Anda di halaman 1dari 9

42

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional

dengan rancangan cross sectional study. Penelitian ini bertujuan untuk

mempelajari hubungan lingkungan rumah dengan kejadian infeksi saluran

pernapasan akut (ISPA) pada masyarakat wilayah kerja Puskesmas Pondidaha

Kabupaten Konawe periode Mei 2019. Penelitian ini dilakukan pada satu saat

dan pengamatan subjek studi hanya dilakukan satu kali selama satu penelitian

(Budiarto, 2013).

Populasi

Sampel

Gambar 4. Rancangan Penelitian Cross Sectional


Faktor risiko + Faktor risiko -

B. Waktu dan Lokasi Penelitian


1. Waktu
Efek +penelitian Efek - Efek + Efek -
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan tgl 22 - 24 Mei tahun

2019.
2. Lokasi penelitian
Lokasi Penelitian adalah Wilayah Kerja Puskesmas Pondidaha

Kabupaten Konawe.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek yang

mempunyai kuantitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh


43

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,

2005).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang

bermukim di Kelurahan Pondidaha sejumlah 297 kepala keluarga.


2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari subjek yang diambil dari populasi untuk

diteliti yang dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005).

Dengan jumlah populasi yang diketahui, maka digunakan jumlah sampel

minimal (Lameshow, 1997):

Keterangan:

n = Besar sampel

N = Besar populasi

Z21-α/2 = Tingkat kemaknaan yang dikehendaki

P =Estimasi proporsi

d = tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki

Dengan Z21-α/2 = 1,96, P=50%, d=0,1 dan N=297

n = 56 sampel
44

Berdasarkan rumus tersebut maka jumlah sampel minimal adalah 56

responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik penarikan

propotional sampling yaitu tenik pengambilan sampel pada penelitian

yang populasinya berbeda-beda di setiap unit untuk mendapatkan

perwakilan yang berimbang di setiap populasi yang ada (Notoatmodjo,

2005). Distribusi sampel penelitian dengan teknik random dapat dilihat

pada tabel distribusi sampel penelitian:

Sampel dalam penelitian merupakan bagian dari populasi yang

memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi adalah kriteria

umum subjek penelitian dari populasi terjangkau. Kriteria inklusi dalam

penelitian ini antara lain sebagai berikut:


a. Responden adalah bapak atau ibu rumah tangga.
b. Bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini.
Kriteria eksklusi yaitu kriteria yang menghilangkan kemungkinan

populasi untuk menjadi sampel. Adapun kriteria ekslusi dalam penelitian

ini antara lain sebagai berikut:


a. Riwayat berpergian jauh sebelum penelitian dilakukan.
b. Bapak atau ibu rumah tangga tidak berada ditempat saat penelitian

dilakukan.
c. Tidak bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini.

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Instrumen pengumpulan data
a. Kuesioner, yang berisikan daftar pertanyaan tentang variabel-

variabel yang diteliti yakni karateristik responden dan penderita ISPA

pada masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Pondidaha Kabupaten

Konawe.
45

b. Master tabel observasi, berisikan variabel-variabel yang diteliti

dengan menggunakan teknik skoring.


c. Dokumentasi, yaitu sejumlah data-data atau informasi dari observasi

dilapangan.
d. Alat ukur sesuai dengan variabel yang diteliti:
1) Rollmeter untuk rasio ventilasi dan kepadatan rumah

(membandingkan luas lantai rumah dengan jumlah anggota

keluarga yang menempati ruangan tersebut).


2) Luxmeter untuk pencahayaan.
3) Hygrometer untuk kelembaban.
2. Cara pengumpulan data
a. Data primer
Data primer diperoleh melalui wawancara dan observasi

langsung. Wawancara dengan responden menggunakan kuesioner

untuk mendapatkan karateristik responden, kejadian ISPA dalam

anggota keluarga, dan jumlah penghuni rumah. Observasi langsung

dirumah responden untuk mengukur beberapa variabel yang diteliti

yaitu; kepadatan hunian, ventilasi alami, pencahayaan, kelembaban,

jenis lantai, jenis dinding dan letak dapur.


b. Data sekunder
Data Sekunder diperoleh melalui hasil pencatatan dan pelaporan

(dokumentasi) dari instansi yang terkait berupa Profil Kesehatan

Sulawesi Tenggara 2013, Profil Kesehatan Kota Kendari 2013, Data

Kependudukan 2014 Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari, Data

Kependudukan Kelurahan Lapulu , dan laporan Sistem Pencatatan dan

Pelaporan terpadu Puskesmas Abeli tahun 2013.

E. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif


1. ISPA
46

ISPA merupakan proses infeksi akut berlangsung selama kurang lebih

14 hari, disebabkan oleh mikroorganisme dan menyerang salah satu bagian

dan atau lebih dari saluran pernapasan mulai dari hidung (saluran atas)

hingga alveoli (saluran bawah) termaksud jaringan adneksa seperti sinus,

rongga telingah tengah dan pleura (Depkes, 2009).


Kriteria objektif:
Dalam penelitian ini yang dikaji adalah kejadian ISPA pada

masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Pondidaha Kabupaten Konawe

yang berlangsung selama kurang dari 14 hari. Kejadian ISPA adalah

karateritik penderita ISPA yang dinyatakan positif berdasarkan diagnosis

dokter.

a. ISPA : menderita ISPA berdasarkan diagnosis

dokter.
b. Bukan ISPA : tidak menderita ISPA berdasarkan diagnosis

dokter.

2. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah adalah semua benda dan kondisi yang ada dalam

ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita ( Sumarwoto,

1990 dalam Suyono dan Budiman, 2012). Lingkungan rumah yang

dimaksud dalam penelitian adalah kepadatan hunian, ventilasi alami, ,

jenis lantai, jenis dinding dan letak dapur.


3. Kepadatan hunian
Kepadatan hunian adalah perbandingan luas lantai rumah dengan

jumlah penghuni rumah. Berdasarkan Permenkes RI No.

1077/MENKES/PER/V/2011, kepadatan rumah dikatakan:


47

a. Memenuhi syarat : jika luas lantai minimum ≥ 10m2 /orang.


b. Tidak memenuhi syarat : jika luas lantai minimum < 10m2 /orang.
4. Ventilasi
Ventilasi adalah perbandingan luas jendela dan lubang angin kamar

dan ruang keluarga dengan luas lantai responden yang diukur dengan

menggunakan rollmeter. Berdasarkan Permenkes RI No.

1077/MENKES/PER/V/2011, ventilasi dikatakan:

a. Memenuhi syarat : jika ukuran ventilasi ≥ 20% luas lantai.


b. Tidak memenuhi syarat : jika ukuran ventilasi < 20% luas lantai.
c. Jenis Lantai
Lantai adalah bahan dari alas atau dasar sebagai penutup bagian

bawah dari kamar tidur dan ruang keluarga responden. Berdasarkan

Permenkes RI No. 1077/MENKES/PER/V/2011, jenis lantai dikatakan:

a. Memenuhi syarat : jika terbuat dari marmer/ubin/ keramik/

sudah diplester dengan menggunakan

semen.
b. Tidak memenuhi syarat : jika tidak terbuat dari marmer/ubin/

keramik/ sudah diplester dengan

menggunakan semen.

d. Jenis dinding
Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi ruang dalam

rumah. Berdasarkan Permenkes RI No. 1077/MENKES/ PER/V/2011,

jenis dinding dikatakan:

a. Memenuhi syarat : jika terbuat dari tembok dan diplester,

serta berwarna terang, dan dalam kondisi

yang bersih (permanen).


b. Tidak memenuhi syarat : jika terbuat dari tembok tapi tidak

berwarna, kotor, basah (lembab), tembok


48

yang tidak diplester atau dari

kayu/bamboo/tripleks/ papan (non dan

semi permanen).

e. Letak dapur
Tempat atau kondisi sebuah ruangan diperuntukkan sebagai tempat

kegiatan memasak sehari-hari. Berdasarkan Permenkes RI No.

1077/MENKES/ PER/V/2011, letak dapur dikatakan:

a. Memenuhi syarat : jika terpisah/bersekat.


b. Tidak memenuhi syarat : jika tidak terpisah/tidak bersekat.

F. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan hasil pengukuran di

lapangan diolah dengan menggunakan program komputer. Langkah-langkah

pengolahan data meliputi:

1. Editing, yaitu memeriksa data yang telah dikumpulkan untuk diteliti

kelengkapan, kejelasan makna jawaban, konsistensi maupun kesalahan

antar jawaban pada kuesioner.


2. Coding, yaitu memberikan kode-kode untuk memudahkan proses

pengolahan data.
3. Entry, yaitu memasukkan data untuk di olah menggunakan komputer.
4. Tabulating, yaitu mengelompokkan data sesuai variabel yang akan diteliti

agar mudah dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis univariat

Analisis ini bertujuan untuk menampilkan distribusi frekuensi

berbentuk tabel tentang gambaran penelitian baik variabel dependent

maupun independent.

2. Analisis bivariat
49

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan (Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian ini, analisis

bivariat digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan

kondisi lingkungan rumah dengan kejadian ISPA. Hasil pengamatan di

lapangan diolah menggunakan program komputer. Adapun uji statistik

yang digunakan adalah uji Chi-square dengan tingkat signifikan

(α=0.05). Hal ini berarti bahwa jika nilai p ≤ 0.05 dapat dikatakan

mempunyai hubungan yang bermakna, namun jika nilai p>0.05

dikatakan tidak ada hubungan.


Untuk mengetahui tingkatan keeratan hubungan antar variabel bebas

dan variabel terikat maka digunakan koefisien korelasi (CC =

Contingency Coefficient). Pedoman untuk memberikan korelasi dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Pedoman Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi


No. Interval Koefisien Tingkat Hubungan
1. 0,00-0,199 Sangat lemah
2. 0,20-0,399 Lemah
3. 0,40-0,599 Sedang
4. 0,60-0,799 Kuat
5. 0,80-1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2005)
H. Etika Penelitian
Penelitian ini juga memenuhi beberapa prinsip etik dan formulir

informed consent yang diberikan sebelum dilakukan penelitian.


1. Self determinan
Responden diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan apakah

bersedia atau tidak bersedia untuk mengikuti kegiatan penelitian, setelah

semua informasi yang berhubungan dengan penelitian dijelaskan, dengan

menandatangani informed consent yang disediakan.


2. Anonymity
50

Selama kegiatan penelitian nama responden tidak dicantumkan dan

peneliti menggunakan nomor responden.


3. Confidentiality
Peneliti juga menjaga kerahasiaan identitas responden dan informasi

yang diperoleh. Semua catatan dan data responden disimpan sebagai

dokumentasi penelitian.
4. Protection from discomfort
Responden bebas dari rasa tidak nyaman, sebelum penelitian dilakukan

responden.

Anda mungkin juga menyukai