Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERAN KELUARGA DALAM MENCEGAH KEKAMBUHAN KLIEN


DENGAN GANGGUAN JIWA

1. Pokok bahasan : Keperawatan jiwa


2. Subpokok bahasan : Peran keluarga dalam mencegah kekambuhan klien
dengan gangguan jiwa
3. Tempat : Ruang tunggu rawat jalan RSJD Sungailiat
4. Waktu : 30 menit
5. Hari/Tanggal : Jum’at 24 Januari 2020
6. Sasara : Pasien dan keluarga
7. Penyuluh : Lestiana, Lia Pramitasari, Neni Febria & Yulia Windi
Hasani ( Mahasiswi Program Profesi Co – Ners
Stikes Citra Delima Prov Kep. Bangka Belitung)
8. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, pasien dan keluarga mampu
memahami tentang pentingnya peran keluarga dalam mencegah kekambuhan.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, pasien dan keluarga mampu
mengetahui tentang :
1) Pengertian kesehatan jiwa
2) Pengertian gangguan jiwa
3) Penyebab gangguan jiwa
4) Ciri – ciri gangguan jiwa
5) Fungsi keluarga dalam mencegah gangguan jiwa
6) Fungsi keluarga dalam mencegah kekambuhan
7) Perawatan klien dengan gangguan jiwa dalam keluarga

c. Materi Penyuluhan
1) Pengertian kesehatan jiwa
2) Pengertian gangguan jiwa
3) Penyebab gangguan jiwa
4) Ciri – ciri gangguan jiwa
5) Fungsi keluarga dalam mencegah kekambuhan
6) Perawatan klien dengan gangguan jiwa dalam keluarga
9. Metode : Ceramah dan Tanya jawab

Tahap K e g i a t an
Waktu
kegiatan Penyuluh Sasaran
a. Penyuluhan mempersiapkan
rencana pembelajaran
b. Penyuluhan mempersiapkan
media pembelajaran sesuai
Pra kegiatan dengan tujuan pembelajaran
5 menit
pembelajaran c. Penyuluhan mempersiapkan dan
memeriksa lingkungan yang akan
mempengaruhi proses
pembelajaran

a. Mengucapkan salam  a. Menjawab salam


b. Memperkenalkan diri b. Menanggapi dan member
c. Menjelaskan tujuan respon yang baik
10 Membuka d. Kontrak waktu c. Menyimak penjelasan yang di
menit pembelajaran e. Appresiasi berikan
d. Mengungkapkan pengetahuan
yang dimiliki

a. Menjelaskan materi a. Mendengarkan dan


pembelajaran menyimak materi yang
b. Memberikan kegiatan untuk diberikan
15 bertanya b. Mengajukan beberapa
menit Kegiatan inti c. Menjawab pertanyaan yang pertanyaan dari materi yang
diberikan diberikan

a. Bertanya sebagai bahan a. Menjawab dengan benar


evaluasi b. Mendengarkan dan menyimak
Kegiatan b. Menyimpulkan materi yang c. Menjawab salam
5 menit telah
penutup
c. Mengucapkan salam
10. Media : Leaflet
11. Materi : Terlampir
12. Kegiatan Penyuluhan
13. Evaluasi
a. Prosedur : Post test
b. Bentuk : Lisan
c. Jenis : Essay
- Sebutkan tanda gejala kambuh!
- Sebutkan peran keluarga dalam mencegah kekambuhan!

14. Lampiran
1. Uraian materi
MATERI PENYULUHAN
PERAN KELUARGA DALAM MENCEGAH KEKAMBUHAN KLIEN
DENGAN GANGGUAN JIWA

1. Pengertian gangguan jiwa


a. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam : cara berpikir (kognitif), kemauan,
emosi (affective) dan tindakan (psychomotor.)
b. Gangguan jiwa adalah kumpulan dari keadaan – keadaan yang tidak normal,
baik yang berhubungan dengan fisik, maupun dengan mental.

2. Faktor penyebab gangguan jiwa


a. Faktor Organobiologis
Tingkat kematangan dan perkembangan pikiran tiap individu berbeda
b. Faktor Psikoedukatif
1) Interaksi ibu / ayah dan anak : Kehilangan ibu karena bekerja ,terpaksa
meninggalkan nak (perasaan tidak percaya dan kebimbangan)
2) Persaingan antar saudara kandung
Setiap anak saling mencari perhatian kepada orang tua (si sulung lebih
agresif daripada si bungsu)
3) Tingkat perkembangan emosi tiap individ yang berbeda
c. Faktor sosiokultural
1) Pola mengasuh anak
Melindungi anak secara berlebihan, disiplin terlalu keras, menjadikan salah
satu anak sebagai anak emas (kesayangan)
2) Tingkat ekonomi
3) Kemiskinan dapat meningkatkan angka kriminalitas sehingga individu
tersebut mudah marah dan tersinggung.

3. Ciri – ciri gangguan jiwa


a. Perubahan yang berulang dalam pikiran: daya ingat persepsi dan daya tilik
b. Perubahan perilaku.
c. Marah tanpa sebab / Mengurung diri
d. Tidak mengenali orang
e. Bicara kacau

4. Peran keluarga dalam perawatan gangguan jiwa


a. Keluarga merupakan lingkup yang paling banyak berhubungan dengan pasien.
b. Pasien yang mengalami gangguan jiwa nantinya akan kembali kedalam
masyarakat, khususnya dalam lingkungan keluarga
c. Keluarga merupakan pemberi perawatan utama dalam mencapai pemenuhan
kebutuhan dasar dan mengoptimalkan ketenangan jiwa bagi pasien
d. Gangguan jiwa mungkin memerlukan terapi yang cukup lama, sehingga
pengertian dan kerjasama keluarga sangat penting artinya dalam pengobatan
e. Pasien yang mengalami gangguan jiwa adalah manusia yang sama dengan
orang lainnya, mempunyai martabat dan memerlukan perlakuan manusiawi
f. Pasien yang mengalami gangguan jiwa mungkin dapat kembali ke masyarakat
dan berperan dengan optimal apabila mendapatkan dukungan yang memadai
dari seluruh unsure masyarakat
g. Pasien gangguan jiwa bukan berarti tidak dapat “ sembuh”

5. Upaya perawatan keluarga klien dengan gangguan jiwa


a. Mengenal adanya gangguan kesehatan sedini mungkin
b. Mengambil keputusan dalam mencari pertolongan atau bantuan kesehatan
c. Memberikan pengobatan kepada anggota keluarga yang sakit
d. Menanggulangi keadaan darurat kesehatan
e. Menciptakan lingkungan keluarga yang sehat

6. Peran keluarga dalam mencegah kekambuhan klien dengan gangguan jiwa

Salah satu factor yang menyebabkan kekambuhan klien dengan gangguan


jiwa diantaranya keluarga. Ekspresi emosi yang tinggi dalam keluarga seperti
bermusuhan, mengkritik, tidak ramah, banyak menekan dan menyalahkan dapat
menimbulkan kekambuhan pada klien tersebut, hal ini menjadi stressor bagi klien
yang merupakan stimulus munculnya kekambuhan klien.

7. Beberapa gejala kekambuhan yang perlu di identifikasi oleh klien dan


keluarga

a. Menjadi ragu – ragu dan seba takut


b. Tidak nafsu makan
c. Sukar konsentrasi
d. Sulit tidur
e. Depresi
f. Tidak ada minat
g. Menarik diri
8. Hal yang harus dilakukan keluarga dalam perawatan pasien dengan ganguan
jiwa

a. Memenuhi kebutuhan sehari – hari yaitu :


b. Bantu dan perhatikan pemenuhan kebutuhan makan ,minum, kebersihan &
penampilan
c. Latih kegiatan sehari – hari, misalnya makan sendiri, cuci makan sendiri dan
membersihkan rumah sendiri.
d. Bantu komunikasi yang teratur

- Bicara yang jelas dan singkat

- Kontak / bicara yang teratur

- Pertahankan tatap mata saat bicara

- Sabar, lembut dan tidak terburu – buru

- Lakukan sentuhan dan belaian yang akrab

- Berikan pujian bila melakukan hal yang benar atau baik

e. Libatkan dalam kelompok

- Sediakan peralatan pribadi, misalnya tempat tidur, lemari pakaian

- Ikut sertakan dalam pertemuan keluarga secara teratur

- Ikut sertakan dalam kegiatan pengobatan kelompok, misalnya permainan.

Pertanyaan keluarga pasien :

1. Bolehkah dilakukan pengikatan pada pasien yang akan dibawa berobat ke RSJD
(kondisi pasien lagi kambuh/ngamuk) sementara obat penenangnya habis? Apakah
ini termasuk tindakan pemasungan?

Jawaban :

Boleh saja, selama itu tidak menyakiti fisik pasien dan kondisi pasien juga dalam
keadaan darurat karena dikhawatirkan bisa mencederai dirinya sendiri dan orang
lain. Tindakan tersebut tiak termasuk pemasungan tetapi pengamanan/pencegahan.
DAFTAR PUSTAKA

Hawari, Dadang. 2010. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia.


Jakarta : FKUI

Stuart, Gail Wiscarz dan Sundeen, Sandra J, 2011. Keperawatan Jiwa. Edisi 3.
Jakarta : EGC

Tim Keperawatan Rumah Sakit Jiwa Cimahi, 2013. Standar Asuhan Keperawatan
Jiwa. Bandung

Anda mungkin juga menyukai