Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

EFUSI PLEURA
DI RUANG 25 RSU DR SAIFUL ANWAR MALANG

DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
UNIVERSITAS JEMBER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
UNIVERSITAS TRIBUANA

PROGRAM KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


RSU DR SAIFUL ANWAR MALANG
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Topik : Efusi Pleura


B. Sub Topik : Definisi, Penyebab, Tanda dan Gejala, dan Penalaksanaan
Efusi Pleura
C. Masalah : Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Efusi Pleura
D. Hari/Tanggal : Jumat, 14 Februari 2020
E. Tempat : Ruang 25 RSU Dr Saiful Anwar
F. Waktu : 10.00 – 10.30
G. Pembicara : Mahasiswa Praktik Klinik di Ruangan 25
H. Peserta/Sasaran : Keluarga Pasien Ruang 25
I. Tujuan :
1. Tujuan Umum : Untuk mengetahui tentang Efusi Pleura
2. Tujuan Khusus : a. Mengetahui pengertian Efusi Pleura
b. Mengetahui penyebab Efusi Pleura
c. Mengetahui Tanda dan gejala Efusi Pleura
d. Mengetahui penatalaksanaan Efusi Pleura
J. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
K. Media : Leaflet dan PPT
L. Materi : Terlampir
M. Kegiatan Penyuluhan :

NO KEGIATAN KETERANGAN
1 Pembukaan 1. Mengucapkan Salam dan Perkenakan
diri
2. Menjelaskan Tujuan Penyuluhan
2 Pemberian Materi 1. Menjelaskan tentang pengertian Efusi
Pleura
2. Menjelaskan penyebab Efusi Pleura
3. Menyebutkan tanda dan gejala Efusi
Pleura
4. Menjelaskan penatalaksanaan Efusi
Pleura
3 Evaluasi 1. Memberikan pertanyaan kepada peserta
secara bergantian
2. Memberikan Kesempatan bagi peserta
untuk bertanya
4 Penutup 1. Pemateri mengucapkan terima kasih
2. Mengucapkan salam penutup

N. Pengorganisasian :
1. Pemateri :
Tugas : Memberikan materi tentang ITP
2. Moderator :
Tugas : Mengatur jalannya penyuluhan
3. Fasilitator :
Tugas : Memfasilitasi jalannya penyuluhan
4. Notulen :
Tugas : Menulis pertanyaan yang muncul dari peserta, menulis
jawaban dari pemateri
5. Operator :
Tugas : Membantu proses penggunaan media dalam penyuluhan
MATERI PENYULUHAN

A. Definisi Efusi Pleura


Efusi pleura adalah suatu keadaan di mana terdapat penumpukan cairan
dalam rongga pleura. Efusi dapat berupa cairan jernih, yang mungkin
merupakan transudat, eksudat, atau dapat berupa darah atau pus. (Nurarif,
2015)
Efusi pleura adalah suatu keadaan di mana terdapat penumpukan cairan
dalam rongga pleura berupa transudat dan eksudat yang diakibatkan terjadinya
ketidakseimbangan antara produksi dan absorbsi di kapiler dan pleura viseralis.
(Hidayatullah, 2017)
Efusi pleura adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak
di antara permukaan viceralis dan parietalis. Proses penyakit primer jarang
terjadi tetapi biasanya merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit lain.
(Susiana, 2016)

B. Penyebab Efusi Pleura


Menurut jenis cairan yang terakumulasi efusi pleura dapat dibedakan menjadi :
1. Transudat ( filtrat plasma yang mengalir menembus dinding kapiler yang
utuh). Penyakit yang menyertai transudat :
a. Gagal jantung kiri.
b. Sindrom nefrotik.
c. Obstruksi vena kava superior
d. Asites pada serosis hati
e. Sindrom meig’s (asites dengan tumor ovarium).
2. Eksudat ( ekstravasasi cairan ke dalam jaringan ). Cairan ini dapat terjadi
karena adanya :
a. Infeksi
b. Neoplasma/tumor
c. Infark paru. (Nurarif, 2015)
C. Tanda dan Gejala Efusi Pleura
Gejala-gejala timbul jika cairan bersifat inflamatoris atau jika mekanisme
paru terganggu. Klien dengan efusi pleura biasanya akan mengalami keluhan :
1. Batuk
2. Sesak napas
3. Nyeri pleuritis
4. Rasa berat pada dada
5. Berat badan menurun
6. Adanya gejala-gejala penyakit penyebab seperti demam, mengigil, dan nyeri
dada pleuritis (pneumonia), panas tinggi (kokus), subfebris (tuberkolosis)
banyak keringat, batuk,
7. Deviasi trachea menjauhi tempat yang sakit dapat terjadi jika terjadi
penumpukan cairan pleural yang signifikan. (Yulianti, 2018)

D. Pemeriksaan Penunjang Efusi Pleura


1. Pemeriksaan radiologi pada fluoroskopi maupun foto thorak PA cairan yang
kurang dari 300 cc tidak bisa terlihat. Mungkin kelainan yang tampak hanya
berupa penumpukan sostophrenicus apabila cairan tidak tampak pada foto
posterior-anterior (PA) maka dapat dibuat foto pada posisi dekubitus lateral.
Dengan foto toraks posisi lateral dekubitus dapat diketahui adanya cairan
dalam rongga pleura sebanyak paling sedikit 70 cc, sedangkan dengan posisi
PA paling tidak cairan dapat diketahui sebanyak 300 cc.
2. Biopsi pleura, Dapat menunjukkan 50-70% diagnosis kasus
pleuritistuberkolosis dan tumor pleura. Biopsi ini berguna untuk mengambil
spesimen jaringan pleura melalui biopsi jalur perkutaneus.. Komplikasi
biopsi adalah pneumothoraks, hemothoraks, penyebaran infeksi dan tumor
dinding dada.
3. Analisa cairan pleura, Untuk diagnostik cairan pleura perlu dilakukan
pemeriksaan:
a. Warna cairan
1) Haemorragic pleural efusion, biasanya pada klien dengan adanya
keganasan paru atau akibat infark paru terutama disebabkan oleh
tuberkolosis.
2) Yellow exudates pleural efusion, terutama terjadi pada keadaan gagal
jantung kongestif, sindrom nefrotik, hipoalbuminemia, dan
perikarditis konstriktif.
3) Clear transudate pleural efusion, sering terjadi pada klien dengan
keganasan ekstrapulmoner.
b. Biokimia, untuk membedakan transudasi dan eksudasi.
c. Sitologi, pemeriksaan sitologi bila ditemukan patologis atau dominasi sel
tertentu untuk melihat adanya keganasan
d. Bakteriologi, Biasanya cairan pleura steril, tapi kadang-kadang dapat
mengandung mikroorganisme, apalagi bila cairannya purulen. Efusi yang
purulen dapat mengandung kuman-kuman yang aerob ataupun anaerob.
Jenis kuman yang sering ditemukan adalah Pneumococcus, E.coli,
clebsiella, Pseudomonas, Enterobacter.
4. CT Scan Thoraks, Berperan penting dalam mendeteksi ketidaknormalan
konfigurasi trakea serta cabang utama bronkus, menentukan lesi pada pleura
dan secara umum mengungkapkan sifat serta derajat kelainan bayangan
yang terdapat pada paru dan jaringan toraks lainnya.
5. Ultrasound, dapat membantu mendeteksi cairan pleura yang timbul dan
sering digunakan dalam menuntun penusukan jarum untuk mengambil
cairan pleura pada torakosentesis. (Susiana, 2016)

E. Penatalaksanaan Efusi Pleura


Pada efusi yang terinfeksi perlu segera dikeluarkan dengan memakai pipa
intubasi melalui selang iga. Bila cairan pusnya kental sehingga sulit keluar atau
bila empiemanya multiokuler, perlu tindakan operatif. Mungkin sebelumnya
dapat dibantu dengan irigasi cairan garam fisiologis atau larutan antiseptik.
Pengobatan secara sistemik hendaknya segera dilakukan, tetapi terapi ini tidak
berarti bila tidak diiringi pengeluaran cairan yang adekuat.
Untuk mencegah terjadinya lagi efusi pleura setelah aspirasi dapat
dilakukan pleurodesis yakni melengketkan pleura viseralis dan pleura
parietalis. Zat-zat yang dipakai adalah tetrasiklin, Bleomicin, Corynecbaterium
parvum dll.
1. Pengeluaran efusi yang terinfeksi memakai pipa intubasi melalui sela iga.
2. Irigasi cairan garam fisiologis atau larutan antiseptik (Betadine).
3. Pleurodesis, untuk mencegah terjadinya lagi efusi pleura setelah aspirasi.
4. Torasentesis: untuk membuang cairan, mendapatkan spesimen (analisis),
menghilangkan dyspnea. Pengambilan cairan melalui sebuah jarum yang di
masukkan di antara sel iga tepatnya di dalang rongga pleura, misalnya push
pada emfhisema atau untuk mengeluarkan udara yang terdapat di dalam
rongga pleura.
5. Water seal drainage (WSD) : Drainase cairan (Water Seal Drainage) jika
efusi menimbulkan gejala subyektif seperti nyeri, dispnea, dll. Cairan efusi
sebanyak 1 – 1,2 liter perlu dikeluarkan segera untuk mencegah
meningkatnya edema paru, jika jumlah cairan efusi lebih banyak maka
pengeluaran cairan berikutya baru dapat dilakukan 1 jam kemudian.
6. Antibiotika jika terdapat empiema.
7. Operatif. (Susiana, 2016)
DAFTAR PUSTAKA

Hidayatullah, S. (2017). Laporan Pendahuluan Efusi Pleura di Ruang Paru


RSUD Zalecha Martapura. Banjarmasin: STIKes Cahaya Bangsa.
Nurarif, H. K. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan NANDA NIC NOC Edisi Revisi Jilid 1. Yogyakarta:
Mediaction.
Susiana, M. (2016). Asuhan Keperawatan Tn B Dengan Kasus Efusi Pleura di
Ruang Mawar RSUD Lampung. Lampung: STIKes Hasanuddin.
Yulianti, N. (2018). Laporan Pendahuluan Efusi Pleura. Diambil kembali dari
http://academia.edu/146966373

Anda mungkin juga menyukai