Anda di halaman 1dari 5

ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI DAN LAB

LAPORAN
CATU DAYA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Elektronika Telekomunikasi dan Lab
Semester 3

PEMBIMBING :
Hendro Darmono, B.Eng, MT

Disusun oleh :
Rosario Febry Dayu Putra
1841160030

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
I. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami kebutuhan daya output (AC) pada beban.
2. Mengetahui dan memahami dalam merencanakan tegangan catu daya.
3. Mengetahui dan memahami cara kerja catu daya.
4. Mengetahui dan memahami bagaimana transistor bekerja.

II. Alat dan Bahan


Software NI Multisim 14.0.

III. Dasar Teori


Catu daya merupakan sumber daya atau power source. Catu daya
dirangkai dari sumber tegangan dan resistor. Oleh sebab itu rumus daya
adalah tegangan kuadrat dibagi resistansi. Dan untuk penguatnya kita
menggunakan 2 transistor bertipe PNP dan NPN. 2 transistor ini digunakan
sebagai penguat tipe B. Tipe B digunakan untuk mengurangi riple riple pada
penguat kelas A.

Transistor merupakan suatu monokristal semikonduktor dimana terjadi


dua pertemuan P-N, dari sini dapat dibuat dua rangkaian yaitu P-N-P dan N-P-
N. Dalam keadaan kerja normal, transistor harus diberi polaritas sebagai
berikut :

1. Pertemuan Emitter-Basis diberi polaritas dari arah maju.


2. Pertemuan Basis-kolektor diberi polaritas dalam arah mundur.

Transistor adalah suatu komponen yang dapat memperbesar level


sinyal keluaran sampai beberapa kali sinyal masukan. Sinyal masukan disini
dapat berupa sinyal AC ataupun DC. Prinsip dasar transistor sebagai penguat
adalah arus kecil pada basis mengontrol arus yang lebih besar dari kolektor
melewati transistor
Salah satu fungsi utama transistor adalah sebagai penguat sinyal. Dalam
hal ini transistor bisa dikonfigurasikan sebagai penguat tegangan, penguat
arus maupun sebagai penguat daya.

IV. Hasil Simulasi Rangkaian Bias Feedback

1.1 Gambar Rangkaian Catu Daya Penguat Daya


1.2 Gambar Hasil Output Sinyal Rangkaian Catu Daya Penguat Daya

V. Rumusan Data Perhitungan


𝑉𝑃𝑃
VPP = 2√2 . VRV  VAV = 2
√2
𝑉𝑃𝑃⁄
2√2
PAV = 𝑅2
𝑉𝑃𝑃
PAV = 8𝑅

V𝑃𝑃2 = P AV . 8R

𝑃𝐴𝐶
Perencanaan daya DC dilihat η =
𝑃𝐷𝐶
missal η = 40% , PAC = 25 Watt

𝑃𝐴𝐶 25 𝑊𝑎𝑡𝑡
PDC = = = 62.5 Watt
η 0.4
VI. Analisa Pembahasan
Berdasarkan hasil simulasi rangkaian catu daya penguat daya di atas dapat
dilihat bahwa pada rangkaian penguat kelas membutuhkan 2 transistor yang
memiliki fungsi sebagai penguat yang dimaksudkan untuk mengurangi ripple
ripple yang terdapat pada penguat kelas A. Salah satu alasan adanya penguat
catu daya adalah perlunya perencaanaan tengangan catu daya dan daya DC
yang diperlukan. Adapun teori dari catu daya yaitu seperti berikut ini :

P = V . I  Watt
𝑉2
P=  Watt
𝑅
𝑉 𝐴𝑉 2
P~=
𝑅
√2 .𝑉 𝐴𝑉 2
VP =
𝑅

VII. Kesimpulan

Salah satu fungsi transistor yaitu sebagai penguat. Transistor sebagai penguat
digunakan untuk memperbesar daya yang kecil menjadi daya yang lebih besar
sesuai percobaan di atas. Sehingga pada rangkaian catu daya perlu
direncanakan sebuah arus DC untuk mengetahui hasil dari perencanaan ke
dalam bentuk gelombang. Besar nya resistansi, Vcc dan tipe transistor
mempengaruhi besar nya penguatan yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai