Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TENTANG BATU GINJAL

Kelompok 1:
1. Abidatul Kholiq (7419001)
2. Devy Inatasari (7419009)
3. Muh. Ashif Ulul Albab (7419020)
4. Nur Haqiqatul Jannah (7419025)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Satuan Acara Penyuluhan ini disusun untuk memenuhi tugas praktek
profesi Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang di Ruang 19 RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang pada :
Hari/Tanggal : Sabtu/14 Desember 2019
Kelompok :1
Ruangan : Ruang 19
Judul SAP : Batu Ginjal
Telah dikonsultasikan dan disetujui sebagai laporan praktek profesi.

Malang, 10 Desember 2019

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Ruangan

(…………………………….) (………...……..…………….)

Kepala Ruangan

(………………..…………….)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Batu Ginjal


Sub Pokok Bahasan : Pencegahan Terhadap Batu Ginjal
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Waktu : 10:00 WIB s/d selesai
Tempat : Ruang 19 RSUD dr. Saiful Anwar Malang
Hari : Sabtu, 14 Desember 2019

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan selama di rumah sakit maupun di rumah,
keluarga pasien mampu memahami atau mengerti mengenai penyakit urolitiasis
(Batu Ginjal).

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan keluarga dan
pasien dapat :
1. Menyebutkan kembali pengertian batu ginjal
2. Menjelaskan ciri-ciri batu ginjal
3. Menyebutkan penyebab batu ginjal
4. Menjelaskan akibat batu ginjal
5. Mampu menjelaskan pencegahan dan penatalaksanaan batu ginjal

C. Metode :
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. Media
1. LCD
2. Leaflet
E. Pengorganisasian dan Uraian Tugas
1) Protokol/Pembawa Acara/Moderator
 Nama : Abidatul Kholiq
Uraian Tugas :
a) Membuka acara penyuluhan dan memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta
b) Mengatur proses dan lamanya penyuluhan
c) Menyimpulkan materi penyuluhan
d) Menutup acara penyuluhan
2) Penyuluh/Pengajar/Pemateri
Uraian Tugas :
 Nama : - Nur Haqiqatul Jannah
- Moh. Ashif Ulul Albab
Uraian Tugas
a) Menyampaiakn materi penyuluhan, menjelaskan dengan jelas dan
dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta
b) Memotivasi peserta untuk aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan
c) Memotivasi peserta untuk aktif bertanya
d) Menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh peserta
3) Fasilitator
 Nama : Devy Inatasari
Uraian Tugas :
a) Ikut bergabung dan duduk bersama peserta
b) Memotivasi peserta untuk aktif bertanya mengenai materi yang belum
jelas
c) Menjelaskan mengenai isi yang ada pada leaflet apabila peserta masih
belum jelas
d) Mengevaluasi kembali para peserta penyuluhan untuk memberikan
feed back dari pertanyaan
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Tahap Kegiatan
kegiatan Penyuluh Sasaran
1 3 Pembukaan 1. Memberi salam Pembuka Menjawab Salam
menit 2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Kontrak waktu Memberi Respon
2 10 Kegiatan  Menjelaskan materi meliputi: Mendengarkan dan
Menit inti 1) Menyebutkan kembali pengertian memperhatikan
batu ginjal
2) Menjelaskan ciri-ciri batu ginjal
3) Menyebutkan penyebab batu ginjal
4) Menjelaskan tanda dan gejala batu
ginjal
5) Menjelaskan akibat batu ginjal
6) Mampu menjelaskan pencegahan dan
penatalaksanaan batu ginjal
3 12 Evaluasi a. Menyimpulkan inti penyuluhan Mendengarkan dan
menit b. Menyampaikan secara singkat memperhatikan
materi penyuluhan
c. Memberi kesempatan pada
responden untuk bertanya
d. Memberi kesempatan pada peserta
untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan
3 5 Penutup 1. Tanya jawab 1. Mengajukan
menit 2. Menyimpulkan hasil penyuluhan Pertanyaan
3. Salam penutup 2. Memahami
3. Membalas
Salam
G. Evaluasi Pembelajaran
a) Evaluasi Struktur
 Pemateri dan peserta pada posisi yang sudah direncanakan
 Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
 Materi sudah disiapkan 3 hari sebelum acara
 Peralatan sudah disiapkan 1 jam sebelum acara
 Leaflet telah tersedia
b) Evaluasi proses
 Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
 Pasien dan keluarga antusias dalam kegiatan penyuluhan
 Pasien dan keluarga mendengarkan penyuluhan dengan seksama
 Pasien dan keluarga tidak meninggalkan tempat penyuluhan
 Pasien dan keluarga mengikuti penyuluhan sampai selesai
c) Evaluasi hasil
 Pasien dan keluarga penyuluhan aktif mengajukan pertanyaan tentang
materi yang disampaikan
 Pasien dan keluarga penyuluhan dapat mengulang dan menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh pemateri
 95% Pasien dan keluarga memahami materi yang disampaikan
 Pasien dan keluarga dapat mengambil manfaat dan bisa diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari
Lampiran
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Batu Ginjal


Batu ginjal merupakan batu saluran kemih (urolithiasis), sudah dikenal
sejak zaman Babilonia dan Mesir kuno dengan diketemukannya batu pada
kandung kemih mummi. Batu saluran kemih dapat diketemukan sepanjang
saluran kemih mulai dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter, buli-buli dan
uretra. Batu ini mungkin terbentuk di di ginjal kemudian turun ke saluran
kemih bagian bawah atau memang terbentuk di saluran kemih bagian bawah
karena adanya stasis urine seperti pada batu buli-buli karena hiperplasia
prostat atau batu uretra yang terbentu di dalam divertikel uretra.
Batu ginjal adalah mineral yang keras dan material dari kristal yang
terbentuk didalam ginjal atau saluran kencing.
2. Ciri-ciri Batu Ginjal
a) Penurunan volume urine
b) Rasa terbakar
c) dorongan berkemih
d) Oliguria, hematuria, piouria
e) Perubahan pola berkemih..
3. Penyebab Mobilisasi
Batu ginjal juga dapat terjadi jika mendapat radang kandung kemih atau
seseorang sering penyisipan kateter urin . Beberapa orang yang lumpuh dan
tidak mampu melewati air kencing membutuhkan plastik tabung kecil (kateter)
ditempatkan di kandung kemih. Tabung tersebut rentan terhadap infeksi yang
menyebabkan iritasi kandung kemih menghasilkan pembentukan batu.
Akhirnya batu ginjal dapat melakukan perjalanan menuruni ureter ke kandung
kemih dan tumbuh untuk batu kandung kemih. Penyebab terbentuknya batu
saluran kemih diduga berhubungan dengan gangguan aliran urine, gangguan
metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang
masih belum terungkap (idiopatik) Secara epidemiologis terdapat beberapa
faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih yang dibedakan
sebagai faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
a) Faktor Intrinsik, meliputi: 1. Herediter; diduga dapat diturunkan dari
generasi ke generasi. 2. Umur; paling sering didapatkan pada usia 30-50
tahun 3. Jenis kelamin; jumlah pasien pria 3 kali lebih banyak dibanding
pasien wanita.
b) Faktor Ekstrinsik, meliputi: 1. Geografi; pada beberapa daerah
menunjukkan angka kejadian yang lebih tinggi daripada daerah lain
sehingga dikenal sebagai daerah stone belt (sabuk batu) 2. Iklim dan
temperatur 3. Asupan air; kurangnya asupan air dan tingginya kadar
mineral kalsium dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih. 4. Diet;
diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya batu
saluran kemih. 5. Pekerjaan; penyakit ini sering dijumpai pada orang yang
pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktivitas fisik (sedentary life).
4. Tanda dan Gejala Batu Ginjal
a) Kolik, yaitu nyeri yang hilang timbul disertai perasaan mual dengan atau
tanpa muntah. Nyeri alih yang khas ke regio inguinal. Perut kembung
(ileus paralitik)
b) Hematuria
c) Pernah mengeluarkan batu kecil saat kencing
d) Batu nampak pada pemeriksaan pencitraan
5. Akibat Batu Ginjal
Batu ginjal dapat menimbulkan penyulit berupa obstruksi dan infeksi
saluran kemih. Manifestasi obstruksi pada saluran kemih bagian bawah adalah
retensi urine atau keluhan miksi yang lain sedangkan pada batu saluran kemih
bagian atas dapat menyebabkan hidroureter atau hidronefrosis. Batu yang
dibiarkan di dalam saluran kemih dapat menimbulkan infeksi, abses ginjal,
pielonefrosis, urosepsis dan kerusakan ginjal permanen (gagal ginjal). Nyeri
saat miksi, miksi tiba-tiba berhenti.
6. Pencegahan dan penatalaksanaan Batu Ginjal
a) Penatalaksanaan
Batu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran ginjal harus segera
dikeluarkan agar tidak menimbulkan penyulit yang lebih berat. Indikasi
untuk melakukan tindakan pada batu saluran kemih adalah telah terjadinya
obstruksi, infeksi atau indikasi sosial. Batu dapat dikeluarkan melalui
prosedur medikamentosa, dipecahkan dengan ESWL, melalui tindakan
endo-urologi, bedah laparoskopi atau pembedahan terbuka.
b) Pencegahan
Setelah batu dikelurkan, tindak lanjut yang tidak kalah pentingnya adalah
upaya mencegah timbulnya kekambuhan. Angka kekambuhan batu saluran
kemih rata-rata 7%/tahun atau kambuh >50% dalam 10 tahun. Prinsip
pencegahan didasarkan pada kandungan unsur penyusun batu yang telah
diangkat. Secara umum, tindakan pencegahan yang perlu dilakukan
adalah:
1. Menghindari dehidrasi dengan minum cukup upayakan produksi urine
2 - 3 liter per hari.
2. Diet rendah zat/komponen pembentuk batu.
Beberapa diet yang dianjurkan untuk untuk mengurangi kekambuhan
adalah: 1. Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi
kalsium urine dan menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam. 2.
Rendah oksalat. 3. Rendah garam karena natriuresis akan memacu
timbulnya hiperkalsiuria. 4. Rendah purin. 5. Rendah kalsium tidak
dianjurkan kecuali pada hiperkalsiuria absorbtif type II.
3. Aktivitas harian yang cukup
4. Medikamentosa.
DAFTAR PUSTAKA

Yudistira -panjaitan.blogspot.com/.../satuan-acara-penyuluhan.html
medicine.uii.ac.id/index.php/.../18-SAP-Blok-Uropoetika.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Urolithiasis

Anda mungkin juga menyukai