Anda di halaman 1dari 14

C.

STEP 6
A. STEP 1
1) Kesemutan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kesemutan berarti
berasa senyar (geranyam) pada anggota badan, seperti digigit
semut, terutama kaki dan tangan (karena lama duduk tanpa
bergerak-gerak atau tertekan terlalu lama dan sebagainya).

2) Kaki Tebal
Gejala kronik diabetes melitus yang sering dialami oleh
penderita diabetes melitus adalah seperti kesemutan, rasa tebal
di kulit seperti terasa berat saat digerakkan terutama pada
bagian ekstremitas (Mansjoer, 1999 ; Perkeni & Suryono,
2006)
3) Disangkal
Menurut kamus besar bahaasa Indonesia Disangkal berarti
bantah atau tidak membenarkan
B. STEP 3
1) Menurut Riyadi (2010) cara mengatasi kesemutan pada yaitu
dengan terapi kesemutan untuk diabetes melitus:
a. Kontrol gula darah stiap wktu
Lakukan penurunan gula darah secara bertahap dengan
 Konsumsilah buah-buahan, sayuran, susu rendah lemak,
dan biji-bijian. Tambahkan protein dari ikan, unggas,
kacang, dan kacang dalam jumlah sedang. Batasi
mengkonsumsi daging merah.
 Pertahankan berat badan yangsehat.
 Mengelola tingkat stres Anda.
 Olahraga minimal 30 menit, 5 hari seminggu.
 Jika dokter Anda meresepkan obat gula darah, ambillah
sesuai anjuran.
b. Ambil obat anti nyeri Acetaminophen, aspirin,
ibuprofen,atau naproxen dapat meringankan rasa nyeri dan
kesemutan yang disebabkan oleh kerusakan saraf diabetes.
c. Dapatkan Vitamin D yang cukup kulit Anda akan
menghasilkan vit D sebagai respons terhadapsinar matahari.
Ini bisa melindungi Anda dari rasa sakit saraf. Sebuah
peneliti dari Universitas Sheffield di Inggris mempelajari
orang dengan neuropati diabetes, studi menemukan
beberapa penderita diabetes yang memiliki kadar vitamin D
lebih rendah, mereka akan mengalami lebih banyak rasa
sakit. Jika Anda sulit mendapatkan 600 sampai 800 IU
vitamin D dari makanan yang Anda konsumsi, mungkin
Anda mungkin perlu mengambil suplemen.
d. Buang jauh kebiasaan buruk Merokok menyebabkan
pembuluh darah menyempit dan mengganggu sirkulasi
darah. Ini berarti saraf perifer Anda mungkin mendapatkan
lebih sedikit nutrisi yang dapat menyebabkan rasa
kesemutan.
e. Cobalah Vitamin B KompleksVit B kompleks memainkan
peran penting dalam kesehatan saraf Anda. Jika Anda tidak
mendapatkan cukup vitamin B12 bisa menyebabkan
kerusakan saraf.Vitamin B6 penting karena membantu otak
untuk memproduksi bahan kimia tertentu yang
mengirimkan informasi melalui tubuh kita. Tingkat rendah
zat kimia ini bisa memperburuk dan meningkatkan rasa
sakit.Kebanyakan orang mendapatkan cukup vitamin B
melalui makanan.Tapi tanyakan kepada dokter Anda apakah
Anda harus minum suplemen.Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa suplemen vit B dapat membantu
mengurangi rasa nyeri dan gejala kesemutan.
f. Rendam di air hangat. Tidak hanya membuat saraf menjadi
rileks, tapi air hangat suam-suam kuku juga bisa
meningkatkan sirkulasi darah keseluruh tubuh Anda. Ini
bisa memberi rileksasi untuk saraf Anda. Tapi ingat, karena
komplikasi diabetes neuropati bisa mengakibatkan
hilangnya sensasi, pastikanairnya tidak terlalu panas
sebelum Anda merendam kaki atau tangan.
g. Ambil Suplemen Asam Alfa-LipoatAsam alfa lipoat adalah
sejenis antioksidan, dan tubuh Anda secara alami
menghasilkan jumlah kecil antioksidan ini.Anda bisa
mengambil suplemen ini karena bisa membantu mengatur
kadar gula darah dan mengurangi rasa sakit pada saraf.Satu
studi menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi 600
miligram setiap hari memiliki 19% dariperbaikan gejala
neuropati diabetes setelah 5 minggu.Selama pemakaian
jangka panjang, alpha-lipoic dapat melindungikerusakan
saraf lebih lanjut.
h. Aktifitas fisikOlahraga memerangi rasa sakit dengan
beberapa cara yang berbeda. Ini membantu menjaga kadar
gula dalam darah, yang dapat memperlambat kerusakan
saraf. Latihan teratur juga meningkatkan aliran darah ke
lengan dan kaki, meningkatkan mood Anda dan memberi
relaksasi, jadi Anda lebih mampu mengatasi
ketidaknyamanan ini. Satu studi dari University of Kansas
Medical Center menemukan bahwa orang dengan
neuropatidiabetes yang berolahraga secara teratur bisa
mengurangi rasa sakit dan kesemutan sehingga tidak
menghalangi aktivitas sehari-hari.
i. Gunakan Krim CapsaicinCapsaicin lombokbisa membuat
mulut terasa sensasi terbakar, namun bahan aktifnya –
capsaicin – bisa mengurangi sedikit rasa nyeri dan
kesemutan akibat kerusakan saraf.Sebuah
penelitianmenunjukkan bahwa memakai krim capsaicin 8%
mengurangi tingkat kesemutan hingga 30% setelah 2
minggu. Jika Anda ingin menggunakan dosis
tinggi,pertimbangkan dengan pendapat dokter.Tapi
penelitian menunjukkan bahwa krim dosisrendah sekitar
0,1% capsaicin bisa mengurangi intensitas kesemutan.
J. Teknik Relaksasi Neuropati diabetik dikaitkan dengan
kecemasan dan depresi, dan kedua kondisi ini bisa
membuat rasa nyeri semakin parah. Pijat relaksasi bisa
membuat Anda lebih fresh.Anda bisa mendapatkan teknik
relaksasi, seperti visualisasi, latihan pernapasan, meditasi,
pijat, atau yoga
2) Sylvia (2005) menyatakan bahwa World Health Organization
(WHO) membuat klasifikasi empat klinis gangguan intoleransi
glukosa yaitu:
3) TD 170/100 mmHg berhubungan dengan keluhan pasien
karena saat kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan
penyakit penyerta lainnya seperti hipertensi, stroke, gagal
jantung, dan katarak. Hal tersebut dapat diketahui dengan tanda
tanda vitalnya yaitu tekanan darah menjadi tinggi (Asdhi,
2012)
4) Menurut WHO menyatakan bahwa gula darah normal sebagai
berikut :
Normal Pra-Diabet
Gula Darah Puasa <110 110-125
Gula Darah Setelah
<110 110-199
Makan (GDPP)
Gula Darah Sesaat  SM>85-
(GDS)  SM < 85 130
 MT< 110  MT>110-
140
Keterangan :
 Mg/dL merupakan ukuran gula darah
 SM merupakan singkatan dari sebelum makan,
menunjukan nilai gula darah sebelum makan
 MT merupakan singkatan dari menjelang tidur,
menunjukan nilai gula darah menjelang tidur
5) GDS tinggi berhubungan dengan hipertensi karena hipertensi
termasuk bagian dari komplikasi penderita DM. Hipertensi bisa
berakibat pada kerusakan seluruh organ tubuh karena faktor
penyempitan pembuluh darah yang menuju arah tersebut.
Hipertensi sulit dihilangkan dari seseorang yang telah terkena.
Jika teledor dalam disiplin obat dan hidup tidak teratur,
hipertensi dapat menambah menjadi stroke (Mistra, 2004).
6) Menurut Adrie Noor (2016) lemas pada pasien
tidak.menyebabkan pandangan kabur Karena lemas pada
penderita DM berhubungan dengan kadar gula darah yang
tinggi. Penderita dengan kadar gula yang sangat tinggi maka
gula tersebut akan dikeluarkan melalui urine. Gula disaring
oleh glomerolus ginjal secara terus-menerus, tetapi kemudian
akan dikembalikan ke dalam sistem aliran darah melalui sistem
reabsorpsi tubulus ginjal. Kapasitas ginjal mereabsorpsi
glukosa terbatas pada laju 350 mg/menit. Ketika kadar glukosa
amat tinggi, filtrat glomerolus mengandung glukosa di atas
batas ambang untuk direabsorpsi. Akibatnya, kelebihan glukosa
tersebut dikeluarkan melalui urine. Gejala ini disebut
glikosuria, yang merupakan indikasi lain dari penyakit diabetes
melitus. Glikosuria ini megakibatkan kehilangan kalori yang
sangat besar sehingga penderita menjadi diabetes lemas.

7) Suhu 37,4C berhubungan dengan hasil pemeriksaan GDS 378


ml/dl karena penderita diabetes melitus sangat rentan terhadap
perubahan suhu lingkungan. Suhu lingkungan yang ekstrem
dapat mengganggu regulasi dari kadar gula darah. Contohnya,
pada suhu berlingkungan panas. Pada orang yang sehat, rasa
panas tersebut akan dikeluarkan melalui keringat untuk
menjaga suhu tubuh tetap normal. Sedangkan penderita
diabetes mengalami kesulitan dalam memproduksi keringat
sehingga suhu tubuhnya tidak normal. Selain dapat
meningkatkan kadar gula darah, hal ini akan menyebabkan
berbagai komplikasi pada tubuh (Etika & Mirna, 2016).
8) Menrut Arjatmo & Hendra (2011) lemas disebabkan oleh :
a) Faktor fisiologis, di mana lemas disebabkan oleh situasi
yang umumnya menyebabkan kelelahan atau lemas pada
sebagian besar orang. Contoh penyebab lemas fisiologis
adalah kurang tidur, bekerja berlebihan, latihan fisik
berlebihan, malnutrisi, dan paparan level suara yang tinggi.
Lemas tipe ini sering ditemukan pada remaja dan orang tua.
b) Efek samping obat – obatan dan zat seperti obat golongan
sedatif, anti-histamin, anti-depresan, dan alkohol.
c) Gangguan persarafan atau otot, seperti penyakit sklerosis
multipel, Parkinson, distrofi otot, atau polio.
d) Gangguan medis lain, seperti hipotiroid, hipertiroid,
diabetes, asma, penyakit paru kronik, tuberkulosis, gagal
jantung, stroke, anemia, lupus, hepatitis, infeksi kronik
seperti HIV-AIDS, atau kanker.
e) Gangguan kejiwaan, seperti depresi dan gangguan cemas.
f) Lemas kronik paling banyak disebabkan oleh gangguan
kejiwaan, terutama depresi. Sebanyak 20% penderita lemas
kronik tidak memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi.
9) Menurut Margolis, Kantor & Berlin, 1999. Luka diabetik
dikarakteristikan sebagai luka kronis yang memiliki waktu
penyembuhan lama. Lama penyembuhan luka diabetik
disebabkan oleh respon inflamasi yang memanjang. Lama
waktu penyembuhan diabetik dapat mencapai 12-20 minggu.
Luka diabetik yang tidak sembuh menjadi faktor resiko infeksi
dan penyebab utama dilakukannya amputasi serta kematian
( Rahmadiliyani dkk, 2008).
10) Faktor pasien sering minum dan makan serta kencing di malam
hari yaitu berhubungan dengan kondisi jika kadar gula darah
dalam tubuh seseorang tinggi, maka glukosa yang tidak bisa
dimetabolisme akan ikut terbuang melaui urine. Hal ini
menyebabkan urine menjadi lebih kental, sehingga
membutuhkan air untuk mengencerkannya. Air yang digunakan
ini diambil dari dalam tubuh. Akibatnya tubuh akan mengalami
dehidrasi sehingga membutuhkan banyak minum (Hartini,
2010).
11) Menurut Hartono (2004) Cara meningkatkan berat badan yaitu
dengan mengatur pola diit pada pasien DM. Tujuan dari
Penatalaksanaan pada pada pasien DM tipe satu adalah
mengendalikan kadar glukosadarah dan lemak,
memperhaatikan asupan energy dan protein untuk tumbuh
kembang disamping kebutuhan tubuh lainnya, mengahasilkan
status kesehatan gizi yang memadai dan mencegah komplikasi
akut dan kronis. Beberapa penatalaksanaan yang dianjurkan
untuk meningkatkan berat badan memperhitungakan kalori
basal, mengatur pola makan, latihan jasmani, terapi
farmakologi dan dilakukan pengecekan gula darah secara rutin.
12) kesemutan pada pasien berhubungan dengan luka pasien karena
Komplikasi DM dapat terjadi baik itu pada tingkat
makrovaskular maupun mikrovaskular (Waspadji, 2009). Pada
tingkat mikrovaskular dapat berupa kelainan pada retina mata,
glomerolus ginjal, saraf, dan otot jantung (kardiomiopati). Serta
komplikasi makrovaskuler berupa terganggunya peredaran
darah cerebral, jantung, dan pembuluh darah perifer
(kaki/tungkai). Gangguan pembuluh darah perifer ini akan
menyebabkan peredaran darah pada tungkai tidak adekuat yang
berakibat terjadinya masalah-masalah pada kaki penderita
diabetes. Masalah ini meliputi gangguan kenyamanan yaitu
parestesia (rasa tertusuk-tusuk, kesemutan), rasa terbakar, kaki
terasa nyeri, penurunan sensasi pada kaki/baal, terbentuknya
kalus, kurangnya rentang gerak sendi, keringat berlebih yang
menyebabkan kulit kering, yang pada akhirnya jika masalah-
masalah ini tidak teratasi dengan baik maka akan muncul
ulkus/gangren. Ulkus pada kaki diabetik (Diabetic foot
ulcer/DFU) merupakan kerusakan integritas kulit yang
disebabkan oleh gangguan sirkulasi pada pembuluh
darah8perifer sehingga jaringan tidak mendapatkan suplai
oksigen yang adekuat.8
13) Diabetes melitus merupakan faktor keturunan. Riwayat
keluarga adalah faktor risiko utama seorang akan mengalami
diabetes mellitus, secara genetik pasien diabetes mellitus akan
memepengaruhi keturunanya. Tranmisi genetic adalah paling
kuat terdapat dalam diabetes, jika sorang tua menderita
diabetes, maka 90% pasti me,bawa carier diabetes, yang
ditandai dengan kelainan sekresi insulin. Hal ini dikarenakan
seorang dengan riwayat keluarga diabetes memiliki kelainan
gen yang mengakibatkan tubuh tidak menghasilkan insulin
dengan baik (Price &Wilson, 2006).
14) Riwayat perokok berhubungan dengan hasil pemeriksaan GDS
yang tinggi karena merokok dapat mengakibatkan peningkatan
sementara kadar glukosa darah. Selain itu, merokok juga dapat
merusak sensitivitas organ dan jaringan terhadap aksi insulin.
Bila dibandingkan dengan bukan perokok, perokok menjadi
kurang sensitif terhadap insulin. Asupan nikotin dapat
meningkatkan kadar hormon, seperti kortisol, yang dapat
mengganggu efek insulin (Ko dan Cockram, 2005).
15) Cara mengatasi GDS tinggi secara umum menurut Soewondo
(2012) :
 Perencanaan makan
Prinsip perencanan makan adalah melakukan pengaturan
pola makan yang didasarkan pada status gizi Diabetes
Melitus dan melakukan modifikasi diet dengan
memperhatikan gaya hidup, pola kebiasaan makan, status
ekonomi dan lingkungan. Salah satu manfaat pengaturan
makan adalah untuk meningkatkan sensitifitas reseptor
insulin sehingga akhirnya dapat menurunkan kadar glukosa
darah.
 Latihan jasmani
Latihan jasmani dianjurkan untuk dilakukan secara teratur
(3-5 kali seminggu) selama kurang lebih 30 menit, yang
sifatnya sesuai CRIPE (continous, rhythmical, interval,
progressive, endurancetraining). Latihan jasmani yang
teratur menyebabkan kontraksi otot meningkat dan
resistensi insulin berkurang. Pasien dengan kadar glukosa
darah >250 mg/dL, tidak dianjurkan untuk latihan jasmani
karena akan meningkatkan kadar glukosa.
 Penyuluhan (edukasi diabetes)
Bila dilihat dari empat pilar pengelolaan Diabetes Melitus,
tingkat kepatuhan diabetesi dalam mengatur perencanaan
makan, pengobatan dan latihan jasmani, intinya adalah
bagaimana diabetesi memahami, menyadari, dan dapat
mengendalikan kondisi penyakitnya sehingga dapat hidup
lebih berkualitas.
 Obat berkhasiat hipoglikemik
Pada dasarnya pengelolaan Diabetes Melitus tanpa
dekompensasi metabolik dimulai dengan pengaturan
makan, disertai dengan kegiatan jasmani yang cukup
selama beberapa waktu. Bila setelah itu kadar glukosa
darah masih belum dapat memenuhi kadar sasaran
metabolik yang diinginkan, pasien diberikan obat
hipoglikemi oral (OHO) atau suntikan insulin sesuai
dengan indikasi. Obat anti hipoglikemi umumnya hanya
digunakan untuk mengobati beberapa individu dengan
Diabetes Melitus tipe-2. Obat-obatan ini menstimulasi
pelepasan insulin dari sel beta pankreas atau pengambilan
glukosa oleh jaringan perifer.
16) Menurut Wempie dan Yusuf (2012) cara diit yang baik untuk
pasien Diabetes Melitus yaitu :
 Makanlah secara teratur sesuai dengan jumlah
danpembagian makanan yang telah ditentukan oleh dokter
atau ahli gizi.
 Gunakan Daftar Penukar Bahan Makanan [DPBM]
sehingga anda dapat memilih bahan makanan yang disukai
dan menyesuaikan dengan menu keluarga.
 Penggunaan gula murni dan makanan yang diolah dengan
gula murni tidak diperbolehkan.
 Batasilah penggunaan makanan sumber Hidrat Arang
kompleks.
 Makanlah banyak sayuran dan buah sesuai dengan
pembagian makan sehari yang di susun oleh Ahli Gizi yaitu
: Sayuran kelompok A boleh dimakan sekehendak. Sayuran
kelompok B hanya boleh dimakan menurut jumlah yang
ditentukan dan semua macam buah boleh dimakan menurut
jumlah yang ditentukan.
 Makan sering dan cukup, penting sekali makan secara
teratur supaya kadar gula darah stabil sepanjang hari. Lebih
baik makan sering dalam jumlah sedikit dari pada makan
dua kali kenyang.
 Makan makanan tinggi serat " Soluble" seperti Jagung,
kacang-kacangan, Umbi-umbian dan buah-buahan.
 Kurangi makan makanan berlemak/gorengan.
 Badan normal yakni kalau berat badan terlalu berat,
usahakan untuk menurunkan berat badan hinggga menjadi
normal.
 Kurangi mengkonsumsi Gula, karena akan lebih mudah
mengontrol kadargula darah.
 Hindari minum minuman beralkohol, minuman keras
banyak mengandung kalori sehingga dapat mengganggu
stabilitas kadar guladarah.
17) Yang dilakukan untuk menurunkan tekanan darah menurut
Pranoto Yoga (2017) yaitu :
 Olahraga
Dengan melakukan olahraga 30 menit sehari, Anda dapat
menurunkan tekanan darah secara signifikan, kata Gerald
Fletcher, MD, seorang ahli jantung dari Mayo Clinic,
Jacksonville, Florida, sekaligus juru bicara American Heart
Association.
"Cobalah latihan aerobik untuk mengurangi tekanan darah
sistolik Anda," kata Fletcher. Ia menambahkan, orang yang
aktif secara fisik biasanya dapat mengurangi konsumsi
jumlah asupan obat hipertensi. Untuk menunjangnya,
pilihlah jenis kegiatan yang Anda sukai seperti misalnya,
berjalan, berlari, berenang atau bersepeda.
 Makan pisang
Anda mungkin tahu bahwa makan terlalu banyak garam
dapat meningkatkan tekanan darah, tetapi kebanyakan
orang tidak menyadari manfaat kalium - zat yang mampu
menangkal efek buruk dari sodium.
Menurut penelitian dari Dietary Guidelines for Americans,
mereka yang mengalami hipertensi harus mencukupi
kebutuhan jumlah kalium dalam diet mereka. Orang dewasa
harus mendapatkan setidaknya 4.700 miligram per hari.
Adapun beberapa sumber makanan yang kaya kandungan
kalium diantaranya pisang (422 miligram), kentang
panggang dengan kulit (738 miligram), jus jeruk (496
miligram per cangkir), dan yogurt tanpa lemak atau rendah
lemak (531-579 miligram per 8 ons).
 Kurangi asupan garam
Orang dengan tekanan darah normal, cukup tinggi, dan
hipertensi secara substansial dapat mengurangi tekanan
darah mereka dengan memotong asupan garam. Pedoman
diet merekomendasikan bahwa orang dengan hipertensi
harus membatasi asupan garam kurang dari 1.500 miligram
(600 miligram sodium) sehari.
 Stop merokok
Perokok adalah kelompok yang paling berisiko tinggi
mengidap hipertensi. Kandungan tembakau dan nikotin
dalam rokok dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah
sementara, meskipun rokok itu sendiri bukan penyebab
tunggal hipertensi kronis. Berhenti merokok dapat
membantu Anda menurunkan sedikit tekanan darah Anda.
Dan, tentu saja, manfaat kesehatan lainnya yang tak
terhitung jumlahnya, kata Fletcher.
 Menurunkan berat badan
Secara konsisten beberapa penelitian menunjukkan bahwa,
sedikit saja kehilangan berat badan, dapat memiliki dampak
besar pada tekanan darah Anda. Kelebihan berat badan
membuat jantung bekerja lebih keras. Tekanan ekstra ini
lambat laun dapat menyebabkan hipertensi. Sementara itu,
dengan memangkas berat badan beban kerja jantung akan
jauh lebih ringan.
 Kurangi alkohol
Konsumsi alkohol secara moderat - tidak lebih dari satu
gelas sehari untuk wanita, dan dua gelas sehari untuk pria -
memiliki manfaat kesehatan jantung. Tapi pada beberapa
orang, minum terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan
darah. Penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi
alkohol lebih dari dua gelas sehari dapat meningkatkan
risiko hipertensi bagi pria dan wanita.
 Kelola stres
Mengelola stres secara efektif dapat membantu mengurangi
tekanan darah, tetapi sayangnya, tidak ada penelitian yang
menawarkan langkah demi langkah untuk mengurangi
tingkat stres pada semua orang, kata Burg.
"Ada sejumlah cara yang telah dikembangkan sebagai
praktik untuk menginduksi keadaan relaksasi. Tetapi
bagaimana cara yang baik dan benar, ini masih harus
dijawab dalam uji klinis," katanya. Namun demikian, Burg
merekomendasikan bahwa orang dengan hipertensi harus
mampu melakukan manajemen stres dan berlatih dengan
konsisten.
 Yoga
Yoga adalah cara terbaik untuk mengatasi stres. Sebuah
studi baru di India menemukan bahwa latihan pernapasan
yoga mengurangi tekanan darah pada orang dengan
hipertensi - di mana bekerja mempengaruhi efek sistem
saraf otonom - dengan mengatur denyut jantung,
pencernaan, dan fungsi lainnya.
 Jauhi kafein
Kopi memiliki beberapa manfaat kesehatan, tetapi tidak
untuk menurunkan tekanan darah. Dalam jangka pendek
kafein dapat memicu lonjakan tekanan darah, bahkan pada
orang tanpa hipertensi.
Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, cara terbaik yang
harus dilakukan adalah dengan membatasi asupan kafein
(sekitar dua cangkir kopi per hari). Anda dapat memeriksa
apakah Anda sensitif terhadap kafein atau tidak dengan
memeriksa tekanan darah sebelum dan setengah jam setelah
mengkonsumsi minuman berkafein. Jika meningkat sebesar
5 atau 10 poin, Anda berarti sensitif terhadap kafein.
 Meditasi
Meditasi - apakah itu melibatkan nyanyian, pernapasan,
visualisasi - dapat menjadi alat manajemen stres yang
efektif bagi banyak orang, kata Burg. Sekali lagi, yang
penting adalah bahwa hal itu membuat Anda merasa baik,
dan Anda dapat berkomitmen untuk melakukannya secara
konsisten.

18) Faktor usia berhubungan dengan GDS tinggi, peningakatan


kadar gula darah pada usia lanjut disebabkan oleh beberapa hal,
yaitu :

 Fungsi sel pankreas dan sekresi inuslin yang berkurang


 Perubahan karena usia lanjut sedir yang berkaitan dengan
resistensi insulin, akibat berkurangnya massa otot dan
perubahan vascular
 Aktivitas fisik yang berkurang, banyak makan, badan
kegemukan
 Keberdaan penyakit lainnya seperti sering menderita stres,
operasi.
 Sering menggunakan bermacam-macam obat-obatan.
 Sering menggunakan bermacam-macam obat-obatan.
 Adanya faktor keturunan.
 Keberadaan penyakit lain.
 Genetik.
 Obat.
 Aktivitas fisik yang berkurang.
 Kegemukan.
 Umur yang berakibat dengan resistensi insulin.
 Umur yang berkaitan dengan penurunan insulin.
 Faktor-faktor penyebab pada usia lanjut.

Anda mungkin juga menyukai