Anda di halaman 1dari 3

NAMA MAHASISWA : Mohammad Syariadi

KELAS : Penajam Paser Utara (PPU)

TUGAS MATA KULIAH : PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAKBOLA

DOSEN PENGAMPU : Paryadi, S.Pd., M.Pd

ANALISIS PERTANDINGAN SEPAKBOLA

ANTARA TIMNAS INDONESIA VS MALAYSIA PADA


KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2022 DI QATAR
Timnas Indonesia gagal memetik kemenangan saat bertanding laga perdana grup G putaran ke
dua kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Tim Garuda kalah 2-3 dari Malaysia di Stadion
Utama Gelora Bung Karno pada Kamis malam 5 September 2019.

Ketika itu Timnas Indonesia mamput unggul terlebih dahulu dengan mencetak Gol yang
diperoleh oleh striker Beto Goncalves dengan mencetak dua Gol pada menit ke 11 dan menit ke
38 dari hasil umpan dua pemain sayap Saddil Ramdani dan Andik Vermansah , akan tetapi
Malaysia mampu menyamakan kedudukan dengan dua kali pula mencetak Gol ke gawang
Timnas Idonesia lewat Muhammad Sumare dan Sabiq Ahmad.. Tim Harimau Malaya kemudian
mengunci kemenangan melalui Gol pada injuri time lewat kaki Muhammad Sumare. Timnas
Indonesia sebenarnya sudah bermain bagus pada babak pertama , Stevano Lilipaly dkk mampu
mendominasi permainan dan kerap mengurung pertahanan Malaysia. Namun babak ke dua justru
menjadi milik Malaysia. Permainan Timnas Indonesia sangat kacau, mulai dari barisan belakang
sampai barisan depan. Malaysia mampu memanfaatkan kekacauan tersebut dan membalas Gol.
Secara permainan Timnas Indonesia sangat mengecewakan.

Penyebab kekalahan Timnas Indonesia dari Malaysia di Pra Piala Dunia 2022 Qatar :

1. Lini tengah yang kacau


Keputusan pelatih menarik keluar Zulfiandi pada awal babak kedua harus dibayar mahal,
tanpa gelandang milik Madura United itu Timnas Indonesia kehilangan sentuhan dan
kerap gagal nmembangun serangan, Rizki Pellu yang menjadi penggangti gagal
meredeam pergerakkan pemain Malaysia yang mendominasi penguasaan bola, padahal
selama babak pertama Zulfiandi tampil sangat efektif dilini tengah, dia mampu menahan
bola dan mengatur tempo permainan. Disisi lain dua gelandang lainnya Evan Dimas dan
Stefano Lilipaly tidak menunjukkan ferforma terbaiknya, selain sering kehilangan bola
keduanya juga gagal menciptakan kreasi serangan untuk lini depan.

2. Pertahanan yang rapuh


Pemain belakang Timnas Indonesia sering melakukan back fass yang tidak perlu, seperti
kipper Andritany mengumpan tendangan gawang yang dibalas sundulan balik oleh
Hansamu Yama pada menit ke 22 dan sempat dipermasalahkan oleh wasit. Babak kedua
juga demikian, pemain belakang kerap mengirim umpan kepada Andretani yang sangat
membahayakan. Lebih dari itu lini pertahanan Timnas Indonesia sangat kacau, Andretani
tampil buruk mengantisifasi serangan Malaysia. Gol pertama Malaysia yang dicetak
Sumare juga lahir akibat tidak ada pemain yang menghadang nya. Demikian halnya
dengan Safik yang mencetak Gol ke dua tak ada yang berusaha menghentikannya saat
datang dari belakang dan melakukan sundulan mematikan setelah menerima umpan
silang, Andretani juga tidak berinisiatif mengamankan bola dengan berduel udara.

3. Barisan depan yang lumpuh


Penampilan lini depan Timnas Indonesia sempat mengesankan pada babak pertama,
Saddil Ramdani dan Andik Vermansah yang menjadi pemain sayap mampu
mengandalkan kemampuannya dan menyumbang asis, Beto Goncalves juga
menunjukkan kelasnya dengan torehan Gol denga penempatan bola yang apik, namun
Beto tidak bisa berbuat banyak pada babak ke dua dikarenakan mendapat pengawalan
yang sangat ketat dari pemain belakang lawan.

4. Tidak adanya penjagaan kepada Striker Malaysia Sumare


Nama Muhammad Sumare sudah menjadi catatan bagi Timnas Indonesia, pemain
naturalisasi asal Gambia milik Malaysia ini sudah ditandai sebagai sosok pemain yang
sangat membahayakan. Sumare masuk pada menit ke 35 akan tetapi tidak sampe semenit
bermain pemain yang berusia 25 tahun itu mampu lansung membobol gawang Timnas
Indonesia. Sumare yang menerima umpan terobosan mampu lepas dari penjagaan pemain
Timnas Indonesia. Gol kedua yang menjadi penentu kemenangan Malaysiapun demikian,
Sumare yang berada didekat kotak pinalti Timnas Indonesia mampu memanfaatkan
umpan tarik Matthew Davies, meski dikawal pemain belakang Timnas Indonesia. Tim
Garuda tidak berusaha mengawal pergerakkan Sumare yang kerap membahayakan, dan
akhirnya Sumare dapat bergerak hingga mencetak Gol kemengan.

Anda mungkin juga menyukai