Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PENUTUP

Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh eksotoksin dari


Clostridium tetani. Clostridium tetani merupakan bakteri gram positif yang
bersifat anaerob. Clostridium tetani menghasilkan dua macam eksotoksin yaitu
tetanospasmin dan tetanolisin. Penyebab utama tetanus adalah tetanospasmin
yang bersifat neurotoksin.

Mekanisme terjadinya tetanus disebabkan karena tetanospasmin yang


dapat memecah VAMP (vesicle-associated membrane protein) sehingga terjadi
hambatan dalam pelepasan GABA (Gamma Aminobutyric Acid) dan glisin. Hal
ini dapat menyebabkan tidak terkontrolnya pelepasan asetilkolin sehingga
kontraksi otot menjadi berlebihan.

Manifestasi klinis yang muncul karena toksin tetanus adalah terjadinya


hiperaktivitas otot rangka pada seluruh tubuh. Sehingga akan terjadi kekakuan
otot rangka. Manifestasi klinis tersebut antara lain seperti trismus/lockjaw, rhisus
sardonicus, opistotonus, perut kaku seperti papan, kejang umum tonik tanpa
disertai hilangnya kesadaran, retensi urine dan terjadi overaktivitas simpatis.

Dalam menegakkan diagnosis tetanus, kita perlu mencari adanya port de


entry untuk masuknya bakteri Clostridium tetani. Selain itu kita juga melihat
dari berbagai macam manifestasi klinis yang muncul. Hal ini disebabkan karena
tidak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik untuk menegakkan diagnosis
tetanus.

Penatalaksaan tetanus harus dilakukan sesegera mungkin dan setepat


mungkin. Terdapat tiga macam prinsip dalam penatalaksanaan tetanus yaitu
mengatasi akibat eksotoksin yang sudah terikat pada susunan saraf pusat,
menetralisasi toksin yang masih beredar di dalam darah dan menghilangkan
kuman penyebab tetanus. Sehingga dengan prinsip tersebut diharapkan proses
penyembuhan dan prognosis tetanus menjadi lebih baik walaupun biasanya
terjadi lambat sekitar 2-4 bulan.

Anda mungkin juga menyukai