Anda di halaman 1dari 4

Pengertian dan Fungsi Sistem Eksresi

Sistem Ekskresi ialah sistem pembuangan proses metabolisme tubuh (berupa gas,
cairan, dan padatan melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan). Sistem eksresi
ikan seperti juga pada vertebrata lain, yang mempunyai banyak fungsi antara lain
untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan mengeliminasi
sisa nitrogen hasil dari metabolisme protein.

Organ Eksresi Pisces


Organ eksresi pada ikan yakni:
· Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2O.
· Kulit, kelenjar kulitnya mengeluarkan lendir sehingga tubuhnya licin untuk
memudahkan gerak di dalam air.
· Sepasang ginjal (sebagian besar) yang mengeluarkan urine.

Insang
Insang berfungsi untuk mengeluarkan CO2 dan H2O. Sebagian besar ikan
memiliki 4 buah insang pada setiap sisinya. Insang berbentuk lembaran-lembaran
tipis berwarna merah muda dan selalu berada dalam keadaan lembab. Bagian
terluar dari insang berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Setiap insang
terdiri atas beberapa bagian, antara lain: a) Filamen insang (hemibranchia=gill
filament), terdiri atas jaringan lunak, berbentuk seperti sisir berwarna merah.
Terletak melekat pada lengkung insang. Pada bagian filamen insang ini banyak
mengandung kapiler darah sebagai cabang dari arteri branchialis dan merupakan
tempat terjadinya pengikatan oksigen terlarut dari dalam air; b) Tulang lengkung
insang (arcus branchialis =gill arch), memiliki warna putih. Bagian ini berfungsi
sebagai tempat melekatnya filamen dan tapis insang. pada tulang lengkung insang
terdapat saluran darah (arteri afferent dan arteri efferent) yang memungkinkan
darah dapat keluar masuk ke dalam insang; c) Tapis insang (gill rakers),berupa
sepasang deretan batang tulang rawan yang pendek dan sedikit bergerigi, terletak
melekat pada bagian depan dari lengkung insang. Tapis insang memiliki fungsi
untuk menyaring air pernapasan yang berkaitan dengan fungsi insang sebagai alat
ekskresi. Ikan-ikan herbivora, memiliki tapis insang yang rapat dan berukuran
panjang yang berkaitan dengan fungsinya sebagai penyaring makanan, berbeda
dengan ikan-ikan karnivora yang memiliki tapis insang jarang-jarang dan
berukuran pendek.
Pada larva, insangnya berupa insang luar yang merupakan penjuluran
seperti benang yang keluar dari sisi kepala dekat lubang celah-celah insang. Ikan
dewasa memiliki insang dalam yang terletak di dalam ruang insang. Pada spesies
ikan bertulang sejati, ruang insang tersebut tertutup oleh lipatan tubuh yang
disebut operkulum, yang membentuk ruang operkulum di sebelah lateral insang.
Operkulum ini bekerja dengan cara membuka dan menutup ke arah posterior
sehingga air dapat mengalir keluar.
Fungsi insang sebagai alat ekskresi berkaitan dengan mekanisme ekspirasi
pada sistem pernapasan ikan, yaitu saat ikan mengeluarkan karbondioksida.
Karbondioksida yang dibawa darah dari jaringan akan bemuara ke insang.
Karbondiokasida akan dikeluarkan bersama air yang dikeluarkan ikan saat
mekanisme ekspirasi tersebut berlangsung. Saat ekspirasi, mulut ikan akan
menutup, operkulum mengempis, rongga faring menyempit dan membran
brankiostega melonggar. Adanya kontraksi faring dan ruang operkulum
menyebabkan tekanan di dalamnya lebih tinggi daripada air di sekitarnya
sehingga air yang mengandung karbondioksida keluar melalui celah dari
operkulum.

Kulit
Kelenjar kulitnya mengeluarkan lendir sehingga tubuhnya licin untuk
memudahkan gerak di dalam air. Kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar
yang disebut Epidermis dan lapisan dalam yang disebut Dermis atau Corium.
Epidermis merupakan lapisan luar dari kulit, kulit pada bagian epidermis ini selalu
basah yang disebabkan oleh lendir yang dihasilkan suatu sel kelenjar di bagian
dalam epidermis. Lendir, pada lapisan ini terdapat suatu sel kelenjar berbentuk
piala yang dapat menghasilkan suatu zat (semacam glycopretein) yang dinamakan
mucin. Jika zan tersebut bersentuhan dengan air maka akan berubah menjadi
lendir, dan menyebabkan kulit pada bagian epidermis ini selalu basah. Pada ikan
yang tidak memiliki sisik lendir yang dihasilkan lebih banyak daripada ikan yang
memiliki sisik. Fungsi lendir pada ikan itu sendiri adalah untuk mengurangi
gesekan tubuh dengan air yng membuat ikan dapat berenang lebih cepat, pada
ikan belut lendiri digunakan untuk mempertahankan diri dari mangsa khususnya
manusia yang membuat tubuhnya licin dan sulit digenggam. Selain itu lendir juga
berperan dalam proses osmoregulasi sebagai lapisan semipariabel yang mencegah
keluar masuknya air melalui kulit, serta mencegah infeksi dalam penutupan luka.

Ginjal
Ginjal ikan berjumlah sepasang yang memanjang sepanjang dinding dorsal
abdomen, kanan dan kiri linea mediana. Tubulus ginjal pada ikan jantan telah
mengalami modifikasi menjadi duktus eferen yang menghubungkan testis dengan
duktus mesonefridikus. Kemudian, duktus mesonefridikus ini menjadi duktus
deferens yang berfungsi untuk mengangkut sperma dan urin yang bermuara di
kloaka.
Ginjal melakukan dua fungsi utama: pertama, mengekskresikan sebagian
besar produk akhir metabolisme tubuh; dan kedua, mengatur konsentrasi cairan
tubuh. Glomerulus berfungsi menyaring cairan, sedangkan tubulus mengubah
cairan yang disaring menjadi urin. Dengan demikian nefron dapat membersihkan
atau menjernihkan plasma darah dari zat-zat yang tidak dikehendaki ketika ia
melalui ginjal. Filtrasi dapat terjadi pada glomerulus karena jaringan kapiler
glomerulus merupakan jaringan bertekanan tinggi sedangkan jaringan kapiler
peritubulus adalah jaringan bertekanan rendah.
Sistem ekskresi pada ikan seperti halnya pada hewan kelas vertebrata yang
lain, yaitu berfungsi untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme, terutama yang
mengandung nitrogen yang berasal dari metabolisme protein di dalam tubuh ikan.

Ginjal di dalam tubuh ikan juga mempunyai saluran-saluran, yakni:


1. Ureter (ductus mesonephridicus=saluran Wolffian), merupakan saluran
yang mengalirkan urin yang berasal dari ginjal. Terletak di bagian pinggir dorsal
rongga tubuh dan menuju ke belakang. Pada ikan jantan, kedua saluran ini
tampak berupa tabung (tubulus) yang pendek, terentang dari ujung belakang ginjal
sampai kantong urin, sedangkan pada ikan betina, saluran ini menuju ke sinus
urogenitalia.
2. Vesica urinaria, atau disebut juga dengan kantong urin yang merupakan
lanjutan dari ureter kiri dan kanan, terletak di dekat anus dan berbentuk seperti
kantong kecil. Kantong urin ini berfungsi sebagai tempat penampungan urin
sebelum dikeluarkan.
3. Urethra, berupa saluran pendekyang berasal dari vesica urinaria dan menuju
ke porus urogenitalia. Urethra berfungsi sebagai saluran keluarnya urin dari dalam
tubuh.

Proses Eksresi
Glomerulus dan kapsul Bowman berfungsi untuk menyaring hasil buang
anmetabolik yang terdapat dalam darah. Darah tidak ikut tersaring dan masuk ke
vena renalis. Protein tetap bertahan di dalam darah. Selanjutnya cairan ekskretori
ini kemudian masuk ke tubuli ginjal. Glukosa, beberapa mineral dan cairan
(solution) lainnya diserap kembali ke dalam darah. Dan beberapa hormon ikut
berperan dalam penyaringan dan penyerapan kembali. Akhirnya hasil buang
anmetabolik yang tidak tersaring dan tidak terserap kembali akan masuk ke
saluran pengumpul dan terus ke kantong air seni dan kemudian dikeluarkan
melalui lubang pelepasan.

Anda mungkin juga menyukai