(SOEKARNO)
DISUSUN OLEH :
16061174
KELAS A SEMESTER 8
FAKULTAS KEPERAWATAN
TAHUN 2020
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
Pemimpin atau presiden merupakan seseorang yang menjadi faktor penting dalam
keberlangsungan suatu negara (CNN, 2018). Menurut Sutikno 2014, pemimpin adalah
seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi atau menggerakan orang
lain untuk mencapai tujuan, dengan kriteria memiliki pengikut, memiliki kekuasaan
dan kemampuan.
GAYA KEPEMIMPINAN
Ir. Soekarno atau sapaan akrabnya Bung Karno merupakan salah satu Pahlawan
Nasional Indonesia dan menjadi Presiden pertama Republik Indonesia. Dia lahir di
Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901, dari pasangan Ida Ayu Nyoman Rai Srimbem dan
Raden Soekemi Sosrodihardjo. Kedua orang tuanya yang berasal dari dua kultur
berbeda (Bali dan Jawa) menjadikan sosok Soekarno di masa depan sangat kental
akan percampuran dua budaya ini. Ini pula yang diakui sendiri oleh Soekarno, yang
begitu mengagumi nilai-nilai dua budaya tersebut hingga mempengaruhi sosok
pribadinya di masa mendatang.
Gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas dari dalam dan luar negeri, seperti
Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada,
Colombia University (AS), Lomonosov University (Rusia), Berlin University
(Jerman) dan lain-lain.
Penghargaan bintang kelas satu dari The Order of the Supreme Companions of
OR Tambo, Afrika Selatan (2005)
Ir Soekarno meninggal dunia pada Pada 21 Juni 1970 di RSPAD Gatot Subroto,
Jakarta dan di semayamkan di Wisma Yaso, kemudian dikebumikan di Blitar, Jawa
Timur. Dia ialah sosok pahlawan yang sejati,tidak hanya diakui berjasa bagi
bangsanya sendiri, namun juga memberikan pengabdiannya untuk kedamaian di
dunia.
Ir. Soekarno adalah figur politik Indonesia yang masih dikagumi hingga saat ini.
Sebagai seorang proklamator, seorang orator ulung yang bisa membangkitkan
semangat nasionalisme rakyat Indonesia, Ir. Soekarno memiliki gaya kepemimpinan
yang sangat populis, bertempramen meledak-ledak, dan tidak jarang lembut dan
menyukai keindahan. Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Ir. Soekarno
berorientasi pada moral dan etika ideologi yang mendasari negara atau partai,
sehingga sangat konsisten dan sangat fanatik, cocok diterapkan pada era tersebut.
Sifat kepemimpinan yang juga menonjol dari Ir. Soekarno adalah percaya diri yang
kuat, penuh daya tarik, penuh inisiatif dan inovatif serta kaya akan ide dan gagasan
baru. Sehingga pada puncak kepemimpinannya, pernah menjadi panutan dan sumber
inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika serta
pergerakan melepas ketergantungan dari negara-negara Barat seperti Amerika dan
Eropa.
Soekarno termasuk sebagai tokoh nasionalis dan anti - kolonialisme yang pertama,
baik di dalam negeri maupun di lingkup Asia, meliputi negeri-negeri seperti India,
Cina, Vietnam, dan lain-lainnya. Tokoh-tokoh nasionalis anti - kolonialisme seperti
inilah pencipta Asia pasca - kolonial. Dalam perjuangannya, mereka harus memiliki
visi kemasyarakatan dan visi tentang negara merdeka. Prinsip politik yang
mempersatukan elite gaya Soekarno adalah “alle leden van de familie aan eet - tafel”
yang berarti “semua anggota keluarga duduk bersama di satu meja makan.”
Selain sebagai salah satu kreator republik, Soekarno juga merupakan pemikir
cemerlang yang diakui oleh rekan dan lawan, baik di dalam negeri maupun dunia
Internasional. Beberapa rivalnya seperti Sjahrir bahkan Hatta dalam aspek
tertentu, mengakui dengan besar hati bahwa Soekarno memiliki kharisma yang
tidak tertandingi negarawan manapun pada masanya.
Soekarno juga merupakan sosok yang flamboyan, penuh gelora, orator ulung
pemikat massa, dan populer karena mendapat pengaruh yang besar di kalangan
rakyat karena kecakapannya sebagai seorang orator dan agiator yang hampir tidak
ada bandingannya di Indonesia. Sikapnya di atas podium sangat menarik hati dan
ia merupakan seorang propagandis yang baik dalam satu negeri yang merdeka
dengan kemerdekaan bersuara.
Kelebihan dari gaya kepemimpinan moralis seperti ini ialah pada umumnya
mereka hangat dan sopan untuk semua orang. Mereka mempunyai empati yang
tinggi terhadap segala permasalahan dari para anggota pimpinannya. Mereka juga
sabar, murah hati, dan segala bentuk kebijakan-kebijakan ada dalam diri
pemimpin tersebut. Orang-orang akan datang karena kehangatannya terlepas dari
semua kekurangannya. Kelemahan dari gaya kepemimpinan seperti ini ialah
emosinya. Rata-rata orang seperti ini sangatlah tidak stabil, terkadang dapat
tampak sedih dan sangat mengerikan, kadang pula bisa saja sangat begitu
menyenangkan dan bersahabat.
Gaya kepemimpinan moralis Ir. Soekarno dalam hal ini bisa dilihat dari
penerapannya yang berorientasi pada moral dan etika ideologi yang mendasari
negara atau partai, bertemperamen meledak-ledak, tidak jarang lembut dan
menyukai keindahan. Soekarno merupakan pemimpin yang komunikatif dan
selalu ingin dekat dengan rakyatnya, dan setia pada rakyatnya meskipun dicap
sebagai kolaborator dari Jepang.
Keberanian dan ketegasan Ir. Soekarno juga diawali dari kebiasaan di masa
kecilnya bahwa Ir. Soekarno sering mendengar cerita pewayangan dari ayahnya,
ibunya, maupun mbok Sarina yang merawatnya saat kecil dulu. Kisah yang
didengar adalah pewayangan yang merupakan kisah legendaris bagi masyarakat
Hindu. Dari kisah pewayangan inilah Ir. Soekarno mendapatkan inspirasi dari
kepribadian dan tindakannya. Ir. Soekarno bukanlah pemimpin yang radikal,
tetapi merupakan seorang yang sentimentil atau suka berhiba hati, seorang
twifelaar atau seorang yang senantiasa hidup dalam keraguan dan sering
bimbang.
Dalam buku biografi Soekarno yang ditulis oleh Jonar Situmorang, dikatakan
bahwa Soekarno merupakan tipe orang yang senang membantu orang lain, apa
adanya, mau menerima, tabah, energik, bermurah hati, selalu memaafkan, dan
berkemampuan. Sedangkan sifat negatif yang dimiliki kurang lebih memiliki arti
yang sama seperti yang dituliskan di teori gaya kepemimpinan moralis, yaitu
keras kepala, tidak pernah tenang, dan penuh kebimbangan. Sikapnya yang penuh
kebimbangan ini bisa diartikan bahwa pikiran Soekarno merupakan perpaduan
antara pikiran dan emosi.
-Ir. Soekarno-
DAFTAR PUSTAKA
BUKU :
JURNAL :
Arif, SM dkk. 2018. Studi Tentang Penerapan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang
Rumah Sakit di Wilayah Mojokerto.
Kaban, Karmila & Rafika. 2018. Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan
dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Prima Hospital tahun 2016. Universitas
Prima Indonesia. Vol. 3 No. 1.
Mattayang, Besse. 2019. Tipe dan Gaya Kepemimpinan : Suatu Tinjauan Teoritis.
Jurnal of Economic, Management And Accounting. Vol. 2 No. 2 : 45-52.
Supardi, Hasan. 2018. Gaya Kepemimpinan Presiden Indonesia. Jurnal Agregasi. Vol
6 No. 2 : 126-197.