Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP PASIRAN JAYA
Jln. Raya Pendowo Asri, Kampung Pendowo Asri, Kec.Dente Teladas, Kab.Tulang Bawang
email : puskesmaspasiranjaya@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP PASIRAN JAYA


NOMOR : 440/049/SK/PKM-PJ/II/2018

TENTANG

PELAYANAN KLINIS
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP PASIRAN JAYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP PASIRAN JAYA,

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin tercapainya hasil mutu pelayanan yang


sesuai harapan pasien, diperlukan pemahaman tentang kebijakan
pelayanan klinis;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf (a), maka
maka perlu menetapkan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Rawat Inap Pasiran Jaya tentang Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas
Rawat Inap Pasiran Jaya;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan Kesehatan;
4. Peraturan Meneteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis;
5. Peraturan Meneteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2015 Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik
Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2016 Tentang Setandar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2017 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP


PASIRAN JAYA TENTANG PELAYANAN KLINIS UPTD
PUSKESMAS RAWAT INAP PASIRAN JAYA
Kesatu : Menentukan kebijakan pelayanan klinis (mulai dari pendaftaran sampai
dengan pemulangan dan rujukan) sebagaimana terlampir dalam
keputusanini;
Kedua : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini maka akan diadakan
perbaikan seperlunya;

Ditetapkan di
: Pendowo Asri
Pada Tanggal
: 27 Februari 2018
KEPALA UPTD
PUSKESMAS RAWAT INAP PASIRAN JAYA,

NENGAH SUWILE
Lampiran : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Rawat Inap Pasiran Jaya
Nomor : 440/049/SK/PKM-PJ/II/2018
Tanggal : 27 Februari 2018
Tentang : Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Rawat
Inap Pasiran Jaya

PELAYANAN KLINIS
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP PASIRAN JAYA

1) PENDAFTARAN PASIEN
a. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas
b. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten memenuhi kriteria sebagai
berikut:
 Sudah berpengalaman di bagian pendaftaran
 Pernah mengikuti pelatihan di bagian pendaftaran
c. Pelaksanaan pendaftaran dilaksanankan sesuai jam kerja
d. Pendaftaran pasien memperhataikan kesehatan pasien
e. Identitas pasien harus diperhatikan minimal dengan dua cara dari cara identifikasi
sebagai berikut: nama pasien,tanggal lahir pasien, nama kepala keluarga, alamat, dan
nomor rekam medis
f. Informasi tentang pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi lain yang dibutuhkan
masyarakat yang meliputi : tarif, jenis pelayanan, jadwal pelayanan dan informasi
tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang lain harus dapat disediakan di
tempat pendaftaran
g. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses layanan yang
dimulai dari pendaftaran
h. Hak-hak pasien meliputi:
 Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi
 Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar operasional prosedur
 Meminta konsultasi medis
 Memilih tenaga medis jika memungkinkan
 Memberikan persetujuan untuk melanjutkan atau menolak atas pengobatan yang
diberikan
 Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya
 Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
 Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
 Keluarga dapat mendampingi saat menerima pelayanan
 Keluarga dapat mendampingi saat menerima pelayanan
 Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Puskesmas
 Mengajukan usul, saran,perbaikan atas pelayanan Puskesmas terhadap dirinya
I. Kewajiban pasien meliputi
 Membuat Kartu Identitas (KTP/KK) atau mengetahui alamat dan data pribadi
dengan jelas dan benar
 Membawa Kartu Berobat
 Pengguna Layanan JKN membawa Kartu Jaminan Kesehatan
 Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
 Mematuhi tata tertib dan peraturan yang berlaku di UPTD Puskesmas Rawat
Inap Pasiran Jaya
 Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima bagi pasien umum
J. Kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi dan
ditindak lanjut
2) PENGKAJIAN, KEPUTUSAN DAN RECANA LAYANAN
a. Kajian awal dilakukan secara paripurna oleh tenaga yang kompeten melakukan
pengkajian
b. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan kajian
lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan
c. Proses kajian dilakukan mengacu pada standar profesi dan setandar asuhan
d. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan yang
tidak perlu
e. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi kesehatan yang lain
wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis
f. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP
g. Pasien dengan keadaan gawat darurat harus diutamakan dalam pelayanan
h. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan professional
yang kompeten
i. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antara profesi harus tersedia
j. Peralatan dan tempat pelayanan harus menjamin keselamatan pasien dan petugas
k. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan layanan harus melalui
proses pendelegasian wewenang
l. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan profesional yang
memenuhi persyaratan minimal petugas kesehatan yang sudah memiliki STR
m. Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan peralatan dan
tempat yang memadai
n. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis yang
dibakukan
o. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana layanan, dan
pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam layanan yang terpadu
p. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien dan melibatkan pasien
q. Penyusunan layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan
memperhatikan efisiensi sumber daya
r. Resiko yang mungkin terjadi (resiko jatuh dan resiko alergi) dalam pelaksanaan
layanan harus diidentifikasi
s. Efek samping dan resiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus diinformasikan
kepada pasien
t. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
u. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien
3) PELAKSANAAN LAYANAN KLINIS
a. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis
b. Pedoman dan prosedur pelayanan klinis meliputi pelayanan medis, keperawatan,
kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain
c. Pelaksanaan layanan sesuai dengan rencana layanan
d. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medis
e. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
f. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko harus diinformasikan kepada pasien
sebelum mendapatkan persetujuan
g. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) perlu
didokumentasikan
h. Pelaksanaan pelayanan klinis harus dimonitor, dievaluasi serta ditindak lanjut oleh
tim audit internal
i. Evaluasi harus dilakukan terhadap masalah dan tindak lanjut
j. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur
pelayanan pasien gawat darurat
k. Dana untuk seluruh pelaksanaan pelayanan klinis puskesmas diberikan kepada
danaoprasional puskesmas
l. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan kasus
berisiko tinggi
m. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harus
ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan universal)
n. Pemberian obat/cairan intervena harus dilaksanakan dengan prosedur pemberian
obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik
o. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitoring dan dievaluasi dengan indikator yang
jelas
p. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan saat pemberian layanan
q. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindak lanjut
r. Pelaksanaan layanan dilaksanankan secara tepat dan terencana untuk menghindari
pengulangan yang tidak perlu
s. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, samapi dengan
pasien pulang atau rujukan harus dijamin kesinambungannya
t. Pesien berhak untuk menolak pengobatan
u. Pasien berhak menolak jika dirujuk kesaranan kesehatan lain
v. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan dipandu oleh
prosedur yang baku
w. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan wajib diberikan informasi
tentang hak untuk membuat keputusan,akibat dari keputusan dan tanggung jawab
mereka berkenan terhadap keputusan tersebut
x. Pelayanan anastesi dan pembedahan harus mendaatkan informed consent
y. Setatus pasien wajib dimonitor setelah pemberian anastesi dan pembedahan
z. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan rencana
layanan
4) RUJUKAN DAN PEMULANGAN
a. Pemulangan pasien rawat inap dipandu oleh prosedur yang baku
b. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses pemulangan
dan rujukan
c. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjut oleh dokter yang menangani
d. Jika pasien tidak mungkin dirujuk puskesmas wajib memberikan alternative
pelayanan
e. Rujukan pasien harus disertai dengan resume pasien
f. Resume klinis pasien meliputi nama pasien, kondisi klinis, prosedur/tindakan yang
tidak dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut
g. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih temapt rujukan
h. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang kompeten
i. Kriteria merujuk pasien:
 Pengobatan atau tindakan tertentu yang diperlukan tetapi tidak bisa dilakukan di
puskesmas
 Membuat fasilitas atau peralatan yang tidak dimiliki puskesmas atau peralatan
yang dibutuhkan sedang rusak
 Atas permintaan pasien dan atau keluarga untuk pindah rawat di rumah sakit
yang dituju
 Ruang rawat ianp puskesmas penuh
 Tenaga profesional (ahli) yang tidak dimiliki puskesmas
j. Pada saat pemulangan, pasien/keluarga pasien harus diberi informasi tentang tindak
lanjut layanan
k. Kriteria pemulangan pasien meliputi:
 Pasien tidak mengalami demam selam 24 jam tanpa pemberian antibiotik
 Pasien mengalami kemajuan keadaan klinis
 Vital sing dalam batas normal atau dapat dikontrol dengan rawat jalan
5) PENCEGAHAN PENGULANGAN YANG TIDAK PERLU DAN KEWAJIBAN
UNTUK MENJAMIN KESINAMBUNGAN PELAYANAN
1) Dibutuhkan keterkaitan antar unit pelayanan, mulai dari pendaftaran kerekam
medis, petugas menyerahkan rekam medis ke unit pelayanan yang dituju sampai
kekamar obat
2) Dari unit pelayanan yang dituju jika dibutuhkan pelayanan interprofesi maka
dilakukan rujukan internal
3) Unit pelayanan juga dapat melakukan rujukan spesialis jika dibutuhkan
penanganan spesialistik
4) Semua kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan setandar oprasional prosedur
5) Semua kegiatan yang dilakukan harus dicatat dalm rekam medis
6) PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT DAN RESIKO TINGGI
1. Kriteria pasien gawat darurat dan resiko tinggi dipandu oleh prosedur yang baku
2. Kriteria pasien gawat darurat yang bisa ditangani diantaranya:
 Demam tinggi (suhu >390C)
 Kejang demam
 Hipertensi
 Hipoglikemia
 Syok anafilatik
 Angina pectoris
 Infark Miokard Akut
 Stroke
 Persalinan
 Preeklamsi
 Benda asing pada mata/hidung/mulut
 Kecelakaan ringan
 Kolic abdomen
 Gangguan jiwa (gaduh, gelisah, tindakan membahayakan diri sendiri/orang
lain)
3. Kriteria pasien resiko tinggi yang bisa ditangani diantaranya:
 Campak
 Varicella
 Herpes Zosper
 TBC
 Malaria
 Demam Berdarah Dengaue
7. PENDIDIKAN DAN PENYULUHAN PASIEN
a. Pengertin
Pendidikan dan penyuluhan kesehatan adalah gangguan dari sebaian kegiatan dan
kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan,
dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan inin hidup
sehat, tahu bagaimanan caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan secara
perseorangan maupun kelompok dan meminta pertolongan bila perlu.
Pendidikan dan penyulan pasien adalah suatu kegiatan penyampaian informasi
kepada pasien yang bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada pasien dan
keluarga pasien mengenai penyakit dan kebutuhan klinis pasien demi untuk
tercapainya hasil klinis yang optimal.
b. Tujun
Tujuan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga pasien
adalah:
 Tersampainya informasi tentang penyakit dan kebutuhan klinis pasien kepada
pasiendan keluarga pasien
 Tercapainya perubahan perilaku individu dan keluargadalam membina dan
memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam
upaya mewujudkan hasil klinis yang optimal
 Terbentuknya perilaku sehat dari individu dan keluarga, yang sesuai dengan
konsep hidup sehat
c. Sasaran
Sasaran pendidkan kesehatan dibagi dalam 3 (tiga) kelompok yaitu:
 Sasaran primer
Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala upaya
pendididkn atau promosi kesehatan. Sesuai dengan permasalahan kesehatan,
maka sasaran ini dapat diklompokkan menjadi, kepala keluarga untuk masalh
kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA ( Kesehatan
Ibu dan Anak), anak sekolah untuk kesehatan remaja, dan juga sebagainya
 Sasaran sekunder
Yang termasuk dalam sasaran ini adalah para tokoh masyarakat, toko agama,
toko adat,dan sebagainya. Disebut sasaran sekunder, karena dengan
memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok ini diharapkan untuk
nantinya kelompok ini akan memberikan pendidikan kepada masyarakat di
sekitarnya
 Sasaran tersier para pembuat keputusan atau penentuan kebijakan baik di
tingkat pusat, maupun daerah. Dengan kebijakan-kebijakan atau keputusan
yang dikeluarkan oleh kelompok ini akan mempunyai dampak langsung
terhadap
d. Runag Lingkup Pendidikan Kesehatan
Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari 3(tiga) dimensi yaitu:
 Dimensi sasaran
 Pendidikan kesehatan individu dengan sasarannya adalah individu
 Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasarannya adalah kelompok
masyarakat tertentu
 Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasarannya adalah masyarakt luas
 Dimensi Tempat Pelaksanaan
 Pendidikan kesehatan di UPTD Puskesmas Rawat Inap Pasiran Jaya dengan
sasarannya adalah pasien dan keluarga
 Pendidikan kesehatan di sekolah dengan sasarannya adalah pelajar
 Pendidikan kesehatan di masyarakat atau tempat kerja dengan sasarannya
adalah masyarakat atau pekarja
 Dimensi Tingkat Pelayanan Kesehatan
 Pendidikan kesehatan untuk promosi kesehatan misal: peningkatan gizi,
perbaikan sanitasi lingkungan,gaya hidupdan sebagainya
 Pendidikan kesehatan untuk perlindungan khusus misal: imunisasi
 Pendidikan kesehatan untuk diagnosis dini dan pengobatan tepat missal:
dengan pengobatan layak dan sempurna dapat menghindari dari resiko
kecacatan
 Pendidikan kesehatan untuk rehabilitas misal: dengan memulihkan kondisi
cacat melalui latihan-latihan tertentu

MENGETAHUI
KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP
PASIRAN JAYA

NENGAH SUWILE

Anda mungkin juga menyukai