Teori Sosial
Teori Sosial
Definisi
1.Seseorang yang mencapai umur 55 tahun, Tidak berdaya mencari nafkah sendiri
tahun ke atas.
• Penetapan usia 65 tahun ke atas sebagai awal masa lansia)dimulai pada abad ke-19 di
negara Jerman. Usia 65 tahun merupakan batas minimal untuk kategori lansia
• Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan lahan
Menurut Depkes RI :
masa virilitas
presenium
senium
Menurut pendapat berbagai ahli dalam Efendi (2009) batasan-batasan umur yang
mencakup batasan umur lansia adalah sebagai berikut:
a. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 dalam Bab 1 Pasal1 ayat 2 yang
berbunyi “ Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke
atas ”.
b. Menurut World Health Organization (WHO), usia lanjut dibagi menjadi empat kriteria
berikut : usia pertengahan (middle age) ialah 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) ialah 60-74
tahun, lanjut usia tua(old) ialah 75-90 tahun, usia sangat tua (very old) ialah di atas 90
tahun.
c. Menurut Dra. Jos Masdani (Psikolog UI) terdapat empat fase yaitu: pertama (fase
inventus) ialah 25-40 tahun, kedua (fase virilities) ialah 40-55 tahun, ketiga (fase
presenium) ialah 55-65 tahun,
sama lain.
perlahan.
sosial.
1. Teori biologi,
2. Teori psikologi,
4. Teori spiritual.
Teori sosial :
Teori ini mencoba menjelaskan mengapa lanjut usia bertindak pada suatu situasi
tertentu, yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai masyarakat. Simmons cit Hardywinoto dan
Setiabudhi 2005, mengemukakan bahwa kemampuan lanjut usia untuk terus menjalin
Teori ini merupakan teori sosial tentang penuaan yang paling awal. Kemiskinan lanjut
usia dan menurunnya derajat kesehatan mengakibatkan seorang lanjut usia secara
perlahan-lahan menarik diri dari pergaulan sekitarnya. Selain hal tersebut, dari pihak
masyarakat juga mempersiapkan kondisi agar para lanjut usia menarik diri. Keadaan ini
mengakibatkan inetraksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas amupun
kuantitas.
Pada lanjut usia sekaligus terjadi kehilangan ganda (triple loss),yaitu :
Menurut teori ini, seorang lanjut usia dinyatakan mengalami proses penuaan yang berhasil
apabila ia menarik diri dari kegiatan terdahulu dan dapat memusatkan diri pada persoalan
1) Pada pria, kehilangan peran hidup utama terjadi pada masa pensiun. Pada wanita
terjadi pada masa peran dalam keluarga berkurang, misalnya saat anak menginjak dewasa
2) Lanjut usia dan masyarakat menarik manfaat dari hal ini, karena lanjut usia dapat
merasakan bahwa tekanan sosial berkurang sedangkan kaum muda memperoleh kerja
Teori aktivitas dikembangkan oleh Palmore dan Lemon et. al.cit Hardywinoto 2005 yang
menyatakan, bahwa penuaan yang sukses tergantung dari bagaimana seorang lanjut usia
1) Moral dan kepuasan berkaitan dengan interaksi sosial dan keterlibatan sepenuhnya
Penerapan teori aktivitas ini dalam penyusunan kebijakan terhadap lanjut usia sangat
Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan lanjut usia,
dengan demikian pengalaman hidup seseorang pada suatu saat merupakan gambarnya
kelak padasaat ia menjadi lanjut usia. Dan hal ini dapat terlihat bahwa gaya hidup,
perilaku, dan harapan seseorang ternyata tak berubah,walaupun ia menjadi lanjut usia.
Menurut teori penarikan diri dan teori aktivitas, proses penuaan merupakan suatu
pergerakan dan proses yang searah, akan tetapi pada teori kesinambungan merupakan
pergerakan dan proses banyak arah, tergantung dari bagaimana penerimaan seseorang
penuaan, akan tetapi didasarkan pada pengalamannya di masa lalu, dipilih peran apa yang
Havighurst dan Duvall cit Hardywinoto dan Setiabudhi 2005 menguraikan tujuh jenis
tugas perkembangan (Developmental task) selama hidup yang hars dilaksanakan oleh
Wiley cit Hardywinoto dan Setiabudhi 2005 menyusun stratifikasi lanjut usia berdasarkan
usia kronologis yang menggambarkan serta membentuk adanya perbedaan kapasitas, peran,
Menurut Stanley & Beare (2006) penuaan adalah normal, dengan perubahan fisik dan
tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka
mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu. Ini merupakan suatu fenomena yang
kompleks dan multidimensional yang dapat diobservasi di dalam satus sel dan berkembang
sampai pada keseluruhan sistem. Walaupun hal itu terjadi pada tingkat kecepatan yang
berbeda, di dalam parameter yang cukup sempit, proses tersebut tidak tertandingi.
Kelanjutusiaan (aging) adalah proses alamiah yang dimulai sejak terjadi pembuahan pada
masa janin. Seseorang dilahirkan dan menjalani siklus kehidupan manusia yakni sebagai
bayi, anak, rremaja, dewasa muda, usia menengah, masa lanjut usia sampai orang tersebut
g. Teori spiritual
Komponen spiritual dan tumbuh kembang merujuk pada pengertian hubungan individu
dengan alam semesta dan persepsi individu tentang arti kehidupan.
Dukungan sosial (social support) didefenisikan oleh oleh Gottlieb (1983) sebagai
informasi verbal atau non-verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkahlaku yang
diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya
atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional
atau berpengaruh pada tingkahlaku penerimanya. Dalam hal ini orang yang merasa
memperoleh dukungan sosial, secara emosional merasa lega karena diperhatikan,
mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya. Pendapat senada
Jumlah sumber dukungan sosial yang tersedia; merupakan persepsi individu terhadap
sejumlah orang yang dapat diandalkan saat individu membutuhkan bantuan
(pendekatan berdasarkan kuantitas).
Sumber dukungan sosial yang bersifat natural berbeda dengan sumber dukungan sosial
yang bersifat artifisial dalam sejumlah hal. Perbedaan tersebut terletak dalam hal
sebagai berikut:
a. Keberadaan sumber dukungan sosial natural bersifat apa adanya tanpa dibuat-buat
sehingga lebih mudah diperoleh dan bersifat spontan
b. Sumber dukungan sosial yang natural memiliki kesesuaian dengan norma yang
berlaku tentang kapan sesuatu harus diberikan
c. Sumber dukungan sosial yang natural berakar dari hubungan yang telah berakar lama
d. Sumber dukungan sosial yang natural memiliki keragaman dalam penyampaian
dukungan sosial, mulai dari pemberian barang-barang nyata hingga sekedar menemui
seseorang dengan menyampaikan salam
e. Sumber dukungan sosial yang natural terbebas dari beban dan label psikologis
5. Bimbingan (Guidance)
Dukungan sosial jenis ini adalah berupa adanya hubungan kerja atau pun hubungan
sosial yang memungkinkan lansia mendapatkan informasi, saran, atau nasehat yang
diperlukan dalam memenuhi kebutuhan dan mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Jenis dukungan sosial jenis ini bersumber dari guru, alim ulama, pamong dalam
masyarakat, figur yang dituakan dan juga orang tua.