kegiatan
pemerintahan, terutama sebagai wujud pertanggungjawaban atas uang masyarakat.
Kegiatan pemerintah juga perlu mendapatkan pengawasan yang intensif untuk menjamin
bahwa pemerintah dalam melakukan kegiatannya, termasuk pembuatan dan penyampaian
informasi keuangan telah sesuai dengan peraturan-peraturan dan standar-standar yang ada.
Pengawasan atas kinerja pemerintah berfungsi untuk memastikan bahwa berbagai aktivitas,
program, paupun kebijakan dilakukan dengan efektif dan efisien, sesuai dengan kriteria yang
ada.
Keterbukaan dan kemudahan akses informasi keuangan, pemerintah yang akuntabel, serta
pengawasan yang baik dalam tubuh pemerintah akan mampu menghasilkan informasi keuangan
yang berkualitas dan bermanfaat bagi para pemakai informasi tersebut.
Artikel ini akan membahas tentang kebutuhan saat ini atas informasi keuangan
pemerintah serta sinkronisasi transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan dalam pemerintah
dapat meningkatkan kualitas informasi keuangan pemerintah.
Mardiasmo (2002) menyebutkan tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik segai
berikut :
Informasi keuangan pemerintah juga sangat signifikan perannya bagi pihak-pihak seperti
donatur, investor, dan pemberi pinjaman. Donatur dan investor menjadikan laporan keuangan
sebagai sarana penilaian apakah mereka akan tetap menjadi pemberi bantuan dana untuk tahun-
tahun selanjutnya, atau melihat bagaimana uang yang telah mereka sumbang atau investasikan
digunakan dan dibelanjakan dengan efektif dan efisien. Pemberi pinjaman tentunya juga akan
melihat likuiditas dan solvabilitas keuangan pemerintah, yang nantinya akan menentukan apakah
mereka akan memberikan pinjaman atau tidak. Kondisi ekonomi suatu negara pastilah
berfluktuasi, terutama Indonesia yang masih termasuk ke dalam negara berkembang, tentunya
suatu saat membutuhkan bantuan atau sumbangan dana dari pihak lain. Laporan keuangan
membantu sebagai wajah pemerintah sendiri, yang merefleksikan kondisi, capaian, dan kinerja
pemerintah.
Pengawas atau auditor dalam pemerintah juga menggunakan informasi keuangan tersebut
untuk menilaian kesesuaian antara kinerja aktual dengan yang dianggarkan atau kepatuhan
terhadap peraturan-peraturan yang berlaku. Laporan keuangan yang diperiksa oleh pengawas ini
akan sangat menentukan apakah laporan keuangan yang disajikan dengan baik, dalam arti sesuai
dengan standar-standar, sehingga berfungsi dengan baik untuk pengambilan keputusan berbagai
pihak.
Berbagai tuntutan akan informasi keuangan seperti yang telah diungkapkan di atas
semakin menekan pemerintah untuk tidak hanya sekedar menyajikan laporan keuangan karena
pemenuhan kewajiban, tapi juga harus manyajikan laporan keuangan yang berkualitas. Untuk
mewujudkan hal tersebut, pemerintah perlu untuk mengkombinasikan tiga komponen, yaitu
transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan.
Akuntabilitas dapat dicapai dengan menerapkan konsep ekonomis, efisien, dan efektif,
atau yang lebih dikenal dengan value for money. Ketiga unsur tersebut berkaitan dengan
bagaimana pemerintah memanfaatkan, menggunakan, dan membelanjakan uang dari berbagai
sumber untuk mendukung operasional pemerintah.
Efektivitas berfokus pada membandingkan antara output yang dihasilkan dengan dampak
(outcome) dari suatu aktivitas. Outcome memiliki tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan
output, karena output hanya menilai hasil, sedangkan outcome menilai pengarus/ dampak dari
suatu aktvitas, sehingga outcome lebih menggambarkan kinerja pemerintah.
Kualitas informasi yang maksimal berarti informasi keuangan, yaitu laporan keuangan
pemerintah disajikan dengan baik, dengan memperhatikan standar-standar dan ketentuan yang
berlaku. Kualitas yang baik tersebut menurut penulis dapat dicapai dengan melakukan
sinkronisasi konsep-konsep transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan.
Penutup
Pemerintah sebagai pelaksana operasional utama negara, serta pelaksana keuanga negara,
sudah seharusnya mampu memberikan pertanggungjawaban publik atas dananya. Penyajian
laporan keuangan tidak hanya sekedar pemenuhan kewajiban pemerintah terhadap peraturan
perundangan, tapi juga harus memperhatikan kegunaan laporan keuangan yang nantinya akan
digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk pemerintah itu sendiri dalam
membuat keputusan. Sehingga menurut penulis, agar pemerintah mampu mengahsilkan laporan
keuanganyang berkualitas, pemerintah perlu menerapkan tiga komponen dalam tubuh
pemerintah, yaitu transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan secara intensif dan berkelanjutan.
Referensi
Puspita R, Dwi M. 2012. Analisis Pengaruh Kinerja Karakteristik Pemda Terhadap Tingkat
Pengungkapan dan Kualitas Informasi. Simposium Nasional Akuntansi 15.
Susantih H., Yulia S. 2009. Perbandingan Indikator Kinerja Keuangan Pemerintah Propinsi Se-
Sumatera Bagian Selatan. Simposium Nasional Akuntansi 12.
LAMPIRAN
REFERENSI