Anda di halaman 1dari 9

PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

CODE BLUE

OLEH :

MAHASISWA PRAKTIK
RSUD Dr.SAIFUL ANWAR MALANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR


RSUD Dr.SAIFUL ANWAR MALANG
JALAN AGUNG SUPRAPTO NO. 2 KOTA MALANG
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Code Blue


Sasaran : Keluarga
Tempat : Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar
Hari, tanggal : Jumat, 28 Februari 2020
Waktu : 30 menit (09.00 – 09.30)

A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, keluarga mampu
memahami tentang code blue .
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit diharapkan sasaran
dapat :
a. Menyebutkan pengertian kode blue.
b. Menjelaskan tujuan dari kode blue.
c. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan sebelum
melakukan tindakan kode blue.
d. Menjelaskan langkah-langkah untuk melakukan kode blue.

B. Kegiatan Penyuluhan
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
2. Materi
a. Pengertian code blue
b. Tujuan code blue
c. Kriteria pasien code blue
d. Tim code blue
e. Cara pelaksanaan code blue
3. Media
a. Leaflet
b. Power Point

C. Langkah Kegiatan

No Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran Waktu


a. Penyuluh
mempersiapkan
rencana
pembelajaran
b. Penyuluh
mempersiapkan
media pembelajaran
Pra kegiatan
1. sesuai dengan tujuan 5 menit
pembelajaran
pembelajaran
c. Penyuluh
mempersiapkan dan
mencek lingkungan
yang akan
mempengaruhi
proses pembelajaran
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan b. Menanggapi dan
diri memberi respon
c. Menjelaskan tujuan c. Menyimak
Membuka
2. pembelajaran dan penjelasan yang 5 menit
Pembelajaran
kontrak waktu diberikan
d. Appersepsi d. Mengungkapkan
pengetahuan
yang dimiliki
a. Menjelaskan materi a. Mendengarkan
3. Kegiatan inti 15 menit
pembelajaran dan menyimak
b. Memberikan materi yang
kesempatan kepada diberikan
sasaran untuk b. Mengajukan
bertanya beberapa
c. Menjawab pertanyaan dari
pertanyaan yang materi yang
diberikan diberikan
c. Menyimak
jawaban yang
diberikan
a. Bertanya sebagai a. Menjawab
bahan evaluasi dengan benar
Kegiatan menutup b. Menyimpulkan b. Mendengarkan
4. 5 menit
pembelajaran materi yang telah dan menyimak
disampaikan
c. Mengucapkan salam c. Menjawab salam

D. Evaluasi
1. Mengetahui pengertian code blue
2. Mengetahui tujuan code blue
3. Mengetahui kriteria pasien code blue
4. Mengetahui tim code blue
5. Mengetahui tata cara pelaksanaan code blue

E. Sumber Belajar
1. Sartono, Masudik & Suhaeni. (2014). Basic Trauma Cardiac Life
Support. Bekasi:Gadar Medik Indonesia
2. Soemitro. M.P.,Andiani & Saputra. (2016). Penanganan Gawat
Darurat Basic I. Bandung:RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung
F. Lampiran
1. Uraian Materi
2. Pertanyaan dan Kunci Jawaban
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Code Blue


Code blue response team atau tim code blue adalah suatu tim yang dibentuk
oleh rumah sakit yang bertugas merespon kondisi code blue didalam area rumah
sakit. Tim ini terdiri dari dokter dan perawat yang sudah terlatih dalam
penanganan kondisi cardiac respiratory arrest.
Kode Biru adalah kata sandi yang digunakan untuk menyatakan bahwa
pasien dalam kondisi gawat darurat yang memerlukan bantuan hidup segera,
yaitu suatu tindakan resusitasi, terutama oleh karena henti jantung dan henti
nafas baik pasien anak maupun dewasadi RS
B. Tujuan Code Blue
Tujuan dari panduan ini adalah :
1. Untuk memberikan panduan baku bagi tim code blue dalam
melaksanakan tugas-tugasnya sebagai tim reaksi cepat jika code blue
diaktifkan.
2. Membangun respon seluruh petugas di RS pada pelayanan kesehatan
dalam keadaan gawat darurat.
3. Mempercepat respon time kegawatdaruratan di rumah sakit dan diluar
rumah sakit untuk menghindari kematian dan kecacatan yang seharusnya
tidak perlu terjadi.
C. Kriteria Pasien Code Blue
1. Airway: Obstruksi jalan Nafas.
2. Breathing: Henti napas (apneu) Perubahan mendadak saturasi oksigen <
90 % dengan pemberian suplementasi oksigen Perubahan drastis laju
nafas.
3. Circulation: Semua henti jantung Nadi karotis tidak teraba Perubahan
drastis pada laju jantung dan tekanan darah sistolik.
D. Langkah-langkah melakukan Code Blue
1. Lakukan cek kesadaran
 Panggil identitas korban
 Tepuk-tepuk didaerah pundak

Gambar 1. Cek kesadaran


2. Bila ada respon
 Minta bantuan pada teman atau orang sekitar untuk menghubungi
ambulan atau orang yang berkompeten (di lingkungan luar rumah
sakit) dan meminta bantuan pertolongan perawat lain (II) atau
petugas yang ditemui di lokasi untuk mengaktifkan code blue (di
dalam rumah sakit).
 Hal yang penting disebutkan saat meminta tolong: lokasi dan
keadaan korban
3. Pindahkan korban ketempat aman
4. Periksa nadi karotis (di daerah leher geser 1-2 cm kekanan atau kekiri dari
pertengahan jakun) dan periksa pernafasan dengan melihat pergerakan dada
5. Bila nadi karotis tidak teraba, lakukan Resusitasi Jantung Paru dengan cara:
a. Letakan kedua telapak tangan dengan saling menumpuk, satu pangkal
talapak tangan diletakan di tengah tulang dada dan telapak tangan yang
satunya diletakan diatas telapak tangan yang pertama dengan jari-jari
saling mengunci.
b. Dengan posisi badan tegak lurus, penolong menekan dinding dada
korban dengan tenaga dari berat badannya secara teratur sebanyak 30
kali dengan kedalaman sekitar 5 cm.
c. Beri kesempatan dada mengembang maksimal setelah diberi tekanan
d. Tangan tidak boleh dilepas dari permukaan dada atau merubah posisi
tangan pada saat melakukan kompresi.
e. Pemeriksaan jalan napas
Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya sumbatan jalan
napas oleh benda asing. Jika terdapat sumbatan harus dibersihkan
dahulu, kalau sumbatan berupa cairan dapat dibersihkan dengan jari
telunjuk atau jari tengah yang dilapisi dengan sepotong kain, sedangkan
sumbatan oleh benda keras dapat dikorek dengan menggunakan jari
telunjuk yang dibengkokkan. Mulut dapat dibuka dengan tehnik Cross
Finger, dimana ibu jari diletakkan berlawanan dengan jari telunjuk pada
mulut korban.

f. Membuka jalan napas


Setelah jalan napas dipastikan bebas dari sumbatan. Pembebasan jalan
napas dapat dilakukan dengan cara tengadah kepala topang dagu (Head
tilt – chin lift) dan Manuver Pendorongan Mandibula. Teknik membuka
jalan napas yang direkomendasikan untuk orang awam dan petugas
kesehatan adalah tengadah kepala topang dagu

g. Berikan 2 kali bantuan nafas dari mulut ke mulut, satu kali/detik


Gambar 4.
Pemberian nafas dari mulut kemulut

h. Bantuan nafas yang diberikan harus efektif ditandai dengan dada korban
jelas terangkat saat diberi bantuan nafas
i. Ulangi poin a-g sebanyak 4 kali

6. Evaluasi
Setelah melakukan Resusitasi Jantung Paru sebanyak 5 kali, lakukan
evaluasi dengan memeriksa kembali nadi karotis dan pernafasan
 Jika nadi karotis tidak teraba, lakukan kembali RJP sebanyak 5 kali
 Jika nadi karotis teraba, namun tidak bernafas, lakukan bantuan
nafas sebanyak 10-12 kali per menit
 Jika nadi karotis teraba dan terlihat bernafas, berikan posisi recovery
pada korban

Gambar 5.
Posisi Recover
\

Anda mungkin juga menyukai