Anda di halaman 1dari 5

Volume VII Nomor 1, Februari 2017 ISSN: 2089-4686

PENDAHULUAN
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA
DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT Latar Belakang
ANTIRETROVIRAL PADA ORANG Penyakit HIV AIDS merupakan
DENGAN HIV/AIDS (ODHA) golongan penyakit yang mematikan di
Edy Bachrun dunia khususnya Indonesia. Acquired
(Program Studi Kesehatan Masyarakat, Immunodeficiency Syndrome (AIDS)
STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun) disebabkan oleh Human Immunodeficiency
Virus (HIV) yang menyebabkan
ABSTRAK melemahnya sistem kekebalan tubuh
Kepatuhan menentukan seberapa baik seseorang, membuatnya lebih rentan
pengobatan antiretroviral (ARV) dalam terhadap berbagai penyakit, sulit sembuh
menekan jumlah viral load, jika terapi yang dari berbagai penyakit infeksi oportunistik
dijalankan tidak serius maka virus akan dan bisa menyebabkan kematian.
menjadi resistensi. Dukungan keluarga HIV/AIDS memang belum ditemukan
diharapkan mampu sebagai pendorong dan obatnya, agar memperlambat laju
memotivasi ODHA dalam mengkonsumsi pertumbuhan virus salah satunya dengan
obat ARV. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan terapi Antiretroviral (ARV)
mengetahui hubungan dukungan keluarga (Depkes, 2007). Tujuan Terapi Antiretroviral
dengan kepatuhan minum obat ARV di adalah untuk mengurangi laju penularan
Kelompok Dukungan Sebaya Sehati. Jenis HIV di masyarakat, menurunkan angka
penelitian ini adalah kuantitatif dengan kesakitan dan kematian yang berhubungan
pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dengan HIV, memperbaiki kualitas hidup
penelitian sebanyak 50 responden. Pada ODHA, memulihkan dan memelihara fungsi
penelitian ini menggunakan teknik sampling kekebalan tubuh, menekan replikasi virus
yaitu Purposive sampling. Data diolah secara maksimal dan terus menerus
menggunakan metode, univariat, bivariat (Depkes, 2004).
dan chi-square. Hasil penelitian keluarga Berdasarkan data dari KPAD Kabupaten
yang mendukung ODHA di KDS Sehati Madiun temuan kasus HIV/AIDS di
sebesar 54%, keluarga yang tidak Kab.Madiun ditemukan pertama kali pada
mendukung sebesar 46%, kepatuhan tahun 2002 sampai tahun 2015 terjadi
minum obat ARV di KDS Sehati sebesar peningkatan setiap tahunnya. Dari data
48%, ketidak patuhan minum ARV sebesar KPAD Kab.Madiun bulan maret 2016
52%. Sedangkan untuk analisis chi-square penderita HIV/AIDS mencapai 434 orang,
dukungan keluarga dengan kepatuhan ODHA komulatif atau yang masih hidup
minum obat ARV pada orang dengan mencapai 263 orang. Kelompok yang
HIV/AIDS (ODHA) di KDS Sehati mendukung teman sebaya, khususnya
memperoleh nilai p value = 0,004 dengan ODHA (Orang Dengan HIV dan AIDS) dan
nilai α = 0,05, yang berarti ada hubungan OHIDHA (orang yang hidup berdampingan
dukungan keluarga dengan kepatuhan dengan orang yang terinfeksi HIV/AIDS) di
minum obat ARV pada orang dengan Madiun dinamakan Kelompok Dukungan
HIV/AIDS (ODHA) di KDS Sehati. Sebaya (KDS) Sehati. Untuk membantu,
Dukungan keluarga diperlukan karena memberi akses dukungan, melakukan
ODHA akan mengalami rasa bosan pendampingan dan memberikan informasi
sehingga tidak merasa putus asa, untuk ODHA agar mereka tetap percaya diri
diharapkan dengan adanya dukungan serta meningkatkan kualitas hidup ODHA.
keluarga dapat menunjang semangat Dalam KDS Sehati 50 orang yang aktif
hidupnya. Untuk itu disarankan kepada mengikuti pertemuan KDS dan kegiatan
masyarakat dan keluarga untuk KDS seperti pelatihan kerajinan, melakukan
memberikan dukungan penuh kepada out bond, bakti sosial dll (Komisi
ODHA untuk patuh dalam minum obat Penanggulangan Aids Kab.Madiun 2015).
ARV. Penderita HIV/AIDS bisa mendapatkan
ARV di klinik VCT di RS. Soedono , dari
Kata kunci: semua ODHA 90% sudah mendapatkan
Dukungan Keluarga, Kepatuhan ARV, pengobatan ARV tapi yang patuh hanya
Orang dengan HIV/AIDS, (ODHA) 75% dari populasi ODHA di Madiun. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan


http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume VII Nomor 1, Februari 2017 ISSN: 2089-4686

mempengaruhi kepatuhan minum obat ARV keluarga agar keluarga tetap mendukung
yaitu karena pasien masih belum untuk pengobatan antriretroviral. Selain
merasakan sakit jadi tidak mau minum obat dengan melakukan konseling dan edukasi,
ARV, ODHA merasa bosen karena harus tenaga medis dan pemerintah harus
minum obat seumur hidup, karakteristik bersinergi dalam menjaga keterjangkauan
penyakit penyerta atau infeksi oportunistik, terapi ARV karena seringkali permasalahan
hubungan pasien dengan tenaga ekonomi menjadi alasan ketidakpatuhan
kesehatan dan hubungan pasien dengan penderita dalam menjalani terapi mengingat
keluarga. Mereka yang positif HIV/AIDS terapi yang dilakukan seumur hidup
mulai dari kalangan ibu-ibu, bapak-bapak, penderita.
anak remaja dan kalangan mahasiswa. Berdasarkan latar belakang diatas maka
Virus yang mematikan itu langsung menular penulis tertarik mengadakan penelitian dan
kepasangannya, bahkan anak yang dirasa penulis akan melakukan dan
dikandungnya dan kepatuhan minum ARV merencanakan penelitian dan perlu adanya
dipengaruhi oleh dukungan keluarga atau komponen-komponen lain yang harus
orang terdekat karena keluarga merupakan dimasukkan untuk mengetahui hubungan
orang terdekat dengan pasien dan antara dukungan keluarga dengan
mempunyai hubungan kekerabatan yang kepatuhan minum obat Antiretroviral pada
diharapkan mampu sebagai pendorong dan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di
memotivasi pasien dalam mengkonsumsi Kelompok Dukungan Sebaya Sehati (KDS)
obat ARV (Komisi Penanggulangan AIDS Sehati Madiun.
Kabupaten Madiun, 2015).
Beberapa kasus butuh waktu bagi Tujuan Penelitian
keluarga untuk memproses informasi Berdasarkan uraian diatas, tujuan
tentang status HIV anggota keluarga dan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
menyesuaikan diri dengan perubahan, hubungan dukungan keluarga dengan
tetapi pada akhirnya mereka selalu kepatuhan minum obat Antiretroviral pada
mendukung. Hal ini berlaku di seluruh orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di
peserta rute infeksi yang berbeda, jenis Kelompok Dukungan Sebaya.
kelamin, dan usia. Banyak keluarga yang
menyediakan berbagai dukungan moral METODE PENELITIAN
dan spiritual untuk anggota keluarga Penelitian ini menggunakan desain
mereka yang terinfeksi HIV-positif. cross sectional. Besar sampel adalah 50
Kepatuhan menentukan seberapa baik orang yang dipilih dengan teknik purposive
pengobatan antiretroviral (ARV) dalam sampling. Instrumen dalam penelitian ini
menekan jumlah viral load. Ketika lupa menggunakan daftar pertanyaan atau
meminum satu dosis, meskipun hanya kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan
sekali, virus akan memiliki kesempatan dalam komunitas ODHA yaitu KDS
untuk menggandakan diri lebih cepat. Hasil (Kelompok Dukungan Sebaya) Sehati
yang tidak dapat dielakkan dari semua Madiun dan dilaksanakan pada bulan
tantangan ini adalah ketidakpatuhan, Februari-Juli 2016. Daftar pertanyaan atau
perkembangan resistensi, kegagalan terapi kuesioner tertera dalam lampiran.
dan resiko pada kesehatan masyarakat Instrumen penelitian tersebut selanjutnya
akibat penularan jenis virus yang resistan. diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih
Beberapa upaya yang dilakukan supaya dahulu.
ODHA bisa teratur minum ARV dengan
dukungan keluarga harus adanya konseling HASIL PENELITIAN
mencakup informasi efek samping, Berdasarkan hasil data penelitan ini
resistensi serta manfaat pengobatan dan mengenai karakteristik responden. Sampel
edukasi bagi keluarga ODHA. Hal ini pada penelitian adalah Orang dengan
ditujukan untuk pemantauan kepatuhan HIV/AIDS (ODHA) di Kelompok Dukungan
minum obat dan memberikan dorongan, Sebaya (KDS) Sehati Madiun sebanyak 50
motivasi dan sebagai pengingat dalam orang. Data umum berupa data demografi
mengkonsumsi obat ARV dapat yang diidentifikasi dari ODHA yaitu meliputi
meningkatkan kepercayaan pasien umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan
terhadap terapi yang dijalani dan harus dan orientasi seksual. Sedangkan
adanya keterbukaan antara ODHA dengan

58 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan


http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume VII Nomor 1, Februari 2017 ISSN: 2089-4686

karakteristik khususnya yaitu dukungan Berdasarkan tabel 2., diketahui bahwa


keluarga dan kepatuhan minum obat. hubungan responden yang mendapatkan
dukungan dengan kepatuhan minum obat
Tabel 1. Karakteristik Responden
ARV adalah 48 %. Berdasarkan hasil uji
No Variabel Kategori Jumlah Persentase statistik dengan menggunakan uji Chi
1. Umur 21 - 30 th 23 46,0 Square Hubungan Dukungan Keluarga
31 - 40 th 17 34,0 dengan Kepatuhan Minum Obat ARV pada
41 - 50 th 6 12,0 Orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
51 - 60 th 4 8,0 didapatkan nilai taraf signifikan 0,004 <
2. Jenis Laki-laki 29 58,0 0,05 maka kesimpulannya ada Hubungan
Kelamin Perempuan 21 42,0 Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan
No Variabel Kategori Jumlah Persentase Minum Obat ARV pada Orang dengan
3. PendidikanDasar 12 24,0 HIV/AIDS (ODHA) di KDS Sehati Madiun
Menengah 29 58,0 Tahun 2016. Berdasarkan uji statistik nilai
PT 9 18,0 keeratan hubungan antara 2 variabel
Pekerjaan Tidak Bekerja 6 12,0 hubungan dukungan keluarga dengan
IRT 7 14,0 kepatuhan minum obat ARV didapatkan
Wiraswasta 33 66,0 nilai 0,375 maka kesimpulannya keeratan
PNS 2 4,0 antar variabel masih lemah atau rendah.
Mahasiswa 2 4,0
Orientasi Homoseksual 11 22,0 PEMBAHASAN
seksual Biseksual 9 18,0
Heteroseksual 30 60,0 Berdasarkan hasil penelitian yang
Dukungan Tidak 23 46,0 dilaksanakan pada 50 responden tentang
keluarga Ya 27 54,0 dukungan keluarga dengan Orang
Kepatuhan Tidak Patuh 26 52,0 HIV/AIDS (ODHA) bahwa sebagian besar
minum Patuh 24 48,0 responden mendapat dukungan keluarga
obat sebanyak 27 orang (54%) dan hampir
Berdasarkan Tabel 1 di atas diketahui setengahnya responden tidak mendapat
bahwa besar umur responden adalah 21-30 dukungan keluarga sebanyak 23 orang
tahun sebanyak 23 (46%). Hampir (46%). Hal ini menunjukkan adanya
setengahnya jenis kelamin responden dukungan keluarga yang baik pada Orang
adalah perempuan sebanyak 21 (42%). dengan HIV/AIDS di KDS Sehati Madiun.
Selain itu, sebagian besar pendidikan Berdasarkan tabel 1. sebagian besar
responden adalah dengan pendidikan pendidikan responden adalah dengan
menengah sebanyak 29 (58%) dan memiliki pendidikan menengah sebanyak 29 (58%).
pekerjaan wiraswasta sebanyak 33 (66 %). Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi
Sebanyak 60% responden juga memiliki dukungan emosional seseorang. Dukungan
orientasi seksual heteroseksual. Sebagian emosional memberikan individu perasaan
besar responden mendapat dukungan nyaman, merasa dicintai saat mengalami
keluarga sebanyak 27 responden (54%). depresi, bantuan dalam bentuk semangat,
Sebanyak 52% responden tidak patuh empati, rasa percaya, perhatian sehingga
dalam minum obat ARV sebanyak 26 individu yang menerimanya merasa
responden (52 %). berharga. Pada dukungan emosional ini
keluarga menyediakan tempat istirahat dan
Tabel 2. Hubungan Dukungan Keluarga
memberikan semangat (Prasetyawati,
dengan Kepatuhan Minum Obat ARV pada
2011). Sedangkan berdasarkan pekerjaan
Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di KDS
responden sebagian besar responden
Sehati Madiun Tahun 2016
pekerjaan responden adalah dengan
Kepatuhan Total pekerjaan wiraswasta sebanyak 33 (66 %).
Dukungan
Tidak Patu Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan
Keluarga % % ∑ %
Patuh h berpengaruh pada fungsi ekonomis
Tidak 17 73,9 6 26,1 23 46,0 keluarga berfungsi untuk memenuhi
Ya 9 33,3 18 66,7 27 54,0 kebutuhan keluarga secara ekonomi, dan
Total 26 52,0 24 48,0 50 100 tempat untuk mengembangkan
α = 0,05 Sig. = 0,004 kemampuan individu dalam meningkatkan

59 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan


http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume VII Nomor 1, Februari 2017 ISSN: 2089-4686

penghasilan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang dapat diketahui pada tabel
keluarga (Friedman, 1998). 1 bahwa sebagian besar pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa responden adalah dengan pendidikan
dukungan keluarga pada responden berupa menengah sebanyak 29 (58%). Hal ini
dukungan kasih sayang, informasi, motivasi menunjukkan bahwa pendidikan dapat
dan rasa nyaman dan keluarga selalu mempengaruhi pengetahuan ODHA
mengingatkan ODHA mengenai jadwal tentang pentingnya kepatuhan karena bila
minum obat sehingga dukungan keluarga tidak mencapai konsentrasi optimal dalam
memiliki perananan penting bagi darah maka akan memungkinkan
pengobatan ARV pada ODHA , dimana berkembangnya resistensi, meminum dosis
dengan adanya dukungan keluarga dapat obat tepat waktu dan meminumnya secara
mempengaruhi kepatuhan penderita dalam benar penting untuk mencegah resistensi.
menjalani pengobatan. Dorongan keluarga Tidak semua penderita HIV-AIDS patuh
dari segi fisik maupun mental sangat untuk meminum obat, hal ini dikerenakan
dibutuhkan oleh ODHA dimana hal ini dapat lupa atau telat minum obat, penderita tidak
bermanfaat bagi ODHA sehingga meminum sesuai dosis walaupun
mengurangi rasa dampak kecemasan, responden selalu minum tepat waktu,
depresi, dan pemikiran negatif tentang namun dosis dan cara yang benar
pengobatan ARV yang dijalaninya dan juga merupakan faktor penting keberhasilan
harus adanya keterbukaan responden terapi antiretroviral. Hal ini dapat dilihat dari
dengan keluarga agar keluarga mengerti kondisi kesehatan penderita yang semakin
kebutuhan responden begitupun juga membaik dan jumlah CD4 yang meningkat
sebaliknya. Dari hasil penelitian ada (Nursalam dan Ninuk, 2013). Kepatuhan
beberapa keluarga ODHA yang tidak dapat mempengaruhi kesembuhan pasien.
mendukung disebabkan keluarga kurang Seorang penderita HIV-AIDS beresiko
informasi tentang ARV dan keluarga tidak meninggal dunia dan terkena penyakit
memperhatikan obat jika sudah habis dan oportunistis apabila tidak meminum
keluarga merasa tidak peduli selama antiretroviral secara rutin.
menjalani pengobatan maka responden Berdasarkan keterangan diatas bahwa
merasa dirinya dikucilkan oleh keluarganya kepatuhan yang baik akan mempengaruhi
sendiri atau keluarga yang terlalu sibuk kondisi ODHA tersebut untuk meningkatkan
tidak memperhatikan pengobatan ARV kualitas hidup responden. ODHA yang
responden. patuh dalam dalam melakukan pengobatan
Berdasarkan hasil penelitian yang seperti rutin meminum obat, tidak
dilaksanakan pada 50 responden tentang melupakan dosis obat selama 3 hari,
Kepatuhan Minum Obat ARV pada Orang minum obat dengan tepat waktu, dan
dengan HIV/AIDS (ODHA) bahwa hampir sesuai dosis yang diberikan oleh petugas
setengahnya reponden patuh dalam minum kesehatan. Sedangkan ODHA yang tidak
obat ARV sebanyak 24 orang (48 %) dan patuh minum obat ARV akan mengalami
sebagian besar responden tidak patuh resistensi dan akan menekan jumlah viral
dalam minum obat ARV sebanyak 26 orang load yang meningkat. Ketidakpatuhan
(52%). Hal ini menunjukkan bahwa Orang responden menjalankan pengobatan ARV
dengan HIV/AIDS di KDS Sehati Madiun karena kurangnya pemahaman tentang
memiliki kepatuhan minum obat yang pengobatan ARV dan rasa bosan untuk
kurang. minum obat seumur hidup.
Kepatuhan sangat diperlukan untuk Hasil penelitian ini menunjukkan ada
keberhasilan pengobatan, akan tetapi hubungan responden yang mendapatkan
akses pelayanan pengobatan ARV dukungan dengan kepatuhan minum obat
dipertahankan untuk kepatuhan ARV adalah 48 %. Berdasarkan hasil uji
pengobatan ARV, sehingga petugas statistik dengan menggunakan uji Chi
kesehatan mempunyai kewajiban untuk Square Hubungan Dukungan Keluarga
menjalin hubungan yang baik dan dengan Kepatuhan Minum Obat ARV pada
membantu pasien untuk mencapai kondisi Orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
kepatuhan yang baik perlu diingat bahwa didapatkan nilai probability 0,004 < 0,05
pasien yang tidak dapat mengambil obat maka kesimpulannya ada Hubungan
tidak selalu berarti tidak patuh minum obat Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan
(Depkes, 2007). Berdasarkan karakterisitik Minum Obat ARV pada Orang dengan

60 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan


http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume VII Nomor 1, Februari 2017 ISSN: 2089-4686

HIV/AIDS (ODHA) di KDS Sehati Madiun (ODHA) di KDS Sehati Madiun Tahun
Tahun 2016. 2016, sebagian besar responden
Kepatuhan sebagai suatu proses yang mendapat dukungan keluarga. Hal ini
dinamis, dipengaruhi oleh berbagai faktor menunjukkan adanya dukungan
yang tidak berdiri sendiri, memerlukan keluarga yang baik pada Orang dengan
suatu kombinasi strategi promosi, HIV/AIDS di KDS Sehati Madiun.
memerlukan sebuah tim yang terdiri dari 2. Berdasarkan hasil penelitian kepatuhan
multidisiplin profesi yang terintegrasi dan minum obat ARV pada Orang dengan
dapat bekerjasama dengan baik dalam HIV/AIDS (ODHA) di KDS Sehati
memberikan perawatan komprehensif Madiun Tahun 2016, sebagian besar
berkesinambungan. Pelayanan dukungan reponden tidak patuh dalam minum obat
secara holistik untuk ODHA dan ARV sebanyak. Hal ini menunjukkan
keluarganya, baik di dalam rumah sakit bahwa Orang dengan HIV/AIDS di KDS
maupun di luar rumah sakit sepanjang Sehati Madiun memiliki kepatuhan
perjalanan penyakitnya dan seumur hidup minum obat yang kurang.
(Kemenkes RI, 2011). Hubungan tersebut 3. Ada Hubungan Dukungan Keluarga
dapat mempengaruhi kepatuhan karena dengan Kepatuhan Minum Obat ARV
jika keluarga memberikan motivasi dan pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
memberikan dukungan meliputi : dukungan di KDS Sehati Madiun Tahun 2016.
intrumental, dukungan informasional,
dukungan penilaian, dan dukungan DAFTAR PUSTAKA
emosional terhadap pasien dan harus
adanya keterbukaan antara pasien dengan Departemen Kesehatan Republik
keluarga agar keluarga mengerti kebutuhan Indonesia. 2002. Rencana Strategis
pasien begitupun sebaliknya (Kemenkes, Penanggulangan HIV dan AIDS
2011). Dukungan keluarga merupakan Indonesia tahun 2003/2007. Jakarta :
salah satu menjadi motivasi penderita Direktorat Jenderal Pengendalian
HIV/AIDS selain dari program-program Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
yang ditetapkan oleh rumah sakit dalam Departemen Kesehatan Republik
menjalani program pengobatan dan Indonesia, 2007. Pedoman Nasional
dukungan keluarga yang diberikan berupa Terapi Antiretroviral. Edisi II. Jakarta :
perhatian dan memberikan penjelasan Direktorat Jenderal Pengendalian
saran-saran yang dapat memotivasi pasien Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
dalam menjalani program pengobatan Friedman, M. M, 1998. Keperawatan Teori
HIV/AIDS. dan Praktek. Jakarta : EDC.
Sehingga dukungan keluarga berperan Kementrian Kesehatan RI, 2011. Pedoman
besar dalam hal kepatuhan minum obat Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV
ARV pada ODHA dalam menjalani dan Terapi Antiretroviral pada orang
pengobatan. Dengan adanya dukungan Dewasa dan Remaja. Jakarta :
keluarga yang baik akan mempengaruhi Direktorat Jenderal Pengendalian
positif pada kepatuhan minum obat ARV Komisi Penanggulangan AIDS daerah
pada maka responden akan merasa Kab.Madiun, 2015. Data jumlah Orang
keluarga selalu mendukung responden dengan HIV/AIDS (ODHA) dari tahun
untuk menjalankan pengobatannya 2002-2015 di Kabupaten Madiun 2015.
sehingga dapat mengurangi viral load pada Nursalam dan Ninuk. 2013. Asuhan
ODHA tersebut berupa dukungan kasih Keperawatan pada Pasien Terinfeksi
sayang, informasi, material, nasehat dan HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika.
motivasi dalam minum ARV secara teratur. Prasetyawati, Eka, 2011. Ilmu Kesehatan
Selain dukungan keluarga hal yang Masyarakat untuk Kebidanan Holistik.
terpenting adalah sikap penderita sendiri Yogyakarta: Nuha Medika.
untuk patuh dalam menjalani pengobatan
ARV yang merupakan upaya dari
peningkatan kualitas hidup ODHA.
KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil penelitian dukungan
keluarga dengan Orang HIV/AIDS

61 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan


http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik

Anda mungkin juga menyukai