Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menjadi seorang pilot, pramugari atau pramugara memang menjadi

salah satu impian dari sekian banyak orang, hal ini disebabkan pekerjaan ini

memiliki masa depan yang menjanjikan. Sudah pasti pendidikan yang

diambil bukan pendidikan akademik biasa. SMK Penerbangan pilihan yang

tepat mendukung keinginan anada berprofesi sebagai awak penerbangan.

Salah satu persyaratan minimal masuk SMK Penerbangan adalah dimana

tinggi badan minimal laki-laki 158 cm dan perempuan 155 cm, dimana hal

ini akan memudahkan mereka untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya.

Pada seorang siswa tentunya rentan terjadi masalah di dunia

pendidikan sehari-hari. Permasalahan siswa seringkali memberikan

konsekuensi psikologis yang berat bagi seseorang. Tuntunan kehidupan dari

luar maupun dalam dunia pendidikan memicu kecemasan yang berlebihan.

Banyak faktor yang menyebabkan stres pada siswa yang tergolong

remaja, baik internal maupun eksternal. Stres yang mereka alami

kebanyakan dari tuntutan lingkungan sekitar maupun orang-orang yang

mempengaruhinya. Sumber stress pada laki-laki dan perempuan pada

umumnya sama, namun dampak beban ini berbeda pada perempuan dan

laki-laki, umumnya perempuan lebih peka terhadap lingkungan.

1
2

Seseorang saat dalam kondisi stress, nafsu makan akan mengalami

peningkatan dan berkontribusi terhadap obesitas atau kelebihan berat badan

(Nishitani, 2006). Stres psikologis seringkali dikaitkan dengan konsumsi

makanan yang meningkat, terutama dalam mengkonsumsi makanan

berlemak tinggi (Sims, 2008). Stres dapat meningkatkan berat badan karena

meningkatkan kadar kortisol darah, mengaktifkan enzim penyimpanan

lemak dan memberi lapar ke otak. (Lerik, 2004).

Badan yang sehat antara lain ditandai dengan kemampuan tubuh

untuk mempertahankan berat badan ideal. Berat badan ideal adalah berat

badan yang sesuai dengan tinggi badan menurut rumus tertentu kemudian

hasilnya disesuaikan dengan standar yang telah ditentukan. Bila berat badan

dalam kisaran normal, sirkulasi darah dalam tunuh lebih efektif, level cairan

akan lebih mudah di kelola dan penyakit seperti Diabetes mellitus, jantung,

penyakit kanker tertentu tidak akan mudah berkembang di dalam tubuh.

Kemudian, untuk mengetahui bagaimana kualitas hidup seseorang

secara fisik, salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan mengetahui

indeks massa tubuh (IMT) seseorang. IMT didasarkan pada berat badan dan

tinggi badan seseorang. Hasil akhir dari penghitungan IMT adalah

diketahuinya kategori massa tubuh seseorang, apakah berkategori

underweight (kekurangan berat badan), overweight (kelebihan berat badan)

dan obesitas (kegemukan). Dengan demikian juga dapat diketahui apakah

berat badan seseorang sudah ideal atau belum. Kekurangan berat badan

dapat menyebabkan penyakit infeksi, sedangkan kelebihan berat badan


3

dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit degeneratif, memungkinkan

seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang.

Berdasarkan laporan gizi global atau Global Nutrition Report (2014),

Indonesia termasuk ke dalam 17 negara yang memiliki 3 permasalahan gizi

sekaligus, yaitu stunting (pendek), wasting (kurus), dan

juga overweight (obesitas). Penelitian sejenis yang dilakukan oleh Melvy

Purwanti (2013), pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Tanjungpura angkatan 2013, menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif

dan bermakna antara tingkat stress dengan indeks massa tubuh, dimana

semkin tinggi tingkat stress maka semkin tinggi pula indeks massa tubuh.

Mengingat pentingnya stress dan indeks massa tubuh seseorang

terhadap kesehatan. Oleh karena itu akan dilakukan penelitian mengenai

hubungan stress dengan indeks massa tubuh pada siswa SMK Penerbangan

SPN Dirgantara Batam.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara stres dengan indeks massa tubuh pada siswa

SMK Penerbangan SPN Dirgantara Batam.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui banyaknya frekuensi stress dengan indeks massa

tubuh pada siswa SMK Penerbangan SPN Dirgantara Batam


4

2. Tujuan Khusus

Untuk mencari hubungan stres dengan indeks massa tubuh pada Siswa

SMK Penerbangan SPN Dirgantara Batam

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Memberikan pengalaman serta wawasan mengenai hubungan stres

dengan indeks massa tubuh pada siswa SMK Penerbangan SPN Dirgantara

Batam

2. Bagi Institusi Pendidikan

Menghasilkan informasi yang berguna bagi ilmu pengetahuan dalam

bidang kedokteran khususnya bahan referensi perpustakaan Fakultas

Kedokteran Universitas Batam.

3. Peneliti Selanjutnya

Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dan sumbangan

pengembangan ilmu pengetahuan yang sudah ada. Serta dapat menjadi

masukan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan variabel

lain.

Anda mungkin juga menyukai