Pertolongan Pertama
Pertolongan Pertama
A. Definisi
C. Dasar hukum
a) Memberikan pertolongan :
Pasal 531 KUHP
Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang dalam keadaan bahaya maut, lalai
memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu
dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan mengkhawatirkan, bahwa
ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya
tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 4.500,- Jika orang yang perlu
ditolong itu mati diancam dengan sanksi KUHP 45, 165, 187, 304s, 478, 525, 566.
Pasal 531 KUHP ini berlaku bila pelaku pertolongan pertama dapat melakukan
pertolongan tanpa membahayakan keselamatan dirinya dan orang lain.
b) Kerahasiaan :
Pasal 322 KUHP
1. Barang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang wajib
menyimpanya oleh karena jabatan atau pekerjaannya baik yang sekarang
maupun yang dahulu dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 9 bulan
atau denda sebanyak-banyaknya Rp 9.000,-
2. Jika kejahatan itu dilakukan yang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat
dituntut atas pengaduan orang lain.
Pasal 322 KUHP ini mengatur tentang kerahasiaan medis korban yang di tolong.
Dengan adanya landasan hukum diatas, baik yang mengatur tentang kewajiban
melakukan pertolongan dan juga hak korban yang di tolong maka setiap pelaku
hendaknya selalu bertindak sesuai dengan prosedur penatalaksanaan pertolongan
pertama agar si pelaku tidak terjerat hukum (padahal dia bermaksud mulia) dan si
korban dapat diselamatkan.
Kesembilan kewajiban di atas dapat berjalan dengan baik, jka anda sebagai pelaku
pertolongan pertama juga telah memiliki kualifikasi sebagai seorang pelaku
pertolongan pertama. Adapun kualifikasi yang harus dimiliki tersebut yaitu :