Anda di halaman 1dari 10

SISTEM HOMEOSTASIS

OLEH:
NUR ADLIANI, S.FARM., M.SI., APT
PRODI FARMASI ITERA
SISTEM HOMEOSTASIS
• Pokok-pokok Bahasan
1.Mekanisme homeostatis (feedback positif/negatif)
a) termoregulasi (suhu)
b) osmoregulasi (cairan)
c) pH darah (asam basa)
d) glukosa darah
2.elektrolit
• Homeostasis berasal dari kata homeo berarti “yang sama”
dan stasis berarti “berdiri atau diam”. Sherwood (2007) mendefinisikan
HOMEOSTASIS
homeostasis sebagai pemeliharaan lingkungan internal yang relatif stabil.
• Homeostasis berasal dari bahasa Yunani : homeo berarti “sama”, stasis
“mempertahankan keadaan”, sehingga dapat diartikan sebagai suatu
keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi
segala kondisi yang dihadapi. Istilah ini digunakan oleh ahli fisiologi untuk
menjelaskan pemeliharaan aneka kondisi yang hampir selalu konstan di
lingkungan dalam.
• Hemostasis juga disebut peristiwa berhentinya suatu perdarahan sebagai
reaksi tubuh terhadap adanya luka.
• Homeostasis dipertahankan oleh mekanisme fisiologis yang mengontrol
fungsi tubuh dan memantau organ tubuh. Untuk sebagian besar mekanisme
ini dikontrol oleh sistem saraf dan endokrin dan tidak mencakup perilaku
sadar. Tubuh membuat penyesuaian dalam frekuensi jantung, frekuensi
pernapasan, tekanan darah, suhu tubuh, keseimbangan cairan dan elektrolit,
sekresi hormon dan tingkat kesadaran yang semuanya ditujukan untuk
memberi kontribusi bagi homeostasis.
FUNGSI HEMOSTASIS
• 1. Mencegah keluarnya darah dari pembuluh darah yang
utuh. Hal ini tergantung dari Intergritas Pembuluh darah
dan Fungsi trombosit yang normal.
• 2. Menghentikan perdarahan dari pembuluh darah yang
terluka. Proses yang terjadi setelah adanya suatu luka
adalah Vasokonstriksi pembuluh darah, Pembentukan
sumbat trombosit, dan Proses pembekuan darah
epidermis kulit untuk mencegah suhu darahnya meningkat, pembuluh darah
akan mengembang untuk mengeluarkan panas ke sekitarnya, hal ini juga
menyebabkan kulit berwarna merah. Homeostasis pada dasar nya adalah
untuk menstabilkan cairan di sekitar sel-sel organisme multisel yaitu cairan
ekstrasel (CES) yang merupakan interface antara sel dengan lingkungan liar.
Oleh karena itu parameter CES yang harus dipertahankan melalui homeostasis
adalah :
1. Kadar Nutrien
2. Kadar O2 dan CO2
3. Kadar Sisa Metabolisme
4. PH
5. Kadar Air,Suhu,Volume dan Tekanan.
• Lingkungan internal berupa cairan plasma dan cairan interstisial. Ketika sel-sel tubuh memerlukan suatu
asupan, tidak bisa langsung mengambilnya dari cairan ekstra sel, zat yang diperlukan akan diambil dari
cairan interstisial yang dipasok oleh plasma darah. Ketika sel perlu mengeluarkan sisa metabolisme
misalnya karbondioksida tidak bisa juga langsung dikeluarkan ke lingkungan eksternal, maka
karbondioksida tersebut akan dikeluarkan ke cairan interstisial. Agar sisa metabolisme pada cairan
interstisial tidak menumpuk maka sisa metabolisme tersebut dikeluarkan melalui plasma darah
kemudian menuju alat-alat ekskresi dan akhirnya dikeluarkan ke lingkungan eksternal.
• Plasma darah dan cairan interstisial diatur agar dapat mendukung kehidupan sel, pengaturan keadaan
lingkungan internal agar tetap stabil inilah yang disebut dengan homeostasis. Pemeliharaan lingkungan internal
berupa komposisi, suhu dan karakteristik lainnya ini bukan berarti tidak ada perubahan sama sekali. Stabil disini
berarti perubahan-perubahan yang terjadi tidak terlalu menyimpang jauh. Jika suatu faktor mulai
menggerakkan kondisi lingkungan internal menjauhi kondisi optimal, maka sistem-sistem dalam tubuh akan
memulai reaksi tandingan untuk meminimalisasi perubahan tersebut. Misalnya jika tubuh terpapar pada suhu
dingin maka suhu internal tubuh akan cenderung turun. Maka, pusat kontrol di otak akan menanggapinya untuk
memulai kompensasi misalnya menggigil untuk meningkatkan suhu tubuh menuju suhu normal. Sebaliknya
ketika lingkungan internal tubuh saat cuaca panas misalnya, pusat kontrol suhu akan memicu berkeringat untuk
menurunkan suhu tubuh menuju normal.
• Banyak faktor dalam lingkungan internal tubuh yang harus
dipertahankan. Faktor-faktor tersebut meliputi konsentrasi
molekul-molekul nutrien, konsentrasi O2 dan CO2, konsentrasi zat
sisa, pH, konsentrasi garam, air dan elektrolit lain, volume dan
tekanan serta suhu.
• Dalam menyelenggarakan homeostasis ini tubuh harus senantiasa
memantau adanya perubahan-perubahan nilai berbagai parameter,
lalu mengkoordinasikan respons yang sesuai sehingga perubahan
yang terjadi dapat di redam. Untuk itu,sel-sel tubuh harus mampu
berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Komunikasi antar sel ini
merupakan media yang menopang pengendalian fungsi sel organ
tubuh.Pengendalian yang paling sederhana terjadi secara lokal
(intrinsik) yaitu yang dilakukan dengan komunikasi antar sel yang
berdekatan. Pengendalian jarak jauh (ekstrinsik) lebih kompleks dan
dimungkinkan melalui refleks yang dapat melibatkan system syaraf
(lengkung refleks) maupun sistem endokrin (umpan balik).

Anda mungkin juga menyukai