net/publication/324991546
CITATIONS READS
0 519
6 authors, including:
Abdul Multi
Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN)
16 PUBLICATIONS 2 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Abdul Multi on 07 May 2018.
Abstrak
Pada saat ini kemajuan teknologi sangat berkembang pesat diberbagai bidang, tak terkecuali
di bidang transportasi gedung yaitu Eskalator dan Elevator. Perusahaan yang bergerak di
bidang elevator berlomba–lomba mencari inovasi–inovasi baru yang bertujuan untuk
kemajuan teknologi yang menghasilkan produk elevator yang efisien, ramah lingkungan,
handal dan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Sehingga ditemukan inovasi
baru yang sangat bermafaat bagi perkembangan di bidang elevator yaitu penemuan
pengereman Regeneratif.
Pengereman regeneratif adalah sebuah sistem pengereman dengan menkonversikan energi
mekanis mejadi energi listrik, sehingga energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kembali.
Dari proses pengereman regeneratif daya listrik yang dihasilkan akan disalurkan kembali ke
jala–jala listrik gedung. Proses regeneratif terjadi pada sistem kinerja elevator pada saat
kondisi tanpa beban, posisi berjalan naik ke atas dan pada saat kondisi beban penuh, posisi
berjalan ke bawah.
Daya listrik yang dihasilkan dari proses regeneratif ini dapat dimanfaatkan kembali untuk
suplai beban listrik. Lokasi pengujian beban terletak di proyek RSUD Bekasi yang memiliki
empat unit elevator. Pengujian Pengereman regeratif pada 2 motor dengan kapasitas yang
berbeda telah diperoleh hasilnya. Masing-masing pada total kedua daya motor 26,6 kW
menghasilkan daya sebesar 18,2 kW dan pada total kedua daya motor berdaya 20,2 kW
menghasilkan daya sebesar 16,8 kW.
Kata Kunci : Motor Elevator, Pengereman Regeneratif, Daya
Abstract
At this time advances in technology have developed rapidly in various fields, not least in the
field of transport, namely building escalator and elevator. Companies engaged in the field of
elevators compete in the look for new innovations aimed at technological advances that bring
out the product of elevators are efficient, environmentally friendly, reliable and to obtain
greater profits. So that new innovations are discovered very helpful for developments in the
field of elevators that is the invention of regenerative braking.
Regenerative braking is a brake system to convert the mechanical energy to electrical energy
form, so the energy produced can be reused. The regenerative braking power of the electricity
generated will be supplying power back to the supply lines of building. Regenerative process
occurs in the elevator system performance during whether the no load condition where the
elevator is rising upwards or the full load condition where it goes down.
The results of regenerative braking process can be reused for supplying an electric load. The
load testing site is located in Bekasi regional hospital project which has four units of
elevators. The result of regerative braking testing on 2 motors of different capacities has been
obtained. The two motor total power of 26.2 kW produces power of 18.2 kW, while the two
motor total power of 20.2 kW powered motor produces 16.8 kW of power.
Keywords: Innovation, Elevator, Regenerative Braking
27
Sinusoida Vol. XIX No.1,April 2017
Program Studi Teknik Elektro - ISTN ISSN 1411 - 4593
28
Sinusoida Vol. XIX No.1,April 2017
Program Studi Teknik Elektro - ISTN ISSN 1411 - 4593
29
Sinusoida Vol. XIX No.1,April 2017
Program Studi Teknik Elektro - ISTN ISSN 1411 - 4593
1. Pada pengujian tahap pertama saat kapasitas tanpa teratas. Saat motor berputar konstan (sinkron) motor
beban (0%) pengambilan data pengukuran diambil perlahan berubah fungsi menjadi generator dengan
sebanyak dua kali yaitu pada saat posisi elevator menghasilkan daya listrik sebesar 7706,9 VA.
berjalan dari lantai dasar menuju ke lantai teratas dan Dikarenakan efek dari pengereman regeneratif pada
pada saat posisi elevator menuju dari lantai teratas motor elevator. Daya regeneratif yang dihasilkan
menuju ke lantai dasar. sebesar 4734,72 VA dialirkan kembali ke jala – jala
2. Pada pengujian tahap kedua saat kapasitas beban 50 listrik gedung untuk disalurkan ke beban – beban lain
% pengambilan data pengukuran diambil sebanyak di elevator dan gedung.
dua kali yaitu pada saat posisi elevator berjalan dari 2.3. Perhitungan Daya pada Motor 10,1 kW
lantai dasar menuju ke lantai teratas dan pada saat 1. Perhitungan Daya ketika beban 0 % (0 kg) posisi
posisi elevator dari lantai teratas menuju ke lantai elevator berada pada lantai terbawah dari gedung
dasar. menuju ke lantai teratas gedung. Dapat dihitung
3. Pada pengujian tahap ketiga saat kapasitas beban dengan persamaan (2.4) dan persamaan (2.5).
penuh (100%), pengambilan data pengukuran Daya starting:
dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada saat posisi P = √3 x V x I x cosθ
elevator berjalan dari lantai dasar menuju ke lantai = √3 x 115 x 8,7 x 0,93
teratas dan pada saat posisi elevator dari lantai teratas = 1611,61 watt
ke lantai dasar.
S = P / cos φ
2.2. Perhitungan Daya Pada Motor 13,3 kW = 1611,61 / 0,93
1. Perhitungan Daya ketika beban 0 % (0 kg) posisi = 1732,91 VA
elevator berada pada lantai dasar dari gedung menuju Daya Running:
ke lantai teratas gedung. Dapat dihitung menggunakan P = √3 x V x I x cosθ
persamaan (3). = √3 x 238 x 15,2 x 0,93
Daya starting: = 5827,26 watt
P = √3 x V x I x cosθ S = P / cos φ
= √3 x 110 x 15,6 x 0,87 = 5827,26 / 0,93
= 2585,813 watt = 6265,87 VA
S = P / cos φ Daya Regeneratif yang disuplai ke gedung dapat
= 2585,813 / 0,87 dihitung dengan cara daya run dikurang daya start.
= 2972,18 VA SReg = Daya Run – Daya Start
Daya Running: = 6265,87 – 1732,91
P = √3 x V x I x cosθ = 4532,96 VA
= √3 x 206 x 21,6 x 0,87 Dari hasil pengukuran pada table 4 yang telah
= 6705,031 watt diperoleh saat pengujian beban elevator dapat
S = P / cos φ menghasilkan perhitungan daya pada saat daya start
= 6705,031 / 0,87 awal motor mengkonsumsi daya listrik gedung
= 7706,9 VA sebesar 1732,91 VA untuk menarik sangkar ke lantai
Daya regeneratif yang disuplai ke gedung dapat teratas. Saat motor berputar konstan (sinkron) motor
dihitung dengan cara daya run dikurang daya start. berlahan berubah fungsi menjadi generator dengan
SReg = Daya Run – Daya Start menghasilkan daya listrik sebesar 6265,87 VA.
= 7706,9 – 2972,18 Dikarenakan efek dari pengereman regeneratif pada
= 4734,72 VA motor elevator, Daya regeneratif yang dihasilkan
Dari hasil pengukuran pada table 3 yang telah sebesar 4532,96 VA dialirkan kembali ke jala – jala
diperoleh saat pengujian beban elevator dapat listrik gedung untuk disalurkan ke beban – beban lain
menghasilkan perhitungan daya pada saat daya start di elevator dan gedung.
awal motor mengkonsumsi daya listrik gedung
sebesar 2972,18 VA untuk menarik sangkar ke lantai
30
Sinusoida Vol. XIX No.1,April 2017
Program Studi Teknik Elektro - ISTN ISSN 1411 - 4593
Tabel 4.5 Hasil pengujian dan perhitungan daya pada motor 1 dengan daya 13,3 kW
Perhitungan
Motor Perhitungan
Car Load Source Voltage Daya Semu
Current Daya (kW) SReg
Dir (kVA)
(kVA)
Start Run Start Run
% kg PStart PRun SStart SRun
(A) (A) (VAC) (VAC)
Up 2,97
15,6 - 21,6 110 206 2,59 6,7 7,71 4,73
▲
0 0
Dn
41,2 32,6 165 248 10,2 12,18 11,77 14,00 -
▼
Up
12,7 5,1 132 222 2,53 1,71 2,90 1,96 -
▲
50 1000
Dn 3,35
15,1 4,8 128 220 2,91 1,59 1,83 -
▼
Up
42 32,6 171 252 10,82 12,4 12,44 14,23 -
▲
100 2000
Dn
13,7 - 21,1 76 207 1,57 6,58 1,80 7,57 5,76
▼
Tabel 4.6 Hasil pengujian dan perhitungan daya pada motor 2 dengan daya 10,1 kW
Perhitungan Perhitungan
Motor Source
Car Load Daya (W) Daya Semu
Current Voltage
(kVA) SReg
Dir
Star (kVA)
Run Start Run
% kg t PStart PRun SStart SRun
(A) (VAC) (VAC)
(A)
Up ▲ 8,7 - 15,2 115 238 1,61 5,83 1,73 6,27 4,53
0 0
Dn ▼ 28,5 21,6 180 284 8,26 9,88 8,89 10,63
Up ▲ 11,3 3,0 126 255,1 2,29 1,23 2,47 1,33
50 500
Dn ▼ 10,4 3,2 124 255,3 2,08 1,32 2,23 1,42
100 1000 Up ▲ 32,7 22,1 184 287 9,69 10,23 10,42 10,99
31
Sinusoida Vol. XIX No.1,April 2017
Program Studi Teknik Elektro - ISTN ISSN 1411 - 4593
- Pada elevator dengan motor 2 berdaya 10,1 kW daya - Sampel motor ke 2 lebih efisien dalam melakukan
yang dikonsumsi sebesar. proses regeneratif dibandingkan sempel motor ke 1.
Daya Total = ( SRun saat beban 0 % elevator ▼ ) + - Pada sempel motor ke 1 menghasilkan daya
(Sstart saat beban 50 % elevator ▲ + Sstart saat beban 50 regeneratif sebesar 23 % dari jumlah total daya yang
% elevator ▼) + (SRun saat beban 100% elevator ▲) digunakan.
P Total = (10.625,096) + (2466,096 + 2233,66) + - Pada sempel motor ke 2 menghasilkan daya
(10.985,91) regeneratif sebesar 26 % dari jumlah total daya yang
= 26,31 kVA digunakan.
P Total 2 = 2 unit elevator X 26,31 kVA - Pengereman regeratif pada 2 motor dengan kapasitas
= 52,62 kVA yang berbeda telah diperoleh hasilnya, masing-masing
pada pada motor berdaya 26,6 kW menghasilkan daya
2.6. Analisis sebesar 18,2 kW dan pada motor berdaya 20,2 kW
Dari hasil pengujian yang dilakukan di lapangan dapat menghasilkan daya sebesar 16,8 kW.
diperhitung daya listrik yang dikonsumsi oleh motor
elevator untuk beroperasi dan motor elevator DAFTAR PUSTAKA
mensuplai daya listrik ke jala-jala listrik gedung. Dari [1] Chapman, Stephen J. 1999. Electric Machinery
hasil perhitungan daya motor elevator dapat dianalisis: Fundamental. New York : Higher Education.
1. Saat kondisi beban sangkar elevator lebih ringan [2] Kadir, Abdul. 1999. Mesin Sinkron. Jakarta:
dibandingkan dengan bandul pemberat Djambatan.
(counterweight) dan dimana kondisi sangkar bergerak [3] Rashid, H. Muhammad.1993. Elekronika Daya.
naik keatas dari lantai dasar menuju ke lantai teratas. Jakarta: PT Prenhallindo.
Motor elevator mengalami proses pengereman [4] Djatmiko, Istanto W. 2010. Elektronika Daya.
regeneratif yang bertujuan untuk menjaga kecepatan Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
tidak melebihi kecepatan normal elevator. Pada saat [5] Mislan, Dwi Aryono. 2009. Pemakaian Timer
itu menghasilkan daya regeneratif sementara yang Pada Pengereman Dinamik Motor Induksi Rotor
dapat disalurkan kembali ke jala–jala listrik gedung. Sangkar Tiga Phasa. Surabaya : Universitas
Pada motor 1 menghasilkan daya regeneratif sebesar Negeri Surabaya.
21 kVA dan pada motor 2 menghasilkan daya [6] Dity, Deny Faturrahman. 2016. Perancangan Dan
regeneratif sebesar 18,2 kVA. Implementasi Sistem Pengereman Regeneratif
2. Saat kondisi dimana motor elevator mengkonsumsi Pada Mobil Listrik Dengan Penggerak BLDC
daya listrik yaitu: Menggunakan Kontrol Logika Fuzzy. Bandung :
- saat kondisi beban 0 % elevator berjalan turun. Universitas Telkom.
- saat kondisi beban 50 % elevator berjalan naik [7] Sofian, Edy. 2011. Studi Bentuk Rotor Magnet
ataupun turun. Permanen Pada Generator Sinkron Magnet
- Saat kondisi beban 100 % elevator berjalan naik. Permanen Fluks Aksial Tanpa Listrik Stator.
Jumlah daya yang dibutuhkan pada motor 1 sebesar Depok: Universitas Indonesia.
68,96 kVA dan pada motor 2 dibutuhkan daya sebesar [8] Wulansari, Nieke. 2005. Pengendali Tegangan DC
52,62 kVA. Link Pada Pengereman Regeneratif Motor Induksi
Tiga Fasa. Depok : Universitas Indonesia.
3. SIMPULAN [9] Team, Training Center . 2011. KDM Drive Special
Setelah proses pengujian, pengukuran dan analisa Technology. Hyvinkaa : Kone Corporation.
data diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai [10] Team, Training Center. 2010. KDM System For
berikut: Mini Space Installation. Hyvinkaa : Kone
- Proses pengereman regeneratif pada sistem kinerja Corporation.
motor elevator membuat pemakaian daya listrik lebih
efisien.
32
View publication stats