Anda di halaman 1dari 7

BAGIAN CHAPTER 2 HAL 53-60

BAGIAN CHAPTER 16 HAL 485-486

ARISTA YULIANA SARI


041811333171
CHAPTER 2
NATURE AND SCOPE OF ACCOUNTING

Information That Is Useful


Sesuai FASB, ada 2 karakteristik utama dalam informasi yang penting yaitu
relevance dan reliable. Suatu informasi bersifat relevance ketika adanya perbedaan dalam
keputusan user, sedangkan reliable ketika dapat mewakili apa yang diinginkan untuk
ditunjukkan. APB menerangkan kedua hal ini sebagai tujuan kualitatif. Gagasan
selanjutnya yaitu tujuan utama akuntansi perlu dikaitkan dengan kepentingan umum,
sehingga kebenaran, keadilan dan kewajaran pun termasuk didalamnya. Akuntan sangat
tertarik kepada suatu hal terkait kebenaran atau kesalahan dalam ranah kerjanya. D R Scott
menyimpulkan bahwa standar dari suatu penilaian etika manusia adalah dengan hal
kebenaran, kewajaran, dan keadilan. Kita pun dapat mengingat kembali bahwa dalam
laporan auditor, CPA mensertifikasi bahwa data keuangan diterbitkan dengan penuh
kewajaran. Meskipun atribut atau tujuan tidak secara eksplisit tidak dijelaskan dalam
tujuan dasar, secara tidak langsung hal kewajaran itu tergabung. Bila suatu laporan
bersifat benar, wajar, dan tepat maka dapat dikatakan informasi itu reliable dan relevant.
Kata “useful information” selanjutnya terkait dengan karakteristik relevansi dan
reliabilitasnya laporan keuangan, termasuk dengan cakupan tujuan etika terkait kebenaran,
kewajaran, dan keadilan.
Circumscribed view
Secara ringkas, informasi sangat berguna menyediakan hal yang meyakinkan bagi
investor dan kreditor dalam rangka menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas
perusahaan. Investor ingin tahu kapan dan bagaimana mereka bisa menerima dividen dan
berapa jumlahnya. Kreditor pun ingin tahu apakah suatu perusahaan mampu membayar
hutangnya atau kapan mereka bisa mendapatkan bunganya. Pemegang surat hutang berapa
banyak jumlah yang diterimanya bila mereka menjual surat hutang ataupun ketika jatuh
tempo. Keputusan bahwa investor ataupun kreditor perlukan untuk kejadian di masa depan
dan sistem informasi akuntansi yang diperlukan menjadi bukti penting dalam
menyelesaikan permasalahan di masa depan. FASB menerima pandangan tradisional
terkait informasi yang relevan untuk investor dan kreditor dalam rangka info terkait posisi
keuangan, yang dapat dipandang dari sumberdaya ekonomi, kewajiban, modal perusahaan,
dan proforma keuangan yang diukur dari penghasilannya. Performa keuangan menentukan
seberapa sukses perusahaan memperoleh tujuan keseluruhannya, yang mana dalam hal ini
untuk memperoleh profit. Teori ekonomi mengambil peran bahwa suatu keinginan
perusahaan bisnis untuk maksimalisasi profitnya. Pihak lain menyatakan para decision
maker perusahaan hanya menginginkan adanya profit yang menggembirakan. Performa
keuangan pun selanjutnya berkaitan dengan profitabilitas perusahaan. Adanya suatu
perbedaan dalam satu simpulan, dimana evaluasi tahun tertentu hanya berdampak di tahun
itu saja atau beberapa tahun kedepan ( tidak selamanya ). Penilaian tentang suatu performa
yang sukses akan mengarahkan ke hal yang buruk bila pandangannya hanya berguna di
masa yang singkat. Contohnya, alternatif yang diambil perusahaan dapat membentuk suatu
jumlah pendapatan yang besar di masa kini namun bisa saja menjadi “bumerang” di masa
mendatang. Selanjutnya, meski perusahaan profitable, pengguna eksternal mungkin tidak
waspada tentang adanya pilihan yang ditolak dimana pilihan tersebut sejatinya bisa
menghasilkan jumlah profit yang besar. Disamping problem ini, jumlah yang tercantum
dalam laporan laba/rugi dipandang sebagai ukuran sejauh mana performa perusahaan dan
kinerja manajernya.
A. EFFICIENT MARKET HYPOTHESIS THEORY
Ada tiga bentuk hipotesa dari teori Pasar yang Efisien (Efficient Market Hypothesis
Theory), teori ini sangat berhubungan erat dengan ketersedian informasi di Pasar Modal
dan hubungannya terhadap Kondisi harga-harga saham di Pasar Modal. Bentuk-bentuk
tersebut antara lain adalah:
a) Bentuk lemah (Weak Form)
Mengasumsikan bahwa semua harga-harga saham mencerminkan seluruh
informasi pasar yang tersedia (historis), sehingga informasi harga dan volume
perdagangan masa lalu tidak memiliki hubungan dengan arah pergerakan harga-
harga pada masa mendatang. Kesimpulannya adalah bahwa investor tidak dapat
mengandalkan analisa teknikal di dalam menghasilkan keuntungan di atas normal.
b) Bentuk semi-kuat (Semi-strong Form)
Mengasumsikan bahwa semua harga-harga saham mencerminkan seluruh
informasi public non pasar. Harga-harga akan segera “menyesuaikan diri” terhadap
semua informasi public yang baru saja diinformasikan. Misalnya: penelitian
mengenai saham baru, pengumuman laba dan dividen, perkiraan laba perusahaan,
perubahan praktek akuntansi, merger, pemecahaan saham (stock split), atau aksi
korporasi (corporate action) lainnya. Kesimpulannya adalah bahwa investor tidak
dapat menggunakan analisa fundamental di dalam menghasilkan keuntungan di
atas normal.
c) Bentuk Kuat (Strong Form)
Mengasumsikan bahwa semua harga-harga saham mencerminkan seluruh
informasi pasar, public, dan sumber-sumber dari dalam perusahaan
(pribadi/private/inside) yang tersedia bagi umum. Informasi tersebut mencakup
juga informasi yang dapat diperoleh dari hasil analisa fundamental. Kesimpulannya
adalah: tidak ada kelompok yang memonopoli akses informasi yang berhubungan
dengan harga-harga saham sehingga memperoleh laba di atas normal dengan
memanfaatkan informasi dari orang-dalam (inside information). Pasar modal akan
menjadi sempurna dimana semua informasi bebas biaya dan tersedia bagi siapa saja
pada waktu yang bersamaan.

Implikasi dari teori Pasar yang Efisien (Efficient Market Hypothesis Theory) terhadap
manajemen keuangan adalah bahwa perusahaan akan semaksimal mungkin mengusahakan
peningkatan kinerja keuangan perusahaan lebih baik dari tahun ke tahunnya misalnya saja
dengan melakukan aksi korporasi misalnya menerbitkan saham baru, mengumumkan
kenaikan laba dan dividen, merger, pemecahaan saham (stock split), atau aksi korporasi
lainnya. Dengan adanya teori Pasar yang Efisien maka para analis atau pimpinan perusahaan
berusaha keras untuk memaksimalisasikan kerja untuk memberikan kinerja yang terbaik bagi
perusahaan. Yang juga kemudian akan berdampak positif bagi posisi perusahaan di pasar
modal.
Sedangkan kondisi yang terjadi pada kondisi Pasar Modal Indonesia adalah Kondisi
Pasar yang belum efisien, yaitu masih berada di dalam kondisi pasar berbentuk semi-kuat
(Semi-strong Form). Dimana kondisi di pasar modal mengasumsikan bahwa semua harga-
harga saham mencerminkan seluruh informasi public non pasar. Harga-harga akan segera
“menyesuaikan diri” terhadap semua informasi public yang baru saja diinformasikan.
Misalnya: penelitian mengenai saham baru, pengumuman laba dan dividen, perkiraan laba
perusahaan, perubahan praktek akuntansi, merger, pemecahaan saham (stock split), atau aksi
korporasi (corporate action) lainnya.
Kesimpulannya adalah bahwa investor tidak dapat menggunakan analisa fundamental
di dalam menghasilkan keuntungan di atas normal. Kecuali penggunaan analisa fundamental
untuk tujuan Investasi Jangka Panjang seperti apa yang dilakukan oleh Warren Buffet.
Penggunaan analisa fundamental memegang peranan sangat penting, karena dengan
menggunakan analisa fundamental maka kita dapat dengan tepat memprediksi masa depan
perusahaan dengan menggunakan konsep-konsep diantaranya Value of the Firm, Discounted
Value, Residual Income, dll. Analisa fundamental tidak mengandalkan trend atau pergerakan
siklis dari harga saham, seperti apa yang dilakukan oleh analisa teknikal. Analisa fundamental
lebih banyak menggantungkan dirinya kepada kinerja Laporan Keuangan.
Kadangkala sebagian analis di Pasar Modal melakukan “Financial and Cash Flow
Statement Recast” menggunakan informasi yang ada pada Notes to Financial Statement untuk
mendapatkan gambaran yang menyeluruh mengenai kinerja keuangan perusahaan, dengan
memasukkan dan mengeluarkan kembali transaksi-transaksi yang dapat mempengaruhi
kinerja keuangan perusahaan secara signifikan. Dengan dilakukannya Recast maka analis
kemudian dapat memperhitungkan kondisi perusahaan dalam beberapa waktu yang akan
datang.
CHAPTER 16

THE SCIENTIFIC VIEW AND ACCOUNTING

Theory Formulation

1. What Is Theory?
Seperti pada bab sebelumnya bahwa teori merupakan kepercayaan yang dipercayai
secara umum oleh manusia. Menurut Braithwaite, teori ilmiah merupakan sistem deduktif
dari hasil pengamatan secara logika mengikuti dari hasil observasi fakta dengan dasar
hipotesis dari sistem tersebut.

Sebuah teori haruslah dinyatakan secara umum. Hal ini dikarenakan karena
kebiasaan manusia yang kompleks dan sangat susah untuk mengspesifikasikan setiap
kondisi dari kebiasaan manusia. Alasan kedua adalah, setiap pengamat mempunyai
pandangan terhadap stimulus kebiasaan manusia secara berbeda.

2. Parts to Theory
Teori harus dinyatakan secara verbal atau angka matematis. Teori berasal dari dunia
abstrak seperti pikiran manusia, namun untuk dapat bisa digunakan, teori yang ada di dunia
abstrak tersebut harus bisa dihubungkan di dunia sungguhan. Ada tiga tipe hubungan dalam
struktur teoritis:
a. Syntactics
Hubungan ini ada hubungannya dengan peraturan cara penulisan. Misalnya,
jika sebuah teori di tuangkan dalam verbal bahasa inggris maka teori tersebut
harus mengikuti peraturan penulisan bahasa inggris yang benar, begitu pula
dengan teori yang dituangkan secara matematis.
b. Semantics
Dalam tipe ini, hubungan yang dimaksudkan adalah bagaimana sebuah teori
ini bisa diterapkan di dunia nyata. Hubungan ini lah yang membuat sebuah teori
itu menjadi lebih nyata. Semakin tepat hubungan teori dengan sebuah kejadian
atau objek di dunia nyata maka semakin berkuran kesalahpahaman yang terjadi.
c. Pragmatics
Tipe ini melihat hubungan bagaimana sebuah teori akan berdampak bagi
manusia. Misalnya, dampak antara teori akuntansi dengan manusia dimana hal
tersebut sudah dijabarkan dalam tujuan akuntansi yaitu menyediakan informasi
untuk pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai