YU100
and Its Expression in Escherichia coli
Ji-Seon Lee, Munkhtsetseg Bat-Ochir, Atanas V. Demirev, and Doo Hyun Nam
Sumber : https://www.uniprot.org/uniprot/Q8KRU5
https://www.genome.jp/dbget-bin/www_bget?ec:3.1.4.4
Oleh karena itu, PLD berpotensi untuk dikembangkan. Streptomyces menghasilkan PLD dengan aktivitas
yang tinggi (transphosphatidylation) dibandingkan organisme lainnya.
PLD homolog:
S. antibioticus, S. cinnamoneus, S. halstedii. S. septatus, Streptomyces sp. strain PMF
Tujuan penelitian:
Streptomyces sp. YU100 telah diisolasi dari tanah Korea dan telah dibuktikan memiliki aktivitas PLD yang
tinggi. PLD gen dari Streptomyces sp. YU100 akan dikloning dan diekspresikan pada E. coli BL21(DE3).
Alur penelitian
Sumber : https://www.snapgene.com/resources/plasmid-
files/?set=ta_and_gc_cloning_vectors&plasmid=RBC_T%26A_Cloning_Vector_(linearized)
Sumber : http://si.secda.info/yb_md/?page_id=1949
Vektor T&A mengandung promotor bacteriophage T7 yang dapat menghasilkan ekspresi yang tinggi.
Mengandung yT4 DNA ligase yang dapat menyambungkan antara sekuens yeast dengan vektor.
Dapat digunakan pada PCR dengan thermostable YEAtag DNA polymerase. Ampicilin untuk seleksi
antibiotiknya. Dan mengandung C-terminal 6x His-tag untuk deteksi dan purifikasi. Mengandung
MCS, diantaranya adalah BamHI, NotI, dan SacII.
Serta dapat ditransformasi pada E. coli.
PLD pada Streptomyces memiliki 3686 bp. Karena ukurannya yang besar, maka dibuat primer
sintetiknya menggunakan 440 bp dan menggunakan menggunakan λ-bluestar (bacteriophage T&A).
serta menjadikannya probe. Setelah di transfeksi ke E. coli ER1647 selanjutnya di konfirmasi dengan
Re-PCR (southern hibidisasi menggunakan PLD probe) menggunakan enzim restriksi BamHI, NotI dan
SacII. λ-bluestar (bacteriofage) berat molekulnya kisaran 7-2,5kb.
Hasil hibridisasi dengan southern blot menunjukkan hanya band yang terikat dengan PLD probe (a
positive phage plaque), yang tidak terikat akan luruh.
Hasil restriksi dengan BamHI : 3,8 kb selanjutnya dipurifikasi dan disubkoning ke pGEM_32 untuk
propagasi dan analisa sekuens.
Kloning Propagasi
Sumber : https://worldwide.promega.com/-/media/files/resources/protocols/technical-
bulletins/0/pgem-3zf-vector-protocol-2.pdf?la=en
The pGEM®-3Zf(+) Vector mengandung origin of replication (ori) filamentous phage f1 (untuk
reproduksi). The pGEM®-3Zf(+) Vector mengandung promotor SP6 dan T7 RNA polymerase, multiple
cloning region diantaranya adalah BamHI, dan α-peptide coding region of β-galactosidase.
Cocok digunakan untuk induksi ssDNA, dan transformasi pada bakteri dengan F´ episome (misal
JM109, XL-1 Blue, DH5α™) dengan bantuan helper phage.
PCR Primer
PLD-F; 5’-AAGGA CGACTAC CTCGACAC-3’
PLD-R; 5’-TTGTTGG AGATCTG GATGTG-3’
Sumber : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/nuccore/EU369918.1?report=fasta
Hasil multiple alignment (asam amino) dengan Clustal W
Makin besar presentase homologinya menunjukkan makin mirip susunan asam aminonyapaling
homolog dengan S. septatus.
PLD superfamily mengandung satu atau dua salinan conserved HxKxxxxD (HKD) motif, yang bertujuan
untuk memediasi katalisis. Motif tersebut terdapat pada sekeliling sequence yang juga terdapat pada
sekuens PLD homolog. Meliputi enzim pensintesa phospholipid yaitu cardiolipin synthase dan
phosphatidylserine synthase. Pada hasil cloning ini ditemukan motif tersebut.
PLD merupakan ekstraselular, sinyal peptide dianalisa dengan SignalP 3.0 menunjukkan adanya
tunnel membrane sekresi di 33rd dan 34th amino acids (ASA-DT). Keragaman asam amino pada N
termibal tergantung pada pengenalan pada membrane sekresi. PLD terdiri dari 507 asam amino
dengan berat molecular 54 kDa dan pI 5.8.
Sumber : https://www.snapgene.com/resources/plasmid-
files/?set=pet_and_duet_vectors_(novagen)&plasmid=pET-32b(%2B)
pET_32b(+) :
T7 expression system yang merupakan system yang dirancang untuk ekspresi cloning dari hasil rekombinan
protein pada E. coli. T7 promoter akan tidak dikenali oleh E. coli RNA polymerase. sehingga protein rekombinan
tidak didegradasi sehingga menghasilkan ekspresi sebanyak mungkin.
Penambahan IPTG untuk menginduksi DNA polymerase yang digunakan agar dapat menghasilkan protein yield
yang lebih tinggi, dan akan menstabilkan ekspresi pada saat template amplifikasi yang panjang.
Mengandung MCS diantaranya NcoI dan XhoI.
NcoI mengandung ATG start codon.
E. coli BL21 (DE3)
Merupakan host yang dikembangkan untuk over ekspresi. Ekspreksi (protein yields) akan meningkat dengan
mensuplai asam amino pada kultur medium atau dengan mensisipi rare codon-tRNA. Rare codons tRNA akan
disisipi pada vector ekspresi atau pada plasmid. tRNA juga akan membantu menghindari codon bias pada E. coli
dan meningkatkan ekspresi protein heterolog. Contohnya adalah peningkatan argU atau dnaY, yang dikode
argU tRNA, yang mengenali situs kodon AGG/AGA, yang berfungsi pada expression yield, plasmid stability dan
cell viability.
E. coli dapat bereplikasi dengan cepat dan jumlahnya banyak (generation timenya kecil)
Hasil elektroforesis Re-PCR dengan enzim restriksi NcoI, NcoI+XhoI, dan BgIII
Hasil restriksi dengan NcoI + XhoI (lane 4) menunjukkan berat yang sama dengan marker PLD (lane 2).
Selanjutnya gen dipurifikasi dan ditambahkan His-tag untuk afinitas kromatografi dengan kolom Ni-
NTA.
Penggunaan his-tag menunjukkan hasil yang lebih jelas pada western blot hibridisasi. Western blot
memungkinkan elektroforesis dengan pengikatan His-tag pada gel elektroforesis yang digunakan. dan
saat di basuh dengan buffer, bagian yang tidak terikat dengan his-tag/Ni atau IMIDA akan luruh.
IPTG merupakan induksi yang bertujuan untuk meningkatkan ekspresi gen.
Kesimpulan:
Rekombinasi PLD pada E. coli BL21 (DE3) berhasil mengekspresikan PLD yang menyerupai dengan
wild typenya.