Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi 1 Waham Status orientasi Manajemen Waham D.0105 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi: diharapkan keyakinan yang sesuai kenyataanmembaik 1.1 Monitor waham yang isinya membahayakan diri Pengertian : Kriteria Hasil: sendiri, orang lain dan lingkungan Keyakinan yang keliru Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun 1.2 Monitor efek teraupetik dan efek samping obat tentang isi pikiran yang meningkat Menurun Terapeutik: dipertahankan secara 1 Verbalisasi waham 1.3 Bina hubungan interpersonal saling percaya kuat atau terus menerus 1 2 3 4 5 1.4 Tunjukkan sikap tidak menghakimi secara namun tidak sesuai Perilaku waham konsisten dengan kenyataan 1 2 3 4 5 1.5 Diskusikan waham dengan berfokus pada perasaan Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik yang mendasari waham (“Anda terlihat seperti Memburuk n Membaik sedang merasa ketakutan”) 2 Perilaku sesuai realita 1.6 Hindari perdebatan tentang keyakinan yang keliru, nyatakan keraguan sesuai fakta 1 2 3 4 5 1.7 Hindari memperkuat gagasan waham 3 Isi pikir sesuai realita 1.8 Sediakan lingkungan aman dan nyaman 1 2 3 4 5 1.9 Berikan aktivitas reakreasi dan pengalihan sesuai 4 Pembicaraan kebutuhan 1 2 3 4 5 1.10 Lakukan intervensi pengontrolan perilaku waham (mis.limit setting, pembatasan wilayah, pengekangan fisik, atau seklusi) Edukasi 1.11 Anjurkan mengungkapan dan memvalidasi waham (uji realitas) dengan orang yang dipercaya (pemberi asuhan/keluarga) 1.12 Anjurkan melakukan rutinitas harian secara konsisten 1.13 Latih manajemen stres 1.14 Jelaskan tentang waham serta penyakit terkait (mis.delirium, skizofrenia, atau depresi), cara mengatasi dan obat yang diberikan Kolaborasi 1.15 Kolaborasi pemberian obat, sesuai indikasi Orientasi Realita Observasi 1.16 Monitor perubahan orientasi 1.17 Monitor perubahan kognitif dan perilaku Terapeutik 1.18 Perkenalkan nama saat memulai interaksi 1.19 Orientasi orang, tempat, dan waktu 1.20 Hadirkan realita (mis.beri penjelasan alternatif, hindari perdebatan) 1.21 Sediakan lingkungan dan rutinitas secara konsisten 1.22 Atur stimulus sensorik dan lingkungan (mis.kunjungan, pemandangan,suara, pencahayaan, bau, dan sentuhan) 1.23 Gunakan simbol dalam mengorientasikan lingkungan (mis.tanda, gambar, warna) 1.24 Libatkan dalam terapi kelompok orientasi 1.25 Berikan waktu istirahat dan tidur yang cukup, sesuai kebeutuhan 1.26 Fasilitasi akses informasi (mis.televisi, surat kabar, radio), jika perlu Edukasi 1.27 Anjurkan perawatan diri secara mandiri 1.28 Anjurkan penggunaan alat bantu (mis.kacamata, alat bantu dengar, gigi palsu) 1.29 Ajarkan keluarga dalam perawatan orientasi realita