Anda di halaman 1dari 8

KARAKTERISTIK BEBAN LISTRIK

DAFTAR ISI

Contents
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
Latar Belakang........................................................................................................................................... 1
Pembatasan Masalah ................................................................................................................................ 1
Tujuan ....................................................................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................................................. 2
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................................................... 2
DEFENISI .................................................................................................................................................... 2
KARAKTERISTIK BEBAN ............................................................................................................................ 3
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KARAKTERISTIK BEBAN............................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 8

BAB I

Latar Belakang
Ketergantungan dalam pemakaian tenaga/daya (Watt) listrik pada saat ini sangat tinggi, tidak hanya
untuk kebutuhan penerangan, tetapi juga untuk mendukung kegiatan ekonomi. Kecenderungan pada saat ini,
peningkatan kebutuhan energi listrik (Watt-jam = Wh) tidak seiring dengan penigkatan penyediaan energi listrik,
dimana kapasitas daya terpasang masih tetap, sementara kebutuhan masyarakat terus meningkat seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pendukungnya. Akibat yang ditimbulkan adalah seringnya terjadi
pemadaman aliran listrik, khususnya pada jam-jam beban puncak, yaitu akibat beban pemakaian melebihi daya
yang tersedia. Kondisi ini mengharuskan dilakukannya pengembangan penyediaan tenaga listrik pada tahun-
tahun mendatang yang meliputi pengembangan pembangkit, sistem kontrol dan proteksi, serta sistem transmisi
dan distribusi ke konsumen.

Pembatasan Masalah
Penulisan Tugas kelompok ini akan dibatasai pada masalah-masalah karakteristik beban dan tarif
listrik dalam perkiraan beban
Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan Tugas kelompok adalah untuk mengetahui
gambaran pemakaian energi listrik, kemudian menghitung dan menganalisa prakiraan kebutuhan
energy listrik.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Distribusi Tenaga Listrik


Suatu sistem tenaga listrik dapat dibagi dalam tiga komponen utama atau tiga fungsi yaitu
: system pembangkitan, sistem transmisi (penyaluran), dan system distribusi. Sistem distribusi
merupakan bagian dari system tenaga listrik yang berada paling dekat dengan sisi
beban/pelanggan. Dimana sistem distribusi bertugas menyalurkan dan mendistribusikan tenaga
listrik dari pusat suplai yang dalam hal ini dapat berupa gardu induk atau pusat pembangkit ke
pusat-pusat/kelompok beban (gardu distribusi) dan pelanggan melalui jaringan primer dan jaringan
sekunder.

BAB III
PEMBAHASAN

DEFENISI
Perkiraan beban ialah penentuan atau perhitungan tegangan , arus , daya dan faktor daya
atau daya reaktif yang terdapat pada berbagai titik dalam suatu jaringan listrik pada pengoperasian
normal, baik yang sedang berjalan maupun akan terjadi di masa yang akan datang.
Beban Dalam Sistem Tenaga Listrik
Tenaga listrik yang didistribusikan ke pelanggan (konsumen) digunakan sebagai sumber
daya untuk bermacam-macam peralatan yang membutuhkan tenaga listrik sebagai sumber
energinya. Peralatan tersebut umumnya bisa berupa lampu (penerangan), beban daya (untuk motor
listrik), pemanas, dan sumber daya peralatanelektronik. Sedangkan tipe-tipe beban menurut
konsumen pemakainya pada umumnya dapat dikelompokkan dalam kategori berikut:
1. Rumah Tangga (domestik/residen), terdiri dari beban-beban penerangan, kipas angin, alat-alat
rumah tangga misalnya pemanas, lemari es, kompor listrik, dan lainlain.
2. Bisnis, terdiri atas beban penerangan dan alat listrik lainnya yang dipakai pada bangunan komersil
atau perdagangan seperti toko, restoran, dan lain-lain. Umum/publik, terdiri dari pemakai selain
ketiga golongan di atas misalnya gedung pemerintah, penerangan jalan umum, dan pemakai
kepentingan sosial.
3. Industri, terdiri dari industri kecil/rumah tangga hingga industri besar. Umumnya bebannya berupa
beban untuk motor listrik.

KARAKTERISTIK BEBAN
Karakteristik perubahan besarnya daya yang diterima oleh beban sistem tenaga setiap saat
dalam suatu interval tertentu dikenal sebagai kurva beban harian. Penggambaran kurva ini
dilakukan dengan mencatat besarnya beban setiap jam melalui peralatan Mega Wattmeter yang
terdapat di Gardu Induk.

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KARAKTERISTIK BEBAN


 perkembangan penduduk.
 perkembangan perekonomian.
tingkat kemakmuran penduduk juga mempengaruhi jumlah konsumsi tenaga listrik dalam suatu
wilayah. indicator yang digunakan untuk mengetahui tingkat kemakmuran penduduk dalam suatu
wilayah adalah PDRB (produk domestic regional bruto) didefenisikan sebagai total nilai tambah
dari semua kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah.
 perkembangan kebutuhan tenaga listrik.
yang mempengaruhi konsumsi tenaga listrik untuk masing – masing sektor adalah
1. sektor rumah tangga.
untuk memperkirakan kebutuhan energi listrik bagi seluruh sektor rumah tangga diperlukan data
mengenai :
a. jumlah penduduk.
b. asumsi jumlah orang per rumah tangga.
c. jumlah rumah tangga.
d. perkiraan jumlah rumah tangga yang menjadi pelanggan.
e. rasio elekrtifikasi (jumlah pelanggan dibagi jumlah rumah tangga).
f. satuan konsumsi energi listrik (kWh).
g. konsumsi energi (mWh).

2. sektor komersial.
untuk kebutuhan energi listrik untuk sektor komersial dapat diperkirakan berdasarkan perkiraan
jumlah pelanggan , rasio jumlah pelanggan terhadap jumlah penduduk , rasio konsumsi per
pelanggan dan konsumsi energi.
3. sektor publik.
seperti halnya untuk sektor komersial maka perkiraan kebutuhan energi listrik untuk keperluan
umum ( publik ) didasarkan pada perkiraan jumlah pelanggan, rasio jumlah pelanggan terhadap
jumlah penduduk , rasio konsumsi perpelanggan dan konsumsi energi.
4. sektor industri.
perkiraan kebutuhan energi listrik untuk industri didasarkan pada antara lain :
a.perkiraan jumlah pelanggan.
b.jumlah energi industri besar konsumen.
c.konsumsi energi.

D. PERKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK


Beberapa parameter yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan perkembangan kebutuhan
energi listrik antara lain :
a. perkiraan data penjualan energi listrik dan persentase peningkatannya.
b. rugi – rugi pada transmisi dan distribusi.
c. pemakaian sendiri (sentral dan GI).
d. produksi energi.
e. beban puncak.
beban tertinggi yang terpakai oleh konsumen yang biasanya terjadi pada jam 18.00 sampai dengan
jam 22.00 waktu setempat.
f. faktor beban.
perbandingan antara pemakaian daya dalam Watt dengan pemakaiaan daya dalam Volt-Ampere.
g. daya terpasang. besarnya daya yang disepakati oleh PLN dan pelanggan dalam perjanjian jual beli
tenaga listrik yang menjadi dasar perhitungan biaya beban.

E. METODE PERKIRAAN BEBAN


Metode perkiraan beban adalah suatu cara yang digunakan untuk mengukur atau
memperkirakan kejadian dimasa yang akan datang. perkiraan dapat dilakukan secara kualitatif
maupun secara kuantitatif. perkiraan dengan metode kualitatif adalah perkiraan yang didasarkan
pada pendapat dari yang melakukan perkiraan. sedangkan perkiraan kuantitatif adalah perkiraan
yang menggunakan metode statistik. berkaitan dengan hal tersebut maka dalam perkiraan dikenal
istilah prediksi dan perkiraan.
Perkiraan didefenisikan sebagai proses perkiraan suatu kejadian dimasa yang akan datang
dengan berdasarkan data yang telah terjadi sebelumnya. data masa lampau tersebut secara
sistematik digabungkan dengan menggunakan suatu metode tertentu dan diolah untuk
mendapatkan perkiraan yang akan datang.
Prediksi didefenisikan sebagai suatu proses perkiraan suatu kejadian dimasa yang akan
datang dengan lebih mendasarkan pada pertimbangan subyektif / pendapat dari data kejadian yang
telah terjadi dimasa lalu. dalam proses prediksi ini peramalan yang sangat baik tergantung dari
kemampuan, pengalaman dan kepekaan dari orang yang bersangkutan.

F. JANGKA WAKTU PRAKIRAAN


Prakiraan kebutuhan energi listrik dapat dikelompokkan menurut jangka waktunya menjadi tiga
kelompok, yaitu :
1. Perkiraan beban jangka panjang
 perkiraan beban jangka panjang adalah untuk jangka waktu diatas 1 tahun.
 dalam perkiraan beban jangka panjang masalah – masalah makro ekonomi yang merupakan
masalah ekstern. perusahaan listrik merupakan faktor utama yang menentukan arah perkiraan
beban.
 kenaikan beban serta produksi tenaga listrik untuk jangka panjang di Indonesia masih akan
relatif tinggi dibanding dengan Negara – Negara maju misalnya Negara Eropa. karena antara 16
– 20% penduduk Indonesia yang menikmati tenaga listrik.
 apabila tenaga listrik disetiap langganan dinikmati oleh rata – rata 5 orang maka baru 5 x 5 = 25
juta penduduk Indonesia yang menikmati tenaga listrik dari PLN.
 namun adapula penyediaan tenaga listrik oleh koperasi – koperasi sehingga apabila penduduk
Indonesia berjumlah 241.973.880 juta orang yang menikmati tenaga listrik.
 karena perkiraan beban jangka panjang banyak menyangkut masalah makro ekonomi yang
bersifat ekstern perusahaan listrik maka penyusunannya perlu diminta pengarahan dari pemerintah.
 dalam perkiraan beban jangka panjang biasanya hanya diperkirakan beban puncak yang tertinggi
yang akan terjadi dalam system tenaga listrik karena perkiraan beban jangka panjang lebih banyak
dipergunakan untuk keperluan perencanaan pengembangan sistem.

2. Perkiraan beban jangka menengah


 perkiraan beban jangka menengah adalah untuk jangka waktu dari 1 bulan sampai dengan 1 tahun.
 dalam perkiraan beban jangka menengah masalah – masalah managerial perusahaan merupakan
faktor utama yang menetukan. masalah – masalah managerial perusahaan misalnya kemampuan
teknis menyelesaikan listrik yang baru serta juga kemampuan teknis menyelesaikan proyek saluran
transmisi.
 masalah penyelesaian proyek ini sesungguhnya tidak sepenuhnya merupakan masalah intern
perusahaan listrik tetapi juga dipengaruhi oleh faktor – faktor ekstern. khususnya jika menyangkut
masalah pembebasan tanah dan masalah penyediaan dana.
 dalam perkiraan beban jangka menengah aspek operasional yang menonjol. karena dalam jangka
waktu menengah tidak banyak lagi yang dapat dilakukan dalam segi pengembangan.

3. Perkiraan beban jangka pendek


 perkiraan beban jangka pendek adalah waktu beberapa jam sampai satu minggu (168jam).
 dalam perkiraan beban jangka pendek terdapat batas atas untuk beban maksimum dan batas bawah
untuk beban minimum yang ditentukan oleh perkiraan beban jangka menengah.
 besarnya beban untuk setiap jam ditentukan dengan memperhatikan langganan beban diwaktu lalu
dengan memperhatikan berbagai informasi yang dapat memperngaruhi besarnya beban sistem
seperti acara televisi , cuaca dan suhu udara.

G. CARA MEMPERKIRAKAN BEBAN


 salah satu faktor yang menentukan dalam membuat rencana operasi sistem tenaga listrik adalah
perkiraan beban yang akan dialami oleh sistem tenaga listrik yang bersangkutan.
 tidak ada rumus eksak untuk ini karena besarnya beban ditentukan oleh para pemakai ( konsumen
) tenaga listrik yang secara bebas dapat menentukan pemakaiannya.
 namun karena pada umumnya kebutuhan tenaga listrik seorang konsumen sifatnya periodik maka
grafik pemakaian tenaga istrik atau lazimnya disebut sebagai grafik beban dari sistem tenaga listrik
juga memounyai sifat periodik.
 oleh karenanya statistik beban dari masa lalu beserta analisanya sangat diperlukan untuk
memperkirakan beban di masa yang akan datang yang pada umumnya dilakukan dengan cara
mengekstrapolir grafik beban di masa lampau ke mpasa yang akan datang.
Contoh kurva
pemakaian tenaga listrik oleh konsumen ditunjukkan dalam Gambar 2 dan Gambar 3.

Gambar 2. Kurva beban pemakai tenaga listrik


selama satu minggu
Gambar 3. Perbandingan pemakaian tenaga listrik
dari hari ke hari
Dari Gambar 2 dan 3 dapat diambil kesimpulan mengenai beban sistem sebagai berikut :
1. Beban puncak selalu terjadi di sekitar jam 19.00, yaitu pada malam hari. Ini berarti bahwa
pemakaian tenaga listrik untuk keperluan penerangan masih lebih banyak dibandingkan
pemakaian tenaga listrik untuk keperluan industri.
2. Pada pagi hari sekitar jam 05.00 selalu ada kenaikkan beban sebentar yang kemudian diikuti
dengan penurunan beban pada sekitar jam 06.00 pagi. Hal ini disebabkan karena sekitar jam 05.00
pagi para pemakai tenaga listrik telah bangun, menyalakan lampu untuk sembahyang dan
melakukan persiapan-persiapan untuk bekerja. Setelah matahari terbit, kira-kira jam 06.00, lampu-
lampu dimatikan dan beban turun.
3. Beban terendah terjadi untuk setiap hari antara jam 06.00 dan jam 07.30 karena pada saat ini
lampu-lampu sudah dimatikan tetapi belum ada kegiatan yang menambah pemakaian tenaga listrik
dalam masyarakat.
4. Untuk hari Minggu dan hari Libur saat terjadinya beban terendah ini lebih siang, lebih kekanan
seperti tampak pada Gambar 3, disebabkan karena kegiatan masyarakat yang memerlukan
tambahan tenaga listrik terjadi lebih siang pada hari-hari Minggu dan Libur dibandingkan pada
hari-hari kerja. Untuk hari Senin seperti ditunjukkan Gambar 2, nampak bahwa nilai beban
terendah ini adalah paling rendah dibandingkan hari-hari kerja lainnya, hal ini mungkin disebabkan
karena masih adanya pengaruh week end terhadap kegiatan pemakaian tenaga listrik oleh
masyarakat.
5. Beban hari Sabtu untuk setiap jam yang sama adalah lebih rendah daripada untuk hari kerja
lainnya. Hal ini disebabkan karena adanya perusahaan-perusahaan yang tidak bekerja pada hari
Sabtu.
6. Beban hari Minggu untuk setiap jam yang sama adalah lebih rendah daripada beban hari kerja
(termasuk hari Sabtu), hal ini disebabkan karena sebagian besar perusahaan tidak bekerja pada hari
Minggu.
7. Beban hari Libur khusus seperti hari raya Idul fitri dan Tahun Baru untuk jam yang sama adalah
lebih rendah daripada beban hari Minggu. Hal ini disebabkan karena tidak adanya siaran televise
di siang hari Libur dan juga oleh karena pada kedua hari libur tersebut diatas kegiatan pemakaian
tenaga listrik oleh para pemakai adalah paling rendah.

H. BERBAGAI KESIMPULAN MENGENAI BEBAN SISTEM


Pelaksanaan metoda tersebut perlu dilakukan sosialisasi ke konsumen tenaga listrik, dan
diharapkan dengan pengaturan penggunaan tenaga listrik, membuat masyarakat pengguna tenaga
listrik makin mengetahui pentingnya tenaga listrik. Penghematan yang diperoleh dapat digunakan
untuk menunda rencana pembangunan sistem tenaga listrik yang disebabkan pertumbuhan
permintaan tenaga listrik, pemenuhan permintaan calon pelanggan tenaga listrik dan menurunkan
pembayaran rekening listrik.
Dari pengamatan operasi dapat disampaikan hal-hal yang mempengaruhi beban harian system
yaitu :
1. Beban sistem banyak dipengaruhi penggunaan peralatan informatik yang menarik perhatian
masyarakat, misalnya televisi, internet dan lain-lain.
2. Beban sistem juga dipengaruhi oleh suhu udara, dimana makin tinggi suhu udara maka makin
tinggi beban sistem yang dikonsumsi oleh penyejuk udara.
3. Dari Gambar 2 dan 3 nampak bahwa pemakaian tenaga listrik erat kaitannya dengan kegiatan
masyarakat.
4. Karakteristik beban sistem seperti ditunjukkan dalam gambar, perlu diamati secara terus menerus,
sehingga dapat dilakukan berbagai evaluasi mengenai masalah operasi system untuk masa-masa
yang akan datang dan dapat diusulkan langkah-langkah preventif yang perlu diambil.

DAFTAR PUSTAKA
1. Amrullah M, MA. Tarif Listrik yang Mengacu pada Efisiensi Sumber Daya Nasional serta
Metodologi Peramalan Kebutuhan Listrik. PT PLN (Persero). Jakarta, 1993.
2. Annonymous. Penyusunan Prakiraan Kebutuhan Listrik. Dinas Penelitian Kebutuhan Listrik.
PT PLN (Persero). Jakarta, 1996.
3. Djiteng, M. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Balai Penerbit & Humas ISTN, Jakarta, 1990.

Anda mungkin juga menyukai