Implikasi dari teori Pasar yang Efisien (Efficient Market Hypothesis Theory) terhadap
manajemen keuangan adalah bahwa perusahaan akan semaksimal mungkin mengusahakan
peningkatan kinerja keuangan perusahaan lebih baik dari tahun ke tahunnya misalnya saja
dengan melakukan aksi korporasi misalnya menerbitkan saham baru, mengumumkan
kenaikan laba dan dividen, merger, pemecahaan saham (stock split), atau aksi korporasi
lainnya. Dengan adanya teori Pasar yang Efisien maka para analis atau pimpinan perusahaan
berusaha keras untuk memaksimalisasikan kerja untuk memberikan kinerja yang terbaik bagi
perusahaan. Yang juga kemudian akan berdampak positif bagi posisi perusahaan di pasar
modal.
Sedangkan kondisi yang terjadi pada kondisi Pasar Modal Indonesia adalah Kondisi
Pasar yang belum efisien, yaitu masih berada di dalam kondisi pasar berbentuk semi-kuat
(Semi-strong Form). Dimana kondisi di pasar modal mengasumsikan bahwa semua harga-
harga saham mencerminkan seluruh informasi public non pasar. Harga-harga akan segera
“menyesuaikan diri” terhadap semua informasi public yang baru saja diinformasikan.
Misalnya: penelitian mengenai saham baru, pengumuman laba dan dividen, perkiraan laba
perusahaan, perubahan praktek akuntansi, merger, pemecahaan saham (stock split), atau aksi
korporasi (corporate action) lainnya.
Kesimpulannya adalah bahwa investor tidak dapat menggunakan analisa fundamental
di dalam menghasilkan keuntungan di atas normal. Kecuali penggunaan analisa fundamental
untuk tujuan Investasi Jangka Panjang seperti apa yang dilakukan oleh Warren Buffet.
Penggunaan analisa fundamental memegang peranan sangat penting, karena dengan
menggunakan analisa fundamental maka kita dapat dengan tepat memprediksi masa depan
perusahaan dengan menggunakan konsep-konsep diantaranya Value of the Firm, Discounted
Value, Residual Income, dll. Analisa fundamental tidak mengandalkan trend atau pergerakan
siklis dari harga saham, seperti apa yang dilakukan oleh analisa teknikal. Analisa fundamental
lebih banyak menggantungkan dirinya kepada kinerja Laporan Keuangan.
Kadangkala sebagian analis di Pasar Modal melakukan “Financial and Cash Flow
Statement Recast” menggunakan informasi yang ada pada Notes to Financial Statement untuk
mendapatkan gambaran yang menyeluruh mengenai kinerja keuangan perusahaan, dengan
memasukkan dan mengeluarkan kembali transaksi-transaksi yang dapat mempengaruhi
kinerja keuangan perusahaan secara signifikan. Dengan dilakukannya Recast maka analis
kemudian dapat memperhitungkan kondisi perusahaan dalam beberapa waktu yang akan
datang.
CHAPTER 16
Theory Formulation
1. What Is Theory?
Seperti pada bab sebelumnya bahwa teori merupakan kepercayaan yang dipercayai
secara umum oleh manusia. Menurut Braithwaite, teori ilmiah merupakan sistem deduktif
dari hasil pengamatan secara logika mengikuti dari hasil observasi fakta dengan dasar
hipotesis dari sistem tersebut.
Sebuah teori haruslah dinyatakan secara umum. Hal ini dikarenakan karena
kebiasaan manusia yang kompleks dan sangat susah untuk mengspesifikasikan setiap
kondisi dari kebiasaan manusia. Alasan kedua adalah, setiap pengamat mempunyai
pandangan terhadap stimulus kebiasaan manusia secara berbeda.
2. Parts to Theory
Teori harus dinyatakan secara verbal atau angka matematis. Teori berasal dari dunia
abstrak seperti pikiran manusia, namun untuk dapat bisa digunakan, teori yang ada di dunia
abstrak tersebut harus bisa dihubungkan di dunia sungguhan. Ada tiga tipe hubungan dalam
struktur teoritis:
a. Syntactics
Hubungan ini ada hubungannya dengan peraturan cara penulisan. Misalnya,
jika sebuah teori di tuangkan dalam verbal bahasa inggris maka teori tersebut
harus mengikuti peraturan penulisan bahasa inggris yang benar, begitu pula
dengan teori yang dituangkan secara matematis.
b. Semantics
Dalam tipe ini, hubungan yang dimaksudkan adalah bagaimana sebuah teori
ini bisa diterapkan di dunia nyata. Hubungan ini lah yang membuat sebuah teori
itu menjadi lebih nyata. Semakin tepat hubungan teori dengan sebuah kejadian
atau objek di dunia nyata maka semakin berkuran kesalahpahaman yang terjadi.
c. Pragmatics
Tipe ini melihat hubungan bagaimana sebuah teori akan berdampak bagi
manusia. Misalnya, dampak antara teori akuntansi dengan manusia dimana hal
tersebut sudah dijabarkan dalam tujuan akuntansi yaitu menyediakan informasi
untuk pengambilan keputusan.