Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 14

Anjar Fitriyah (C95217033)

Asiyah Khoirun Nisak (C96217034)

PENELITIAN HUKUM ISLAM SOSIOLOGIS

Penelitian sosilogi hokum adalah penelitian berupa studi-studi empiris untuk menemukan
teori-teori mengenai proses terjadinya dan mengenai proses bekerjanya hukum di dalam
masyarakat. Sedikit berbeda dengan penelitian normatif, dalam penelitian hukum sosiologis,
penelitian hukum tidak dapat lagi menggunakan hanya dengan satu metode penelitian atau
pendekatan saja. Penelitian sosiologi hukum membutuhkan kombinasi yang integral dalam
pengambilan kesimpulan dari berbagai disiplini lmu. Penelitian hukum sosiologis juga
menggunakan data sekunder sebagai data awalnya yang kemudian dilanjutkan dengan data
primer.

Untuk mendefinisikan sosiologi hukum Islam sebagai sebuah istilah bukanlah sesuatu yang
mudah, karena banyak para fakar yang mengatakan bahawa buku-buku yang membahas
sosiologi hukum Islam masih tergolong minim. Menurut hemat penulis dari pemaparan sosiologi
hukum dan hukum Islam di atas, maka yang dimaksud dengan sosiologi hukum Islam adalah
ilmu social yang mempelajari fenomena hukum yang bertujuan memberikan penjelasan atas
praktik-praktik hukum ilmu yang mengatur tentang hubungan secara timbal balik antara aneka
macam gejala-gejala social di masyarakat muslim sebagai mahluk yang berpegang teguh pada
syariat Islam.
Menurut Nasrullah sosiologi hukum Islam adalah suatu hukum (Islam) yang berlaku dan
berkembang serta diamalkan dalam masyarakat tertentu, pada waktu tertentu dan sesuai dengan
kondisi tertentu. Dengan kata lain bahwa rumusan-rumusan hukum Islam bisa berubah sesuai
dengan tuntutan kepentingan kemanusiaan berdasar-kan prinsip etika dan moral yang telah
digariskan (qabil li al-niqash, qabil li al-taghyir)1
Definisi operasionalnya dapat diambil dari peraturan undang-undang, khususnya terhadap
penelitian yang hendak meneliti efektifitas suatu undang-undang. Hipotesis kadang-kadang
diperlukan, misalnya penelitian yang ingin mencari korelasi antara berbagai gejala atau variabel.
Akibat dari jenis datanya primer dan sekunder, maka alat pengumpul datanya terdiri dari studi
dokumen, pengamatan dan wawancara. Pengolahan datanya dapat dilakukan baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.

Dari perspektif tujuannya, penelitian hokum sosiologis dapat dibedakan sebagai berikut:

Nasrullah,“SosiologiHukum Islam” , SPB, Tahun 2016, Hal. 20


1
1. PenelitianBerlakunyaHukum

Perspektif sosiologis menurut Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekarto,


intinya adalah efektifitas hukum. Jika ada orang yang mengatakan bahwa suatu kaidah
hukum (normatif) berhasil atau gagal mencapai tujuannya, biasanya diukur dari apakah
pengaruhnya berhasil mengatur sikap atau perilaku tertentu sehingga sesuai dengan
tujuan atau tidak. Pengaruh yang dihasilkan bisa positif maupun negatif. Pengaruh positif
berlakunya suatu hukum disebut efektifitas sedangkan pengaruh negatif umumnya
disebut dampak.

2. Penelitian Identifikasi HukumTidakTertulis

Dalam mengidentifikasi hokum tidak tertulis dari suatu masyarakat tertentu, ciri-
ciri masyarakat yang bersangkutan menjadi relevan untuk dipertimbangkan. Di samping
itu peneliti juga harus dapat memilah dan memilih mana kebiasaan yang tergolong
hukum dan mana yang bukan hukum. Walaupun kebiasaan merupakan sumber hukum,
tetapi tidak semua kebiasaan dapat dijadikan sumber hukum, hanya kebiasaan-kebiasaan
yang memiliki kriteria tertentu saja yang dapatdisebut hukum.

Studi Islam dapat didekati dari perspektif fenomena budaya dan dapat pula dari perspektif
fenomena social atau keduanya sekaligus. Ketika Islam dilihat sebagai gejala budaya maka
metodologi yang digunakan adalah metode penelitian budaya, seperti filsafat, sejarah, studi
naskah dan arkeologi. Dan ketika Islam dilihat sebagai gejala sosial, maka metodologi yang
digunakan adalah metode penelitian ilmu-ilmu sosial. Kemudian, penggunaan studi Islam
sebagai fenomena budaya dan fenomena social sekaligus, dapat dilihat dari obyek studi tentang
fatwa ulama dan situasi politik yan gmengitarinya.2

Studi Islam dengan pendekatan sosiologi lebih mendekati kajian sosiologi agama klasik
daripada sosiologi agama modern, dengan alasan studi Islam dalam perspektif sosiologis
mempelajari hubungan timbal balik antara agama dan masyarakat.

M. RasyidRidla, “SOSIOLOGI HUKUM ISLAM”, Al-Ahkam Vol. 2 Desember 2012


2

Anda mungkin juga menyukai