Penyakit malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium dari gigitan nyamuk Anopheles betina
yang terinfeksi. Ketika nyamuk menggigit manusia, maka parasit diitularkan dan masuk ke
dalam aliran darah, hingga akhirnya berkembang biak.
Setelah matang, parasit memasuk ke aliran darah dan mulai menginfeksi sel darah merah
manusia. Jumlah parasit dalam sel darah merah akan terus bertambah dalam selang waktu 48-72
jam.
Setelah terinfeksi gigitan nyamuk, maka gejala akan muncul (masa inkubasi) sekitar 7 sampai 30
hari kemudian. Masa inkubasi dari masing-masing jenis plasmodium bisa berbeda.
Memang ada banyak jenis plasmodium yang bisa menyebabkan malaria. Namun di daerah di
Asia Tenggara, Malaysia, dan Filipina, jenis plasmodium yang paling banyak ditemukan adalah
plasmodium knowlesi. Perkembangan parasit yang cukup cepat membuat malaria jenis ini dapat
menyebabkan kecacatan organ hingga kematian.
Penyakit malaria tidak bisa menular dari orang ke orang, meskipun pada beberapa kasus bisa
menyebar tanpa perantara nyamuk. Misalnya virus berpindah dari ibu hamil ke janin, akibat
prosedur transfusi darah yang tak sesuai, serta penggunaan jarum suntik yang bergantian.
Malaria ringan biasanya menimbulkan gejala ringan tapi tidak sampai merusak fungsi organ.
Namun gejala ini bisa berubah menjadi malaria berat jika tidak segera ditangani, atau jika Anda
memiliki sistem kekebalan tubuh yang tidak baik.
Gejala malaria tanpa komplikasi biasanya berlangsung selama 6-10 jam, tetapi kadang terjadi
dalam waktu yang lebih lama bahkan dengan gejala yang lebih rumit. Pasalnya, kadang gejala
yang terjadi mirip sekali dengan sakit flu, sehingga bisa menyebabkan salah diagnosis penyakit.
Tanda-tanda jika mengalami malaria ringan, akan muncul perkembangan gejala sebagai berikut
ini:
Malaria berat
Pada gejala malaria berat, biasa dibuktikan dengan hasil dari klinik atau laboratorium yang
menunjukkan adanya tanda-tanda gangguan fungsi organ vital dan beberapa gejala lainnya,
seperti:
Terlebih jika gejala tersebut muncul pada bayi, anak kecil, dan ibu hamil sebab gejala malaria
akan berkembang menjadi sangat parah pada ketiga kelompok tersebut.
Tak terkecuali bagi Anda yang tinggal di daerah dengan kasus malaria yang rendah, namun telah
melakukan perjalanan dari daerah yang berisiko malaria.
Jika sepulang dari daerah tersebut Anda mengalami demam tinggi, meskipun melakukan
pencegahan malaria serta rutin mengonsumsi obat antimalaria, Anda harus tetap memeriksakan
diri ke dokter.