Penanganan Kusta
Penanganan Kusta
No. Kode :
Ditetapkan Oleh
Terbitan : Kepala Puskesmas Tawangrejo
Pengertian Penyakit yang merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh
kuman Mycobactorium Leprae yang menyerang saraf tepi, kulit, organ lain
kecuali sususnan saraf pusat.
Tujuan 1. Menemukan penyakit kusta secara dini
2. Memutus rantai penularan
3. Mengobati dengan lengkap
4. Mencegah terjadinya kecacatan dan reaksi berulang
Kebijakan Dilakukan bagi setiap pasien yang dicurigai mempunyai penyakit kusta.
Referensi Buku pedoman Nasional pengendalian penyakit kusta Depkes RI Tahun 2007.
Prosedur 1.Anamnasis
Kegiatan Keluhan utama : Rasa baal,adanya bercak putih,bercak merah infiltrat
(bercak tebal)
Keluhan tambahan : Demam,nyeri sendi dll
Riwayat perjalanan penyakit : berapa lama ?
Pengobatan yang didapat,reaksi bentol-bentol merah dll.
Riwayat kontak dengan penderita kusta (keluarga)
Penyakit lain yang diderita pada saat ini.
Riwayat penyakit dulu terutama penyakit yang berat.
2.Pemeriksaan
Harus dilakukan di ruangan yang cukup terang,paling baik cahaya sinar
Matahari tidak langsung.
Diperiksa pada seluruh permukaan kulit (dari depan atas sampai bawah
dan dari belakang atas sampai bawah)
3.Pertama-tama pasien diberitahu kemudian pemeriksa melihat kelainan kulit
Dari jarak jauh kemudian dari dekat.
Setelah ditemukan adanya kelainan kulit,maka kelainan kulit ditest ada
tidaknya anestesi (test raba menggunakan kapas yang diruncingkan)
4. Pemeriksaan kelainan syaraf tepi
a. syaraf auricularis magnus
Pasien disuruh menengok kekiri kemudian pemeriksa meraba adanya
Penebalan syaraf atau tidak demikian sebaliknya.
b. syaraf ulnaris
Tangan kanan pemeriksa memegang lengan kanan bawah penderita
dengan posisi siku sedikit ditekuk sehingga lengan penderita dalam
keadaan relax.
Dengan jari telunjuk tengah kiri pemeriksaan mencari nervus ulnaris
disulcus ulnaris yaitu pada lekukan diantara tonjolan tulang siku dan
tonjolan kecil dibagian medial.
Dengan memberi tekanan ringan N. Ulnais digulirkan halus dirasakan
dan ada tidaknya penebalan syaraf,demikian juga pada lengan kiri
penderita.
5. Pengobatan