Pengertian
Pasal 8
1) Dapur, kamar makan dan alat keperluan makan harus selalu bersih
dan rapi.
2) Dapur dan kamar makan tidak boleh berhubungan langsung dengan
tempat kerja.
3) Dapur dan kamar makanan harus mendapat penerangan yang baik
dan peredaran udara yang cukup
4) Makanan yang disediakan untuk buruh harus menurut menu yang
memenuhi syarat-syarat kesehatan
5) Air yang dipergunakan untuk makan dan minum harus memenuhi
syarat-syarat kesehatan
Lantai
Ventilasi
Penerangan
Suhu udara
Pasal 6
5) kakus-kakus harus mendapat penerangan yang cukup dan pertukaran
udara yang baik
9) Kakus yang bersih ialah yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
1.
2.
3.
4.
Limbah
adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. (UU No.23/1997 tentang pengelolaan lingkungan
hidup pasal 1 ayat 16)
Polutan
adalah zat, energi dan mahluk hidup atau komponen lain yang
dapat menyebabkan pencemaran ( polusi ). ( Pengantar I. Lingkungan /p.87 Ir. Valentinus
Darsono, MS 1995)
Pencemaran Lingkungan
adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi,
dan/ atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai
peruntukannya.
(UU No.23/1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup pasal 1 ayat 12)
Padat
Cair
Gas/emisi
Limbah Padat
Organik
(tdk B3)
Kompos
Biogas
Kombinasi
Non- Organik
Daur Ulang
Incinerator
B3
Incinerator
Perlakuan Khusus
Non-partikel
Partikel
Scrubber
Filter
Siklon
EP
Hood
Stack
Duct
Air
Cleaner
Fan
Sumber: Ricki M. Mulia, 2003
Bahan
Parameter
Waktu
pengukur
an
Baku
Mutu
(Kep.2/ME
NKLH/88)
Metode
Analisis
Alat
NAB
(SE01/MENAKER/
97)
SO2
24 jam
0,01 ppm
pararosanilin
Spektrophotometer
2 ppm
CO
8 jam
20,00 ppm
NIDR
NIDR analizer
25 ppm
NOx
24 jam
0,05 ppm
Saltzman
Spektrophotometer
3 ppm (NO2)
25 ppm (NO)
Ox
1 jam
0,10 ppm
Chem.lum.
Spektrophotometer
Debu
24 jam
0,26 mg/m3
Gravimetrik
Hi-volume sampler
10 mg/m3(debu
logam)
Pb
24 jam
0,06 mg/m3
Gravimetrik
Hi-vol, AAS
0,1 mg/m3(TEL)
H2S
30 menit
0,03 ppm
Hgthiocyanat
Spektrophotometer
10 ppm
NH3
24 jam
2,00 ppm
Nessler
Spektrophotometer
25 ppm
HC
3 jam
0,24 ppm
Flameionization
Gas Chromatography
No
Limbah Cair
Padatan
Primary treatment
Filter
Tangki sedimentasi
Koagulator
B. Organik
Secondary treatment
Reaktor lumpur aktif
Reaktor anaerobic
Nutrisi
Tertiary treatment
Zat Kimia
Bakteri
Category
Examples
Sources
Organic chemicals
Soil, silt
Nitrates, phosphates,
ammonium
Land erosion
Agricultural and urban
fertilizers, sewage, manure
Inorganic chemicals
Radioactive materials
Sediments
Plant nutrients
Klasifikasi
Jenis kegiatan
Primary treatment
Perajangan
Penyaringan
Tujuan pengolahan
ekualisasi
Tangki neutralisasi
Absorbsi; eg.koagulan
Reaktor
lumpur
aktif/aerasi
Menghilangkan
Tertiary treatment
Nitrifikasi/denitrifikasi
Menghilangkan
Biological
Pengendapan/pengapungan
Tangki
Secondary treatment
( Using biological & chemical process to
remove organic matter)
P-removal
Chemical P-removal
Desinfeksi; eg.chlorinasi
Air stripping; eg.scrubber
Adsorbsi ; eg.carbon active
Memotong
bahan organik
Keputusan
Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 3 Tahun
1998
Peraturan
Usaha
TERIMA KASIH