Anda di halaman 1dari 7

CHECKLIST MENGGUNAKAN SUPPOSITORIA

Nama : …………………………………… NIM : …………………………………

ASPEK YANG DINILAI NILAI

0 1 2

Definisi :

Suatu tindakan mengambil sejumlah urine sebagai sampel untuk pemeriksaan


laboratorium.

Tujuan :

 Memberikan informasi tentang ginjal dan saluran kemih.


 Memberikan informasi tentang berbagai organ tubuh seperti hati,
saluran empedu, pancreas, dsb.
Indikasi :
a. Klien yang dilakukan pemasangan kateter cukup lama
b. Klien yang akan melakukan pelepasan dower kateter
c. Klien yang mengalamai inkontinensia urine
d. Klien post operasi
e. Orang yang mengalami masalah dalam hal perkemihan
f. Klien dengan kesulitan memulai dan menghentikan aliran urine

Kontra Indikasi:

Tidak boleh dilakukan pada pasien gagal ginjal, karena akan terdapat
batu ginjal.

Pelaksanaan

A. Persiapan Pasien :
a. Memperkenalkan diri
b. Bina hubungan saling percaya
c. Meminta pengunjung atau keluarga meninggalkan ruangan
d. Menjelaskan tujuan
e. Menjelasakan langkah prosedur yang akan di lakukan
f. Menyepakati waktu yang akan di gunakan

B. Persiapan alat dan bahan :

a. Botol yang telah disterilkan(tempat penampung spesimen)


b. Label specimen
c. Sarung tangan sekali pakai
d. Larutan anti septik
e. Kapas sublimat
f. Formulir Laboratorium
g. Urinal (Pispot) jika klien tidak dapat berjalan
h. Baskom air hangat
i. Waslap
j. Sabun
k. Handuk
C. Persiapan Lingkungan
Sampiran
Tahap pre interaksi

1. Cuci tangan
2. Siapkan alat-alat
Tahap orientasi

1. Memberi salam , panggil klien dengan panggilan yang disenangi


2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan
Tahap Kerja

1. Beritahu klien tujuan prosedur pelaksanaan


2. Untuk klien yang dapat berjalan :

- Antar klien ke kamar kecil

- Antar klien untuk membasuh dan mengelap daerah


ginetal dan parineal dengan sabun dan air

a. Untuk klien wanita

- Bersihkan daerah parineal dari depan kebelakang


dengan menggunakan kapas desinfektan steril hanya
sekali pakai

b. Untuk klien pria

- Tarik perlahan kulit penis sehingga saluran penis


tertarik

- Dengan gerakan memutar, bersihkan saluran kencing.


Gunakan steril hanya sekali pakai kemudian buang.
Bersihkan area beberapa inci dari penis

Untuk klien yang memerlukan bantuan :

- Siapkan klien dan peralatannya

- Bersihkan daerah parineal dengan sabun kemudian


keringkan

- Posisikan klien setegak mungkin jika di perbolehkan

- Buka peralatan, hati – hati jangan sampai


mengontaminasi tempat sampel

- Pakai sarung tangan


- Bersihkan saluran kencing seperti yang dijelaskan di
atas

3. Ambil sampel dari klien yang tidak dapat berjalan atau


ajarkan klien yang dapat berjalan bagaimana mengambil
sampel.

- Perintah klien untuk BAK

- Tempatkan wadah di tempat aliran urine dan ambil


sampel, jangan sampai wadah tersentuh penis

- Ambil ± 30 – 60 ml urine di dalam wadah

- Tutup wadah sentuh hanya dalam luar wadah

- Jika perlu, bersihkan wadah dengan disinfektan

- Untuk pengambilan urine aliran tengah anjurkan, klien


kencing dulu kemudian menahannya dan kencing
kembali, lalu urine dimasukkan kedalam botol +_ 30 – 60
cc, kemudian klien di anjurkan mengeluarkan urine/
mengosongkan kandung kemih secara keseluruhan.

4. Beri label pada botol dan bawa kelaboratorium

- Pastikan pada label tertera informasi yang sesuai dan


benar, letakkan pada botol

- Usahakan agar spesiment dapat dibawa ke laboratorium


secepatnya

5. Catat data yang bersangkutan


- Catat data seperti warna,bau, konsistensi , dan
kesulitan yang di alami klien selama pengambilan
sampel

6. Spesimen kulit periodik(urine tampung)

- Dapatkan wadah spesimen dengan zat pengawet dari


laboratorium , labeli wadah dengan identitas klien,
kapan pengumpulan dimulai dan selesai.

- Guanakan tempat yang bersih untuk mengambil sampel

- Simpan semua sampel dari setiap pengambilan sampel


dalam wadah dan disimpan wadah dari lemari
pendingin. Jagalah sampel agar tidak terkontaminasi
dengan kertas toilet atau feses.

- Pada akhir periode pengambilan, perintahkan klien


untuk mengosongkan kantong kemih dan simpan
urine sebagai bagian spesimen , bawa semua sampel
ke laboratorium

- Catat dalam dokumen sampel, waktu pengambilan dan


waktu selesainya serta hasil pengamatan lain terhadap
urine

7. Pengambilan spesimen urine dari kateter

- Gunakan sarung tangan sekali pakai

- Jika tidak ada urine dalam kateter , jepit tabung


penampung selama +_ 30 menit.hal ini menyebabkan
segera terkumpul di dalam kateter .

- Bersihkan daerah penyuntikan jarum dengan


menggunakan desinfektan. Daerah penyuntikan ini
sebaiknya agak jauh dari gelembung tabung untuk
mencegah tertusuknya gelembung tersebut. Dengan
menyucihamakan jarum , mikroorganisme akan
menghilang pada pembukaan kateter. Jadi , cegahlah
kontaminasi jarum dan masuknya mikroorganisme dalam
kateter

- Masukkan jarum dengan sudut 30 – 450

- Lepaskan penjepit kateter

- Ambil sampel urin secukupnya ( 3cc untuk kultur urine


dan 30cc untuk analisis urine rutin)

- Pindahkan urine kedalam wadah, pastikan jarum tidak


menyenth luar wadah

- Buang jarum dan suntikkan kedalam tempat


penampungan

- Tutup wadahnya

- Lepaskan sarung tangan, dan taruh pada tempat yang


disediakan

- Beri label dan kirim kelaboratorium secepatnya untuk


analisis atau taruh di lemari pendingin

- Catat dan dokumentasikan hasil spesimen dan


pengamatan spesimen.

Tahap terminasi

1. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan


2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
3. Berikan informasi sesuai dengan kemampuan klien
Tahap Evaluasi

Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan


kegiatan

Tahap dokumentasi

Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

Keterangan :

0 = tidak dikerjakan

1= di kerjakan tapi tidak lengkap/ tidak sempurna

2= dikerjakan dengan sempurna

Anda mungkin juga menyukai