Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Konsep Dasar Ilmu Gizi; Zat Gizi Makro dan Mikro

(Mineral Makro dan Mineral Mikro Serta Air)

Nama Dosen:

dr. Marsella. D. Amisi, M.Gizi

Disusun Oleh:

KELOMPOK 2

Desy. M. Sumerah 19111101101

Selvia. Y. Munthe 19111101121

Jully. Rondonuwu 19111101139

Frigia. E. Wauran 19111101136

Indra. I. Wungkana 19111101138

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan yang telah memberikan rahmatnya, sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas Dasar Gizi Kesehatan Masyarakat ini dengan baik dan tepat waktu .

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen dr.
Marsella. D. Amisi, M.Gizi pada mata kuliah Dasar Gizi Kesehatan Masyarakat. Dan selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita.

Kami megucapkan terima kasih kepada dr. Marsella. D. Amisi, M.Gizi selaku Dosen di
mata kuliah Dasar Gizi Kesehatan Masyarakat yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan kepada kami selaku yang menyusun makalah ini dan juga
bagi yang membaca makalah ini.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami susun ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Manado, 11 Februari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Sampul

Kata Pengantar

Daftar isi

BAB I : PENDAHULUAN

A Latar Belakang
B Rumusan MAsalah
C Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN

A Konsep Dasar Gizi


a. Pengertian Ilmu Gizi
b. Fungsi Gizi
B Zat Gizi Makro dan Mikro
C Mineral Makro dan Mineral Mikro
a. Fungsi mineral bagi tubuh
b. Jenis-jenis mineral
a. Mineral Makro
b. Mineral Mikro
D Air
a. Sumber-sumber air
b. Keseimbangan Air
c. Kebutuhan tubuh akan air

BAB III : Penutup

A Kesimpulan

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Zat gizi (Nutrien) adalah bahan – bahan kimia yang diperlukan tubuh untuk hidup,
tumbuh, bergerak dan menjaga kesehatannya, dan sumber bahan – bahan kimia itu berasal
dari makanan. Perbedaan dapat berupa jenis zat gizi yang terkandung dalam makanan,
maupun jumlah dari masing – masing zat gizi. Zat gizi dapat dikelompokkan menjadi zat
gizi makro dan zat gizi mikro.

Zat gizi makro adalah zat kimia yang diperlukan dalam pertumbuhan, perkembangan,
serta untuk menjalankan fungsi tubuh yang normal. Zat gizi mikro adalah zat gizi yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit didalam tubuh. Zat gizi mikro berguna untuk menjaga
fungsi tubuh dan pertumbuhan, selain itu cenderung berperan untuk mencegah penyakit.

Dalam tubuh manusia mineral terbagi atas 2 yaitu mineral makro dan mineral mikro dan
juga air.

Makalah ini akan membahas tentang zat gizi mineral makro dan mineral mikro serta air
yang terdapat dalam bahan pangan yang dikonsumsi sehari – hari.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar ilmu gizi ?
2. Apa yang dimaksud dengan zat gizi makro dan mikro ?
3. Apa yang dimaksud dengan mineral makro dan mineral mikro serta air ?

C. Tujuan
1. Menjelaskan konsep dasar ilmu gizi.
2. Menjelaskan zat gizi makro dan mikro.
3. Menjelaskan mineral makro dan mineral mikro serta air
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Ilmu Gizi


a. Pengertian Ilmu Gizi

Ilmu gizi (Nutrition Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Ilmu pengetahuan tentang gizi
(Nutrisi) membahas sifat – sifat nutrien (Zat Gizi) yang terkandung dalam makanan,
pengaruh metaboliknya, serta akibat yang ditimbulkan bila terdapat kekurangan
(ketidakcukupan) zat gizi. Zat gizi adalah senyawa kimia yang terkandung dalam makanan
yang pada gilirannya diserap dan diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya

b. Fungsi Zat Gizi


 Memberi energi
- Zat gizi yang memberikan energi adalah karbohidrat, protein, dan lemak dengan
melalui proses oksidasi.
- Karbohidrat, protein, lemak paling banyak dalam bahan makanan.
 Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh.
- Jaringan tubuh terbuat dari protein, mineral dan air.
- Diperlukan untuk membentuk sel-sel baru dan memelihara mengganti sel-sel
yang rusak.
 Mengatur proses tubuh.
- Terdiri dari protein, mineral, vitamin, dan air.
- Protein digunakan untuk:
o Keseimbangan air dalam sel ;
o Antibodi (penangkal organisme yang infektif dan bahan makanan asing
yang masuk dalam tubuh).
- Mineral dan vitamin digunakan untuk
o Pengatur proses oksidasi ;
o Fungsi normal saraf dan otak ;
o Proses lain termasuk pertumbuhan dan penuaan
- Air digunakan untuk:
o Melarutkan bahan-bahan dalam tubuh seperti darah, cairan pencernaan dan
jaringan;
o Mengatur suhu tubuh;
o Mengatur peredaran darah;
o mengatur pembuangan sisa-sisa (ekskresi).

B. Zat Gizi Makro dan Mikro


Zat gizi makro adalah zat kimia yang diperlukan dalam pertumbuhan, perkembangan,
serta untuk menjalankan fungsi tubuh yang normal. Makronutrien atau zat gizi makro
berperan besar dalam membentuk energi tubuh dan seluruh proses metabolisme. Zat gizi
makro meliputi karbohidrat, protein, dan lemak.

Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit didalam tubuh. Zat
gizi mikro berguna untuk menjaga fungsi tubuh dan pertumbuhan, selain itu cenderung
berperan untuk mencegah penyakit. Dalam hal memproduksi energi ataupu proses
metabolisme, zat gizi mikro berperan sebagai kofaktor, pengikat, serta menjadi alat dari
proses tersebut, tidak seperti zat gizi makro yang menjadi bahan utama dari produksi energi.
Zat gizi mikro meliputi vitamin (vitamin A, B, C, D, E, dan K) dan mineral (zat besi, zink,
potasium, dan magnesium). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, yodium,
vitamin A, dan zat besi merupakan zat gizi mikro paling penting dalam dalam kesehatan
masyarakat
C. Mineral Makro dan Mineral Mikro
Sekitar 4% dari tubuh kita terdiri atas mineral yang dalam analisa bahan makanan
tertinggal sebagai kadar abu, yaitu sisa yang tertinggal bila suatu sample bahan makanan di
bakar sempurna didalam suatu tungku. Kadar abu ini menggambarkan banyaknya mineral
yang tidak terbakar menjadi zat yang dapat menguap.. Unsur mineral merupakan contoh zat
yang tidak dapat disintesis atau dipecah-pecah, tetapi terus hilang dari tubuh melalui air
kemih, tinja, dan berbagai proses sekresi lainnya.
Sebagian besar makanna, yaitu sekitar 96 % terdiri dari bahan organic dan air, sisanya
adalah unsur unsur mineral. Jenis mineral banyak dan sebagian diperlukan oleh manusia
agar dapat hidup secara sehat dan tumbuh dengan baik
a. Fungsi Mineral bagi tubuh

Banyak mineral dalam makanan yang berbentuk garam, dan garam terdapat pada semua
jaringan serta cairan tubuh. Mineral dalam tubuh memiliki tiga fungsi utama, yakni:

 Mineral merupakan penyusun utama dari tulang dan gigi, yang memberikan
kekuatan kepada jaringan tersebut, misalnya kalsium, fosfor, dan magnesium.
 Mineral membentuk garam-garam yang dapat larut dan mengendalikan komposisi
cairan tubu. Natrium dan klorida merupakan unsur penting dalam cairan
ekstraseluler dan darah, sedangkan kalium, magnesium, dan fosfor merupakan
unsur penting dalam cairan intraseluler.
 Mineral turut membangun enzim dan protein. Sulfur merupakan bagian dari asam-
asam amino metionin dan cysteine.

b. Jenis-jenis Mineral
Mineral dibedakan menjadi dua, yaitu; mineral makro dan mineral mikro:
1) Mineral Makro
Mineral makro merupakan jenis mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar.
Jenis - jenis mineral makro:
1. Kalsium
Kalsium menjadi mineral yang paling banyak terdapat di tubuh. Mineral makro ini
berperan dalam pembentukan tulang, gigi, serta dalam pengaturan komunikasi
kimiawi di otak.
Beberapa makanan yang kaya dengan kalsium, yakni susu, yogurt, keju, sayur
bayam, sayur brokoli, ikan sarden, buah ara, kacang almon, dan biji bunga
matahari.
2. Natrium (sodium)
Mineral ini sering digunakan sebagai penyedap rasa masakan, dalam bentuk garam.
Natrium, dalam porsi yang cukup, berperan untuk menjaga volume serta tekanan
darah. Selain itu, mineral ini juga menjaga fungsi saraf dan otot, serta membantu
keseimbangan cairan di dalam tubuh.
3. Fosfor
Tak hanya kalsium yang membentuk tulang, fosfor juga menjadi mineral yang
membentuk sebagian dari alat gerak tersebut. Selain itu, fosfor juga menjadi bagian
dari molekul energi, dan digunakan dalam membran sel.
Beberapa makanan yang menjadi sumber fosfor, yakni salmon, daging sapi, tiram,
kuning telur, biji labu, parmesan, roti gandum putih, serta kalkun.
4. Magnesium
Jenis mineral ini terkandung dalam makanan kesukaan banyak orang, seperti
cokelat hitam dan selai kacang. Selain itu, magnesium juga bisa ditemukan pada
sayur bayam, kacang kedelai, ikan kembung, biji bunga matahari, dan biji labu.
Magnesium memiliki sejumlah peran untuk tubuh. Beberapa di antaranya adalah
mendukung produksi energi, sintesis biomolekul, serta bertindak sebagai komponen
struktural membran sel dan kromosom. Magnesium juga berperan untuk penyaluran
ion, penyampaian pesan sel, serta perpindahan sel.
5. Kalium (potassium)
Mineral identik sebagai salah satu kandungan pisang. Namun, Anda juga bisa
mendapatkannya pada salmon, sayur bayam, jamur, sayur brokoli, yogurt, kentang,
dan alpukat.
Kalium membantu tubuh dalam menjalankan beragam fungsi, misalnya menjaga
tekanan darah, keseimbangan cairan, keseimbangan asam dan basa, dan kontraksi
otot. Selain itu, kalium juga terlibat dalam sistem pencernaan, detak jantung, dan
impuls saraf.
6. Klorida
Klorida bersama natrium (natrium klorida), sering Anda gunakan dalam bentuk
garam dapur. Jenis mineral ini berperan sebagai elektrolit, untuk menjaga
keseimbangan cairan tubuh.
7. Sulfur
Sulfur juga merupakan mineral penting, karena menjadi komponen dari asam
amino sisteina dan metionina. Jenis mineral ini, sudah banyak Anda dapatkan dari
berbagai makanan.

2) Mineral Mikro
Mineral mikro, atau sering disebut trace mineral, merupakan kelompok mineral yang
dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit. Walau hanya diperlukan dalam kadar kecil,
fungsinya tetaplah besar untuk fungsi sistem tubuh.

Jenis – jenis mineral mikro:

1. Zat besi
Zat besi berperan penting, karena diperlukan dalam produksi hemoglobin yang
merupakan bagian dalam sel darah. Selain itu, zat besi juga menjadi komponen
penting pada otot, serta berkontribusi dalam pembentukan hormon di tubuh.
Walau dibutuhkan dalam jumlah sedikit, banyak orang yang mengalami
kekurangan atau defisiensi zat besi dari makanan yang dikonsumsi. Kondisi ini,
menjadi salah satu pemicu anemia defisiensi zat besi.
2. Zinc atau zat seng
Ada banyak sekali fungsi mineral mikro zinc, dalam keberlangsungan kesehatan.
Beberapa fungsi zinc tersebut, yakni berperan dalam proses ekspresi gen, reaksi
enzimatik, serta pemulihan luka. Selain itu, mineral mikro ini juga berperan dalam
sintesis DNA, pertumbuhan dan perkembangan sel, serta meningkatkan sistem
pertahanan tubuh.
3. Yodium
Yodium merupakan mineral mikro, yang umum ditemukan di garam dapur.
Mineral trace ini, dibutuhkan oleh kelenjar tiroid untuk memproduksi
hormon tiroid. Hormon tiroid berperan dalam beragam fungsi tubuh, seperti
sistem imun, kesehatan tulang, dan perkembangan sistem saraf pusat.
4. Mangan
Mangan dibutuhkan dalam beberapa sistem tubuh, seperti fungsi otak, sistem
saraf, dan banyak sistem enzim. Sebanyak 20% mineral mikro ini sudah
tersimpan di ginjal, hati, pankreas, dan tulang. Sementara itu, sebagian lagi
bisa Anda dapatkan dari makanan sehat.
5. Fluor
Salah manfaat mineral ini yakni mencegah kerusakan gigi, serta sering
diresepkan untuk penanganan karies gigi atau gigi berlubang.
6. Tembaga
Mengonsumsi tembaga memang terdengar tidak lumrah. Namun pada
faktanya, mineral mikro ini dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, agar
fungsi tubuh tetap bekerja. Beberapa fungsi tembaga yakni berperan dalam
produksi sel darah merah, memelihara sel saraf, serta menjaga sistem imun.
Selain itu, mineral mikro ini juga berperan dalam pembentukan kolagen,
penyerapan zat besi, serta produksi energi.
7. Kromium
Belum banyak informasi yang memadai, mengenai fungsi kromium untuk tubuh.
Beberapa yang sudah diketahui yaitu untuk menaikkan sensitivitas insulin, serta
meningkatkan metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.
8. Molibdenum
Mineral mikro ini memang tidak terkenal, dibanding kawan-kawannya seperti
zat besi dan zinc. Padahal, molibdenum tetap diperlukan tubuh dalam jumlah
kecil. Molibdenum berfungsi dalam aktivasi beberapa enzim. Salah satunya
enzim oksidase aldehyde, membantu dalam pemecahan oksidase, yang dapat
menjadi racun bagi tubuh.
9. Selenium
Selenium adalah mineral mikro, yang memainkan perannya pada fungsi
kognitif, sistem imun, serta menjaga kesuburan pada pria dan wanita. Tak
hanya itu, mineral ini juga diperlukan dalam metabolisme hormon tiroid,
sintesis DNA, serta melawan kerusakan oksidatif yang memicu penyakit.

Sumber – sumber mineral mikro:


 Zat besi, ditemukan di sayur bayam, sayur kale, sayur brokoli, tuna, telur,
daging tanpa lemak, serta salmon.
 Zinc atau zat seng, bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi jamur, sayur
kale, produk susu, daging (sapi, babi, dan domba), kacang merah, lobster,
hingga tiram.
 Yodium, bisa Anda temukan di garam beryodium, telur, rumput laut, dan
keju cheddar.
 Mangan, yang terkandung di kacang almond, oatmeal, beras coklat, sayur
bayam, buah nanas, roti gandum utuh, serta coklat hitam.
 Fluor, cenderung terkonsentrasi pada anggur, teh, kopi, tiram, kentang, dan
ditambahkan ke air minum dalam kemasan.
 Tembaga, terkandung di dalam tiram, kentang, hati, kacang almond, dan
kacang polong.
 Kromium, bisa Anda dapatkan saat mengonsumsi kentang, sayur brokoli,
anggur merah, dada kalkun, dan jus anggur.
 Molibdenium, terkandung di hati, gandum, dan kacang-kacangan legum,
seperti kacang tanah, kacang kedelai, kacang merah, dan kacang hijau.
 Selenium, bisa Anda temukan di ikan sarden, salmon, kepiting, pasta,
daging babi, daging sapi, daging ayam, dan telur.
D. Air

Disamping mineral, air juga berperan penting dalam sistem tubuh. 65-70% berat total
manusia terdiri atas air dan merupakan media berlangsungnya hamper setiap proses tubuh.
Air merupakan dasar bagi cairan intraseluler dan ekstraseluler serta menjadi konstituen
semua sekresi dan ekskresi pada tubuh.
Air bermanfaat antara lain sebagai perendam kejut dan pelumas tubuh, membantu
membuang racun, membawa nutrisi ke sel, menghidras tubuh, dan mencegah sembelit.
Merendam persendian agar tidak terjadi geseran ketika gerakan sendi terjadi. Dehidrasi
ringan dapat membuat manusia merasa lelah dan mengganggu konsentrasi dan kinerja. Saran
umum minum air untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi adalah 8 gelas sehari. Namun
sebenarnya kebutuhan cairan bisa di penuhi tak hanya dari air minum namun juga bisa dari
buah dan sayur yang mengandung kadar air tinggi.

a. Sumber-sumber air
Berikut adalah sumber-sumber air bagi tubuh kita:
 Bagian terbesar air yang diperlukan oleh tubuh kita diproleh dari air the, air
putih, susu, serta minuman lainny. Selain itu, air bisa didapat dari makanan cair
seperti sup.
 Air merupakan konstituen sebagian besar makanan, sekalipun makanan tersebut
terbentuk pada. Kurang lebih, roti mengandung 36% air, nasi 57%, ikan 5%,
daging 50-70%, dan sayuran serta buahan 80-90%.
 Dari proses metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein akan dihasilkan air.
b. Keseimbangan Air
Air akan hilang dari tubuh melalui urine, feses, keringat, dan udara pernapasan.
Biasanya, perasaan haus adalah pertanda tubur memerlukan asupan air yang
memadai. Dengan bantuan mekanisme pengaturan dalam ginjal, sebagai hasil
ekskresi urine dalam jumlah yang bervariasi, keseimbangan antara masukan dan
pengeluaran air dapat dipertahankan

c. Kebutuhan tubuh akan air


Orang dewasa dengan tubuh berukuran rata rata yang tinggal di daerah iklim
sedang memerlukan kurang lebih 2500 ml air setiap harinya. Biasanya, jumlah
sebenarnya yang diperlukan oleh tubuh tergantung pada cuaca dan kebiasaan.
Berikut adalah kadar asupan air yang diterima oleh tubuh melalui
 Minuman memberikan 1000-2500 ml air
 Makanan memberikan 1000-1500 ml air
 Metabolisme memberikan 200-400 ml air

Kebutuhan seseorang akan air bervariasi, yaitu menurut air yang hilang lewat
keringat. Orang yang bekerja keras dan di lingkungan panas membutuhkan air
dalam jumlah yang banyak.
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan

Jadi dapat disimpulkan bahwa Ilmu gizi (Nutrition Science) adalah ilmu yang
mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan
optimal. Zat gizi adalah segala sesuatu zat yang ada didalam makanan seperti karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral yang pada gilirannya diserap dan diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya seperti memberi energi, pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
tubuh, mengatur proses tubuh. Adapun zat gizi terbagi 2 yaitu makro dan mikro, zat gizi
makro yaitu yang menjelaskan tentang membentuk energi tubuh dan seluruh proses
metabolisme. Yang termasuk zat gizi makro adalah karbohidrat, protein, dan lemak
Sedangkan zat gizi mikro yaitu untuk menjaga fungsi tubuh dan pertumbuhan, selain itu
cenderung berperan untuk mencegah penyakit. Yang termasuk zat gizi mikro adalah vitamin
dan mineral

Mineral terbagi atas 2 yaitu mineral makro dan mineral mikro. Jenis – jenis mineral
makro adalah kalsium, natrium (sodium), fosfor, magnesium, kalium (potassium), klorida,
dan sulfur. Sedangkan mineral mikro yaitu Zat besi, zinc atau zat seng, yodium, mangan,
fluor, tembaga, kromium, molibdenium, dan selenium. Mineral makro dan mikro serta air
mempunyai peran masing – masing dalam tubuh untuk keberlangsungan hidup. Disamping
mineral, air juga berperan penting dalam sistem tubuh.
Daftar Pustaka

Putra, SR 2013, Pengantar Ilmu Gizi dan Diet, Jogjakarta: D-Medika


Adriani, M dan Wijatmadi, B 2014, Pengantar Gizi Masyarakat, Jakarta : Kencana
Jauhari, A 2013, Daasar-dasar Ilmu Gizi, Yogyakarta: Jaya Ilmu
Sulistyoningsih, H 2012, Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak,Yogyakarta: Graha Ilmu
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI, 2014, Gizi dan Kesehatan Masyarakat,
Depok: Rajagrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai