Anda di halaman 1dari 3

Asas-asas Hukum Internasional

Oleh:

Carlos Suwono 11-IPA-1/7

Hans Christian 11-IPA-1/10

Jeremy Evans 11-IPA-1/11

Thomas Aurelius 11-IPA-1/20

Timothy Kenji 11-IPA-1/21

SMA BUKIT SION

Jl. Taman Kebon Jeruk Blok GA 1

Srengseng, Kembangan

Jakarta Barat

2015

i
1. Asas Hukum Internasional

Hukum dan hubungan internasional didasarkan pada kemauan bebas dan persetujuan beberapa
atau semua negara yang terlibat. Hal tersebut dilakukan demi kepentingan bersama dari mereka
yang menyatakan diri di dalamnya. Seperti umumnya sistem hukum lainnya, sistem hukum
internasional dilaksanakan berdasarkan asas-asas tertentu sebagai pedomannya. Adapun asas-
asas hukum internasional meliputi:

1. Asas teritorial

Asas teritorial didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas
teritorial negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di
wilayahnya. Jadi, terhadap semua barang atau orang yang berada di luar wilayah
tersebut, berlaku hukum asing sepenuhnya.

2. Asas kebangsaan

Asas kebangsaan didasarkan pada kekuasaan negara untuk warga negaranya. Menurut
asas kebangsaan setiap warga negara di manapun ia berada tetap mendapat perlakuan
hukum dari negaranya. Asas kebangsaan mempunyai kekuatan ekstrateritorial, artinya
hukum dari negara tersebut tetap berlaku juga bagi warga negaranya, walaupun berada
di negara asing.

3. Asas kepentingan umum

Asas kepentingan umum didasarkan kepada wewenang negara untuk melindungi dan
mengatur kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini negara dapat
menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yang bersangkut-paut dengan
kepentingan umum. Jadi, hukum tidak terikat pada batas wilayah negara.

Dalam pelaksanaan hukum internasional sebagai bagian dari hubungan internasional, dikenal
ada beberapa asas, antara lain:

1. Pacta sunt servanda, artinya setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati oleh pihak
pihak yang mengadakannya.
2. Egality rights, artinya pihak yang saling mengadakan hubungan itu berkedudukan sama.
3. Reciprositas, artinya tindakan suatu negara terhadap negara lain dapat dibalas setimpal,
baik tindakan yang bersifat negatif atau pun positif.
4. Courtesy, artinya asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan negara.
5. Rebus sig stantibus, artinya asas yang dapat digunakan terhadap perubahan yang
mendasar/fundamental dalam keadaan yang bertalian dengan perjanjian itu.
Sumber:

- http://www.zonasiswa.com/2014/11/pengertian-asas-hukum-internasional.html

-Buku Cetak PKN hal 152

Anda mungkin juga menyukai