Anda di halaman 1dari 13

METODE NUMERIK

(Metode Iterasi Titik Palsu)

Dosen Pengampu:
RAODA ISMAIL, S. PD., M. PD

Di susun oleh:
Nurul ainun (20170111034014)
Dini eka saputri (20170111034045)
Erni yeni pratiwi (20170111034024)
Yohana jeria wea (20170111034043)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
AFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS
CENDERAWASIH
JAYAPURA 2019

1| P a g e
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan anugerah-
Nya sehingga Makalah yang berjudul Metode Iterasi Titik Palsu ini dapat disusun
dengan baik.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, kam i
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada


dosen pengampuh matakuliah Metode Numerik yaitu Ibu Raoda Ismai, S.Pd.,M.Pd
yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Jayapura, 27 Januari 2019

1| P a g e
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ 1
DAFTAR ISI........................................................................................................... 2
BAB I METODE ITERASI TITIK PALSU........................................................ 3
a. Pengertian Metode Iterasi Titik Palsu ......................................................... 3
b. Algoritma metode titik palsu........................................................................ 5
c. Kelebihan Dan Kekurangan Metode ........................................................... 7
BAB II LATIHAN SOAL...................................................................................... 8
a. Latihan Soal.................................................................................................. 7
BAB III KESIMPULAN........................................................................................ 10
a. Kesimpulan................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 11

2| P a g e
BAB I
METODE ITERASI TITIK PALSU

A. Pengertian Metode Iterasi Titik Palsu


Menurut (Sasongko, 2010: 129) metode iterasi titik palsu, yang dalam
bahasa latin disebut regulasi falsi, merupakan perbaikan metode bagi dua
(bisection) karena pada metode bagi dua proses iterasi menjadi relatif lebih
banyak sedangkan, metode titik palsu ini merupakan alternative perbaikan
dari metode titik dua yaitu untuk mempercepat kekonvergenan metode bagi
dua.
Menurut (Munir, 2010: 72) meskipun metode bagi dua selalu berhasil
menemukan akar, tetapi kecepatan konvergensinya sangat lambat, kecepatan
konvergensinya dapat ditingkatkan bila nilai f(𝛼) dan f(b) juga turut
diperhitungkan yaitu dengan memanfaatkan nilai f(a) dan nilai f(b) atau
kemiringan dan selisih tinggi dari dua titik batas range, inilah yang disebut
metode regulasi falsi atau metode posisi palsu.
Menurut (Ismail, 2018: 10) Solusi akar (atau akar-akar) dengan
menggunakan metode regulasi falsi yaitu, dengan cara membuat garis lurus
yang menghubungkan titik [a,f(a)] dan [b,f(b)] sehinnga perpotongan dengan
garis tersebut dengan sumbu-x merupakan taksiran akar yang diperbaiki, jika
titik potong tersebut terletak dititik c maka akar akan terletak antara (a,c) atau
(c,b).

3| P a g e
Secara grafis metode ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar grafis metode titik palsu

Untuk mendapatkan nilai c yaitu dengan perbandingan kemiringan antara lain:


Gradien garis QP = gradien garis CP (Munir, 2010: 73)
𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎) 𝑓(𝑏)−0
=
𝑏−𝑎 𝑏−𝑐

(b – c) (f(b) – f(𝛼)) = (f(b) – 0) (b - 𝛼)

bf(b) – bf(𝛼) – cf(b) + cf(a) = bf(b) – af(b)

b (f(b) – f(𝛼)) – c (f(b) – f(𝛼) = f(b) (b - 𝛼)

b – c (f(b) – f(𝛼) = f(b) (b –𝛼)

𝑓(𝑏)(𝑏−𝑎)
b–c=
𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎)

𝑓(𝑏)(𝑏 − 𝑎)
𝑐=𝑏−
𝑓(𝑏) − 𝑓(𝑎)

4| P a g e
B. Algoritma Metode Tittik Palsu
Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah
yang disusun secara sistematis dan logis, menurut (Sudiadi dkk, 2015: 19)
langkah-langkah metode regulasi falsi adalah sebagai berikut:
1. Tentukan batas bawah (𝛼) dan batas atas (b)
2. Tentukan toleransi error/ galat (𝜀)
3. Tentukan nilai f(𝛼) dan f(b)
4. Lakukan iterasi dengan menghitung nilai c = b - ((f(b)*(b- 𝛼)/ f(b) – f(𝛼))
5. Hitung nilai f(c)
6. Cek konvergensi nilai c jika f(c) = 0 maka hentikan iterasi
7. Jika belum konvergen maka tentukan nilai interval baru dengan cara :
- Jika tanda f(c) = tanda f(𝛼) maka c = 𝛼
- Jika tanda f(c) = tanda f(b) maka c = b
8. Iterasi akan berhenti saat Jika |f(c)| ≤ 𝜀.
9. Akar persamaannya adalah c
10. Untuk penentuan selang akar persamaan jika:
- f(𝛼). 𝑓(𝑐) < 0𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝑎, 𝑐)
- f(𝛼). 𝑓(𝑐) = 0 maka akar = c
- f(𝛼). 𝑓(𝑐) > 0 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝑐, 𝑏)

5| P a g e
Contoh soal :

1. Hitunglah hampiran akar dengan menggunakan metode titik palsu dari persamaan
f(x) = x3 + x2 – 3x – 3=0 dalam selang [ 1,2 ] dengan 𝜀 = 0,0000001 dan c = b -
((f(b)*(b- 𝛼)/ f(b) – f(𝛼))!

Penyelesaian:

Iterasi
(I) a b f(a) f(b) c f(c) f(a)*f(c)
0 1 2 -4 3 1.571428571 -1.364431487 5.457725948
1 1.571428571 2 -1.364431487 3 1.705410822 -0.2477451 0.338031215
2 1.705410822 2 -0.2477451 3 1.727882728 -0.039339551 0.009746181
3 1.727882728 2 -0.039339551 3 1.731404866 -0.006110673 0.000240391
4 1.731404866 2 -0.006110673 3 1.731950853 -0.000945921 5.78021E-06
5 1.731950853 2 -0.000945921 3 1.732035344 -0.000146349 1.38434E-07
6 1.732035344 2 -0.000146349 3 1.732048415 -2.26406E-05 3.31342E-09
7 1.732048415 2 -2.26406E-05 3 1.732050437 -3.50252E-06 7.92989E-11
8 1.732050437 2 -3.50252E-06 3 1.73205075 -5.41841E-07 1.89781E-12
9 1.73205075 2 -5.41841E-07 3 1.732050799 -8.38231E-08 4.54188E-14

Terlihat bahwa hasil perhitungan diperoleh pada iterasi ke-9 yaitu c = 1,732050799
dengan |f(c)| ≤ 𝜀

Karena, f(𝛼). 𝑓(𝑐) > 0 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝑐, 𝑏)

6| P a g e
2. Hitunglah hampiran akar dengan menggunakan metode titik palsu dari
persamaan f(x) = x2 – 2x - 8 dalam selang [ 1,2 ] dengan 𝜀 = 0,0000001 dan
c = b - ((f(b)*(b- 𝛼)/ f(b) – f(𝛼))!
Penyelsesaian :

iterasi a b f(a) f(b) c f(c) f(a)*f(c)


0 2 5 -8 7 3.6 -2.24 17.92
1 3.6 5 -2.24 7 3.93939394 -0.35996 0.806318
2 3.93939394 5 -0.35996 7 3.99126638 -0.05233 0.018835
3 3.99126638 5 -0.05233 7 3.99875078 -0.00749 0.000392
4 3.99875078 5 -0.00749 7 3.99982151 -0.00107 8.03E-06
5 3.99982151 5 -0.00107 7 3.9999745 -0.00015 1.64E-07
6 3.9999745 5 -0.00015 7 3.99999636 -2.2E-05 3.34E-09
7 3.99999636 5 -2.2E-05 7 3.99999948 -3.1E-06 6.82E-11

Terlihat bahwa hasil perhitungan diperoleh pada iterasi ke-7 yaitu c =


3.99999948 dengan |f(c)| ≤ 𝜀

Karena, f(𝛼). 𝑓(𝑐) > 0 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝑐, 𝑏)

7| P a g e
C. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Titik Palsu
Menurut (Sudiadi dkk, 2015: 20) kelebihan dan kekurangan metode titik
palsu antara lain:
a. Kelebihan:
1. Membutuhkan lebih sedikit iterasi daripada metode bagi dua
2. Untuk mendapatkan akar lebih cepat mencapai kovergen daripada
metode bagi dua
3. Hasil yang didapat lebih mendekati akar
b. Kekurangan:
1. Tidak bisa mencari bilangan imaginer / kompleks
2. Jika terdapat lebih dari satu akar harus dicari secara satu persatu.
3. Rumus yang digunakan untuk mendapatkan akar lebih rumit jika
dibandingkan dengan metode bagi dua

8| P a g e
BAB II
LATIHAN SOAL

1. Tentukanlah hampiran akar dari persamaan f(x) = x2 – 5x + 4 dalam selang


[2,5] dan 𝜀 = 0,001 dengan metode regulasi falsi!
Penyelesaian:

iterasi A b f(a) f(b) c f(c) f(a)*f(c)


0 2 5 -2 4 3 -2 4
1 3 5 -2 4 3.66666667 -0.888889 1.777778
2 3.666667 5 -0.88889 4 3.90909091 -0.264463 0.235078
3 3.909091 5 -0.26446 4 3.97674419 -0.069227 0.018308
4 3.976744 5 -0.06923 4 3.99415205 -0.01751 0.001212
5 3.994152 5 -0.01751 4 3.99853587 -0.00439 7.69E-05
6 3.998536 5 -0.00439 4 3.99963383 -0.001098 4.82E-06
7 3.999634 5 -0.0011 4 3.99990845 -0.000275 3.02E-07

Terlihat bahwa hasil perhitungan diperoleh pada iterasi ke-7 yaitu c =


3,99990845 dengan |f(c)| ≤ 𝜀

Karena f(𝛼). 𝑓(𝑐) > 0 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝑐, 𝑏)

9| P a g e
2. Tentukanlah hampiran akar dari persamaan f(x) =𝑒 2 − 3𝑥 dalam selang
[0,1] dan 𝜀 = 0,0001 dengan metode regulasi falsi!
Penyelesaian:

iterasi A b f(a) f(b) C f(c) f(a)*f(c)


0 0 1 1 -0,281718172 0,780202717 -0,1587 -0,15869
1 0 0,78020272 1 -0,158693619 0,673346866 -0,0593 -0,05925
2 0 0,67334687 1 -0,059251749 0,635681618 -0,0187 -0,01874
3 0 0,63568162 1 -0,018736046 0,623990503 -0,0056 -0,00561
4 0 0,6239905 1 -0,005610589 0,620509082 -0,0017 -0,00165
5 0 0,62050908 1 -0,001652616 0,61948531 -0,0005 -0,00048
6 0 0,61948531 1 -0,000484414 0,619185368 -0,0001 -0,00014
7 0 0,61918537 1 -0,000141788 0,619097588 -4E-05 -4,1E-05
8 0 0,61909759 1 -4,1484E-05 0,619071906 -1E-05 -1,2E-05
9 0 0,61907191 1 -1,21358E-05 0,619064393 -4E-06 -3,6E-06

Terlihat bahwa hasil perhitungan diperoleh pada iterasi ke-9 yaitu c =


0,619064393 dengan |f(c)| ≤ 𝜀

Karena, f(𝛼). 𝑓(𝑐) < 0𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝑎, 𝑐)

3. Tentukanlah nilai c dari persamaan f(x) = 4x3 – 15x2 +17x -6 = 0 dalam


selang [-1,3] dan dengan metode regulasi falsi sampai 5 iterasi!
Penyelesaian:

Iterasi a b f(a) f(b) c f(c) f(a)*f(c)


0 -1 3 -42 18 1.8 -0.672 28.224
1 1.8 3 -0.672 18 1.84319 -0.578174839 0.388533492
2 1.843188 3 -0.57817 18 1.87919 -0.479750312 0.277379559
3 1.879189 3 -0.47975 18 1.90829 -0.385951792 0.185160492
4 1.908286 3 -0.38595 18 1.9312 -0.302689663 0.116823618
5 1.931203 3 -0.30269 18 1.94888 -0.232619602 0.070411549

Iterai ke-5 yaitu dengan c = 1,94888

10| P a g e
BAB III
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Metode titik palsu atau yang disebut juga dengan metode regulasi falsi
merupakan modifikasi dari metode bagi dua yang merupakan alternative
untuk mempercepat kekonvergenan untuk mencari akar dari suatu persamaan
dengan memanfaatkan kemiringan dan selisih dari dua titik batas range.
Solusi akar (atau akar-akar) dengan menggunakan metode regulasi
falsi yaitu, dengan cara membuat garis lurus yang menghubungkan titik
[a,f(a)] dan [b,f(b)] sehinnga perpotongan dengan garis tersebut dengan
sumbu-x merupakan taksiran akar yang diperbaiki, jika titik potong tersebut
terletak dititik c maka akar akan terletak antara (a,c) atau (c,b), sehingga garis
lurus tadi seolah-olah berlaku menggantikan kurva f(x) dan memberikan
posisi palsu dari akar.

11| P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Munir, Rinaldi. 2010. Metode Numerik revisi ketiga. Bandung : Informatika


Bandung

Sasangko, Budi. 2010. Metode Numerik dengan Scilab. Yogyakarta : C.V Andi
Offset.

Ismail, Raoda. 2018. Buku Praktikum Metode Numerik. Jayapura.

http://sudiadi / 2015/eprints.mdp.ac.id/1630/1/DIKTAT-Metode Numerik.pdf.


Diakses pada tanggal (27 Januari)

12| P a g e

Anda mungkin juga menyukai