Anda di halaman 1dari 21

Pengertian Tsunami

Tsunami(Bhs.Jepang), terdiri dari kata tsu berarti pelabuhan


dan nami berarti gelombang atau ombak secara harfiah berarti
"ombak besar di pelabuhan.

Pengertian tsunami adalah serangkaian gelombang yang


terjadi ketika sekumpulan air yang besar, secara cepat
berpindah tempat.

Penyebab Tsunami

Tsunami dapat terjadi karena adanya gempa bumi, gempa laut,


gunung berapi meletus, hantaman meteor di laut, pergerakan besar
di atas dan di bawah air, ledakan di bawah air, pergeseran lempeng
kulit bumi,pengujian bom nuklir.

Tsunami karena gempa


Gempa yang dapat menimbulkan peluang tsunami:
Gempa dengan Episentrum di dasar laut.
Kekuatan gempa min. 6,5 SR.
Gempa dangkal.
Wilayah gempa relatif luas.

Tsunami karena Tornado

Tsunami karena Ledakan Nuklir di


Lautan

Tsunami karena Gunung Api meletus

Tsunami karena patahan akibat tabrakan


lempeng
Gerakan

vertikal pada kerak bumi, mengakibatkan


dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, sehingga
terjadi aliran energi air laut ketika sampai di pantai
menjadi gelombang besar yang mengakibatkan
terjadinya tsunami.

Tsunami karena hantaman


meteor

Benda kosmis atau meteor yang jatuh


jika ukuran meteor cukup besar, dapat
terjadi megatsunami yang tingginya
mencapai ratusan meter.

Daerah rawan Tsunami di Indonesia

Tanda-tanda Tsunami

Gempa bumi yang terjadi di sekitar lautan


dengan ciri tertentu dapat menjadi tanda
tsunami.
Ketinggian permukaan air di pantai turun
drastis. Ini menjadi tanda pasti tsunami.
Tanda lain dari hewan. Hewan mengungsi
ke tempat yang lebih tinggi sebelum
tsunami tiba.
Terdengar suara gemuruh.

Peristiwa dan Dampak Tsunami

1 November 1755 - Tsunami menghancurkan Lisboa, ibu kota


Portugal, dan menelan 60.000 korban jiwa.

26 Agustus 1883 - Letusan Gunung Krakatau dan tsunami


menewaskan lebih dari 36.000 jiwa.

26 Desember 2004 - Gempa besar yang menimbulkan tsunami


menelan korban jiwa lebih dari 250.000 di Asia Selatan, Asia
Tenggara dan Afrika.

17 Juli 2006, Gempa yang menyebabkan tsunami terjadi di


selatan pulau Jawa, Indonesia, dan setinggi 10 meter.
Memakan korban jiwa lebih dari 500 orang.

Pelabuhan di Banda
Aceh, sebelum tsunami

Pelabuhan di Banda
Aceh, sesudah tsunami

Peringatan Dini Kejadian Tsunami

Salah satu sistem untuk peringatan dini tsunami, CREST Project,


dipasang di pantai Barat Amerika Serikat, Alaska, dan Hawai oleh
USGS, NOAA, dan Pacific Northwest Seismograph Network, serta oleh
tiga jaringan seismik universitas.

Sampai saat ini, sistem prediksi tsunami masih merupakan pengetahuan


yang belum sempurna, yaitu belum dapat sepenuhnya mendeteksi
tsunami. Namun, Episenter dari sebuah gempa bawah laut dan
kemungkinan kejadian tsunami sudah dapat dihitung.

Pemodelan tsunami yang baik telah berhasil memperkirakan seberapa


besar perpindahan massa air yang terjadi. Walaupun begitu, karena faktor
alamiah yang sering tak termodelkan dan tak terduga, sering terjadi
peringatan palsu.
Back to Main Menu

Perangkat
Peringatan
Dini Tsunami

Tsunameter mooring system

Perekam tekanan dasar laut menggunakan buoy sebagai alat


komunikasi, digunakan untuk mendeteksi gelombang yang
tidak terlihat oleh pengamat pada laut dalam. Sistem sederhana
pertama kali digunakan untuk memberikan peringatan awal
akan terjadinya tsunami pernah dicoba di Hawai tahun 1920an.
Sistem yang lebih canggih dikembangkan setelah terjadi
tsunami besar pada tanggal 1 April 1946 dan 23 Mei 1960.
Amerika Serikat membuat Pasifik Tsunami Warning Center
tahun 1949, dan menghubungkannya ke jaringan data dan
peringatan internasional pada tahun 1965.

Count..

Tsunami tidak dapat dicegah, namun setidaknya ada usaha


untuk memperkecil kerusakan yang ditimbulkan dan
mencegah korban jiwa.
Banyak kota-kota di sekitar Pasifik, terutama di Jepang dan
juga Hawaii, mempunyai sistem peringatan tsunami dan
prosedur evakuasi untuk menangani kejadian tsunami.
Tsunami dapat diprediksi oleh berbagai institusi di berbagai
penjuru dunia dan proses terjadinya tsunami dapat dimonitor
melalui satelit.

Usaha Mengurangi Kerusakan akibat Tsunami

A. Pra-Tsunami
B. Pasca Tsunami

Pre-Tsunami

Penanaman kembali hutan bakau.


Menggunakan alat pemantau dini tsunami.
Membangun tembok tsunami(Tsunami Wall).
Membatasi pembangunan gedung-gedung di dekat pantai.

Pasca Tsunami

Menjauh dari garis pantai.

Mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Bila sedang berada dalam kendaraan, segera


mengarahkan ke arah ketinggian.

Trimakasih.

Anda mungkin juga menyukai