Anda di halaman 1dari 10

METODOLOGI PENELITIAN

(IPA1534)

ANALISIS JURNAL PENDIDIKAN IPA

OLEH :

FITRIANA KRISDAYANTI 1713071034

KELAS 5A

JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2019
JURNAL LOKAL UNDIKSHA
No IDENTITAS JURNAL ISI JURNAL
1. Judul Masalah yang Ingin Dipecahakan
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Cara mengembangkan dan memperoleh
Dengan Model Goup Investigasi bahan ajar IPA terpadu dengan model
Berorientasi Pendidikan Karakter group investigation berbasis karater untuk
meningkatkan pemahaman konsep pada
Penulis siswa.
Putu Prima Juniartina
Tujuan Penulis
Dipublikasikan Berdasarkan masalah yang ingin
Wahana Matematika Dan Sains : Jurnal dipecahkan oleh penulis dalam Penelitian
Matematika , Sains, Dan ini bertujuan untuk mengembangkan dan
Pembelajarannya memperoleh bahan ajar IPA Terpadu
dengan model Group Investigasi
Volume Jurnal berorientasi pendidikan karakter yang
Vol. 11 valid, praktis, dan efektif sehingga dapat
meningkatakan konsep pada siswa.
Nomor Jurnal
No. 2 Metode Penulis
Jenis penelitian adalah penelitian
Halaman Tulisan Pada Jurnal pengembangan yang merujuk pada model
154-165 pengembangan Plomp (1997) yang meliputi
empat tahapan yaitu: 1) fase investigasi
Tahun Jurnal: awal, 2) fase desain/ perancangan, 3) fase
2017 realisasi/konstruksi dan 4) fase tes, evaluasi
& revisi.

Hasil /Temuan Penulis


Hasil dari Penelitian tentang
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu
Dengan Model Goup Investigasi
Berorientasi Pendidikan Karakter penelitian
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu
Dengan Model Goup Investigasi
Berorientasi Pendidikan Karakter dilakukan
melalui tahap yang sistematis sesuai dengan
teori pengembangan. Tetapi dalam proses
pengembangannya dari lima tahap yang
disampaikan Plomp yang terlaksana pada
penelitian hanya sampai tahap ke empat
yaitu tes, evaluasi, dan revisi hingga
memperoleh 2 yang memenui kriteria sangat
valid dan siap untuk diujicobakan secara
terbatas untuk melihat kepraktisan dan
efektivitasnya.
Kualitas isi serta tampilan bahan ajar
IPA berupa validasi instrument dalam
penelitian telah layak untuk dipakai, hal itu
didukung berdasarkan penilaian validasi
ahli yang memperoleh skor rata-rata 3,80
dalam kategori sangat valid.

Saran Penulis
Tidak ada dalam jurnal
JURNAL LOKAL UNDIKSHA
No IDENTITAS JURNAL ISI JURNAL
2. Judul Masalah yang Ingin Dipecahakan
Pengaruh Model Discovery Learning Upaya-upaya peningkatan kualitas
Terhadap Pemahaman Konsep IPA dan pendidikan dengan menggunakan pengaruh
Sikap Ilmiah Siswa SMP model Discovery Learning terhadap
pemahaman konsep IPA dan sikap ilmiah
Penulis siswa. Dijelaskan dalam jurnal dikarenakan
Widiadnyana I W., Sadia I W., Suastra I pada pembelajaran IPA masih sangat rendah
W. kualitas IPA yang pada kenyataannya
pembelajaranya masih jauh dari harapan.
Dipublikasikan
e-Journal Program Pascasarjana Tujuan Penulis
Universitas Pendidikan Ganesha Program Penelitian ini bertujuan untuk
Studi IPA mengetahui pengaruh model Discovery
Learning terhadap pemahaman konsep IPA
Volume Jurnal dan sikap ilmiah siswa. Hal itu dijelaskan
Vol. 4 penulis yang didasarkan atas berbagai
permasalahan menyangkut masa depan
Nomor Jurnal pendidikan yang sering didebatkan maka
Tidak ada dalam jurnal dibutuhkan penguasaan ilmu pengetahuan
untuk menghadapi pemasalahan yang
Halaman Tulisan pada Jurnal semakin kompleks.
Tidak ada dalam jurnal
Metode Penulis
Tahun Jurnal Penelitian ini menggunakan metode
2014 penelitian eksperimen. Jenis eksperimen
pada penelitian yaitu eksperimen semu
(quasi eksperiment).

Hasil /Temuan Penulis


Hasil dari Penelitian yang dilakukan oleh
penulis mengenai Pengaruh Model
Discovery Learning Terhadap Pemahaman
Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa SMP
terlihat pada analisis data yang telah
penulis lakukan diperoleh hasil berupa ada
pengaruh model discovery learning
terhadap pemahaman konsep IPA dan sikap
ilmiah siswa. Hal ini dikarenakan tahapan-
tahapan dari mode discovery learning
dapat mengembangkan sikap ilmiah dan
pemahaman konsep.
Selain hasil yang didapat dalam
penelitian ini menghasilkan temuan,
bahwa model pembelajaran berpengaruh
terhadap pemahaman konsep IPA dan
sikap ilmiah siswa. Secara lebih rinci
diuraikan oleh penulis sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan nilai rata-rata
pemahaman konsep dan sikap ilmiah
siswa yang signifikan antara kelompok
siswa yang belajar dengan model
discovery learning dengan kelompok
siswa yang belajar dengan model
pengajaran langsung,
2. Terdapat perbedaan nilai rata-rata pe-
mahaman konsep secara signifikan antara
kelompok siswa yang belajar dengan model
discovery learning dengan kelompok
siswa yang belajar dengan model
pengajaran langsung,
3. Terdapat perbedaan nilai rata-rata
sikap ilmiah secara signifikan antara
kelompok siswa yang belajar dengan
discovery learning dengan kelompok
siswa yang belajar dengan model
pengajaran langsung.

Saran Penulis
Berdasarkan temuan pada penelitian
ini, dapat diajukan beberapa saran dari
penulis:
1. Model discovery learning dapat
dijadikan model pembelajaran di
sekolah, terutama dalam
pembelajaran IPA SMP,
2. Dalam penerapan model discovery
learning, hendaknya dilakukan
dengan sungguh-sungguh dan
sesuai prosedur serta adanya
persiapan guru dan siswa untuk
memperoleh hasil yang optimal,
3. Pihak sekolah hendaknya dapat
mengakomodasi dan memfasilitasi
untuk optimalisasi implementasi
discovery learning; pihak
pemerintah dapat mengupayakan
dalam penyediaan fasilitas dan
sarana pembelajaran IPA sekolah.
JURNAL NASIONAL

No IDENTITAS JURNAL ISI JURNAL


Judul Masalah yang Ingin Dipecahakan
3. Pengembangan Pembelajaran IPA Pokok permasalahan dalam penelitian:
Terpadu Dengan Menggunakan Model 1. Cara mengembangkan pembelajaran
Pembelajaran Problem Base Melalui IPA terpadu melalui lesson study
Lesson Study 2. Apakah pembelajaran IPA terpadu yang
Penulis dikolaborasikan dengan model Problem
P. Rahayu, S. Mulyani, S.S. Miswadi Base Learning dapat meningkatkan ke
Dipublikasikan trampilan kerja ilmiah dan hasil belajar
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (JPII) siswa
Volume Jurnal Tujuan Penulis
Vol. 1 Berdasarkan masalah yang ingin
Nomor Jurnal dipecahakan penulis, tujuan yang ingin
No. 1 dicapai dalam penelitian ini adalah:
Halaman Tulisan Pada Jurnal 1. Untuk mendapatkan model
63-70 pembelajaran IPA terpadu dengan
Tahun Jurnal berbasis masalah yang paling tepat
2012 melalui lesson study, sehingga dapat
meningkatkan kerja ilmiah siswa.
2. Mengetahui efektifitas model
pembelajaran IPA terpadu yang
dikolaborasikan dengan model
Problem Base Learning dalam
meningkatkan ketrampilan kerja
ilmiah dan hasil belajar siswa.
Metode Penulis
Jenis penelitian adalah penelitian dan
pengembangan pendidikan (Education
Research and Development).
Tahap penelitian : pra pengembangan dan
tahap pengembangan.

Hasil /Temuan Penulis


Hasil penelitian Pengembangan
Pembelajaran IPA Terpadu Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran
Problem Base Melalui Lesson Study
menunjukkan bahwa dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Base melalui
lesson study dapat membantu guru untuk
mengembangkan seperangkat pembelajaran
dan memberikan pembelajaran yang lebih
baik.
Dapat diketahui dari peningkatan hasil
observasi pada setiap tes dan nilai rata-rata
siswa dari tes pertama sampai ketiga.
Kegiatan ilmiah dapat membantu siswa
untuk memahami materi IPA yang
diberikan oleh guru, dan mereka dapat
mendapatkan pemahaman yang
menyeluruh.
Pembelajaran IPA Terpadu yang
dikolaborasikan dengan model problem
base learning dapat meningkatkan
ketrampilan kerja ilmiah siswa dan hasil
belajar siswa secara efektif , yaitu melalui
langkah-langkah: membentuk tim lesson
study, melakukan tahap pra
pengembangan, yaitu tahap pembuatan
desain model pemelajaran, dilanjutkan ke
tahap pengembangan dengan
mengujicobakan desain model
pembelajaran sebanyak tiga kali uji coba
dan melakukan perbaikan model
pembelajaran sesuai dengan hasil refleksi
hingga didapatkan model pembelajaran
yang siap digunakan.

Saran Penulis
Tidak ada saran dalam jurnal

JURNAL NASIONAL
No IDENTITAS JURNAL ISI JURNAL
4. Judul Masalah yang Ingin Dipecahakan
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Mengembangkan bahan ajar yang
Didik (LKPD) IPA Dengan Model dapat meningkatkan kemampuan high
ProblemBased Learning Untuk order thinking peserta didik dikarenakan
Meningkatkan Kemampuan High Order kemampuan High Order Thinking berupa
Thinking (HOT) Siswa Kelas VII SMP LKPD pada peserta didik belum
Pada Materi Suhu Dan Perubahannya dioptimalkan soal ulangan harian yang
diberikan masih pada taraf berpikir tingkat
Penulis rendah.
Windy Septiana Mulyatiningrum dan
Joko Sudomo, M.A Tujuan Penulis
Penelitian ini bertujuan untuk:
Dipublikasikan 1. Menghasilkan LKPD IPA dengan
E-Journal Pendidikan IPA model Problem Based Learning yang
layak untuk meningkatkan
Volume Jurnal kemampuan High Order Thiking
Vol. 7 peserta didik kelas VII SMP
berdasarkan penilaian dari validator,
2. mengetahui respon peserta didik
Nomor Jurnal terhadap LKPD IPA dengan model
No. 4 Problem Based Learning yang
dikembangkan, dan mengetahui
Halaman Tulisan Pada Jurnal peningkatan kemampuan High Order
191-196 Thiking peserta didik setelah
mengikuti pembelajaran menggunakan
Tahun Jurnal LKPD IPA dengan model Problem
2018 Based Learning yang dikembangkan.

Metode Penulis
Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan dengan menerapkan 4D
models sesuai dengan Thiagarajan (1974:
6-8).

Hasil /Temuan Penulis


Hasil dari penelitian Pengembangan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
IPA Dengan Model ProblemBased
Learning Untuk Meningkatkan
Kemampuan High Order Thinking (HOT)
Siswa Kelas VII SMP Pada Materi Suhu
Dan Perubahannya yang dilakukan penulis
telah dihasilkan LKPD IPA dengan model
Problem Based Learning yang layak
untuk meningkatkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi peserta didik kelas VII
SMP Hasil penelitian menunjukkan
bahwa:
1. LKPD IPA yang dikembangkan layak
untuk meningkatkan kemampuan High
Order Thiking peserta didik
berdasarkan hasil validasi dosen ahli
dan guru IPA dengan nilai baik (B),
LKPD yang dikembangkan memperoleh
skor rata-rata 134,5 dari skor maksimal
140 dengan kategori sangat baik (A)
2. Respon peserta didik terhadap LKPD
ditinjau dari angket respon memperoleh
skor rata-rata sebesar 88,65 dari skor
maksimal 108 dengan kategori sangat
baik (A)
Pembelajaran menggunakan LKPD IPA
dengan model Problem Based Learning
berpotensi meningkatan kemampuan High
Order Thiking peserta didik. Pengujian
kemampuan High Order Thinking
menggunakan N-gain score melalui lembar
observasi meningkat sebesar 0,58 dengan
kategori sedang, melalui jawaban pretest-
posttest kegiatan 1 sebesar 0,58 dengan
kategori sedang dan jawaban pretest-
posttest kegiatan 2 sebesar 0,64 dengan
kategori sedang.

Saran Penulis
1. Peneliti selanjutnya perlu mengarahkan
peserta didik untuk menghemat waktu
dalam melakukan aktivitas
mengorganisasi.
2. Peneliti selanjutnya perlu mengarahkan
peserta didik untuk menghemat waktu
dalam melakukan aktivitas mencipta.

JURNAL INTERNASIONAL
No IDENTITAS JURNAL ISI JURNAL
5. Judul Masalah yang Ingin Dipecahakan
Teoretical Inquiry-Based Learning 1. Penulis ingin pengetahuai apa itu
Insights on Natural Science Education: pembelajaran berbasis penyelidikan dan
from the Source to 5E Model apa model realisasinya.
2. Pertanyaan masalah yang menyoroti
Penulis objek penelitian: pembelajaran berbasis
Džeraldas Dagys inkuiri.
3. Masalah penelitian menentukan tujuan
Dipublikasikan penelitian: menyelidiki apa yang menjadi
Pedagogika / Pedagogy pembelajaran berbasis inkuiri dan
kelebihannya.
Volume Jurnal
Vol. 126 Tujuan Penulis
1. Mengungkapkan esensi dan manfaat
Nomor Jurnal pembelajaran berbasis inkuiri.
No. 2 2. Identifikasi perbedaan proses persepsi
informasi antara metode pembelajaran
Halaman Tulisan Pada Jurnal biasa dan pembelajaran berbasis inkuiri.
83–98
Metode Penulis
Tahun Jurnal Digunakan metode pemodelan, Menurut
2017 logika data survei dikumpulkan terus
menerus (Žydžiūnaitė, 2007). Dalam
mempersiapkan artikel analisis komparatif
dan sintesis.

Hasil /Temuan Penulis


Metodologi IBL dalam praktik
eksperimental ilmu-ilmu alam dapat
diwujudkan dengan menggunakan model
5E: melibatkan, mengeksplorasi,
menjelaskan, menguraikan, mengevaluasi.
Sesuai dengan model ini siswa memperoleh
pengetahuan baru secara bertahap,
berdasarkan pemikiran kritis dan
pemecahan masalah. Alat model 5E dalam
kegiatan eksperimental didasarkan pada
tingkat penelitian. Tingkat IBL dibedakan:
penelitian konfirmasi, penelitian terstruktur,
penelitian terkoordinasi, penelitian terbuka.
Level penelitian IBL didasarkan pada
kompleks aktivitas eksperimental.
Tingkat paling tidak kompleks - tingkat
pertama, ketika pelajar disajikan dengan
masalah penelitian, jalan solusinya, respons
yang diketahui sebelumnya yang paling
kompleks - tingkat keempat dari penelitian
terbuka. Pada level ini siswa sendiri harus
menemukan masalah penelitian,
memprediksi jalan penyelesaian,
menemukan sebelumnya jawaban yang
tidak diketahui. Di tingkat pertama langkah
yang paling penting - jelajahi, di tingkat
keempat - jelaskan dan jelaskan.
Level IBL menentukan pencarian
informasi dalam aktivitas eksperimental
ilmu alam. Di tingkat pertama informasi
dapat ditemukan sebelumnya dalam literatur
(satu siklus pencarian informasi), di tingkat
keempat - informasi berasal dari data
penelitian (dua siklus pencarian informasi).
Dengan demikian, di tingkat keempat peran
peneliti otentik sangat diakui.
Saran
Tidak ada dalam jurnal

Anda mungkin juga menyukai